NovelToon NovelToon
Noda Di Seragam SMA

Noda Di Seragam SMA

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.5
Nama Author: Ayuza

Ranum Nayra harus hidup menderita dengan sang ibu serta adiknya yang masih balita, setelah ayahnya memilih menikah lagi dengan wanita kaya raya yang baru dikenalnya.
Apakah Ranum akan tabah menerima setiap takdir yang sudah tertulis untuknya?
atau malah sebaliknya menyerah di tengah jalan?

Cus, di baca bastie supaya nggak penasaran😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31

"Akhirnya beres juga," kata Ranum yang tersenyum simpul ketika melihat satu piring nasi goreng dan di atasnya ia taruh telur mata sapi yang tersusun rapi di atas meja. "Sekarang giliranku yang mandi dan setelah itu aku akan berangkat ke sekolah," ujar Ranum yang akan melangkahkan kakinya akan tetapi tiba-tiba saja gadis itu mengurungkan niatnya gara-gara, ia baru saja mengingat tentang minuman apa yang harus ia buatkan untuk Al. "Tunggu dulu, aku harus buat kopi, susu, atau teh ya, buat Tuan Al?" Di tengah-tengah kebingungannya Ranum akhirnya memutuskan untuk membuatkan Al teh saja.

Hingga beberapa menit akhirnya teh itu juga tersusun rapi di dekat nasi goreng itu. "Done! Sekarang aku sudah bisa membersihkan tubuhku yang bau bawang ini." Ranum terkekeh geli sendiri ketika gadis itu mencium keteknya sendiri. "Aku rasa lalat pun akan m*ti jika mencium bau badanku ini," gumam Ranum pelan sambil terus saja berjalan menuju ke kamarnya. "Semoga saja Tuan Al, menyukai masakanku. Rupanya ternyata tidak sia-sia juga aku di ajarkan memasak waktu aku baru kelas enam SD oleh Ibu."

Ketika Ranum sudah masuk ke dalam kamarnya, saat itu juga tiba-tiba saja Al keluar dari dalam kamar juga dengan setelan jas yang begitu sangat rapi.

"Siapa yang memasak pagi-pagi buta begini? Dan baru kali ini aku mencium bau masakan di apartemenku ini." Al yang penasaran berjalan ke arah meja di sana tempat Ranum menaruh sepiring nasi goreng dan juga satu gelas teh. "Apa gadis itu yang telah memasak ini untukku?" Al bertanya kepada dirinya saat melihat sepiring nasi goreng itu. Mula-mula Al ingin mengabaikannya akan tetapi entah mengapa ia tiba-tiba merasa harus mencicipi nasi goreng itu sedikit. "Apa salahnya aku mencicipinya sedikit saja, meski kelihatannya biasa saja." Al kini mulai menarik satu kursi untuk ia duduki, dan setelah Al duduk ia mulai mengambil sendok.

"Kalau ini tidak enak maka aku tidak akan menghabisi–" Kalimat Al terputus saat laki-laki itu berhasil memasukkan satu sendok nasi goreng itu ke dalam mulutnya. Ia menguyah nasi goreng itu dengan pelan. "Tidak mungkin, nasi goreng ini terlihat biasa saja tapi kenapa rasanya mengalahkan menu di restoran bintang lima?" Al kembali lagi menyendok nasi goreng itu. Karena ia pikir lidahnya telah keliru. Tapi ternyata Al sampai tercengang karena memang benar nasi goreng buatan Ranum sangatlah enak. "Baru kali ini aku memakan nasi goreng yang begitu pas di lidahku." Al terlihat sangat menikmati nasi goreng itu sehingga tidak terasa ia sampai bisa menghabiskan sepiring nasi goreng itu. "Ternyata rupanya saja yang buruk, akan tetapi rasanya begini." Al membentuk huruf O di jari jempol dan telunjuknya setelah itu ia menc*umnya. "Rasanya sangat luar biasa."

"Apa Anda mau nambah lagi Tuan?" Ranum tiba-tiba saja sudah berdiri di dekat Al membuat laki-laki itu terkejut. "Kalau Anda mau ini, Anda bawa saja bekalku." Ranum menyodorkan bekalnya ke depan Al. Akan tetapi Al dengan cepat mengembalikannya lagi. "Kenapa? Nanti aku bisa sarapan dengan roti saja di sekolah Tuan."

"Tidak usah, aku sudah sangat kenyang, sebagai tanda terima kasihku, aku akan mengantarkanmu sekolah untuk hari ini saja, dan akan menambah uang sakumu." Al mengambil dompetnya dan mengeluarkan lima lembar uang yang berwarna merah. "Apa ini cukup sampai kamu pulang sekolah nanti?" tanya Al akan tetapi Ranum yang ditanya hanya diam saja. Membuat Al merasa kalau uang saku yang ia berikan kepada Ranum masih kurang. "Aku tambah dua lagi, apa sudah cukup?"

Ranum menggeleng dan gadis itu malah memperlihatkan Al kotak bekalnya.

