Xena Olivia janda cantik berusia 35 tahun sengaja merayu Oliver King Maxime pacar Bianca anak tirinya, yang berusia 14 tahun lebih muda darinya untuk menjadi simpanannya karena dia berpikir Oliver mendekati Bianca hanya untuk menghabiskan hartanya saja.
"Jadi simpananku,maka aku akan memberikan semua apa yang kau butuhkan",tawar Xena.
" Apa kamu yakin?",tanya Oliver.
"Tentu saja,asal kamu mau berpisah dari Bianca".
"Bagaimana kalau aku minta kita bercinta minimal 3 kali dalam semingu ,apa kamu juga sanggup? ",tantang oliver.
Oliver King Maxime pemuda tampan sang casanova kampus putra satu satunya pemilik Maxime Corp.sudah membuat Bianca jatuh cinta setengah mati padanya dengan rela melakukan apa saja untuk membuat Oliver mau menjadi kekasihnya meski Oliver selalu menolaknya.
Penasaran?,silahkan baca kelanjutannya.
🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.Niat Daddy Darent!!
Oliver berjalan turun kebawah dan bermaksud langsung pergi tapi Darent yang juga baru keluar dari kamarnya menegurnya.
"Apa, kamu akan kekampus?",tanya Darent yang membuat Oliver langsung menoleh.
"Iya, nanti setelah pulang dari kampus aku bermaksud pergi kesuatu tempat sebentar baru setelah itu kekantor Daddy untuk membereskan berkas yang kemarin".
"Sepertinya jadwalmu sangat sibuk hari ini",ucap Darent dengan berjalan keruang makan dan mengajak Oliver untuk makan bersama.
"Ya, lalu apa ada yang Daddy ingin aku lakukan selain jadwalku sendiri itu",tanya Oliver karena merasa Darent ingin bicara dengannya sekarang.
"Mari kita mengobrol sambil sarapan",ajak Darent pada Sang putra yang dituruti Oliver dengan mengikuti Darent keruang makan.
"Bagaimana ikut bekerja bersama Daddy apakah melelahkan?",tanya Darent dengan mengambil sarapan dimeja yang juga dilakukan Oliver.
"Bukankah biasa lelah karena bekerja dan kurasa itu sudah sewajarnya karena selama ini aku hanya bisa menghabiskan uang Daddy saja".
"Kenapa?, Daddy tidak keberatan dengan itu karena harta Daddy juga milikmu jadi kalau kamu tidak menggunakannya kurasa Daddy tidak sesemangat ini untuk bekerja".
"Tapi sekarang aku sudah dewasa aku harus mencoba membatasi kenakalanku supaya aku tidak menyesal nanti".
"Apa tanpa sadar kamu ingat apa yang dikatakan nyonya Sander kemarin? ",tanya Darent pada putranya itu.
"Oh.. kurasa apa yang dikatakannya itu memang benar" ucap Oliver dengan menyuapkan makanan kemulutnya.
"Apa menurutmu dia baik?",tanya Darent tiba tiba yang membuat Oliver tidak nyaman mendengarnya takut Daddynya curiga bahwa dia dan Xena saling kenal sebelum pertemuan kemarin.
"Ya.. ",jawab Oliver singkat dengan kembali memasukkan makanan kemulutnya dengan terpaksa.
"Juga cantik benar bukan?".
Seketika Oliver menatap tajam keDarent saat Darent memuji Xena.
"Aku ingin jujur padamu Oliver karena kamu sudah dewasa dan kamu pernah bilang kamu akan mengijinkan Daddy untuk menikah lagi".
"Ya.. ",jawab oliver dengan susah payah menelan makanan yang ada dimulutnya dan berharap apa yang dipikirkannya itu tidak benar sekarang.
"Aku tertarik dengan janda tuan Sander ini, sebagaimana seorang pria tertarik kepada perempuan karena dia istimewa,bukan hanya cantik tapi dia juga pintar dan yang pasti dia baik ,aku yakin dia akan menjadi ibu tiri yang baik untukmu nanti karena dia mirip seperti mommymu menurut Daddy, apa kamu... ".
Oliver sekuat tenaga menahan emosinya selama Darent mengatakan keinginannya itu dan untung saja saat bicara Darent tidak terlalu memperhatikan ekspresi Oliver yang hampir saja membalik meja saat itu karena terlalu marah mendengar sang Daddy berniat menikahi Xena yang sudah menjadi istrinya sekarang.
Marah kesal itulah yang dirasakannya sekarang tapi pria didepannya itu tetap adalah ayahnya pria yang membuatnya lahir kedunia ini dan Oliver tau Daddynya juga sangat mencintainya.
"Apa Daddy yakin dengan apa yang Daddy katakan?",tanya Oliver dengan meminum air digelasnya untuk menurunkan suhu dikepalanya saat itu.
Maksudmu? ",tanya Darent dengan dahi berkerut.
