NovelToon NovelToon
Aku Istri Ke Dua Bukan Pelakor

Aku Istri Ke Dua Bukan Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / One Night Stand / Pengantin Pengganti
Popularitas:731.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: nana shin

Kiara, adalah gadis sebatang kara. Dia bekerja sebagai Pramusaji di sebuah restauran ternama. Dia bekerja banting tulang untuk melunasi hutang ayahnya seorang bandar judi yang telah di tipu dan terlilit utang. Ibunya sakit-sakitan. Ketika seorang istri CEO perusahaan mengajaknya kerja sama. Yaitu menikah dengan Suaminya Agam, karena Dia Mandul. Dan Kiara akan mendapatkan uang, berapa pun Dia mau, asal bisa melahirkan anak laki-laki pewaris perusahaan Agam. Usia mereka yang terpaut 20 tahun itu membuat Kiara ragu. Namun Dia yang slalu mendapat teror dari bandar Narkoba lainnya pun tak bisa lagi menolak takdirnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nana shin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjodohkan Suami

Kiara pun segera berpaling ketika pandangan Kiara dan Agam beradu pandang, sementara Agam biasa saja saat menetap wajah Kiara yang kedua kali itu, namun di pandangan mata Clara Dia sangat senang, karena ini akan memudahkan Clara untuk mengenalkan Agam dengan gadis tersebut.

"Mas Agam beli apa?" tanya Clara.

''Aku tidak tahu kalau kalian bekal ke kantor, makanya aku tadi pesan nasi di restaurant langganan ku,'' jawab Agam.

"Apakah Mas sering memesan di restauran tersebut?" tanya Clara.

"Iya, aku merasa masakan di sana paling cocok dengan lidahku," sahutnya biasa.

"Ooh, begitu ya, kapan-kapan ajak kami ke sana ya Mas," pinta Clara.

"Tentu Sayang," jawab Agam.

Agam pun menggenggam tangan Clara penuh kasih sayang.

Agam dan Clara sudah menikah 10 tahun silam, namun hingga saat ini, mereka belum dikaruniai anak. Mereka sudah pernah periksa namun rahim maupun reproduksi Agam tidak bermasalah, mungkin hanya belum dikaruniai anak saja, sehingga mereka belum diberi kesempatan untuk menimang buah hati mereka.

Usia Clara yang sudah 40 tahun dan Agam yang berusia 45 tahun, membuat Clara berpikir untuk mencarikan suaminya itu istri, karena perusahaan Agam yang sangat besar, sedang mereka belum mempunyai ahli waris. Clara takut kalau perusahaan itu akan dikuasai oleh paman dan anak pamannya, kalau Agam meninggal.

"Sayang...," Panggil Clara lembut pada suaminya, saat di perjalanan pulang.

"Iya Sayang... ada apa?" tanya Agam.

Agam selalu mesra dengan istrinya, walaupun mereka belum mempunyai anak.

"Apakah Mas terpikirkan sesuatu?" tanya Clara pelan.

"Maksudmu apa? apakah kau ingin mengadopsi anak? aku setuju kok," ucap Agam.

Agam tiidak tahu maksud yang dibicarakan Clara.

"Mas... kalau adopsi itu berarti dia anak angkat 'kan? kenapa tidak kita coba cara lain, biar Mas mempunyai anak kandung," ucap Clara.

"Maksudnya? Bayi tabung? Kita juga sudah program, cuma bayi tabung yang belum," ucap Agam.

"Maaf, Mas, aku merahasiakan sesuatu dari Mas, namun saat pemeriksaan terakhir..."

"Apa maksudmu ada yang kau rahasiakan dariku?" potong Agam.

"Iya... sebenarnya kemarin aku periksa kembali, ternyata aku mengidap kelainan di rahim alias aku mandul Mas," ucap Clara menahan nafasnya.

Agam terdiam dan menatap sekilas ke wajah Clara, kemudian dia menatap jalan yang terlihat sepi.

"Benarkah? Bukankah terakhir kita periksa kita baik-baik saja?" ucap Agam.

"Ya Mas, Mungkin rahimku sudah terlalu tua, dan tidak bisa lagi untuk mempunyai anak. Makanya Dokter bilang, aku mandul," ucap Clara.

"Trus... apa yang kau rencanakan?" tanya Agam.

"Bagaimana kalau Mas menikah lagi," ucap Clara.

"Ha ha ha ha...(tawa Agam terdengar nyaring) kau ini sungguh aneh, istri mana yang ingin menikahkan suaminya? Apakah kau tidak mencintaiku lagi?" tanya Agam pada Clara.

