NovelToon NovelToon
ISTRI TANGGUH

ISTRI TANGGUH

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Tunangan Sejak Bayi / Crazy Rich/Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Perjodohan adalah sesuatu yang Mazaya benci. Dari setiap novel yang ia baca, selalu saja pihak perempuan yang jadi sosok tertindas. Kadangkala ending cerita sang suami menjadi bucin. Kadang kala ada juga yang berakhir dengan perceraian dengan sang perempuan menikah lagi kemudian hidup bahagia dan laki-laki hidup dalam penyesalan.

Namun bagaimana bila Mazaya lah yang menjadi tokoh seperti dalam novel tersebut, terpaksa menikah karena perjodohan?
Apalagi setelah ia tahu, sosok yang dijodohkan dengan dirinya telah memiliki kekasih.

Sungguh, Mazaya tak ingin melewati proses jadi istri yang tertindas.

BIG NO!!!

Namun untuk ending, siapa yang tahu. Yang pasti, ia tak mau ditindas apalagi oleh sang pelakor meskipun dia adalah wanita yang suaminya cintai. Lalu bagaimana caranya agar ia tidak ditindas oleh pasangan sialan tersebut?

Makanya, yuk tap ❤️ untuk mengikuti cerita selengkapnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kapan

Tidak seperti biasanya, pagi ini wajah Mazaya dan Gemilang terlihat lebih ceria. Meskipun belum 100% sebab masih ada yang mengganjal di benak Mazaya.

"Mas, kamu mau pergi kemana?" Tanya Mazaya bingung saat melihat suaminya tampak telah mengenakan jaket kulit berwarna hitam pun kacamata dengan warna senada. Di tangannya ia menggenggam kunci mobil. Bukan tanpa alasan Mazaya bertanya sebab hari ini weekend, waktunya mereka untuk berehat sejenak dari aktivitas dunia kerja mereka.

"Mas ada keperluan di luar." Jawab Gemilang seadanya. Ia tak menerangkan mau apa dan kemana.

"Kemana? Lama?"

"Adalah. Belum tau juga. Bisa sebentar, bisa juga lama. Tergantung orang yang mas temui, bisa diajak kerja sama nggak."

"Emang mas mau temuin siapa?" tanyanya lagi masih mode kepo.

Cup ...

Bukannya menjawab, Gemilang justru menyosor bibir Mazaya dengan kecupan membuat istrinya itu membulatkan matanya.

"Mas, malu ih!" omel Mazaya sambil melirik ke arah Rani yang sedang lewat.

"Rani nggak liat non, silahkan dilanjutkan!" pekik Rani seraya menutup matanya dengan telapak tangannya. Namun, ia membuka sedikit celah diantara jemarinya. Senang sekali rasanya bisa mengintip kemesraan majikannya. Sepertinya dia tidak takut matanya bintitan.

"Kenapa malu? Nggak ada yang liat juga." Jawab Gemilang santai sambil tersenyum tipis. Sepertinya menggoda istrinya akan menjadi kesenangan tersendiri untuknya.

"Mas sengaja ya biar aku nggak nanya lagi mas mau temuin siapa. Pasti mas mau temuin Carla kan? Hayo nga- ... "

Cup ...

"Mas ... !!!" Pekik Mazaya saat lagi-lagi Gemilang mencuri ciuman di bibirnya membuat sang suami terkekeh.

"Makanya, jangan su'udzon terus. Ya udah ya, mas berangkat dulu."

Baru saja Mazaya membuka mulut untuk menyahuti ucapan Gemilang, tapi laki-laki itu sudah lebih dulu menarik tengkuk Mazaya dan melabuhkan sebuah ciuman yang cukup panas dan liar hingga membuat Mazaya terengah-engah setelah ciuman terlepas.

Setelah berhasil mencuri ciuman panas di bibir sang istri, Gemilang pun pergi dengan senyum merekah di bibirnya.

"MAS ELAAAAANG ... AWAS KAU!" Teriak Mazaya setelah berhasil menormalkan nafasnya.

...***...

"Buka sumpal mulut mereka!" titah Gemilang sambil duduk dengan kaki terlibat di atas sebuah kursi. Auranya terlihat begitu dominan membuat siapapun yang melihatnya merasa ciut sendiri.

