Bukan Anak-anak Biasa

" Haishh...tentu saja kaka cantik, kakiku masih menginjak bumi. kenalkan aku Alice adik abang kembar dan anak dari ayah bunda yang paling cantik." Alice memperkenalkan dirinya pada Kay

" Aahh... aku Kay, senang berkenalan denganmu." balas Kay seraya tersenyum, namun belum lama.. ia pun kembali di kagetkan dengan kemunculan Maria., tepat di hadapannya.

"Astaghfirullah... " teriak Kay, sehingga merasakan sakit di dadanya.

" Aunty" teriak Afwa dan Alice

" Hihihi... maafkan aku, apa ini calonmu bang?" tanya Maria menjauh dengan cara terbang. Tentu saja membuat Kay membelalakkan matanya.

" A anda hantu?" tanya Kay, Maria hanya tersenyum.

" Aunty... panggil aku aunty Sarah, aku kekasih Mike Pirath. Jangan kaget ya... hihihi." jawab Maria senang

" Panggil dia aunty May, ngaco aja" ucap Alice, Maria pun memajukan mulutnya lalu menghampiri keluarga Zandra.

" De... bisa kamu lakukan sekarang?" tanya Afwa yang membuat Kay bingung. Alice pun mengangguk

" Ka Kay... bolehkah Alice memegang tangan kaka?" tanya Alice

Walau bingung, Kay pun mengangguk. Alice tersenyum dan langsung menggenggam tangannya. Alice menutup matanya, ia mulai memfokuskan kekuatannya pada telapak tangannya dan menyalurkannya pada Kay.

Kay merasakan ada sesuatu yang mengalir dalam tubuhnya. Ia pun mengerjapkan matanya dan terus memandang Alice. 15 menit kemudian Alice pun membuka matanya dan tersenyum.

" Sudah lebih baik kan ka? "tanya Alice, Kayu pun mencoba menarik nafas panjang dan menghembuskannya, lalu menekan dada nya pelan. Ia pun bingung, karena tidak merasakan sakit atau linu seperti sebelumnya. Kay pun takjub 😳

" Waaahhh.... Alhamdulilah, dada kaka sudah lebih baik."

" Kamu hebat, terimakasih ☺" ucap Kay

" Sama-sama kaka cantik, kalau begitu aku bergabung dengan yang lain. Silahkan.. kembali merajut kasih😁. " pamit Alice yang membuat Kay kembali blushing.

Alice pun bergabung dan mendapatkan banyak pertanyaan dari sahabat kedua orang tuanya.

" Oya.. Wa, apa aku boleh minta tolong? " tanya Kay

" Katakan" jawabnya singkat

" Bisakah kamu menghubungi pak Farhan, ada yang ingin aku bicarakan mengenai Meira. Ohh.. atau aku ingin segera keluar dari sini, bisakan?Aku sudah merasa lebih baik" tanya Kay tersenyum dan memohon.

Afwa terdiam dan berpikir, melihat mata permohonan dari gadisnya membuat ia tak dapat menolak permintaan Kay.

Gadisnyaaaa??? 🤔🤔

" Baiklah... aku akan mengurus administrasi kepulanganmu." jawab Afwa yang membuat Kay semakin tersenyum lebar.

" Terimakasih " ucap Kay bahagia, sebenarnya ia merasa tidak nyaman berada di sini, berada di antara keluarga besar Zandra. Terlalu banyak kebaikan yang ia terima, ia hanya merasa takut... takut terlena dan lupa daratan😟

Keesokan harinya

Saat Kay sedang berpamitan pada nenek dan adik barunya yang bernama Rio, tiba-tiba terdengar suara klakson dari teras luar.

" Siapa pagi-pagi sudah berisik?" gumam Kay, ia pun keluar dan terkejar.

" Ka kamu.. sedang apa di sini? " tanya Kay pada Afwa yang sedang berdiri di samping mobilnya.

" Menjemputmu, apalagi? " ucap Afwa yang membuat Kay memelototkan matanya.

' Kenapa dia harus menjemputku? Aaahhhh.... menyebalkan!! ' gumam Kay dalam hati

"Huft... sebelumnya aku minta maaf, jujur aku merasa tidak nyaman dengan perlakuanmu. Selama ini aku selalu menghindari yang namanya masalah, walau pada akhirnya akan selalu kena masalah dan di bully. Tapi semenjak kamu selalu menggangguku, semakin banyak masalah yang aku dapatkan. Berhentilah mendekatiku, aku tidak suka dengan para fans mu. Aku ucapkan Terimakasih, baaaanyak terimakasih karena telah menolongku. Dan maaf bila aku terkesan seperti kacang lupa kulitnya, tapi...aku harus menghindarimu" ucap Kay panjang lebar

" Sudah? " tanya Afwa

" What?!" pekik Kay

" Sudah bicaramu?" tanya Afwa sambil berjalan mendekati Kay, hanya tersisa 1 langkah lagi.. pasti mereka akan ehem..

" Seberapa keras kamu melarang, menolak dan menjauhi ku... maka semakin keras juga aku mendekatimu " ucap Afwa dengan tersenyum

" Kay... " panggil nenek, Kay pun berbalik.

" Iya nek.. " Kay pun mendekati neneknya yang sudah kurang awas untuk melihat dan menuntunnya duduk di bangku teras. Roy bocah kecil itu hanya mengikuti Kay, ia pun ikut duduk di sebelah nenek Ipah.

" Siapa nak yang datang?" tanya nek Ipah, belum Kay menjawab... Afwa sudah berada di belakang Kay, ia pun menyalami nek ipah dan mencium punggung tangannya.

" Saya Afwa nek, kekasih Kay cucu nenek." jawab Afwa membuat Kay tersedak air ludahnya.

" Bu... " ucap Kay yang terpotong oleh nek ipah

" Benarkah? Benarkah kamu sudah memiliki kekasih nak?" tanya nek ipah dengan wajah bahagia, selama ini Kay tidak pernah memperkenalkan siapapun padanya. Baik sebagai teman atau kekasih. Namun sekarang, nenek merasa senang.. setelah sekian lama, akhirnya sangat cucu mendapatkan seseorang. Setidaknya sebelum ia mati, ia merasa tenang. Karena akan ada yang menggantikan dirinya menjaga Kay.

"Apa kamu yakin, mau sama cucu nenek? Cucu nenek ini sangat keras kepala dan juga terkadang tidak dapat menjaga ucapannya. Apalagi bila kesal, ia akan mengumpat orang sembarangan." ucap nenek tersenyum

" Tapi.. walau Kay seperti itu, Kay anak yang baik, ia pandai menyimpan perasaannya dan juga tangisannya. Sebenarnya ia sangatlah rapuh,bila kamu benar kekasih Kay.Nenek minta jagalah cucu nenek, bahagiakan ia. Sudah cukup selama ini ia menderita. Setidaknya bila nenek pergi nanti ada yang menjaga Kay" lanjut nenek yang mulai menunjukkan wajah sedih seraya menggenggam tangan Afwa

" Nenek, apa yang nenek katakan. Cukup nenek dan Rio.. Kay tidak butuh siapapun lagi. Tolong jangan mengatakan hal itu." ucap Kay dengan suara bergetar karena menahan tangisnya.

" Sayang... setiap manusia pasti akan di panggil oleh Nya. Apalagi nenek sudah tua, nenek merasa tenang bila harus pergi menyusul kakek dan orangtuamu. Setidaknya sudah ada yang menjagamu." lanjut nek Ipah

" Cukup nek... cukup. Jangan lanjutkan lagi, nenek yang siap, tapi tidak dengan Kay. Kay tidak mau kembali di tinggalkan nek, kenapa? kenapa nenek bisa semudah itu mengatakan tentang kepergian? Apa nenek udah ga sayang lagi sama Kay?" air mata yang sedari tadi di tahannya pun.. akhirnya menetes dengan derasnya.

" Kamu... kedatangan mu, hanya membuatku susah. Sebaiknya kamu pergi, tinggalkan kami. Gara-gara kamu, nenek mengatakan hal yang tidak ingin aku dengar." ucap Kay menunjuk Afwa, lalu memukuli dada Afwa.

Afwa hanya diam menerima pukulan Kay, setelah Kay lelah, Afwa pun menarik Kay ke dalam pelukannya. Walau Kay meronta, Afwa tetap memeluknya.. sampai Kay menyerah dan terus menangis.

" Maaf... maaf bila kehadiranku mengganggu dan membuatmu tidak nyaman. Namun aku tidak bisa menjauhimu, karena... karena aku mencintaimu Kay, aku menyayangi juga mencintaimu Fiona Mikayla." ucap Afwa pelan, membuat Kay membeku karena mendengar ungkapan perasaan Afwa.

