Seorang gadis bernama ayu yang telah di tinggal pergi oleh ibunya untuk selamanya,dia memiliki dua orang adik yang harus di asuh nya sedangkan ayah nya sudah tidak memperdulikan mereka lagi semenjak ibunya sakit
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pernikahan ayah
"Dasar anak bandel ,anak nakal makanya jangan lari-lari habis bajuku basah semua",kesal dinda sambil menarik telinga Nina .
"Bunda.."
"Hu..hu .,bunda"
Aku pun terkejut mendengar suara ribut -ribut di depan.
Aku hafal itu suara Nina yang sedang menangis.
Aku sangat terkejut melihat mbak Dinda membentak sambil menjewer telinga Nina hingga menangis.
"Mbak Dinda apa-apaan ini ", bentak ku dengan geram.sambil memeluk Nina yg nampak ketakutan.
"Kau lihat ini baju ku basah dan kotor di buatnya ,dasar anak miskin dan kampungan."caci Dinda
"Nina tak sengaja kak," kata Nina sambil menangis ketakutan
"Iya,Iya kakak tau udah diam,"ucapku sambil menenangkan Nina
"Nina kan tak sengaja kak ,tolong dimaklumi dia masih kecil, "belaku.
"Makanya karena masih kecil itu perlu di kasi tau biar tak kebiasaan,"sengit Dinda
.
Mas Dino memperhatikan kami bertengkar sambil geleng-geleng kepala.
Tak lama pakde Rudi masuk karena mendengar kegaduhan di ruang tengah.
"Dinda ada apa ini ",kata pakde
.
"Pak lihat ini ,bajuku kotor semua ."
"Iya udah tinggal ganti aja gitu kok susah sih bikin malu aja",sahut pakde.
Dinda pun masuk kekamar sambil mengganti bajunya yg kotor ketumpahan minuman tadi .
"Pakde kami pulang dulu iya ,Nina merengek minta pulang."kata ku berpamitan untuk pulang
"Tapi acara belum mulai yu,dan kalian belum makan" ,kata pakde
"Udah tak apa pakde ,kasian Nina nangis terus" kata ku
"Ya udah maafkan mbak mu iya yu",kata pakde.aku hanya menggangukkan kepala aja
"Ayu biar Abang antar ya,kasian Nina kecapean" ,tawar bang Dino
_Tak usah bang tak enak di lihat orang,biar kami naik kendaraan umum aja tak jauh kok,"jawabku.
"Tapi yuk" ,katanya lagi
"Tak apa bang kasian nanti Tante Susi nyariin Abang"
Akupun pergi meninggalkan bang Dino dengan menaiki kendaraan umum
***********
Hari yg ditunggu -tunggu telah tiba ,acara akad nikah dilakukan di rumah Tante Mira.
Acara dibuat sederhana saja ,hanya famili dan tetangga terdekat yg diundang.
Di rumah petak kami, aku terduduk diatas tikar sambil melamun dan membayangkan apa yg terjadi kedepan.
"Kak ayu.,"tegur Rio
"Kakak tak pergi ke pernikahan ayah" ucapnya.
"Hhaaah.."sambil menarik nafas berat aku pun menjawab,
"Entahlah Yo kak pun tak tau rasanya malas kali kakak kesana."
"Kamu tak ke sana Yo? " Tanya ku Sambil melihat ke arah nya.
"Malas aku kak,apalagi lihat anaknya Tante Mira si Andi itu ingin aja ku tonjok mukanya," jawabnya kesal.
"Udah kakak aja yg pergi ke sana ,biar Nina aku yg jagain kasian dia badan agak hangat nanti takutnya tambah parah lagi sakitnya."kata Rio kepada ku
Memang rasanya tak tega meninggalkan Nina dirumah dalam keadaan sakit ,tapi kalau di bawa nanti takutnya tambah parah.
"Ya udah kakak bersiap dulu iya ,tolong jagain si adek"
"Oke siap ..",Rio pun mengangkat kedua jarinya membentuk huruf O.
Dengan malas aku pun bersiap untuk memberi ucapan selamat buat ayah.
Dengan menaiki kendaraan umum lebih kurang 10 menit aku sampai di tempat acara.
Para tamu udah banyak yg hadir ,Tante Mira memakai kebaya putih selaras dengan baju ayah.mereka sudah duduk di depan penghulu untuk melakukan ijab kabul, dan di belakang Tante Mira duduk ke dua anaknya.
Jelas terpancar kebahagiaan di wajah ke duanya.aku tak sanggup melangkah kan kaki untuk masuk ke dalam rumah itu.