Setelah mengatakan itu, Juna pun memerintahkan anak buahnya untuk membuka sumpal di mulut kedelapan orang yang berhasil Gemilang tangkap.

"Katakan, siapa yang menyuruh kalian!" Tanya Gemilang dingin. Wajahnya datar, sorot mata tajam, dan aura mengintimidasi membuat kedelapan orang itu menelan ludahnya sendiri.

Kedelapan itu bungkam dengan wajah pucatnya.

"Aku tanya, siapa yang memerintahkan kalian untuk mencegat dan mengganggu perjalanan ku? Apa tujuan kalian sebenarnya, hah!" bentak Gemilang dengan suara menggelegar.

"Ampun tuan, ampuni kami. Kami hanya diperintahkan oleh bos Roni. Kamu tidak bermaksud mencegat dan mengganggu perjalanan Anda. Bos Roni menyuruh kami menghabisi perempuan yang ada di dalam mobil tuan." Ucap salah seorang dari mereka sambil memasang wajah memelas.

"APA? JADI KALIAN BERMAKSUD MENGHABISI ISTRIKU? IYA?" Bentak Gemilang dengan suara menggelegar membuat kedelapan orang itu membulatkan matanya. Mereka tidak tahu akan hal tersebut. Mereka hanya menerima perintah dan wajib dilaksanakan tanpa membantah.

"Maafkan kami tuan. Kamu mohon ... "

Dorrr ...

Gemilang menembak betis laki-laki tersebut hingga ia memekik kesakitan. Dari delapan orang di hadapannya, hanya 3 orang yang belum mencicipi timah panasnya dan salah satunya adalah yang barusan Gemilang tembak. Laki-laki itu juga yang semalam hampir menyakiti Mazaya jadi Gemilang pikir laki-laki itu pantas untuk merasakan panasnya bijih besi yang menancap di dalam betisnya.

Bukan hanya laki-laki itu, tapi kedua laki-laki lainnya pun ia hadiahi timah panas. Setelahnya Gemilang meminta Juna mengorek informasi tentang siapa itu Roni dan apa alasannya ingin menghabisi istrinya. Apa motif dendam atau ada alasan lain. Tentu Gemilang takkan diam saja saat ada yang ingin menyakiti istrinya. Setelah mendapatkan informasi, Gemilang meminta kedelapan orang itu dijebloskan ke dalam penjara. Gemilang takkan membebaskan mereka begitu saja. Keselamatan sang istri kini yang menjadi prioritas utama baginya.

Sementara itu, di rumah Mazaya baru bisa menghubungi Windy setelah berpuluh kali melakukan panggilan. Ternyata Windy sedang berada di rumah sakit. Akibat perkelahian semalam, ia mengalami beberapa luka sayatan di lengan dan punggungnya. Willy pun mengalami hal serupa, tapi tidak separah Windy. Alhasil, Willy pun membawa Windy ke rumah sakit.

"Apa? Apa kalian tahu siapa orang-orang itu?" tanya Mazaya khawatir.

Windy menggeleng, ia lupa mereka bicara melalui sambungan telepon jadi mana mungkin Mazaya bisa melihat gelengan kepalanya.

"Kami belum tahu," jawab Windy setelah sadar Mazaya tidak mungkin melihat ia menggelengkan kepalanya. "Zaya, apa nggak sebaiknya kamu cerita ke suamimu tentang siapa kamu sebenarnya? Aku khawatir, mereka suruhan orang-orang yang menghabisi orang tuamu. Kita tidak memiliki orang-orang yang dapat kita percayai di sekitar kita. Aku khawatir ... "

"Tapi Win ... "

"Pikirkanlah terlebih dahulu. Ini demi kebaikanmu. Siapa tahu, suamimu bisa membantumu mengungkap siapa dalang pembunuhan kedua orang tuamu."

Mazaya terdiam. Pikirannya berkecamuk.

"Haruskah .... "

"Haruskah apa?" sambar Gemilang tiba-tiba membuat Mazaya tersentak.

"Mas, kau sudah pulang?"

"Belum," ketus Gemilang. Sudah tahu, pake nanya lagi. Jelas-jelas orangnya sudah berdiri di depan mata, tapi masih pake ditanya. Gemilang sampai mendumel, tapi hanya dalam hati.

