di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
"Dan apa Lea... Katakan dengan jelas, apa dia ingin macam-macam denganmu?"
"Enggak kok mas, kak Nira cuma bilang, kalau dia akan kembali bertukar posisi dengan ku" kataku dengan nada lirih seolah diriku tidak ikhlas dengan itu semua
"Apa!!... Lalu apa kamu sudah menyetujui nya?!" tanya mas Daniel
"Belum mas,! seandainya boleh aku tidak menyetujui, tapi aku bisa apa, lagi pula bukan hak ku menentang kak Nira untuk kembali"
'Hening' mas Daniel tak mengatakan apapun untuk beberapa saat, aku hanya bisa diam menunggu tanggapannya untuk masalah ini
"Lea, mas mau tanya sesuatu sama kamu" kata mas Daniel
"Apa mas?"
"Saat kamu bertemu Nira, apa dia tau atau dia curiga kalau mas sudah mengetahui semuanya?"
"Seperti nya enggak mas, dia masih bersikap seperti biasa, aku juga tidak mengatakan apapun padanya dan di hadapannya aku hanya mengatakan kalau semuanya masih baik-baik saja"
"Baguslah kalau begitu, untuk sementara biarkan nira menganggap kalau aku masih belum tau apa-apa soal pertukaran kalian, kita hanya perlu menjalankan kehidupan seperti biasa agar dia tidak curiga"
"Tapi mas, kalau nanti kak Nira tau kita menjalin hubungan bagaimana...!!"
"Lea, kamu percaya sama mas, meskipun cepat atau lambat nira akan tau, tapi mas akan pastikan saat itu tiba, mas udah gak sama-sama dia lagi"
"Maksud mas, mas mau ceraikan kak Nira?!"
...----------------...
POV author
Setelah beberapa saat Daniel dan Alea mengakhiri percakapan mereka di telpon, Alea merasa bersalah pada sang kakak saat mengetahui cepat atau lambat Daniel akan menceraikannya
Sementara ia sendiri tak tau kalau selama ini Daniel sudah lama secara diam-diam mengumpulkan segala bukti perselingkuhan Yunira dan Niko hingga mereka memiliki anak hasil dari perselingkuhan mereka
Dua hari kemudian di tempat lain...
Saat ini Aditya tengah merasa gelisah sekaligus meratapi rasa bersalah nya terhadap alea, ia menyesal karna selama ini sudah menuduh Alea telah berselingkuh di belakangnya hingga ia memutuskan pertunangan mereka secara sepihak
Ia sangat ingin menemui Alea dan meminta maaf secara langsung pada nya, berharap Alea akan memberinya kesempatan kedua, tapi saat ini ia tidak memiliki cukup keberanian untuk menghadapinya
sejak Aditya mengetahui kebenaran tentang Alea yang di ceritakan oleh Rima beberapa waktu lalu, hingga kini ia tak henti-henti menatap selembar foto Alea dan dirinya saat bertunangan dulu
Rasa penyesalan kian menyeruak dalam dirinya, menangis pun tak ada gunanya, setelah beberapa wakt lalu ia menelpon Alea, dan alea mengatakan kalau dia membencinya dan tak ingin lagi melihatnya
"Sekarang Lea sudah membenciku, bahkan hanya dengan mendengar suara ku dia begitu marah dan tak Sudi,... Adit, kamu benar-benar pria bod0h, kamu punya mata tapi kamu buta, hanya dengan melihat sekilas dan mengambil gambar nya, kamu sampai menghakiminya tanpa memberinya kesempatan untuk membuktikan diri, Adit kamu benar-benar tidak berguna!!". Gumam Aditya yang merutuki kebodohan nya sendiri
Saat ini dirinya benar-benar merasa kacau, ia mengunci dirinya di dalam kamar dan melampiaskan kesedihan nya dengan minum minuman yang memabukkan, berharap setelah nya ia akan terbangun dari mimpi buruk yang panjang
Sementara di luar, ibu nya (Ibu Arum 49thn) merasa gelisah dan khawatir, karna sejak dua hari lalu, Aditya bahkan tak keluar kamar walau hanya untuk sekedar makan atau minum, ia tak tau apa yang di lakukan anaknya itu dengan mengurung diri di kamar
Tak lama kemudian sang ayah, (pak Tomi 52thn) yang merasa muak dengan sikap istrinya yang terus mondar-mandir di depan pintu kamar Aditya, ia pun mendekat dan langsung mengetuk pintu kamar Aditya
"Tok, tok, tok" "Adit, apa kau mendengar ayah, buka pintunya dit, Adit..."
