NovelToon NovelToon
YISHA : After Reincarnation

YISHA : After Reincarnation

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Elf / Fantasi Wanita
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rin Arunika

Beberapa tahun lalu, Sora dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya. Mengetahui hal itu, bukannya permintaan maaf yang Ia dapatkan, Sora justru menjadi korban kesalah pahaman hingga sebuah ‘kutukan’ dilontarkan kepadanya.

Mulanya Sora tak ambil pusing dengan sumpah serapah yang menurutnya salah sasaran itu. Hingga cukup lama setelahnya, Sora merasa lelah dengan perjalanan cintanya yang terus menemui kebuntuan. Hingga suatu hari, Sora memutuskan untuk ‘mengistirahatkan’ hatinya sejenak.

Tanpa diduga, pada momen itulah Sora justru menemukan alasan lain dibalik serangkaian kegagalan kisah cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rin Arunika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#14

Akhir pekan yang ditunggu pun akhirnya tiba. Kali ini, Sora memutuskan untuk menghabiskan waktu liburnya dengan bermalas-malasan di rumah. Karena saat ini, rumah adalah tempat paling aman untuknya. Selain nyaman, Ia tak perlu khawatir akan bertemu dengan sosok yang tak ingin dia temui.

Sora bahkan baru tampak bangun dari tidurnya ketika jam menunjukkan angka sembilan lewat lima puluh delapan.

Seperti biasa, hal yang pertama dilakukan Sora setelah membuka kedua matanya adalah lanjut mengecek ponselnya. Meski sangat jarang ada hal yang baru, namun tetap saja tak afdol rasanya jika bangun tidur tak membuka ponsel.

“Mandi dulu apa makan dulu ya?” Kata Sora sambil menggulir layar ponselnya.

Dan ketika Sora dihadapkan dengan kebimbangan itu, tiba-tiba terdengar suara dari pintu kamarnya yang diketuk.

“Non…” terdengar suara Bi Lena memanggil Sora.

Untuk sesaat Sora mendengus sebal ketika Ia harus bangkit dari tempat tidurnya. Namun, Sora tetap memaksa tubuhnya untuk menghampiri Bi Lena.

“Ada apa, Bi?” Tanya Sora sambil membuka pintu.

“Itu, di bawah ada yang nunggu, Mbak Yasmin, Non.” Bi Lena menjawab dengan nada yang terdengar ragu.

“Hah? Bu Yasmin? Ngapain?” Sora tentu terkejut ketika mendengar ucapan Bi Lena, “suruh tunggu dulu gitu ya, Bi” sambungnya.

Tanpa menunggu lama, Sora segera kembali memasuki kamarnya untuk sekadar mencuci muka dan sedikit merapikan penampilannya.

“Bu Yasmin?” Sora memanggil Yasmin ketika dirinya duduk di sofa yang bersebrangan dengan Yasmin.

“Eh, Ra!” Yasmin menjawab panggilan Sora sambil melengkungkan garis senyum.

“Ada apa, Bu?” tanya Sora.

Untuk sesaat raut wajah Yasmin berubah keheranan. “Kamu belum baca chat Aku, Ra?” kata Yasmin.

Setelahnya, gantian Sora yang tampak kebingungan mendapat pertanyaan itu. Namun, beberapa saat kemudian, Sora terperangah ketika Ia menyadari sesuatu hal ketika Ia menatap ponsel di genggamannya.

‘Ra. Besok anter Aku ketemuan sama orang Astra. Biasa, bisnis...’ Sora membaca pesan Yasmin dalam hatinya.

“Ya ampun... Maaf Bu, Aku lupa... Pemberitahuannya Aku matiin dari kemarin...” Sora tampaknya merasa tak enak hati pada Yasmin.

“It’s okay... Lagi pula, sekarang udah dibaca, kan?” Jawab Yasmin santai.