"Katakan saja berapa kurangnya, biar aku tam–"

"Tidak kurang Tuan, itu justru kebanyakan," potong Ranum yang takut Al salah paham kepada dirinya.

"Lalu?"

"Aku tidak perlu membawa uang, karena ini aku sudah membawa bekal Tuan." Ranum tersenyum saat mengatakan itu. "Karena kata Ibu kalau sudah membawa bekal tidak usah membawa uang jajan lagi."

Al heran karena kenapa ada manusia yang seperti Ranum menolak untuk di berikan sejumlah uang secara percuma-cuma. "Terus? Kalau kamu haus ingin minum kamu beli pakai apa?"

Ranum menunduk sambil berkata dengan malu-malu. "Kalau aku haus, aku akan berpura-pura pergi ke toilet hanya untuk meminum air yang ada di wastafel."

Al tersentak kaget mendengar itu semua dari mulut Ranum. "Apa kamu serius?"

"Aku terlahir dari keluarga yang tidak mampu Tuan, maka dari itu aku bisa makan satu kali sehari saja aku sudah sangat senang. Karena aku tidaklah seberuntung Tuan yang terlahir dari keluarga yang berada. Perutku juga tidak pernah sakit ketika aku meminum air dari keran toilet sekolah, Tuan."

"Cukup!" Entah mengapa hati Al terasa sakit mendengar itu semua. "Ambil uang ini, dan kamu tidak perlu minum air keran yang ada di toilet sekolah." Al meraih tangan Ranum dan meletakkan uang itu di telapak tangan gadis itu. "Makan apa saja yang kamu mau, supaya bayi yang ada di dalam perut kamu itu sehat."

Lagi-lagi Ranum menggeleng. "Jika Anda ingin memberikanku uang jangan banyak-banyak Tuan, karena lima ribu saja sudah sangat cukup bagiku."

Al juga ikut menggeleng kuat-kuat. "Tidak bisa! Kamu harus mengambil uang saku yang aku berikan ini. Jika kamu masih saja menolak maka aku akan menyuruh Bagas untuk membelikanmu semua makanan dan minuman yang ada di kantin sekolah baru kamu itu."

Ranum yang tahu kalau Al tidak main-main dengan cepat mengambil uang itu. "Ba-baik Tuan, aku akan mengambil uang ini."

"Panggil aku Al saja, jangan Tuan karena aku bukan Bosmu!" Setelah mengatakan itu Al langsung meminum teh yang juga telah Ranum buatkan untuknya. "Aku haus, karena ternyata berbicara denganmu rupanya membutuhkan banyak tenaga juga," seloroh Al. Yang kemudian bangkit dari duduknya. "Ayo kita berangkat sekarang, karena nanti kalau kita kelamaan di sini aku bisa saja telat untuk datang ke kantor."

"Anda, tidak usah mengantarku ke sekolah Tuan, karena aku bisa jalan kali saja, lagipula sekolah itu dekat 'kan?

"Aku tidak menerima penolakan!" Kalimat Al terdengar begitu penuh penekanan. "Sekarang lebih baik ikuti langkahku karena aku ingin mengajarkan kamu cara membuka pintu apertemenku ini, supaya kamu bisa keluar dan masuk tanpa perlu menungguku." Al terlihat mulai mengajarkan Ranum. "Jika kamu lupa kamu bisa mengingat tanggal kemarin tepat hari pernikahan kita, aku memakai kode dengan tanggal itu supaya kamu mudah mengingatnya, dan jangan pernah berpikiran yang bukan-bukan."

1
Idha W
mulai bosan AQ bacax, pemeran makin bertambah, yang AQ nantikan kapan ranum balas dendam ke ibu tiri n Kaka tirix itu.
Idha W
trus kapan kbusukan ibutiri kebongkar
Idha W
aisss kurang seruh, belum ayahx ranum melihat menantux sudah meninggak
Idha W
kurang dewasa wajahnya
Idha W
Luar biasa
Idha W
nauzubillah
Idha W
jdi bingung witma ini siapa
Ayuza Y.A🌹: Maaf kak typo di namanya🙏🙏
total 1 replies
Anita noer
knp ga home schooling aja
Anita noer
Luar biasa
Cristabel Ier
Ranum eng-ong banget sich
🙄🙄
Armah Maulana
Sonia mulutx ceplas ceplos
Jumiah
lanjut
Wy Ky
ok
Nani Nuraeni
udh lupa akurnya thor kelamaan
Ayuza Y.A🌹: Authornya nggak lupa alur, maaf ya kak karena sudah menunggu lama🙏🙏
total 1 replies
Tarmi Widodo
aq suka cerita Soni dan Bagas seru
Tarmi Widodo
kocak abis kau Sonia, good job
Eko Nur Yanto
Ranum itu bego apa goblok ya ,jelas2 di ancam kayak gitu ngak minta perlindunga sama Suaminya malah,cuma Cerita sama Sonia
Armah Maulana: begox kebangetan si ranum
total 1 replies
Iyank Nha Rully
Luar biasa
Eko Nur Yanto
Lumayan
Siti Car qori
seru ceritanya tapi banyak karena nya jadi kagok bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!