Beberapa kali ketukan dan panggilan tak dihiraukan Adit sama sekali, sang ayah yang begitu murka dengan sikap putra tunggalnya itu, ia pun memutuskan untuk mengambil kunci cadangan dan membukanya sediri, beberapa saat kemudian setelah pintu terbuka
alangkah terkejutnya ia bersama istri nya saat melihat kondisi putra mereka yang memprihatinkan dan botol minuman yang berserakan dimana-mana
Bu Arum segera berlari menuju putranya yang saat ini tengah bersandar di tepi ranjang dalam keadaan mabuk berat dan botol minuman masih ada di tangannya
"Adit... astaga Adit, nak kenapa kamu begini, kenapa kamu minum begitu banyak, Adit apa yang terjadi...?!" tanya Bu Arum sambil memeluk putranya seraya menangis histeris
Pak Tomi menghela nafas gusar, ia benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan anaknya itu, "Apa lagi ini Aditya?!" tanya nya dengan nada datar
"Apakah ayah selalu mengajarimu untuk lari ke minuman setiap kali ada masalah hah?!,, Adit jawab ayah!" bentak pak Tomi yang mulai tersulut emosi
"Ayah jangan keras begitu pada Adit, kasian dia yah!" kata Bu Arum yang mencoba melindungi putranya dari amarah sang ayah
Emosi Pak Tomi makin bertambah saat mendengar istri yang mulai membela putranya itu "Kasian kamu bilang,!! Ini akibatnya jika kamu terlalu memanjakan dia, lihat bagaimana caranya menyelesaikan masalah, apa dia layak di sebut sebagai pria?!" tunjuk pak Tomi pada Aditya
Dengan berusaha bersikap tenang dan menguasai emosinya, ia kemudian duduk berjongkok di hadapan putranya itu sambil mencengkram rahang Aditya, sementara Adit yang dalam keadaan mabok, namun masih memiliki sedikit kesabaran, ia hanya bisa pasrah dan melihat sang ayah dengan tatapan sendu
"Hari ini ayah sedang tidak ingin memarahi mu, tapi satu hal yang ingin ayah katakan, bersikaplah gentleman, jika ada masalah selesaikan dengan keberanian dan keyakinan, bukan malah lari ke minuman, karna sebanyak apapun kamu minum, buka masalah yang akan selesai, tapi nyawamu yang akan melayang" jelas pak Tomi
Aditya terdiam menatap ayahnya dengan seksama, dalam keadaan dibawah pengaruh oleh minuman, ia masih bisa mendengarkan setiap apa yang di katakan sang ayah
Namun Bu Arum yang merasa sikap suaminya berlebihan dalam menasehati anaknya, ia pun ingin protes "Ayah, jangan terlalu keras padanya, dia masih dibawah pengaruh minuman, percuma juga ayah ngomong"
"Dia tidak benar-benar mabuk, dia masih bisa mendengarnya" kata pak Tomi tanpa mengalihkan tatapan nya pada putranya itu
"Adit, ayah ingatkan kamu sekali lagi, ayah tidak akan mengulangi apa yang ayah katakan, jadi sebaiknya kamu pikirkan baik-baik, jika ada masalah dan kamu tidak mampu menyelesaikan nya sendiri, maka kamu bisa berbagi pada ayah dan ibumu, ayah tidak memaksamu jika kamu tak ingin mengatakannya, tapi ayah harap kamu bisa menyelesaikan dengan berfikir jernih terlebih dahulu"
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea