Menjadi seorang asisten rumah tangga bukanlah tujuan hidup bagi seorang wanita bernama ZENVIA ARTHUR.
Tapi pada akhirnya dia terpaksa menjadi ART seorang billionaire bernama KAL-EL ROBERT karena suatu alasan.
Bagaimana keseruan ceritanya?
follow instagram @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Maid 32
Zenvia melepaskan tangannya dari genggaman tangan Kal dan pria itu pun melepaskannya.
Kal kemudian kembali ke kursinya dan membuka laptopnya. Sedangkan Zenvia kembali mengambil bukunya dan membukanya.
Dia membaca buku itu kembali meskipun fokusnya sudah terpecah akibat yang dilakukan oleh Kal tadi.
Zenvia berpikir bahwa Kal hanya ingin menggodanya saja dan bermain main dengannya. Zenvia kesal pada dirinya sendiri karena dia sempat tergoda dengan sentuhan Kal itu.
Dia berharap Kal tak semakin menggodanya karena itu akan membuatnya kehilangan kendali pada akhirnya.
Zenvia menutup matanya sebentar untuk mendapatkan kembali fokusnya.
Setelah itu dia menghembuskan nafasnya perlahan dan kemudian kembali membuka matanya.
Dia mulai membaca bukunya kembali dan mulai bisa berkonsentrasi lagi. Zenvia sedikit melirik ke arah Kal dan pria itu tampak fokus dengan laptop di depannya.
Zenvia membaca sampai akhirnya merasa mengantuk dan tertidur di kursi itu.
Kal yang duduk di seberangnya tampak melihat ke arahnya dan kemudian berdiri.
Kal mengambil selimut yang ada di atas sandaran kursinya. Lalu pria itu berjalan menuju ke arah Zenvia lalu menyelimuti wanita cantik itu.
Kemudian Kal duduk di sebelah Zenvia dan menyandarkan kepala wanita itu di lengannya.
*
*
Zenvia terbangun ketika dia merasa sudah tidur terlalu lama dan tidurnya itu benar benar nyenyak.
Zenvia membuka matanya perlahan dan ia baru menyadari bahwa posisi tidurnya berubah karena dia merebahkan tubuhnya di atas sofa itu dengan posisi miring.
Dan tangannya memegang tangan pria yang ada di lehernya.
Zenvia langsung beranjak duduk begitu kesadarannya sudah sepenuhnya pulih.
Zenvia melihat ke arah Kal dan pria itu tampak tersenyum.
"Kauuu!!!" ucap Zenvia kesal tapi dengan suara pelan.
"Kau sendiri yang merebahkan kepalamu di pahaku," sahut Kal dengan senyum kemenangannya.
Zenvia hanya mengerutkan keningnya dan memutuskan tak mendebat apa pun ucapan Kal karena itu tak ada gunanya.
Zenvia kembali duduk dan menyandar di kursinya sendiri.
Dia merapikan rambut panjangnya dengan membuka kembali ikatannya.
Kal kembali melihatnya dengan cukup intens dan itu selalu saja mengganggu Zenvia meskipun Kal sering melihatnya seperti itu.
Kal melipat tangannya dan mengamati Zenvia dengan matanya yang tajam sekaligus menggoda itu.
Zenvia memiringkan tubuhnya dan melihat ke arah jendela karena dia selalu salah tingkah jika dilihat se-intens itu oleh Kal.
Setelah itu, Zenvia kembali mengikat rambut panjangnya tapi kemudian Kal membuka kembali ikatan rambut Zenvia.
"Kal!!" ucap Zenvia menoleh pada Kal.
Kal kemudian mengantongi ikat rambut Zenvia dan hanya tersenyum.
"Aku lebih suka kau mengurai rambutmu," sahut Kal.
"Rambutku tak ada hubungannya denganmu, Kal," jawab Zenvia.
"Ada, karena kau selalu berada di sampingku dan aku lebih suka jika rambutmu terurai," sahut Kal.
"Sampai kapan kau akan menggangguku terus? Apakah kau memang hobby mengganggu semua pelayanmu?" ucap Zenvia.
"Kau pegawaiku yang paling istimewa," sahut Kal dengan senyum tengilnya.
Zenvia sebelumnya tak banyak bicara. Tapi Kal selalu menggodanya dan membuatnya emosi serta marah hingga akhirnya dia merasa akhir akhir ini sering mengomel.
Lalu Kal memegang tangan Zenvia dan wanita itu kembali menoleh ke arah Kal.
"Kal ...," ucap Zenvia memperingatkan pria tengil itu.
"Jadilah kekasihku," ucap Kal dan itu membuat Zenvia kaget.
Zenvia tak tahu harus menjawab apa karena seperti mustahil baginya. Tak mungkin sang majikan menjadi kekasihnya. Bukankah itu akan menjadi hal yang aneh dan tak wajar? Itu lah yang ada di pikiran Zenvia.
"Oke, terima kasih karena telah menerimaku. Mulai saat ini kau resmi menjadi kekasihku," ucap Kal tersenyum padahal Zenvia belum menjawab apa pun.