Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Hayo yang belum keluarin votenya dihari Senin siapa tau votenya masih menganggur, boleh lempar buat maak othor ya biar semangat crazy up setiap harinya😊😊😊
Jangan Lupa tekan Like!🙏🙏🙏
Domanick tidak menyangka respon dari gigitan dileher Lindsey membuatnya men de sah apalagi suara Lindsey terdengar serak dan seksi.
"Kau masih mau marah padaku?" Domanick menghentikan aksinya.
Sadar akan desa han yang tadi lolos dari bibirnya, Lindsey langsung menutup mulutnya.
"Tidak usah malu seorang istri men de sah karena ulah suaminya bukankah itu normal?" goda Domanick.
"Tidak usah menggoda ku, Kakak pergi saja sana untuk apa pulang,"
"Yakin kau ingin aku tidak pulang?"
"Tentu saja yakin untuk apa kakak disini sementara yang kakak inginkan hanyalah memuaskan wanita-wanita bayaran itu!"
"Lindsey sekali ini saja kau dengarkan aku bisa?"
Lindsey tertunduk diam menantikan penjelasan dari Domanick, sementara tubuhnya masih betah berada dipangkuan Domanick.
Malam ini Lindsey memakai lingerie putih yang agak menerawang membuat Domanick sesekali melirik pada semangka import yang membusung nyata didepan kedua matanya saat ini.
"Sey tadi memang klien ku menawarkan wanita bayaran sebagai bentuk rasa terimakasihnya pada kakak,"
"Lalu? Kalian cipika-cipiki dan raba-raba paha bukan?"
"Dia yang nyosor,"
"Iya tapi Kakak juga suka disosor dan tidak berusaha menghindar,"
"Ya maklumi sedikit Sey kakak kan masih belajar sedikit-sedikit untuk berusaha menghindari itu, dan sekarang terbukti kan kakak berhasil tidak tergoda?"
"Bulshit kakak pasti sempat meniduri wanita tadi,"
"Astaga pikiran mu jelek sekali si! Sumpah kakak tidak menyentuhnya sama sekali, dan kakak langsung pulang tanya pada Gilbert kalau kau tidak percaya!"
"Bertanya pada Gilbert? Sama saja bohong,"
"Tuh kan, memang susah bicara dengan wanita ribet jujur salah engga jujur juga salah plus dituduh-tuduh pula bikin kesal saja!" Domanick mulai kesal.
"Kakak kesal? Sama aku juga kesal menerima foto-foto itu istri mana yang tidak kesal melihat foto mesra suaminya dengan wanita lain sementara dengan istrinya saja mana pernah bermesraan seperti itu!"
"Urusan foto biar Gilbert yang akan cari tau manusia brengsekk akan aku patahkan tangan dan kakinya yang mengambil fotoku diam-diam seperti itu!" Domanick merasa geram.
"Sudah tidak ada yang mau dibicarakan lagi kan, lebih baik Kakak keluar sekarang dari kamarku!"
"Kita perlu bicara,"
"Ya sudah kita bicara tapi lepaskan dulu tubuhku!"
"Aku lebih suka bicara dengan posisi kita seperti ini, apa boleh?"
"Oke, apa yang mau kakak bicarakan?" Lindsey pasrah saja berada diatas pangkuan Domanick.
"Sey aku minta maaf belum bisa menjadi suami yang baik untuk mu, atau belum bisa menjadi suami yang sesungguhnya! Kita bahkan belum melakukan malam pertama kita, tapi percayalah kakak sedang berusaha untuk bisa menahan kebiasaan buruk itu,"
"Lalu jika kak Nick tetap tidak bisa berhenti bermain-main dengan para wanita bayaran itu?"
"Kau boleh pergi meninggalkan ku,"
"Enteng sekali kakak mengatakan aku boleh pergi meninggalkan mu! Memang ya , hanya aku yang tidak bisa hidup tanpamu sementara kau sangat bisa hidup tanpa aku!" Lindsey melepaskan dirinya dari pangkuan Domanick lalu pergi keluar dari kamarnya.
Menyisakan Domanick yang masih duduk dilantai samping ranjang didalam kamar Lindsey. Termenung memikirkan pernikahan yang terasa hambar ini, berat sekali dijalani karena hati yang belum bisa mencintai Lindsey layaknya seorang suami mencintai istrinya, hanya perasaan sayang yang ada didalam hati Domanick itupun karena dulunya Lindsey adalah sepupunya sendiri.
