Anaya Karenina terusir dari rumahnya sendiri karena tak bisa membayar hutang orangtuanya.Gadis berusia 20 tahun itu tak tau harus kemana karena tak memiliki sanak keluarga.Sampai ia bertemu dengan orang yang menyelamatkannya dan merubah hidupnya.Ia harus menikah dengan sang pria karena permintaan sang ibu dari pria itu yang sudah menyukainya saat awal bertemu.
Bagaimana pernikahan mereka?apakah Anaya akan bisa melanjutkan pernikahannya tanpa adanya cinta?
Simak cerita selanjutnya ya!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masakan pertama
Sean menghubungi Morgan untuk mengurus orang orang yang sudah mengusik istrinya.Pria itu geram dengan kelakuan mantan kekasih istrinya dengan tunangannya itu yang tak henti hentinya menganggu istrinya.
Sean makin geram saat Morgan mengirimkannya pesan yang mengatakan kalau video keributan di kampus tadi siang beredar di dunia maya.Rahangnya mengeras saat melihat video itu.Secara tidak langsung seseorang telah menghina Anaya.Istri dari seorang Josean Ferdinan Alatas sekaligus menantu dari keluarga Alatas.
Sean menatap Anaya yang masih lelap dengan tidurnya.Sahabat yang dulu selalu ada untuknya berbalik menyerangnya hanya karena rasa iri.Tega mengkhianati Anaya yang selalu baik padanya.
Sean sudah mengetahui semua masa lalu Anaya dengan penyelidikan orang orangnya.Ia berjanji akan melindungi gadis itu.Itu juga salah satu alasan nya menikahi Anaya.Anaya tak lagi memiliki siapa pun di dunia ini.Dia sebatang kara setelah kematian kedua orangtuanya yang baru Sean ketahui karena persaingan bisnis.
"Kau akan menyesal telah mengusik keluarga Alatas gadis sombong,oh aku lupa kau bukan gadis lagi sekarang",gumam Sean dengan tatapan penuh dendam.
Tak lama Anaya menggeliat dari tidurnya,gadis itu memandangi seluruh kamar dan matanya berserobok dengan mata Sean yang juga menatapnya.Mata mereka saling mengunci mengagumi satu sama lain didalam hati masing masing.
Anaya memutus tatapan mereka ia baru sadar jika ia berada dikamar mereka dan orang yang ia tatap itu benar benar Sean suaminya.
Sean berjalan mengahampiri sang istri yang duduk diatas tempat tidur."Sudah bangun,hum?",tanya Sean mengusap pucuk kepala Anaya.
"Kak...bukannya kamu keluar kota dan pulang malam?lalu bukannya tadi aku tadi bersama Seena?",ujar Anaya yang mengingat jika terakhir ia meminta Seena menghubungi Sean mengatakan kalau ia akan ke tempat mertuanya.Lalu kenapa sekarang ia bersama di mansion Sean.
"Urusan ku sudah selesai",bohong Sean padahal kenyataannya urusannya dia serahkan pada Robi.
"Hmmm...Kakak gak balik ke kantor?",tanya Anaya yang merasa canggung berduaan dengan Sean di kamar.
"Gak...kantor sudah diurus sama Morgan",jawab Sean yang masih menatap Anaya membuat gadis itu salah tingkah.
"Kakak mau aku buatkan sesuatu?",tanya Anaya dia ingin lepas dari situasi canggung ini.
"Kamu bisa masak?",Sean membalikkan pertanayaannya pada Anaya.
"Bisa...sedikit sedikit",cicit Anaya.
"Bolehlah...aku ingin mencicipi rasa masakanmu",jawab Sean.
"Baiklah...aku ke dapur dulu Kakak tunggulah disini",ucap Anaya segera bangkit dari tempat tidur dan berlari keluar kamar.
Sean menggeleng pelan melihat kelakuan istri kecilnya itu.Ia tau juga Anaya salah tingkah dan Anaya mencari alasan agar terlepas dari pesonanya."Kamu sangat lucu Naya dan aku suka",gumam Sean menyunggingkan senyumannya.
Di dapur Anaya segera membuka lemari pendingin untuk mencari bahan makanan yang akan dia olah.Dia memutuskan untuk membuat nasi goreng seafood.
Melihat Anaya yang sedang berkutat dengan bumbu kepala pelayan yang baru memasuki dapur kaget jika Nona Muda mereka berada di dapur.
"Nona apa yang sedang anda lakukan?biar saya lanjutkan.Nona silahkan menunggu dimeja makan",tutur kepala pelayan.Ia takut Sean akan mengamuk jika melihat sang istri berada di dapur.
