NovelToon NovelToon
HIDUP DALAM TUBUH IBU YANG KEJAM

HIDUP DALAM TUBUH IBU YANG KEJAM

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Time Travel
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nisa saumatgerat

seorang gadis dari zaman modern, yang melakukan touring di salah satu gunung tertinggi yang ada di Indonesia. dan menyebabkan dirinya meninggal setelah berhasil menaklukkan gunung tertinggi itu.

namun, arwah yang ditarik itu, bukannya pergi kealam baka, malah melakukan perjalanan waktu ke dunia yang lampau, yang mungkin hanya ada dalam sejarah.

ia, sang gadis bernama Aryani mayora merasuki tubuh seorang ibu yang kejam, yang tega menyiksa anak kandung sendiri tanpa ampun. nama wanita itu adalah Anarawati.

lalu, bagaimana kah Kisah Aryani setelah mengambil alih jasad ibu kejam itu.?? yuk.. disimak..🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. membagikan bibit tanaman

Setelah mengatakan hal itu, anara pun langsung beralih keluar dari gubuk reot mereka dan berjalan mengelilingi Desa buangan yang tidak terlalu besar itu. Anara menjumpai beberapa warga yang beraktivitas di luar rumah mereka, kebanyakan aktivitas Di luar pintu rumah Mereka banyak dilakukan oleh ibu-ibu. Sementara bapak-bapaknya mereka telah kembali ke hutan untuk mencari bahan makanan kembali mengingat persediaan mereka mungkin menipis.

"Eh Nona..." Ujar para ibu-ibu yang melihat kedatangan anarawati di sana. Anara pun berhenti sejenak di sana dan menyapa ibu-ibu.

"Iya Bu... Bagaimana sekarang persediaan bahan makanannya.. Apakah masih ada..??" Tanya anara berbasa-basi.

Anara mendekat dan duduk bersama para ibu-ibu di sana.

"Iya Nona tinggal sedikit lagi. Bahan makanan yang kita cari kemarin ternyata sangat cepat habis. Tapi tidak apa-apa.. karena kan kami di sini baru merasakan adanya makanan yang bisa mengganjal perut kami sehingga kami agak sedikit rakus hahaha... Karena itulah makanan nya menipis.." ujar salah satu ibu-ibu di sana anara ikut tersenyum melihat candaan kaum ibu-ibu itu.

"Lalu Bagaimana Bu. Saya nanti berencana untuk memulai menanam beberapa tanaman.. kebetulan hari ini saya dan anak-anak jalan-jalan ke pasar dan membeli beberapa bibit di sana." Ujar anara mengungkapkan omong kosong semata. Namun keberadaan bibit memang diakui oleh anara karena bibit itu diambil dari ruang dimensi.

"Jadi saya ingin mengajak ibu-ibu atau bapak-bapak yang bersedia bertani atau menjadi petani untuk menanam bibit sebagai persediaan bahan makanan. Tenang saja bapak Ibu itu semua milik pribadi saya hanya membantu di bibitnya saja. Jika nanti ibu-ibu dan bapak-bapak suaminya ada yang setuju untuk membuka lahan, silakan nanti temui saya di rumah untuk mengambil bibit yang akan ditanam. Tidak perlu takut bibit itu pasti akan cukup untuk kita semua." Ujar anara lagi. Ibu-ibu itu pun mengangguk dan setuju.

"Tentu saja Nona. Kami akan memberitahukan hal ini kepada para suami kami. Nanti kami sendiri yang akan datang ke sana berbondong-bondong. Kemungkinan nanti sore apakah bisa seperti itu nona..??" Tanya salah satu ibu-ibu di sana.

Tak ada yang membenci kelakuan anara saat dirinya menyiksa anak-anaknya kala itu, mereka hanya prihatin saja, karena mungkin kehidupan mereka yang sangat kekurangan itu membuat sang Ibu menjadi tertekan dan marah-marah. Mereka juga tak dapat membantu meringankan beban tersebut jadi tak ada satupun di sana yang membenci ataupun menyetujui Apa yang dilakukan anarawati kepada anak-anaknya di masa lalu. Tapi tampaknya sekarang keberadaan anarawati sangat dinantikan oleh para warga di desa buangan itu.

"Tidak jadi masalah Bu-Ibu. Saya juga ke sini hanya ingin menyampaikan hal itu saja agar proses pertanian di desa buangan ini berlangsung dengan cepat. Jadi saya harapkan ibu-ibu Dan bapak-bapak juga dapat cepat mengambil bibit ke tempat saya." Ujar anara kepada para warga di sana.

Setelah menyampaikan hal itu, anarawati pun langsung berpamitan untuk kembali ke rumah karena tidak mungkin ia meninggalkan anak-anaknya sendirian berlama-lama. Para ibu-ibu yang mengetahui bahwa anara menyediakan banyak bibit tanaman, tak ada yang berani bertanya atau dari mana ia memiliki bibit-bibit itu, atau Dari mana asal muasal bibit tersebut atau juga, dari mana uang pembeli bibit itu.

Para warga cukup tahu diri dan menerima saja, walaupun mereka masih bertanya-tanya. Sementara anara dirinya telah sampai di gubuk reot mereka lagi. Sesampainya anara dan melihat anak-anaknya telah tertidur begitu pulas seperti orang kelelahan, ia hanya tersenyum dan memperbaiki selimut mereka.