"Mas... bukan begitu... tapi aku takut di masa tua kita nanti, tidak ada siapapun yang bisa merawat kita," ucap Clara.

"Kita 'kan punya uang, kita bisa membeli semuanya dengan uang, kita bisa cari pembantu saja," jawab Agam ketus karena merasa tidak suka dengan saran yang diberikan Clara.

"Tidak mudah itu Mas, Bagaimana kalau kita sakit sakitan, stroke atau apalah, terus semua harta yang kita miliki dikuasai oleh mereka, terus kita dibuang di Panti Asuhan," ucap Clara lagi.

"Clara... kamu ini ada-ada saja, tidak! aku tidak akan menikah lagi," ucap Agam.

Kemudian dia pun melepaskan genggamannya dari tangan Clara. Clara pun terdiam, sementara Mama Clara yang ada di belakang pun menatap Clara dari kaca spion depan, dan mengisyaratkan telunjuknya ke hidung, agar jangan membahas itu lagi.

Sesampainya di rumah. Agam masih terlihat kesal, setelah memarkirkan mobil, dia pun turun dan pergi ke rumahnya yang sangat besar.

"Agam kok sudah datang?" tanyaMama Agam, yang kebetulan sedang duduk di ruang tamu.

"Iya Ma, aku mau Tidur siang dulu mah, Aku merasa sangat capek," ucap Agam.

"Mas, bukankah kau belum makan? Ini nasi mu Mas," panggil Clara. yang menyusul di belakang Agam.

Agam tidak menggubris perkataan Clara, dia naik ke atas meninggalkan Clara yang ada di ruang tamu, sang Mama heran karena tak biasanya Agam cuek kepada istrinya. mamanya tahu kalau Agam sangat mencintai Clara.

"Kalian ada masalah?" tanya Mama Agam.

"Tidak Mah, aku ke atas dulu ya," ucap Clara.

Clara pun menyusul Agam. Clara tampak membawa barang belanjaannya dan membawa masuk ke kamar atas.

Sementara Mama Clara juga tampak membwa barang belanjaannya di tangannya ke kamar tamu.

"Kalian belanja lagi?" tanya Mama Agam.

"Iya Ani, Clara banyak belanja hari ini, dia merasa bosan di rumah terus," ucap Mama Clara.

"Oh begitu ya, tak apalah, toh semua itu juga hasil keringat dari suaminya sendiri, tapi jangan lupa juga sering-sering periksa biar cepat dapat momongan," ucap Mama Agam.

Mama Agam memang juga sangat menyayangi Clara. Clara yang sangat pintar mengambil hati mertuanya itu bak bulan purnama di rumah itu, karena cahaya indahnya, dia sangat di sayangi.

"Baiklah Ani, aku mau istirahat dulu. Badanku terasa remuk," ucap Mama Clara.

"Silakan Besan," sahut Mama Agam.

Mama Agam pun berjalan ke dapur. Sementara Mama Clara berjalan ke kamar tamunya.

Sementara di kamar Agam. Agam tampak masih cemberut dan kesal dengan Clara.

"Mas... Apa kau marah Mas? ini solusi buat kita, kita tidak tahu apa yang terjadi nanti 'kan?" bujuk Clara.

"Aku tidak mau,l membicarakan itu lagi," ucap Agam.

"Kita bisa mencobanya Mas, kalau Mas menikah, terus Mas punya anak, itu darah daging Mas, aku akan merawatnya, kita bisa mengambil seorang wanita yang dengan sukarela kita beli rahimnya, untuk dijadikan istri kedua Mas, hanya sementara, setelah wanita itu melahirkan, Mas bisa menceraikannya, aku yang akan merawat anak itu, kelak dia berhak atas warisan yang Mas, punya" ucap Clara.

"Tapi bagaimana kalau akhirnya aku terbujuk rayuan wanita itu? Apakah kau bisa menerimanya?" tanya Agam.

"Mas... Kenapa Mas bicara seperti itu? mas hanya bersama wanita itu setelah sampai wanita itu hamil, setelah wanita itu hamil, kita bisa mengungsikan nya ke sebuah rumah mungil, sampai dia melahirkan," ucap Clara.

"Apa aku akan membiarkan anakku tumbuh di rahim tanpa kasih sayang ayahnya?" tanya Agam.

"Apa maksudmu? Apakah kau akan terus bersamanya sampai dia melahirkan?" tanya Clara.