"Saya mau buat nasi goreng seafood Pak",jawab Anaya yang tetap melanjutkan pekerjaannya.
"Tapi Nona saya bisa dalam masalah jika membiarkan Nona berada di dapur",jawab Kepala pelayan.
Anaya merasa jengah dengan penuturan kepala pelayan."Menjadi istri seorang sultan begini amat bahkan untuk masuk dapur saja dilarang beda dengan istri orang menengah ke bawah istri gak masak suami mengomel",batin Anaya.
"Pak...saya sudah dapat izin dari Kak Sean dan ini aku mau masak untuk Kak Sean",jawab Anaya sopan.
Kepala pelayan bernafas lega mendengar jawaban Anaya.Dia tak mau semua pelayan menjadi amukan Sean jika mengizinkan Anaya memasak.Karena Sean sudah mengatakan kepada pelayan tanpa sepengetahuan Anaya untuk tidak membolehkan istrinya itu berada di dapur.
"Kalau begitu ada yang bisa saya bantu Nona", tanya Kepala pelayan.
"Mungkin Bapak bisa bantu saya menyalakan kompor,aku tak mengerti cara menyalakannya",jawab Anaya dan diangguki oleh kepala pelayan.Dapur di mansion Sean sungguh canggih dan mewah.Beda dengan dapur di rumahnya dulu.
Setelah selesai pelayan itu undur diri dan membiarkan Anaya menguasai dapur.Kepala pelayan itu menyembunyikan senyumannya melihat apa yang dilakukan Anaya.
Tak lama nasi goreng Seafood masakan Anaya telah jadi.Bau harumnya menyebar di ruang dapur membuat Sean yang baru saja keluar dari lift melangkah cepat menuju dapur.Aroma masakan Anaya membuatnya merasa lapar padahal sebelum pulang dari luar kota pria itu sudah makan siang bersama kliennya.
Anaya di kejutkan dengan kehadiran Sean di ruang makan.Gadis itu berencana akan membawakan makanan itu ke kamar untuk Sean."Kak...kamu disini?",Anaya tersenyum kecil melihat Sean menatap makanan yang ada di tangannya.
"Duduklah...!",Anaya menarik satu kursi untuk Sean lalu meletakan piring berisi nasi goreng seafood itu di hadapan Sean.
Sean langsung menyuap makanan yang aromanya dari tadi menggoda hidungnya.Saat suapan pertama pria itu terkejut dengan rasa yang ada pada nasi goreng itu.
Anaya yang melihat ekspresi Sean meringis jika masakannya tak sesuai dengan lidah Sean."Bagaimana rasanya Kak?",tanya Anaya sedikit takut jika rasanya membuat Sean marah.
Sean kembali menyuap makanan itu dan mengangguk pelan."Enak...ini nasi goreng seafood terenak yang pernah aku makan",jawab Sean jujur karena memang nasi goreng itu begitu enak dan gurih sangat pas di lidahnya.
Anaya melengkung senyuman karena masakannya disukai oleh Sean.Tadinya ia takut jika Sean tak menyukai masakannya."Makasih sudah menyukai masakanku Kak",tutur Anaya.
"Ya...aku juga berterima kasih sudah dimasakin nasi goreng seenak ini",jawab Sean yang masih melanjutkan makannya.
Anaya tersenyum dan mengangguk pelan melihat sang suami makan begitu lahapnya.
"Kamu tidak makan?", tanya Sean disela suapannya.
"Tidak...aku tadi sudah makan di Mall dengan Seena",jawab Anaya.
"Sayang sekali makanan ini sungguh lezat",jawab Sean yang menyodorkan piringnya pada Anaya meminta tambah lagi.
Dengan senang hati gadis itu kembali menambahkan nasi goreng itu diatas piring milik Sean.
Ini masakan pertamanya untuk sang suami dan ia bersyukur jika Sean menyukainya.Dia memang suka memasak saat mendiang Mamanya masih hidup.Bakat masaknya menurun dari sang Mama yang juga jago memasak.Bahkan Papanya tidak pernah makan diluar kecuali bersama dengan anak dan istrinya.Anaya masih ingat perkataan sang Papa.Jika ingin membuat pria bertekuk lutut dimulai dari perut dulu yaitu masakan yang mampu membuat pria tak bisa berpaling dari sang istri.
Anaya juga berharap bisa membuat Sean mencintainya meski mustahil baginya karena dia bukanlah tipe Sean.Tapi setidaknya Anaya Asiah berusaha selebihnya dia serahkan pada yang Maha Kuasa yang membolak-balikan hati manusia.
...****************...
Maaf ya aku baru update .... jangan lupa like dan komentarnya Reader...
Mampir thor🙋🙋🙋