Ini juga kesempatan yang digunakan anara untuk mengeluarkan bibit-bibit tanaman dari ruang dimensi untuk dibagikan kepada para warga. Di sana ia mengeluarkan bibit padi, sayur-sayuran serta perkakas-perkakas yang mungkin bermanfaat untuk para warga karena anara semasa ke hutan bersama para warga, mereka hanya membawa pisau kecil saja. Tapi tentu saja hal itu sudah diperhitungkan olehnya. Ia juga tak lupa masuk ke dalam ruang dimensi untuk berlatih agar lebih kuat lagi.

***

Sore hari pun menjelang, sebelum anak-anak anara bangun beberapa jam yang lalu, ia sudah keluar dari dalam ruang dimensinya. Kini mereka sedang berada di belakang kediaman bobrok mereka mengajarkan ilmu bela diri dasar kepada anak-anaknya itu sambil menunggu para warga mendatangi mereka.

"Anak-anak, hari ini kita harus berolahraga kecuali adik kripla, karena masih sakit. Ia juga belum kuat untuk berlari jauh. Nanti ibu akan mengajarkan kepada kalian dasar-dasar ilmu bela diri. Kira-kira bersedia tidak, hitung-hitung biar berkeringat dan kita sehat." Ujar anara membujuk anak-anaknya.

Walaupun nyatanya, anak-anak kecil itu bersedia untuk belajar ilmu bela diri. Bukan tidak mungkin berada di dunia yang keras ini memang harus punya bekal ilmu bela diri yang memadai.

"Iya Ibu, kami mau. Kami juga tidak sabar untuk menjadi orang yang hebat agar kami nanti bisa melindungi ibu dan diri kami sendiri." Ujar yoga yang sepertinya sudah mulai terbiasa dengan anara.

Kobaran semangat pun tampak jelas di mata anak tersebut, sepertinya efek dari peristiwa yang mereka alami berdampak baik bagi anak-anak itu. Walaupun nyatanya hal seperti itu sangat pahit untuk mereka.

"Baiklah kalau begitu.. kita mulai ya." Ujar anara kepada anak-anaknya.

Kali ini mereka mengenakan baju yang mereka ganti tadi siang. Untuk anara tidak jadi masalah, lagi pula tidak mungkin ia selalu mengeluarkan baju dalam ruang dimensi tanpa sepengetahuan anak-anaknya. ia harus berpikir untuk mendatangi penjahit untuk menjahitkan baju bagi mereka semua.

Ibu dan anak-anak itu pun langsung berolahraga di sana, mulai dari lari mengelilingi tempat itu, kemudian pemanasan untuk melenturkan persendian mereka. setelah itu, baru masuk pada tujuan atau intinya.

Satu persatu anara mengajarkan gerakan dalam ilmu bela diri itu sampai dasar-dasarnya dapat mereka kuasai. Kegiatan seperti itu berlangsung cukup 3 jam, dan karena para warga telah datang menghampiri anara di dalam gubuknya maka aktivitas itu mereka hentikan terlebih dahulu.

"Untuk olahraganya kita cukupkan sampai di sini dulu ya anak-anak." Ujar anara kepada anak-anaknya yang sedang mengistirahatkan diri. Tanpa nafas mereka ngos-ngosan akibat berolahraga tanpa henti. Namun itu baik untuk sistem pernafasan mereka.

"Baik bu." Ujar anak-anak itu dengan penuh semangat.

Setelah itu anara langsung bergegas menemui para warga yang sudah berkumpul di depan rumah atau lebih tepatnya di depan gubuk reot nya itu. ia melihat 20 kepala keluarga berbaris dengan rapi untuk mengambil bibit.

"Nona kami sudah datang sesuai dengan permintaan nona.." ujar salah satu kepala keluarga dengan penuh kesopanan. Anara pun langsung tersenyum.

"Ya bapak-bapak, terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk hadir. Silakan hari ini saya akan memberikan bibit padi, dan sayur-sayuran. Apakah bapak Ibu bersedia menerimanya...??" Tanya anara kepada para warga itu mereka semua menganggukkan kepala menyetujui memangnya siapa yang akan menolak hal tersebut.

1
Rizghandini Trompang
imajinasi ny good
Raudah Anis
banjir air mata ku😭😭😭
Noni Diani
Luar biasa
Noni Diani
Lumayan
momi
Luar biasa
Jade Meamoure
lah trus istri adipati mana ya yang nugasin selir ke 3 buat ngurusin Anara saat kecil karna ibu kandungnya tak mau mengurusnya sedikit bingung d chapter ini
Jade Meamoure
salep Thor koq jadi seleb ya 😄😄😄
Asna
Luar biasa
Evi Yana
apa akan di up lg kah thor ???
Llyzaa
serius dighosting dri 2023 smpe 2025 thorr tegaa kamuuu
Nurul kasyfiyah Muchtar
seru cerita nya
gun ting tang
kok mau menyalahkan anarawati emang dia minta untuk di cari😂
Nona Vemilia
ya ampun ngg terasa.. semangat thor jgn lma2 ya gantungx😁
Wildan Aly
bagus kak😁😁
Siti Mariyam
aturan jngn butik, tp toko pakaian kan cerita jaman dulu tor.
Anggi Ta
Luar biasa
echa purin
👍🏻
sihat dan kaya
Tampuk Kepimpinan
sihat dan kaya
namanya juga mayat Yoga..... ya matilah..... hahahahahahahha
sihat dan kaya
PAPAH Thor..... MEMAPAH....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!