Tanpa banyak ba bi Bu, Gemilang membaringkan kepalanya di pangkuan Mazaya membuat perempuan itu salah tingkah sendiri. Apalagi saat Gemilang membenamkan wajahnya di perut Mazaya.

"Mas ... geli." Protes Mazaya saat Gemilang mendusel perutnya dengan ujung hidungnya.

"Sayang, kapan perutmu berisi benih cinta kita?"

"Hah, ma-maksudnya?" Mazaya sedang dalam mode lemot.

Gemilang menghela nafas panjang, "maksudnya, mas pingin kamu hamil buah hati kita. Jadi ... kapan mas boleh menyemai bibit cinta mas di ladang cintamu?" Jelas Gemilang membuat pipi Mazaya sontak memerah.

Hamil, buah hati, bibit cinta, ladang cinta, kata-kata itu sukses membuat jantung Mazaya jumpalitan.

"APA? JADI SELAMA INI KALIAN BELUM PERNAH BERCOCOK TANAM? KAPAN CUCU MAMA DAN PAPA JADI COBA KALAU KALIAN BELUM JUGA BERCOCOK TANAM." Seru Anika yang telah berdiri tak jauh hari mereka membuat pasutri itu terkejut hingga terlonjak. Pun Gemilang sampai terjatuh ke lantai karena Mazaya yang reflek berdiri.

"Awww ... "

"Aduh mas, maaf!" seru Mazaya merasa bersalah sambil berusaha membantu Gemilang untuk berdiri.

...***...

...HAPPY READING. 🥰🥰🥰...

1
C a l l i s t o ®
Elang ga salah, Mazaya yg trlalu over. Untung aja novel 🤣
C a l l i s t o ®
Kayak judul film anak tiri adalah maut
C a l l i s t o ®
Gue skip part patiyeh 👀
C a l l i s t o ®
Willy yg gentle entah kenapa hrs sama tokoh ini. Emang si gue ga tau kisah mreka nantinya gmn, cuma setiap scene yg muncul seputar Fatiyah gue ga sreg aja, baik dr nama, caranya mikir, kayak alay gt 🙃
C a l l i s t o ®
Aku jd stafnya jg jjk
C a l l i s t o ®
Definisi tiri adalah maut
C a l l i s t o ®
Gue jg agak kecewa ma Mazaya. Mau cari lakik model gmn lu?? berharap ada scene yg bikin mazaya menyesal dh 🤣
C a l l i s t o ®
Kukira kacang yg di bawah. Yg di atas mah kekecilan utk diumpamain sbg kacang mete 😭
C a l l i s t o ®
Suka sama sikap tegas dan gentle nya Gemilang. Gue jadi si Mazaya bakal jatuh hati bangeett
C a l l i s t o ®
Curiga itu mreka playing victim jangan² itu kejadian kecelakaan jebakan mreka jg
C a l l i s t o ®
Sudah kuduga ada sesuatu soalnya Elang aja ga kliatan sepeduli itu sama Carla dan ada narasi yg kayak Elang itu mikir kalo soal Carla tnyata mengenai masa lalu
C a l l i s t o ®
Mulai sadar namanya kah 👀
C a l l i s t o ®
Bacanya teh gimana? Zet dollar em gitu kah?
C a l l i s t o ®
The real menuju puncak gemilang cahaya
C a l l i s t o ®
Dia ga trima bukan karna sayang anaknya tp krn ga jd besan holkay
C a l l i s t o ®
Gemilang harus lekas tau ini biar dia bisa bilang : Apa aku harus menembakkan pistolku ini di kepalamu??
C a l l i s t o ®
Antonio Fergusso?? Awas musuh
C a l l i s t o ®
Salut si sama si Gemilang. Biarpun dia masih terikat dg Carla tp caranya elegan, dia ga murahan. Masih dimaafkan lah soal Carla nya soalnya emang dia nikah secara trpaksa dan pasti prlu proses utk menekan egonya
C a l l i s t o ®
Bukan mimpi basah kali, itu cairan p*ju nya keburu keluar gara² fantasi liar td 🤧
C a l l i s t o ®
Astagaaaa penonton kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!