EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
Dea, adalah salah satu anggota mafia yang paling setia.
sayangnya ia di fitnah oleh rekannya mengatakan jika Dea bekerja sama dengan musuh membuat ia diam-diam di tangkap dan di bunuh oleh ketua mafia itu yang menganggap dia adalah pengkhianat.
Ia di gantung dengan rantai besi di bawah api yang membara membuat ia mati terbakar.
Namun takdir berkata lain. Tubuhnya malah pindah ke tubuh seorang Nona yang bunuh diri karena ia ingin di nikahkan dengan pria tua.
Yang ia cintai adalah seorang pria sang idolanya, tapi cintanya malah di tolak oleh pria itu.
Dirinya sendiri banyak di benci oleh orang-orang, baik dari keluarganya mau pun dari fans si pria tersebut karena sifatnya yang jelek.
Karena frustasi, Gealeksa menerima perjodohan itu meskipun ia tak ingin, tapi ia malah bunuh diri saat sebelum pernikahannya.
Sifatnya mendadak berubah menjadi wanita bar-bar dan tak kenal ampun dan ia juga bertekad memba
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
...☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️...
...❤️❤️❤️❤️❤️...
"Oh ya, temani aku beli baju dulu," ajak Gealeksa.
"Kakak mau beli baju di mana?" tanya Genisa.
"Di mall, di sana luas tempatnya, mana tau aku ada mau beli yang lain," ucap Gealeksa.
"Oh baiklah." Mereka pun masuk ke dalam mobil dan mobil pun melaju di jalanan.
Tak lama kemudian, mereka pun sampai di sebuah mall yang terkemuka di kota itu.
Genisa memarkirkan mobilnya di tempat parkiran.
Mereka pun masuk ke dalam mall dan Gealeksa mulai memilih barang yang ia butuhkan.
"Eh Kakak, itu sangat bagus," ucap Genisa melihat sebuah aksesoris gelang yang di sekelilingnya ada permata berwarna merah.
Mereka pun menuju tempat tersebut.
"Wah, sangat cantik. Tapi harganya mahal," ucap Genisa tak bersemangat.
Gealeksa melihat harga yang tertera.
"Ah, cuma 12 juta, ambillah," ucap Gealeksa.
"Wah, terima kasih Kakak," ucap Genisa ingin mengambil gelang tersebut, akan tetapi dari belakang, seorang wanita menyambarnya sambi tersenyum.
"Hey! Itu milik ku! Kembalikan!" teriak Genisa tak terima.
"Heh! Orang miskin seperti kalian ingin beli gelang semahal ini? Emang kalian punya uang?" tanya wanita itu tersenyum sinis merendahkan.
"Heh! Itu tidak mahal, kalau kami. tidak punya uang untuk apa kami membelinya, lebih baik kembalikan gelang itu," ucap Gealeksa.
'Cih! Kalau di sini tidak ramai, sudah ku rampas dari wanita ini,' batin Gealeksa melihat sekeliling yang beberapa orang melihat ke arah mereka.
"Gelang ini ada di tangan ku, berarti itu milikku," ucap Wanita itu tersenyum.
"Orang kaya seperti mu tidak malu kah mencuri milik orang miskin? Atau wajah mu tebal karena kebiasaan merampas milik orang lain?" tanya Gealeksa.
Karyawan yang ada di sana bingung untuk meleraikan Gealeksa dan wanita tersebut.
"Eh, Nona ...."
"Kau ini! Beraninya mengatai ku! Kau tidak tahu siapa aku!" teriak wanita itu.
"Emangnya kau siapa? Kenal juga enggak, lagian juga nggak penting, yang penting kembali kan gelang itu," ucap Gealeksa.
"Enak aja, ini milik ku, orang miskin seperti kalian tidak pantas memakainya," ucap wanita itu lagi.
"Udah Kakak, aku nggak mau lagi gelang itu, aku nggak suka ambil barang bekas," ucap Genisa.
"Apa kamu bilang!" ucap wanita itu geram.
"Ada apa?" tiba-tiba seorang pria yang memakai jas lengkap mendatangi wanita itu.
Wanita melihat ke arah pria tersebut.
'Heh! Kesempatan datang.' Gealeksa merampas gelang itu dari tangan wanita tersebut.
"Dapat," ucap Gealeksa.
Genisa terbelalak dengan menutup mulutnya melihat ke arah pria tersebut.
"Akhhhhhhhhh! Kembalikan gelang ku!" teriak wanita itu.
Gelang itu Gealeksa meletakan di atas alat scan.
"Scan sekarang!" perintah Gealeksa.
"Eh, Ba-baik," jawab karyawan itu.
Gealeksa langsung mengeluarkan kartunya dan menggesek di mesin pembayaran otomatis.
[Pembayaran berhasil]
Gelang tersebut scan secara otomatis karena sudah melakukan pembayaran, dan gelang itu sudah menjadi hak milik si pembeli.
"Apa!!" Wanita itu terbelalak karena Gealeksa sudah melakukan pembayaran.
"He-he-he, gelang ini sudah menjadi milikku? Apa kau ingin mencurinya Nona kaya?" tanya Gealeksa tersenyum licik.
Pria itu menatap Gealeksa secara saksama.
"Kakak, ayo kita pergi saja," ajak Genisa memegang tangan Gealeksa segera membawa pergi, ia terlihat sedikit takut saat melihat pria itu.
...❤️❤️❤️❤️❤️...
