Anak Rahasia Sang Ceo

Anak Rahasia Sang Ceo

Ep 1

“Bersihkan sepatuku, mengapa kau lemot sekali dalam bekerja” seorang pria melempar sepatu di hadapan seorang perempuan yang tengah mencicipi masakannya.

Naina, gadis dua puluh dua tahun terkejut karena sebuah lemparan sepatu yang jatuh tepat didepannya.

“MA..maaf pak,” Naina hanya bisa mengatakan permintaan maaf sambil menunduk takut. Dia tak berani melihat wajah tegas nan dingin serta tatapan menusuk dari seorang Gibran Montana Sinaga. Ceo di perusahaannya bekerja yang juga merupakan suaminya saat ini, benar suami. Dia sudah menikah dengan pria itu, tetapi semua ini tidak bisa disebut sebuah pernikahan karena dirinya di perlakukan bak seorang pelayan di rumah.

Pernikahannya dan Gibran bukan merupakan pernikahan karena perjodohan tetapi karena pria itu sendiri yang tiba-tiba saja mengajaknya ke rumah sakit sebelum ibu dari pria itu menghembuskan napas terkahirya. Disitulah dia mulai menjadi istri dari seorang Gibran.

Alasan Gibran menikahinya karena pacar pria itu belum siap untuk menikah sedangkan sang ibu ingin melihat anak laki-laki satu-satunya itu menikah dengan seseorang. Alhasil dirinyalah yang menjadi korban. Ia dinikahi tanpa landasan cinta diatara mereka.

“matamu di mana sampai ada kotoran di sepatuku tetapi kau tidak melihatnya” nada sarkas begitu menusuk di hati Naina.

“Ma..maaf pak”

“Jangan bisanya hanya minta maaf, cepat bersihkan dan siapkan sarapan untukku” tukas Gibran dan langsung pergi meninggalkan Naina.

Gibran anak tunggal dari seorang pengusaha besar di berbagai bidang mulai dari properti, hingga batu bara. Sehingga dialah yang mewarisi itu semua karena ia anak tunggal di keluarganya. Pria itu memang bersikap dingin dan tegas sedari dulu, apalagi sekarang setelah ibunya tiada ia semakin dingin tak tersentuh bahkan terlihat begitu kejam pada siapapun.

Naina buru-buru mengambil sepatu Gibran yang ada di lantai, ia membawanya ke dekat kulkas menaruhnya di tempat itu dulu. Dia harus menyiapkan sarapan untuk Gibran baru ia akan menyemirnya.

Ia melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga, entah pria itu sengaja membuatnya susah atau memang ingin menyiksanya. Rumah sebesar ini hanya dia sendiri yang membersihkannya tak ada yang membantu. Kalaupun ada yang membantu mereka tidak menetap hanya membersihkan rumah kalau ia tak sanggup untuk melakukannya.

Pernikahan yang sudah dua bulan ini tak ada kemajuannya sama sekali, ia tetaplah hanya seorang office girl dimata Gibran. Dan seorang pemuas ranjang bagi pria itu Yang juga butuh untuk di puaskan.

Benar meskipun mereka tak ada ikatan cinta, mereka melakukan hubungan suami istri selayaknya orang yang saling mencintai. Tapi saat melakukannya keduanya memakai pengaman untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Gibran tak ingin memiliki anak dari wanita rendahan seperti Naina.

Gibran menganggap Naina hanya seorang pembokat dan pemuasnya saja saat dia tengah banyak pikiran dan masalah.

“Ini pak makanannya, silahkan.” Ucap naina yang telah menghidangkan beberapa makanan di meja makan.

“Ya, sana pergi” Gibran langsung mengusir Naina begitu saja, karena ia tak ingin makan satu meja dengan perempuan itu. ia tak ingin memberikan celah pada perempuan itu untuk masuk kedalam hatinya. Hatinya hanya milik Alisha kekasihnya,.

“Tunggu, kau sudah membersihkan sepatuku?” tanya Gibran.

“belum pak, sebentar lagi saya bersihkan” tukas Naina.

“Kau memang lemot ya, sedari tadi kau ngapain saja sampai belum membersihkan sepatuku” geram Gibran dan langsung berdiri mencengkram leher Naina.

“Ta..tadi saya kan masak pa, sa..saya belum sempat untuk..” Naina mulai ketakutan, ia terbata-bata untuk menjawabnya.