Belum lagi menekan kebiasaan buruk Domanick yang senang dengan menikmati berbagai jenis lubangg, tidak ada yang mau memiliki jiwa brengsek seperti ini tapi apalah daya takdir hidupnya memang menjadi seorang Cassanova.
Sementara didekat kolam renang Lindsey duduk ditepian kolam renang memasukan kedua kakinya, membiarkan setengah dari kakinya merasakan dinginnya air kolam dimalam hari, sambil sesekali memainkan air dengan tangannya.
"Sulit ya nona?" Gilbert duduk disamping Lindsey dan ikut memasukkan setengah kakinya kedalam kolam renang.
"Hmm," hanya berdehem.
"Jangan terburu-buru, nona harus pelan-pelan untuk support agar Tuan bisa lepas dari kebiasaan buruknya, dan buat dia mencintai mu!"
"Aku tidak bisa membuatnya mencintai ku! Aku bukan tipenya mungkin,"
"Kata siapa kau bukan tipenya? Nona kau itu sangat cantik, kau manis kau imut, dan kau seksi dan untuk pertama kalinya Tuan Nick bisa melewatkan wanita bayaran se seksi tadi demi dirimu!"
"Apa wanita bayaran tadi sangat seksi?"
"Iya sangat seksi bahkan dadanya berukuran 40 cup E, hampir akan meledak jika sekali saja ditiup!"
Hahaha...
"Memangnya balon akan meledak!" Lindsey sudah bisa tertawa karena Gilbert.
"Nah begini kan makin cantik nona, jangan sedih-sedih kau itu sudah berhasil membuat perubahan dalam diri Tuan dengan sangat signifikan!"
"Apa tadi dia tidak menyentuh balon besar itu sama sekali?"
"Tentu saja tidak, Tuan sekuat hati memalingkan pandangannya sedikit pun Tuan tidak menyentuh balon besar itu karena itu nona kau harus semangat membuatnya jatuh cinta padamu!"
"Bagaimana caranya aku bisa membuat kak Nick jatuh cinta padaku?"
"Kau kan istrinya ajak saja dia tidur didalam kamar mu! Goda dia, buat dia menyentuh mu agar ikatan batin kalian kuat,"
"Eh mana bisa begitu aku tidak mau, itu seperti wanita murahan terdengarnya!"
"Loh kok murahan seorang istri menggoda suaminya itu justru kewajiban nona!"
"Benarkah?"
Gilbert mengangguk setelah memberikan saran pada Lindsey. Karena kehausan Lindsey pun pergi ke dapur untuk mengambil minuman segar rupanya Domanick sudah berada di dapur sedang mengaduk-aduk kopi dicangkir dengan masih memakai pakaian kerja.
"Lindsey,"
"Kak Nick sedang apa?"
"I-ini baru selesai buat kopi, kau sendiri?"
"Mau buat jus,"
"Oh begitu!" keduanya sama-sama masih canggung.
"Kakak belum ganti baju? Harusnya ganti baju dulu, aku siapkan ya!"
"Hah? Ganti baju?"
Lindsey meraih satu tangan Domanick menuntunya kedalam kamar milik Domanick, membuka lemari lalu memulihkan pakaian rumahan untuk Domanick.
Dibukanya kancing kemeja Domanick satu persatu oleh Lindsey, membuat Domanick gelagapan akan sikap tiba-tiba Lindsey yang bertindak berani.
"Aku buka ya kak,"
"Em, Sey biar kakak buka sendiri!" aneh memang rasanya bila dengan para wanita bayaran Domanick bertindak liar tetapi berhadapan dengan Lindsey padahal hanya dibukakan kancing kemeja tapi Domanick merasa sangat gerogi.
"Engga apa-apa kak biar aku aja!"
Setelah semua kancing terbuka Lindsey melihat otot-otot perut kotak-kotak dan dada gagah perkasa milik Domanick, membuat Lindsey meneguk salivanya menyaksikan tubuh atletis suaminya. Tidak salah memang memberikan Domanick julukan Cassanova nomor 1 di negara ini, wanita mana yang tidak tergiur oleh tubuh berotot Domanick.
"Kenapa diam? Tidak jadi melepaskan seluruh pakaian ku?"
"Hah? Apa kak?"
"Kenapa kau bengong Lindsey? Jadi membantuku berganti pakaian tidak?"
"Aduh mati aku ini baru bagian atasnya gimana nanti dengan bagian bawahnya???" dalam hati Lindsey.
mampir yuk ke novel aku❤☺