NovelToon NovelToon
Pernikahan Semalam

Pernikahan Semalam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Single Mom / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:527.2k
Nilai: 5
Nama Author: Darmaiyah

Kayesa terjebak dalam pernikahan semalam demi menyelamatkan nyawa ibu yang sedang terbaring di rumah sakit. Pernikahan dengan laki-laki kaya yang sama sekali tak dikenal Kayesa itu merupakan awal dari penderitaan Kayesa.
Pernikahan semalam membuat Kayesa hamil dan diusir ibu, Kayesa pergi jauh dari kota kelahirannya. Lima tahun kemudian dia bertemu dengan laki-laki ayah anaknya, hanya saja Kayesa tidak mengenalinya. sementara laki-laki itu mengetahui kalau Kayesa wanita yang dinikahinya lima tahun yang lalu.

Bagaimana kehidupan Kayesa selanjutnya, saat laki-laki bernama Zafran mengetahui kalau Kiano merupakan darah dagingnya dan Zafran menginginkan anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darmaiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Bekerja

Part 22

Pagi ini Kayesa sudah terlihat rapi. Setelah empat hari tidak ke kantor, karena menjaga Kiano waktu di rumah sakit dan pasca pulang dari rumah sakit.

Sementara bisnis nastar masih di jalan. Hanya saja, Kayesa mengambil pesanan tidak full, karena dia akan membuat nastas setelah pulang kantor sampai malam sekitar jam sebelas malam. Dia bisa mengambil pesan lebih banyak untuk hari minggu, karena dia sedang libur.

Setelah sarapan, Kayesa kembali ke kamar, mengambil kunci dan tas tangan.

"Maeka! Aku berangkat kerja dulu. Titip Kiano," ujar Kayesa seraya memperbaiki cantolan tasnya.

"Bunda udah mau pelgi(pergi) kelja (kerja)?" Tanya Kiano sambil meraih tangan Kayesa.

Sejak diare menimpa Kiano, subuh-subuh Kiano terbangun. Seperti pagi ini, pukul lima Kiano sudah terbangun, biasanya jam segini dia masih tidur dan akan bangun sekitar pukul delapan.

"Iya sayang. Kiano jangan nakal, nurut sama kakak Maeka," ujar Kayesa seraya berjongkok dan membingkai wajah mungil putranya.

"Bunda kalau ketemu ayah. Kacih (kasih) tau ayah, kalau Kiano kangen," ujar Kiano dengan wajah memelas.

Mendengar ucapan Kiano, Kayesa merasa iba. Baru satu hari Zafran tak bertandang, sudah membuat Kiano merindukannya.

"Iya. Nanti bunda sampaikan ke ayah. Kalau ketemu ayah ya," ujar Kayesa sambil mengusap lembut kepala Kiano lalu mencium ubun-ubunnya.

Kayesa melangkah keluar rumah, menunggangi motor meticnya. Setelah mamasang helm, dia melambaikan tangan ke arah Kiano yang sedang berada dalam gendongan Maeka.

Motor metic yang dikendarai Kayesa meluncur meninggalkan rumah petak sewaannya. Kini Kayesa menyusuri gang kecil menuju jalan raya. Di jam-jam begini jalan raya tidak terlalu padat, beda kalau sudah pukul tujuh ke ada, itu sedang padat-padatnya, karena para pejuang rupiah sudah berdesakan menjemput rezekinya. Termasuk Kayesa.

Seperti biasa, Kayesa singgah di toko bunga. Mawar di ruangan Zafran sudah empat hati tidak diganti.

Kayesa menepikan motor dan memarkirnya, kemudian turun dan melangkan masuk. Matanya tak berkedip saat menatapi suguhan bunga-bunga cantik yang sedang bermekaran.

"Ah... Indahnya," gumam Kayesa.

"Silakan kakak dilihat-lihat, jika sudah cocok bisa langsung angkat." Seorang penjaga toko mendekati Kayesa. Sepertinya penjaga tokonya orang baru, karena dia tak mengenali Kayesa sebagai pelanggan.

"Lima tangkai wawar putih tulang," ujar Kayesa.

"Baik kakak." Pelayan toko mengambil lima tangkai kemudian membungkusnya menjadi sebuah bingkisan, saat dia ingin mencatat perbelian di laptop, terpampang wajah Kayesa sebagai pelanggan tetap.