"Dad....aku sudah dewasa sekarang bahkan andai aku menikah dan punya anak itu sudah hal yang wajar,jadi....berhenti mengatakan Daddy ingin menikahi seseorang demi aku".
"Tapi Oliver... ".
"Dad...Xena berhak...".
"Xena?!,kamu memanggil nyonya Sander dengan nama,apa sebelum ini kalian sudah saling kenal atau pernah bertemu? ",tanya Daren merasa curiga.
Oh sial batin Oliver karena terlalu emosi dia sampai tidak sadar kalau tidak seharusnya memanggil nama istrinya dihadapan sang Daddy.
"Sebenarnya anak tiri nyonya Sander maksudku anak tuan Sander...".
"Ya... ",jawab Darent mencoba mendengarkan penjelasan Oliver.
"Si Bianca adalah...".
"Apa dia perempuan itu? ",tanya Darent tiba tiba yang membuat Oliver terkejut.
"Maksud Daddy? ".
"Apa dia kekasihmu, maksudku anak almarhum tuan Sander itu apa dia kekasihmu yang kamu katakan itu".
"Bukan kami hanya teman kuliah tapi kami pernah berteman cukup dekat jadi karena itu aku kenal dengan ibu tirinya itu maksudku Xena kami biasa memanggilnya seperti itu karena jujur saja aku tidak akan sanggup untuk memanggilnya tante atau... yah Daddy taukan dia masih terlihat sangat muda dari usianya yang sebenarnya".
"Iya aku tau dia memang sangat Cantik meski usianya tidak semuda dulu".
"Maksud Daddy? ",tanya Oliver mulai curiga lagi kalau kalau sang Daddy sebenarnya sudah lama mengagumi Xena.
"Aku ingat pertama kali berjumpa dengannya saat membawamu kepesta ulang tahun anak tuan Sander yang seumuran denganmu".
"Bianca",terang Oliver yang diangguki Darent dan saat itu kita kesana bertiga dengan mommymu apa kamu ingat? ".
Oliver menggeleng.
"Saat itu semua anak yang hadir dalam acara ulang tahun si Bianca begitu terpesona melihat kecantikan Bianca yang digendong tuan Sander bahkan Mommymu saja sempat berguman ingin menjadikan Bianca kecil menantunya tapi kamu yang saat itu lebih tua sedikit dari Bianca langsung menolak dengan menangis keras ditengah acara membuat mommymu merasa sangat bersalah sudah mengatakan itu".
"Pasti aku sangat memalukan kalian saat itu",ucap Oliver lirih.
"Ya... tapi apa kamu tau yang membuat Daddy dan Mommymu merasa sangat tidak nyaman pada tuan Sander dan keluarganya dan membuat Mommymu memutuskan tidak mau membawa kamu lagi kerumah itu kalau mereka mengadakan acara".
Oliver menggeleng kembali.
"Kamu bilang didepan semua orang bahwa kalau sudah besar nanti kamu hanya mau menikah dengan istri tuan Sander".
"Dad.. itu hanya ucapan anak kecil",jawab Oliver karena dipikirnya istri tuan Sander itu ibu Bianca.
"Itu memang ucapan anak kecil tapi cukup memalukan karena kamu sampai menarik tangan istri tuan Sander dan memperagakan gaya melamar ala orang dewasa padanya".
"Tapi bukannya mommy Bianca sudah meninggal jadi.....".
"Bukan Mommy Bianca tapi Xena".
Oliver langsung membolakan matanya mendengar apa yang dikatakan sang Daddy.
"Tapi jangan khawatir itu hanya permainan anak kecil dan kalian semua juga sudah lupa".
Oliver masih diam tidak menjawab ucapan sang Daddy karena cukup syok mendengar apa yang baru saja Darent katakan.
"Oh iya.... sepertinya aku terlalu terburu buru saat tadi bilang ingin menikahi janda tuan Sander ini,jadi....".
"Ya... bukankah sebelum ini Daddy sempat dekat dengan perempuan kupikir tadi akan meminta ijinku untuk menikah dengannya tapi kenapa tiba tiba Daddy malah bicara perempuan lain",ucap Oliver dengan kesal mengingat niat Darent tadi.
"Dia... hubunganku dengannya terlalu rumit,aku yakin akan sulit bagiku untuk bisa membuatnya mau menikah denganku lagi pula dia tipe perempuan dengan pemikiran bebas aku sedikit khawatir kalau dia menjadi ibu tirimu dia bisa menggodamu".
Oliver hampir saja tertawa mendengar apa yang dikatakan Darent barusan tapi tentu saja ditahannya untuk menghormati Darent.
"Dad... inilah alasanku ingin pindah dari rumah,aku ingin kita berdua merasa tenang tanpa saling curiga dan yang pasti aku tidak ingin digoda ibu tiriku saat Daddy tidak ada nanti",goda Oliver dengan bangkit dari meja makan dan pergi meninggalkan Darent yang termenung ditempatnya.
Pusing kalau anak sama Bapak sama sama keren 😁😁.