“Iya Bu. Kalau gitu, Aku siap-siap dulu...” pamit Sora seraya meninggalkan Yasmin.

Meski Yasmin hanya mengedipkan matanya perlahan, tapi Sora sangat mengetahui betul apa yang Yasmin maksud.

Dengan terburu-buru, Sora berjalan menuju kamar mandi. Untung saja rambutnya tak begitu kumal sehingga saat itu Ia bisa melewatkan bagian keramas yang biasanya cukup memakan waktu.

Pakaian yang akan dipakainya pun Ia pilih dengan sembarang. Sebuah midi dress dengan lengan tiga perempat rasanya sudah cocok untuk acaranya hari itu.

Bagian yang paling sulit adalah ketika merias wajah. Riasan yang tujuannya mempercantik diri justru akan terlihat aneh ketika tidak diaplikasikan dengan hati-hati.

Dan meski Sora hanya mengenakan riasannya tipis, tetap saja butuh waktu hampir setengah jam lamanya.

‘Aduh, udah ada se-jam mungkin Bu Yasmin nungguin,’ batin Sora seraya menuruni tangga sambil melirik Yasmin.

“Ayo, Bu. Maaf jadi kelamaan nunggu...” Sora berdiri di dekat Yasmin.

Yasmin melirik Sora sebentar sebelum kemudian mereka berjalan bersama menuju mobil Yasmin yang terparkir di halaman rumah Sora.

“Aku pikir Kamu ke mana, gak ada kabar, dihubungin gak dijawab...” kata Yasmin sambil mengemudikan mobilnya.

“Maaf, Bu. Aku lagi agak banyak pikiran aja, jadinya Aku off semua...” balas Sora dengan nada memelas.

“Emang Kamu mikirin apa, Ra? Cerita aja ke Aku, jangan dipendem sendirian...”

Alih-alih menjawab ucapan Yasmin, Sora hanya terdiam sambil meremas jemarinya. Dan seperti memahami isi kepala Sora, Yasmin terlihat mulai mengelus pundak Sora perlahan.

“Ya sudah, kalau Kamu belum mau cerita, gak apa-apa, it’s okay. Tapi yang penting kamu jangan terus-terusan overthinking, alihkan perhatian Kamu ke hal lain, Ra” kata Yasmin seperti seorang penasihat.

“Iya, Bu. Thank you,” balas Sora pelan.

Sejujurnya, mimpi buruk yang sering mengganggu tidurnya lah yang membuat Sora resah. Namun, Sora masih belum mau bercerita pada siapapun tentang hal itu. Sora masih menganggapnya sebagai akibat dari stres berlebih saja. Tak ada yang lain.

“Sampai juga kita...” ucap Yasmin ketika mereka memasuki area pelataran gedung yang begitu mewah.

Sebuah plang besar dengan tulisan ASTERIA Hotel terlihat berdiri kokoh di samping pintu utama gedung itu.

Yasmin berjalan terlebih dahulu diikuti Sora tepat di belakangnya.

“Wah...” Sora terus terperangah melihat tiap sudut gedung itu, “keren banget” tambahnya.

“Ayo...” Yasmin menarik pelan lengan Sora supaya gadis itu tidak terpisah darinya.

Sora dan Yasmin berjalan beriringan menuju bagian kafe yang tak jauh dari pintu masuk lobi utama.

“Siang,” Yasmin menghampiri seorang resepsionis tempat itu.

Lalu tanpa banyak bicara, Yasmin menyodorkan ponselnya yang menampilkan sebuah kode QR. Resepsionis itu lalu memindai kode itu hingga muncul informasi pada tab yang terpasang di hadapannya.

“Baik, reservasi atas nama Yasmin Tauriel ya. Mari ikut saya, Bu,” Kata staf itu sambil melebarkan senyumnya.

Yasmin dan Sora kemudian mengikuti langkah staf itu hingga akhirnya mereka memasuki sebuah ruangan yang terpisah oleh sekat kaca.