"Ini bunganya langsung dibawa saja kakak," ujar pelayan toko bunga menyerahkan lima tangkai mawar putih tulang yang sudah dibungkus rapi.

"Tidak usah dibayar," ujar pelayan toko itu lagi, saat Kayesa menyodorkan rupiah berwarna merah.

"Ini gratis maksudnya?" Tanya Kayesa sambil mengangkat bungkusan yang di serahkan penjaga toko.

"Tidak! Semua bunga yang diambil atas nama Kayesa Artha sudah dibayar perusahaan," jawab pelayan toko.

"Zafran Argo Dintara." Kayesa menyebut nama perusahaan tempat dia bekarja. Sang pemilik toko hanya mengangguk.

"Kalau begitu aku ambil satu lagi," Mata Kayesa tertuju pada pot tergantung yang berisi serumpun anggrek bulan berwarna putih.

"Yang ini," ujar Kayesa, sambil menunjuk anggrek bulan yang sedang mekar.

Pelayan toko memasukkan anggrek bulan dengan sangat hati-hati ke dalam plastik dan menyerahkannya pada Kayesa. Setelah memastikan bunga yang dibawanya aman, Kayesa pun meluncur.

Motor yang dikendarai Kayesa, meluncur mulus di sepanjang jalan. Pukul enam tiga puluh Kayesa mamasuki pintu gerbang kantor.

"Selamat pagi pak Rio." sapa Kayesa menghentikan motornya.

Seperti biasa Kayesa menyapa siapa saya yang ditemuinya di kantor.

"Wah.. Bunga cantik. Non," ujar Rio.

"Ah masa."

"Iya! Sama cantiknya dengan yang bawa."

Mendengar ocehan Rio. Kayesa hanya menanggapinya dengan tawa. Kayesa menjalankan motornya ke tempat parkir. Setelah memarkir motornya, dia pun segera masuk ke pintu utama, menuju lift dan naik ke lantai tiga.

Beberapa detik kemudian lift terbuka, Kayesa melangkahkan kaki keluar lift, menyusuri koridor kantor, tak ada satu karyawan pun yang sudah datang. Ruang kerja Ruhi dan Rayzad pun masih kosong.

"Kok ruangan ini rapi dan ada meja baru. Apa ada karyawan baru," batin Kayesa saat melewati ruangan yang ada di sebelah ruang kerja Ruhi. Biasanya ruangan itu, hanya tempat tumpukan berkas laporan kantor.

Kayesa melanjutkan langkah, sepuluh meter di depan ruang direktur. Begitu sudah berada di depan pintu, Kayesa menekan beberapa angka yang menjadi paswod untuk masuk ke ruang kerja Zafran.

"Ah... Kenapa sangat berantakan. Apa tidak ada yang merapikannya empat hari ini," batin Kayesa sambil meletakkan tas tangannya di atas meja sofa.

Mata Kayesa langsung tertuju pada bunga mawar di vas, bunga mawar itu masih lumayan segar. Kayesa berinisiatif untuk tidak mengganti bunga itu. Tapi, menambahkan yang baru, lalu di samping mawar diletaknya bunga anggrek bulan.

"Semaga Zafran tidak alergi dengan Anggrek," gumam Kayesa.

Setelah memastikan letak bunga pas. Kayesa beranjak keluar, menuju gudang mengambil peralatan tempurnya. Dalam beberapa menit dia sudah kembali lagi ke ruang kerja Zafran.

Kayesa mengawali pekerjaannya, dengan mengelap meja kerja Zafran. Saat tangan menyentih kaca meja, tanpa sengaja mata Kayesa menatap bingkai foto hati yang dulu berisi gambar Zafran, kini berubah menjadi gambar Kiano.

"Foto Kiano. Kenapa Zafran mengganti dengan foto anakku," gumam Kayesa seraya meraih bingkai foto itu.

Setelah menatap foto Kiano beberapa saat. Kayesa kembali meletakkan bingkai foto itu di atas meja Zafran, dia melanjutkan kembali pekerjaannya.

Selesai mengelap meja, Kayesa mengelap kaca jendela, menyapu lantai dan merapikan berkas-berkas yang berserakan. Terakhir Kayesa masuk ke ruang pribadi Zafran, membersih ke kamar mandi dan toilet. Lalu merapikan tempat tidur yang sedikit berserakan.

