Elvira Pranata berada dalam situasi yang sulit. Ia baru saja kehilangan saahabatnya yang meninggal menjelang hari pernikahan, namun Ia juga harus menjalankan wasiat sang sahabat untuk menjaga keluarganya saat itu.
Bahkan tak hanya itu. Calon suami dari Mita_sahabat Elvira pun menjadi begitu bergantung padanya untuk segala hal.
Bayu 25tahun. Saat itu divonis lumpuh akibat kecelakaannya bersama sang calon istri. Ia terngiang ucapan terakhir Mita agar Bayu menjaga Elvira, hingga apapun yang terjadi hanya Elvira yang selalu ada dalam memorinya.
Hingga akhirnya dengan segala perjuangan, pihak keluarga menikahkan mereka berdua. Tak hanya karena wasiat, tapi karena Bayu begitu membutuhkan El saat itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Surliandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PLIS 31
Elvira kembali ke kamar saat itu dengan perasaan yang lega, karena pada akhirnya ia bebas mengeluarkan suara. Untung saja semua mendapat dukungan dari sang suami yang memang ingin agar Elvira bisa menjadi dirinya sendiri saat ini.
Ia kembali ke kamar dan menemui Bayu lagi setelah keluar dari kamar mama. Karena sesuai janji, jika ia tak bisa meninggalkan Bayu sendirian terlalu lama saat ini.
El melihat Bayu memejamkan mata saat itu dengan tangan terlipat di dada. Ia menghampiri dan kemudian ikut tidur disebelah memeluk tubuh suaminya dengan erat, erat sekali hingga Bayu akhirnya membuka mata. “Kenapa tak sekalian tidur diatas tubuhku saja supaya semakin mesra?”
“Udah ih, jangan nantang. Nanti ada yang kesenggol, ngilu.”
“Apa?”
“Ih, malah beneran. Emang mau nyoba?” tatap kesal Elvira padanya saat itu.
“Eng-engga… Sakit,” geleng kepala Bayu pada istrinya.
Suara mobil terdengar datang dan masuk ke dalam garasi saat itu. Bayu sedikit menoleh karena tau papa Thomas sudah pulang dari kantor, dan ia meminta Elvira agar memindahkannya ke kursi roda agar ia bisa keluar dan menyambutnya. Ada beberapa hal yang harus ia pertanyakan pada sang papa.
“Tapi papa baru pulang loh, Bang.”
“Tak apa. Kau istirahat saja di kamar, biar aku yang keluar.” Elvira menganggukkan kepala. Ia akan memanfaatkan moment yang ada untuk mengistirahatkan dirinya sejenak saat ini.
Bayu membuka pintu sendiri dan keluar dari kamar itu. Dan benar, saat Ia keluar papa masuk ke dalam rumah hingga mereka langsung bertemu saat itu juga. Bayu langsung menyapa papa dan mengajaknya duduk bersama di ruang tv.
“Tapi kalau papa mau mandi dulu, Bayu akan tunggu,” ucapnya.
“Tak apa… Papa temani Bayu dulu sebentar disini. Ada apa?” tanya papa yang kemudian meraih kursi sang putra agar mereka berdua berhadapan saat ini.
Bayu menyampaikan apa yang ia inginkan saat ini, bahwa ia ingin pindah rumah karena mama masih saja suka memarahi El sesuka hati hanya karena masalah yang sepele. Maski Bayu telah menasehati EL saat itu, tapi ia masih ragu dan masih ingin menjaga hati El saat ini.
“Hanya demi kenyamanan El saja. Bayu tak ingin ia tertekan terus-terusan karena mama.”
“Bayu, papa tahu bagaimana ingin kamu melindungi Elvira saat ini. Papa tahu jika kamu tak ingin El tersiksa seperti ketika Mita bersama mama saat itu, dan papa tahu betapa kamu takut kehilangan wanitamu untuk yang kedua kalinya. Tapi kita lihat kondisi saat ini, Bay. El akan lebih lelah jika kalian sendirian disana nanti,”
Papa bukan melarang. Tapi untuk mama, ia tak akan bisa diam hanya sekedar Bayu dan El pergi dari sana karena ia masih bisa datang kapan saja. Dan itu akan lebih bahaya karena mereka semua tak bisa mengawasi bersama nantinnya.
“Jika kalian disini, papa dan semua yang ada di rumah masih bisa ikut mengawasi. Kita tahu mama bagaimana, Bayu.”
Dan pada akhirnya Bayu yang harus berfikir sedikit keras saat ini, apalagi ucapan papa sama persis dengan ucapan Elvira yang tak ingin buru-buru pindah dari sana. Bayu menganggukkan kepala menerima semua yang memang ada benarya. Ia harus tetap disana agar semua bisa terkontrol dengan baik saat ini.
“Papa tak akan menghalangi semuanya, Bayu. Papa akan selalu dukung kamu apapun keputusan itu, apalagi kamu memang sudah mempersiapkan semuanya sejak lama untuk Mita dan keluarga baru kamu nantinya.”
“Baik, Pa… Terimakasih sudah mau mendengarkan Bayu saat ini,” ucapnya dengan tatapan pasrah, tapi setidaknya ia lega karena sudah bersuara dan papa mau mendengarkannya saat ini karena memang itu yang ia butuhkan.
@ segini dulu, nanti malam lanjut lagi ya.
ttep ya
gabisa laper sebentar🤣🤣
mana abang iam comel banget
pinter banget cuma melototin aja mewek anak orang
mana sekarang jd pawang mama lita🤣🤣🤣
si bayu sm el ini umurnya brp si
kok gemes banget🤣🤣
penasaran d dagu el ada apa
co cwit bgt😍😍😍😍😍
aku juga merasa bayu cepet move on ke El
keknya perna suka deh