“Kau memang tidak ada gunanya, tidak di kantor tidak dirumah selalu saja lambat dalam melakukan apapun” marah Gibran menghempas Naina hingga perempuan itu tersungkur di lantai.

Gibran langsung pergi, ia tidak jadi menyelesaikan makannya, moodnya sudah hilang untuk sarapan.

Naina yang melihat itu hatinya sakit dengan sikap Gibran selama ini, apalagi sikap pria itu semakin menjadi di bulan kedua mereka menikah ini. entah mengapa sikap Gibran semakin kejam padanya.

“Sampai kapan kau akan memperlakukanku seperti ini pak Gibran,” lirih Naina tak terasa setets air mata jatuh. Sebenarnya ia tak tahan dengan semua ini tapi mau bagaimana lagi. Kalau dia kabur keluarganya bisa dalam bahaya, bukan itu saja adik dan orang tuanya akan makan apa. mereka bisa hidup karena di berikan uang oleh Gibran.

Itu jugalah yang menjadi salah satu pertimbangannya dulu saat Gibran tiba-tiba saja menikahi dirinya, pria itu akan membiayai semua pengeluaran keluarganya dan juga akan menyekolahkan adiknya hingga menjadikan adiknya sukses.

........................................

Naina buru-buru masuk kedalam lift untuk menuju ruang ganti para office girl, ia sudah kesiangan karena harus membersihkan rumah dan menyiapkan makanan untuk Gibran.

“Naina, kau juga terlambat” ucap seseorang yang satu lift dengan perempuan itu. seorang perempuan rambut pendek dan sedikit lebih tinggi dari Naina tampak terkejut melihat temannya yang juga baru berangkat bekerja.

“Iya tari, aku tadi bangun kesiangan. Kok kamu jam segini baru berangkat juga” heran Naina saat melihat temannya.

“Tadi aku nggak dapat angkot,” lesu perempuan itu karena harus menunggu lama untuk mendapatkan angkot.

“Terus yang bersihin ruangan pak Gibran siapa?” pungkas Naina matanya melebar saat menyadari hal itu.

Yang bertugas membersihkan ruangan Gibran hanya dirinya dan Tari, kalau Tari dan juga dirinya ada disini lalu siapa yang membersihkan ruangan pria itu. sedangkan Gibran sudah sedari tadi berangkat ke kantor.

“Astaga iya, siapa yang bersihin ruangan pak Gibran. Mampus kita Naina, mampus” Tari tampak cemas sambil memukul-mukul kepalanya pelan.

“Haduh Tar, mampus kita berdua” Naina mulai ketakutan dan dia menyembunyikan takutnya itu dengan meremas ujung bajunya sambil tangannya mengepal gemetar.

Bagaimana dia tidak takut, Gibran pasti akan marah-marah padanya,

Naina memang bekerja di perusahaan Gibran, para pegawai dan juga karyawan yang lain tidak ada yang tahu kalau Gibran menikah dengan tukang bersih-bersih di kantornya sendiri. pernikahan mereka hanya di ketahui oleh kedua orang tua Gibran saja bahkan saudara gibran yang lain tidak ada yang tahu.

Gibran mengancam Naina agar tidak memberitahukan soal pernikahan mereka pada siapapun termasuk kepada orang tua perempuan itu. benar orang tua Naina tidak tahu kalau putrinya sudah menikah. Sewaktu Naina menikah dengan Gibran pria itu meminta hakim yang menjadi wali dari Naina.

“naina, malah ngelamun. Mikirin cara gimana kita nggak dimarahin pak Gibran” Tari mengkagetkan Naina yang sedang cemas akan hukuman yang diberikan Gibran padanya nanti.

“I..iya Tar, ini aku lagi mikir” jawab Naina yang tersadar dari lamunannya. Lift langsung terbuka tepat didepan mereka seorang pria berdiri menatap tajam keduanya, dan disebelah pria itu berdiri seorang pria memakai seragam Ob yang menatap cemas dua perempuan yang baru saja sampai.

“Pak..pak Gibran” ucap keduanya bersamaan saat melihat Gibran ada di depan mereka.

°°°

T.B.C

Terpopuler

Comments

Datu Zahra

Datu Zahra

punya pacar nikahin orang lain, maksa tapi diperlakukan enggak manusiawi. Dasar lelaki gila

2024-06-15

3

Ayachi

Ayachi

ada yah manusia modelan gitu, udah maksa, truss diperlakukan gini org yg dia paksa? sakit jiwa dia?

2024-06-03

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

baru baca dah bikin emosi jiwa🥶

2023-05-04

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!