Kay pun menengadahkan kepalanya untuk melihat Afwa, ia mencari kebohongan dari tatapan mata Afwa, namun ia tak mendapatkannya.

' Benarkah? Apa benar yang dikatakan pria ini?' ucapnya dalam hati, namun matanya terus menatap Afwa sembari sesenggukan.

Afwa pun menangkup wajah Kay dengan kedua tangannya dan menghapus air mata yang ada di pipi Kay, lalu kembali memeluk Kay.

" Tidak... itu tidak mungkin. Kita baru bertemu, yang kamu rasakan bukan cinta.. melainkan hanya rasa simPATI dan kasihan padaku. Sebaiknya kamu jauhi aku, aku tidak pantas untukmu." ucap Kay menggeleng dan mencoba melepas pelukan Afwa.

"Hei.. Kay. Lihat aku, lihat mataku. Apa ada kebohongan di mata ini? Apa mata ini menunjukkan rasa kasihan padamu Kay. Percayalah.. aku mencintaimu, sungguh." ucap Afwa yang membuat Kay kembali menangis.

" Cu... " panggil nek Ipah dan Kay pun kembali berbalik lalu menghampiri nya.

"Kenapa nek?" tanya Kay

"Nenek bisa mendengar ketulusan dan kesungguhan dari suara nak Afwa. Maaf bila nenek membuatmu menangis, nenek sangat menyayangimu nak. Bila pikiranmu tidak bisa di pakai berpikir.. gunakan hatimu." ucap nek Ipah tersenyum seraya mengusap sayang kepala Kay.

" Sudah... berangkat gih, udah siang. Kasian nak Afwa sudah menunggu dari tadi." ucapnya lagi

Jujur.. sampai sekarang Kay masih belum mengerti perasaan apa yang ia rasakan pada Afwa, namun benar apa kata neneknya.. mencoba membuka hati.

" Kalau gitu, Kay pamit ya nek. Maaf udah berani menggunakan nada keras pada nenek, maaf kan Kay ya nek" ucapnya seraya mencium punggung tangan dan pipi nek ipah, lalu berpamitan juga pada Rio dan mencium pipinya juga.

" Afwa juga pamit ya nek" Afwa pun mencium punggung tangan nek Ipah.

" Assalamu'alaikum " salam Kay dan Afwa

" Wa'alaikumsalam.. ati-ati nak" jawab nek Ipah

Dan... mau tak mau, Kay pun ikut dengan Afwa. Entah apa yang akan terjadi nanti di sekolah, Kata-kata apalagi yang akan ia dengar.

Huft....

Afwa yang mengerti pun, menggenggam tangan Kay dengan tangan sebelah kiri.

" Tenanglah... aku akan melindungimu." ucap Afwa, ia pun menghentikan mobilnya ke sisi jalan.

" Untuk sekarang kamu adalah kekasih ku, dengan atau tanpa persetujuan darimu. Begitu kamu mengatakan ya menerima perasaanku, saat itu juga aku akan melamarmu." ucap Afwa tegas

(Ia sudah mendapat petuah dari ayah Rendra😅😅)

" Haish... jangan ngadi-ngadi kalo ngomong. Kita masih sekolah ya." jawab Kay yang membuat Afwa tersenyum

" Hei... apa itu artinya kamu menerimaku? " tanya Afwa,yang membuat Kay sadar dengan apa yang di katakan nya.

" Bu bukan.. mak maksudku." Kay tergagap menjawabnya

" Dengarkan aku Kay, bila kamu menerimaku. Kita bisa bertunangan terlebih dahulu, menunggu hingga kelulusan dan melanjutkan kuliah. Kita bisa menikah saat kuliah atau lulus kuliah. Lagipula keluarga besarku sudah menerimamu.Sangat...sangat menerimamu.Dan ingat satu hal, aku tidak akan melepaskanmu dan aku juga tidak mau melihatmu dekat dengan pria lain. " ucap Afwa seraya kembali menjalankan mesin mobilnya, ia pun kembali fokus ke depan mengendarai mobilnya. Ia tak berhenti tersenyum.

" Ck... maksa, menyebalkan." ucap Kay melihat ke jendela samping. Ia pun menyandarkan kepalanya dan tubuhnya pada jok mobil.

Berhubungan dengan keluarga Zandra ternyata cukup.. Mmm...menguras tenaga 🤣🤣.