🌹🌹🌹🌹
Karena ingin terlepas dari jerat kemiskinan, Sena dan Felli memutuskan untuk menjual kesucianya. Melewati 1 malam penuh Dosa.
"Fel, pokoknya aku mau yang seperti Om Rudi, walaupun sudah tua tapi masih terlihat tampan," pinta Sena sang adik sepupu.
Felli terkekeh.
"Ada yang mau menggunakan jasamu saja sudah untung, hahaha," akhirnya Felli tertawa terbahak.
21+
✍🏻 revisi typo 💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY SUGAR 26 - Aku Kalah
Sena, sedikit berlari menuju pintu apartemennya. Di dalam sana, ada seorang pria yang menunggunya seorang diri.
Jam 7 malam, ia baru sampai di apartemen. Jangan salahkan Sena saja, salahkan juga jalanan kota yang begitu macet.
"Sayaang," panggil Sena, ia mencari-cari dimana keberadaan sang kekasih.
Dan, dapat! Hanan sedang berada di dapur dan membuat segelas kopi.
"Katanya pulang jam 6, sekarang sudah jam 7, banyak sekali korupsimu," cerca Hanan, ia terus mengaduk kopi, sementara Sena setelah melempar asal barang belanjaannya, ia berlari dan memeluk tubuh Hanan dari arah belakang.
Merasa bersalah.
"Maaf sayangku," balas Sena, dua kata yang diyakininya ampuh untuk meredam kekesalan sang kekasih.
Merasa lelah menggunakan sepatu berhak 5 cm, Sena melepaskan begitu saja sepatunya disana. Kembali menciumi punggung sang kekasih yang sudah harum, wangi.
Sementara dirinya, masih kucel dan belum mandi.
"Capek?" tanya Hanan seraya meminum sedikit kopi buatannya dan Sena mengangguk.
"Kan sudah ku katakan, tidak usah belanja. Nanti sebelum menghadiri pesta itu kita bisa menemui Rossie," jelas Hanan sesuai rencananya.
Dan dibelakang sana, Sena menggeleng.
"Sayang, kan aku sudah bilang. Nanti dipesta itu kita datang sendiri-sendiri, sayang harus berusaha menemukanku dibalik topeng," terang Sena, ia ingin membuat permaian yang seru. Petak umpet versi mewah.
Hanan mengulum senyumnya, ada-ada saja, bikin repot. Pikirnya.
Dengan perlahan, Hanan melerai pelukan Sena. Ia menggeser kopi itu dan menarik Sena untuk duduk di meja pantry.
"Baiklah, kalau aku menemukanmu kabulkan 1 permintaanku," ucap Hanan dengan menyeringai.
"Apa?" balas Sena menantang, ia yakin Hanan tidak akan menemukannya, sebelum ia membuka topeng itu.
"Lakukan itu di ruangan kerjaku."
"Iss!" Sena mencubit lengan Hanan dengan keras, hanya mendengar saja sudah membuat intinya berdenyut, kekasihnya ini benar-benar mesum.
"Aw, sakit Sen," rengek Hanan namun dengan terkekeh.
"Bagaimana? mau tidak? kalau tidak mau, aku malas repot-repot," ucap Hanan kemudian. Akhirnya Sena mengangguk meski dengan bibir yang mengerucut.
"Aku buat aturan ketiga, jangan mengerucutkan bibirmu ini dihadapan pria lain," ucap Hanan lalu mengecup sekilas bibir itu.
Dan Sena mencebik, aturan kesatu dan kedua saja ia sudah lupa, kini ada juga aturan ketiga.
"Sayang, aku mau mandi," ucap Sena, jujur saja ia merasa gerah.
"Ya sudah mandilah, tapi lepas semua bajunya disini, dan berjalan ke kamar tanpa menggunakan sehelai benangpun," jawab Hanan dengan senyum licik.
"Baiklah, tapi jangan sentuh aku sedikitpun," balas Sena menantang.
Hanan terkekeh, lalu mengambil langkah mundur sebanyak dua kali. Sementara Sena mulai menanggalkan semua bajunya satu per satu.
"Jangan sentuh aku," desis Sena dengan gaya menggoda, sengaja membuat gerakan agar Hanan segera menyentuhnya.
Tapi Hanan bergeming, ia tidak akan menyentuh Sena.
"Sudah sayang, aku mandi dulu ya," ucap Sena setelah tubuhnya polos, ia berdiri dengan melipat kedua kakinya, menggoda. Seolah sedang mengepit sesuatu yang entah.
Hanan memang hanya terdiam, namun saat Sena melihat inti sang kekasih yang sudah membesar ia mengulum senyumnya.
Berbalik dan menuju kamar, dengan hati yang terus menghitung. Menghitung kedatangan Hanan untuk segera menyergapnya.
Dan benar saja, baru beberapa kali ia melangkah, tubuhnya sudah melayang.
Hanan menggendongnya dan membawanya masuk ke dalam kamar.
"Aku kalah, sebagai hukumannya aku akan memandikanmu," ucap Hanan dan Sena hanya terkekeh. Ia menggantungkan kedua lengannya dileher Hanan, lalu mulai masuk ke dalam kamar mandi.
Dan didalam bathup itu, keduanya mulai beradu.
Menciptakan suara desaahan yang menggema, begitu merdu.
pdhl.mau baca gmn respon sanaf manta istrinya nikah lagi..sama.brondong pula😌
bonchap dong🤧
lagiam lu ngaku nadia ttp jadi istri lu karma 15 thn kemudian lu udah tuirr, miskin lagi. cw mana yg mau😏