“Terima kasih,” ucap Sora dan Yasmin nyaris berbarengan.

Setelah staf itu pergi dari sana, barulah Yasmin membuka obrolan diantara dirinya dan Sora.

“Ra. Emang Kamu belum pernah ke sini?” Tanya Yasmin.

“Baru sekarang, Bu. Aku keseringan mampir ke resto Padang, sih,” Jawab Sora sambil sedikit terkekeh.

“Ah, dasar. Si paling Padang Kamu emang,” Yasmin ikut melebarkan senyum, “tapi Kamu tahu gak, di deket sini ada resto Padang yang terkenal enak juga, lho!”

“Yah. Kenapa kita gak ke sana aja?” Protes Sora.

“Ish... Orang dia pengennya di sini. Nanti aja, kita berdua ke sono...” Yasmin memberi tawaran untuk Sora.

Sora terkekeh. “ Ya sudah, Bu. Atur aja,” Kata Sora.

Semua itu terasa baik-baik saja sampai Sora melihat kedatangan dua orang pria yang pernah beberapa kali Ia temui.

Salah seorang dari kedua pria itu adalah Giovanni. Sora masih ingat betul paras tampan itu. Dulu, pria itu pernah mengirim tawaran kerjasama dan memperkenalkan diri sebagai sekretaris CEO Astra Fortuna.

Dan satu orang lagi...

“Rayn!” Yasmin memanggil Rayn dengan wajah ceria.

Berbeda dengan Sora yang tampak malas ketika melihat sosok Rayn.

Rayn hanya tersenyum simpul sambil berjalan menghampiri Sora dan Yasmin. Giovanni berjalan tepat di belakang Rayn.

“Bu Yas... Apa kabar?” Giovanni mengulurkan tangan pada Yasmin.

“Baik, Gi. Kamu? Sehat?”

Kedua orang itu tampak akrab. Tak terlihat rasa canggung dalam interaksi mereka.

Sementara itu, Sora hanya tersenyum simpul pada Rayn dan Giovanni. Bagaimana lagi, Sora memang belum mengenal baik kedua pria itu, terutama Rayn.

Saat itu Sora menyadari sebuah hal penting yang Ia lewatkan. Ia lupa bertanya pada Yasmin tentang orang yang akan mereka temui. Jika saja Ia tahu bahwa yang akan mereka temui adalah Rayn, Sora pasti akan berusaha menolak ajakan Yasmin. Sora benar-benar merasa sebal.

“Sehat, Bu,” Gio menjawab Yasmin dengan ramah. Kemudian, tatapannya Ia alihkan pada Sora, “Bu Sora, ya? Perkenalkan, Saya Gio, Giovanni,” katanya sambil mengulurkan tangan pada Sora.

Sora hanya tersenyum simpul seraya membalas uluran tangan Giovanni. “Sora,” hanya itu jawabannya untuk perkenalan Giovanni.

Berbeda dengan Rayn. Pria itu tampaknya tak memiliki niat untuk memulai pembicaraan dengan Sora.

Rasanya aneh. Padahal saat itu Rayn yang terlebih dulu memilih duduk di hadapan Sora, namun Ia sendiri yang seperti menciptakan sebuah dinding pembatas yang tebal diantara mereka. Situasi mereka berdua benar-benar canggung.

“Terlampir ya Bu, penawarannya,” Giovanni mengeluarkan sepucuk amplop putih berukuran cukup besar pada Yasmin. Benar-benar minim sekali basa-basi.

“Okay, makasih, Gi” kata Yasmin sambil menerima amplop itu.

Sebenarnya, secara teknis, urusan bisnis mereka telah selesai sampai disitu; ketika Giovanni menyerahkan amplop putih itu pada Yasmin.