"Tentu saja! mereka yang hamil harus slalu bersama suaminya, itu kata mereka yang berpengalaman, ada masa dia mengidam yang sangat sulit, bahkan bisa stres, dan mempengaruhi janin, dan ketika saat itu, aku tergoda olehnya? Apa kau siap?" tanya Agam lagi tampak menakutkan.

"Apakah semudah itu jatuh cinta pada wanita lain?" tanya Clara.

"Mana aku tahu, mungkin saja Tuhan membolak-balikkan hatiku, terus aku mencintai wanita itu, Apakah kau sanggup kehilanganku?" tanya Aga alagi seperti menakuti."

"Ah Mas berlebihan, sekarang Mas tidak mau di di jodohkan, tapi mengapa berpikiran sampai sejauh itu?" tanya Clara kesal.

"Aku hanya menyampaikan kemungkinan yang akan terjadi, karena aku tidak tahu takdirku kemudian, entah itu jodoh, kematian, Rizki, itu sudah ditentukan, begitu juga cinta, aku tidak bisa mengendalikan hatiku l, kalau aku kelak akan mencintai wanita lain," ucap Agam.

"Mas...."

"Sudah lah, aku mau tidur," ketus Agam.

Agam pun membaringkan tubuhnya. sementara Clara hanya menetap punggung suaminya itu dengan hati yang sangat kesal.

"Apakah aku memang harus mencobanya?"

ternyata Agam pun sekarang mulai teracuni

Bersambung...

1
Sadriyanti Lahari
kita Kira agam laki laki yg Tegas,sdh jo kiara kase tinggal jo laki macam bagitu
Sadriyanti Lahari: 😊😊😊😊 😄😄😄😄
Nana Shin: lama nggak nongol😁
total 2 replies
Sadriyanti Lahari
kita dukung ngana pe niat agam,spya mama mantu tdk hidup terlantar
Sadriyanti Lahari
akhirnya agam bisa merasakan nikmatnya belah duren 😊😊😊
Sadriyanti Lahari
kiara sadarlah ..Minta pada Suamimu agar kamu dan clara tinggal terpisah ingat ibumu yg sedang sakit... klu memang agam mencintaimu pastilah dia akan mencarikan rumah untukmu dan ibu
Sadriyanti Lahari
sukses selalu thor
Sadriyanti Lahari
maaf kiara ..talak belum terucap dari Suamimu,artinya kau masih sah istri agam
Sadriyanti Lahari
awal yg baik
Sadriyanti Lahari
silahkan santap daging segar pemberian clara.... karna itu sdh menjadi hakmu wahai sang harimau
Sadriyanti Lahari
dan kau juga harus memberikan nafkah lahir dan bathin layaknya seorang suami 😊😊😊dan saat kau merasakan manis dan nikmatnya madu istri mudamu hatimu akan berpaling padanya 😁😁😁
Sadriyanti Lahari
dan mama mertua pasti bersyukur mendapatkan menantu seperti kiara .
Nana Shin: Kau ke mana saja?🤣🤣🤣 aku udah hijrah ke platfoam orange😁😁😁
total 1 replies
Sadriyanti Lahari
nikmati saja harimu dgn sesukamu clara.... saat agam mendapatkan sentuhan pertama dan kasih sayang tulus dari kiara..hati dan cinta agam mulai terbagi....
Sadriyanti Lahari
sepertinya cinta clara sangat mencintai harta
Sadriyanti Lahari
pasti akan ada hati yg terluka dan rasanya sangat menyakitkan...
Sadriyanti Lahari
lanjut
Veyra
semangat kak nana

ayo kak mampir lagi ke tempatku yuukkk 😅
Ma Em
wah Fathan lamarannya mewah bener semoga keluarga Agam dan Kiara selalu bahagia.
Ma Em
Biasa
Nana Shin: kok di kasih bintang 2 bunda. karya ini akan tenggelam. sangat sulit untuk mencari ide. harus begadang untuk mencari ide.
total 1 replies
Ma Em
yang sabar ya Adam itu coba, an pasti kamu akan sukses kembali biarlah sekarang orang merendahkanmu tetaplah berusaha untuk meraih masa kejayaanmu.
Nana Shin: Terima kasih Bunda. berkenan mampir di karya remahan Nana😅 yuk ikuti Nana. insyaa Allah bukan depan akan terbit novel baru. setelah aku libur 2 bulan menulis.
total 1 replies
Ma Em
Kiara Agam itu cemburu kamu karena sudah bucin berbahagialah Kiara.
Ma Em
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!