Dari luar tenda ku pandangi acara akad berlangsung .sampai ada suara yg mengagetkanku.
"Ayu..,kenapa berdiri disini nak ayok masuk sama Tante",ajak Tante Susi.
Aku terkejut karena di samping ku udah berdiri
Tante Susi dan bang Dino.
"Tante baru sampai juga ",balasku sambil tersenyum
"Iyaa .., maklum lah si Dino ini ada aja yg di kerjainnya jadi telat deh datangnya",ucap Tante Susi.
"Yuk masuk tak enak di lihat orang,"ajak Tante lagi
"Tante Luan aja nanti kami nyusul" kata bang Dino.
"Oke"
"Yu..,Tante masuk Luan iy ."kata Tante Susi berpameran ke pada ku
Aku tersenyum sambil mengangguk kan kepala.
"Bang Dino kenapa tak ikut masuk "tanyaku
"Abang di sini aja nemenin kamu yu",jawabnya
Santai.
Kami pun hanya berdiri di luar tenda sambil menyaksikan acara akad berlangsung.
Sampai terdengar suara lantang SAH....,kata para saksi dan di sambut dengan Alhamdulillah.
Tanpa komando air mataku mengalir dengan deras,aku berlari kencang meninggal acara itu.
Tanpa memperdulikan bang Dino yg berdiri di sampingku.
********
Dino setiawan
Aku terkejut ketika tiba-tiba ayu berlari sambil menangis.
Aku tahu dia sangat terpukul dan sedih menyaksikan ayahnya menikah di kala kuburan bundanya masih basah.
Tanpa pikir panjang ku kejar dia ,aku takut wanita yg ku cintai terjadi apa-apa.
Ku merogoh kantongku dan menggambil handphone, ku buka aplikasi hijauku mencari nama Tante Susi dan ku ketik bahwa Sanya aku pulang duluan karena ada urusan.
Ting..,notif masuk dan dibalas ok .
Tanpa buang- buang waktu ku lihat kiri dan kanan jalan ,rupanya dia duduk di halte penungguan bis sambil menyeka air matanya.
Ku hampiri dia sambil duduk di sampingnya.
"Menangislah sampai puas,biar kurang beban di hatimu."kataku sambil duduk di samping nya.
Dia menoleh dan melihatku sambil menghapus airmata nya.
"Maaf..,"ucapnya.
"Untuk apa" balasku.
"Aku terlalu cengeng dan tidak bisa menahan air mata ku" ,ucapnya sambil tersenyum getir.
"Kamu tidak salah yu,kamu wanita hebat yg pernah aku kenal."kata ku menghiburnya
"Aku tau kau terpukul dengan semua ini tapi kau coba kuat menghadapinya sendiri.
Menangislah sampai kau puas aku akan duduk di sini menunggu mu."kata Dino lagi
Dia pun menangis sambil menutup dengan kedua tangannya,kutarik dia di bahuku kubiarkan dia menangis sepuasnya.
Tiba- tiba saja mobil Avanza hitam berhenti di depan kami.
Tak lama pintu mobil terbuka keluarlah gadis berkulit putih dengan menggunakan dress selutut menghampiri kami.
"Bang Dino,"serunya dengan senang sambil setengah berlari menghampiri kami berdua.
Dengan tak tau malunya dia duduk ditengah sambil melengos melihat si ayu.
"Apaan si din ,"bentak ku sambil berdiri dan melangkah berdiri di dekat si ayu.
"Bang ,ayok kawani Dinda ke Gramedia,Dinda mau cari buku " rengek nya dengan manja.
"Huhu.."aku menarik nafas berat.
"Yaudah sana pergi sendiri kok malah ngerepotin orang sih" kesal ku.
"Ih..,bang Dino enggak asik,aku mau ngajak dia kok gitu jawabnya sih" ,ujar Dinda kesal sambil cemberut.
"Bang aku pulang duluan iya," tiba-tiba ayu menyetop angkot dan menaikinya.
Dan kulihat Dinda senyum- senyum sendiri,melihat kepergian ayu.
"Yu.,ayu..", tunggu jeritku sambil mengejar angkot yg di tumpangi ayu.
"Hu..hu..hu..,"nafasku tersengal- sengal habis mengejar angkot tadi.
Tak lama Dinda menghampiriku sambil bergelayut manja di tanganku.
"Bang ayok kita pergi iya,"ucapnya sambil bermanja
"APAAN sih" ,jawabku dengan kesal.sambil menarik tanganku dengan kasar.
"Ih ..",bang Dino kata Dinda sambil menghentakkan kakinya.
Aku pun berlalu meninggalkan dia dengan menaiki sepeda motor ku.