Namun, bertepatan dengan itu, beberapa menu yang sudah dipesan oleh Sora dan Yasmin baru datang dan dihidangkan. Hingga akhirnya, yang Yasmin sebut urusan bisnis itu seolah berubah menjadi acara makan bersama.

Kali ini, Rayn terlihat berbeda. Pria itu mulai menghilangkan dinding pembatasnya dengan Sora.

“Memangnya tempat tinggal Kamu deket Bu Yasmin?” tanya Rayn sambil menatap Yasmin dan Sora bergantian.

“Emm... Gak begitu deket banget, tapi gak jauh juga,” jawab Yasmin.

Sora sedikit tersenyum mendengar ucapan Yasmin. “Nah, itu. Bu Yasmin di Simprug, Saya di Pondok Indah,” balas Sora.

“Oalah... Kalau naik TransJakarta berarti masih satu arah, ya,” balas Rayn.

“Iya, Pak. Bisa tinggal lurus saja, gak banyak belokannya,” Sora terdengar lebih santai.

Saat itu sempat terlintas di pikiran Sora bahwa pria yang duduk di hadapannya mungkin orang yang berbeda dengan pria yang pernah bertemu dengannya di hutan. Mereka benar-benar seperti dua orang yang berbeda.

Banyak sekali yang mereka bicarakan saat itu. Mulai dari masalah pekerjaan, cerita lucu yang terjadi antara Yasmin dan Rayn, serta bagaimana Giovanni menceritakan caranya mengatur jadwal untuk Rayn. Mereka tampak mulai hanyut dalam keseruan momen itu.

Namun, Sora cenderung tak banyak bercerita tentang dirinya pada Rayn dan Giovanni. Meski mereka tampak mulai akrab, namun Sora masih memberi batas untuk apa yang orang lain boleh ketahui tentang dirinya.

Tak terasa sudah hampir dua jam lamanya mereka berbincang di ruangan privat itu. Hingga akhirnya Sora melirik ponselnya yang menyala karena sebuah pemberitahuan.

Kemudian, Sora meraih ponselnya dan Ia tampak terdiam sejenak.

“Semuanya, maaf ya. Saya harus pulang duluan...” kata Sora dengan raut wajah memelas.

“Yah... Kenapa, Ra?” tanya Yasmin spontan.

Rayn dan Giovanni hanya menatap Sora dengan wajah datar.

“Itu, orang rumah...” Sora tak memberi tahu yang sebenarnya pada mereka.

“Oalah... Kalau sudah urusan orang rumah ya... Ya sudah, hati hati di jalan, Sora,” Rayn jelas mempersilakan Sora untuk meninggalkan tempat itu.

“Hati-hati di jalan, Bu Sora,” Giovanni ikut menambahkan.

“Pulang ya semua...” Pamit Sora sambil melangkahkan kakinya mendekati pintu kaca ruangan itu.

Yasmin hanya melambaikan tangan dan tersenyum lebar pada Sora.

#

Sementara itu di taman yang berada dalam kubah ajaib yang pernah dikunjungi Rayn, sekuncup bunga aster terlihat mekar dengan sempurna. Bunga itu tumbuh cantik diantara hijaunya dedaunan dan tumbuhan lain di sekitarnya.

Begitupun dengan tunas kecil yang terlebih dulu tumbuh di tanah kering di hutan gelap itu. Tunas itu sekarang terlihat telah mendapatkan kehidupannya.

Namun, lagi-lagi sosok dengan sorot mata berwarna merah menyala itu terus berada di sekitar tunas itu. Ia selalu terlihat kegirangan menyaksikan pertumbuhan tunas itu setiap waktunya. Entah apa yang muncul dalam pikirannya sehingga Ia tampak begitu senang.

#

Hallo temen-temen readers! Makasih banyak yaa buat yang udah setia temenin Sora. Love you all ♡ Happy reading!!!

1
Anononin
Mulutnya diam, tapi hatinya mikir keras, wkwkwkwkkk /Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!