Pukul delapan, semua pekerjaan Kayesa sudah selesai. Kayesa duduk di sofa mengistirahatkan tubuhnya sejenak sambil memainkan ponselnya.

Klink, terdengar seseorang memutar handle dan menguakkan daun pintu yang tadi tidak ditutup rapat oleh Kayesa. Kayesa menoleh.

"Hay! Siapa kamu?" Tanya Alena heran, saat melihat ada wanita yang duduk santai di ruang CEO.

"Oh. Hanya clearning service. Ini kerja kamu di ruang Tuan Zafran. Dasar rendahan tak tahu diri, bukannya bersih-bersih, malah santai dan main ponsel," gerutu Alena seraya membaca id Kayesa dari baju kebesaran yang dikenakan Kayesa. Kemudian Alena maju beberapa langkah mendekati Kayesa.

Kayesa yang terkejut mendengar suara Alena, spontan berdiri. Sejenak dia menatap wanita cantik yang ada di hadapannya.

"Siapa wanita ini? Apa dia karyawan baru yang ruang kerjanya disebelah Ruhi," batin Kayesa.

Kayesa menatap intens pada id cad yang tergantung di leher wanita itu. Kayesa mengeja nama dan profesinya.

"Alena Carlita. Sekretaris," gumam Kayesa.

"Hay! Pergi dari sini. Wajahmu bikin ruang calon suamiku tercemar," maki Alena dengan tatapan sinis.

"Calon suami."

Deg... Mendengar Alena mengatakan kalau Zafran, calon suaminya, tiba-tiba Kayesa terbayang wajah Kiano. Jika seperti ini cantiknya istri Zafran. Pasti Zafran akan melupakan Kiano dengan mudah. Jika pun tidak, pasti istri Zafran tidak akan sudi suaminya dipanggil ayah oleh anak seorang clearning sevice.

"Hay! Kenapa masih situ," bentak Alena, kala melihat Kayesa tak beranjak.

"Sa-saya..."

"Aku tidak butuh penjelasanmu, sekarang kamu ke luar." Alena mengusir Kayesa.

"Kamu tahu kan pintu keluar," ujar Alena lagi, saat melihat Kayesa bergeming.

"Baiklah!" Kayesa meraih tas tangannya, sambil mencantolkan tas di bahunya, Kayesa memungut sapu, kain lap dan kemoceng. Alat tempur yang digunakannya tadi.

"Kamu yang keluar. Bukan dia." Tiba-tiba Zafran sudah berdiri di belakang Kayesa.

Zafram mengambil sapu, lap dan kemoceng yang ada di tangan Kayesa, lalu menyerahkan ke Alena.

"Antar ini ke gudang," ujar Zafran mendorong Alena, agar keluar dari ruang kerjanya.

"Aku kan sudah bilang tutup pintunya dan jangan biarkan siapa pun masuk ke sini, apa lagi dia," ujar Zafran begitu Alena sudah berada di luar.

"Kenapa Tuan mengusirnya?"

1
Rismawati Damhoeri
kenapa mbak Mae harus panggil nyonya sih?, nggak cocok..
Ginawati Desi
asiiiaap
Dewi Dama
malas baca nya lagiii...ter lalu ber belit2...
sweetpurple
Luar biasa
Dewi Dama
banyak salah ketik nya...
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
gk..usah se detel itu ngejelasin nya thoor...bosan baca nya naruh mukenak aja...di tulis....
Uli Kristiani
maaf, zafran gk tegas sama sekali. jadi cerita nya buat bosan
Alma Izka
ya
Rahmah Rahmah
ending nya gk enak bget
Nurliana Saragih
Masih kecil itu harganya, biasanya kan kalo HOLANG KAYA beli berlian harganya sampai M dan kalo di novel barang itu satu - satunya di dunia.
😅😅😅
Nurliana Saragih
Manggilnya kok NYONYA sih?!
Di anggap Adek aja kenapa?
Maeka kan juga baik,kalo gini rasanya kayak ada jarak yang jauh, antara majikan dan pengasuh.
Praised93
cerita ujungnya dipaksakan tamat yang harusnya beberapa bab lagi
Praised93
terima kasih
Praised93
terima kasih👍
Praised93
terima kasih
Praised93
terima kasih👍
Praised93
terima kasih
Praised93
terima kasih👍
Praised93
terima kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!