Clara Alverina seorang perempuan cantik, rambut coklat bergelombang, berhidung mancung, bermata seperti kacang almond dan mempunyai body seindah gitar spanyol. Bekerja sebagai wanita malam akibat dijual oleh ayah tirinya sendiri. Harus mati mengenaskan di tangan kekasihnya yang berselingkuh dengan sahabatnya.
Bukannya ke alam baka, justru Clara terbangun di tubuh lain.
Clara Evania yang mati karena dikurung oleh ibu mertuanya di dalam sebuah gudang kotor tanpa makanan selama 1 minggu lamanya. Clara adalah seorang istri yang penurut, pendiam dan terkesan bodoh yang selalu ditindas oleh mertuanya karena berasal dari keluarga miskin. Sedangkan suaminya tidak peduli. Selama pernikahan Clara belum pernah disentuh.
Suaminya sibuk memelihara gundik dan berniat untuk menjadikan istri kedua tanpa mau menceraikan Clara dahulu.
Bagaimana kelanjutan cerita Clara sang pelacur yang terbiasa hidup hedon harus menjadi seorang istri miskin yang selalu hidup dalam kesengsaraan.
Update setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecelakaan Beruntun
Jantung pria tampan berwajah bule itu, berdetak sangat kencang mendengar berita jika wanitanya mengalami kecelakaan.
"Astaga, pasti Tuan Besar syok berat. Baru bertemu dengan cucunya tapi harua mendengar berita buruk." Gumam pak Satpam lalu berlari menuju ke dalam rumah diikuti oleh Nathan tanpa dia sadari.
"Tuan Besar, yang sabar ya."
"Paijo, kamu bawa siapa di belakangmu itu?" Tanya Kakek Hikam.
"Astagfirullah, hampir lupa. Orang ini mencari non Clara, mungkin temannya dari Jakarta." Ucap Satpam Paijo.
"Kalau begitu, ayo cepat ikut aku menemui cucuku. Dia mengalami kecelakaan di tol." Ucap Kakek.
"Baik, ayo saya bantu Anda berjalan." Ucap Nathan memapah Kakek.
"Kita ke tol Waru, Clara belum jauh dari sini. Kamu cari saja di ponselmu tol Waru. Ikuti jalan di map."
"Iya Tuan sejak tadi saya memang menggunakan map dari ponsel."
"Siapa kamu bagi cucuku? Apa kamu ini calon suaminya Clara?"
"Hmm... Saya... Iya saya calon suami Clara." Ucap Nathan lirih.
"Kenapa tidak percaya diri begitu, apa kalian bertengkar? Tapi Clara yang ini janda lho, sedangkan kamu pria tampan dan kelihatannya juga mapan." Ucap kakek Hikam.
"Saya tidak masalah dengan status, karena saya cinta dengan tulus."
"Bagus, beri dia kebahagiaan. Kasihan hidupnya sejak kecil sudah menderita karena diasuh ibu yang gila."
Nathan tidak mengerti omongan Kakek Hikam, tapi dia mendengarkan saja.
Tiba di lokasi kejadian kecelakaan, ternyata sudah dipadati dengan banyak orang yang hendak menolong. Kecelakaan beruntun, akibat sebuah mobil pembawa galon yang remnya blong. Sehingga menabrak semua mobil yang ada di depannya. Karena posisinya sedang mengantri memasuki pintu pembayaran tol.
Terlihat Clara sedang duduk di aspal dengan kaki yang bersimbah darah. Mobil ambulan belum ada yang datang satu pun juga.
"Clara... Kamu tidak apa-apa?" Nathan begitu khawatir melihat wanita pemilik hatinya terlihat menahan sakit.
"Tidak perlu menunggu ambulan, bawa cucuku ke Rumah Sakit Internasional." Ucap Kakek tak ingin dibantah.
Darah terus mengalir dari kaki Clara yang mengalami robekan cukup parah. Bersyukur sebelum benar-benar terjepit, Clara sudah menarik kakinya ke samping. Robekan itu terjadi karena gesekan badan mobil yang ringsek menjepit kedua kaki Clara.
"Dokter... Tolong segera tangani segera, dia korban kecelakaan di Tol Waru hari ini." Ucap Kakek.
"Tuan Hikam, baik saya akan segera menangani dia." Ucap dokter.
"Aku punya saham di Rumah Sakit ini, jadi mereka mengenalku." Kakek memberitahukan statusnya pada Nathan.
"Apapun yang terjadi, kamu tidak boleh meninggalkan cucuku." Pinta kakek.
Beberapa waktu berlalu, ternyata butuh waktu untuk menangani luka di kaki Clara. Membuat Nathan gelisah.
Setelah hampir satu jam menunggu, akhirnya pintu UGD terbuka dan nampak dokter berjalan mendekati kakek.
"Kalau boleh tahu, siapa perempuan yang Tuan Hikam bawa ke sini. Kondisi kakinya cukup parah, tidak hanya robekan daging tapi juga kedua kakinya patah. Serta wajahnya ada beberapa luka dari pecahan kaca." Ucap Dokter itu.
"Pasien memerlukan operasi segera Tuan..."
"Lakukan yang terbaik, dia cucu kandungku. Pewaris tunggal kekayaan Maheswara Grup." Tegas kakek memotong pembicaraan Dokter yang terkesan bertele-tele.
"Baik... Saya akan segera membawa cucu Anda ke ruang operasi."
"Siapa namamu anak muda? Sepertinya kamu begitu mencintai cucuku? Apa karena dia pewaris kamu mendekatinya?"
"Nama saya Nathanael Hector Eezar, seorang CEO dan Owner dari Hector Enterprise. Saya mencintainya karena dia Clara, bukan karena pewaris kekayaan Anda. Lagi pula saya sudah banyak harta, jadi tidak butuh lagi harta orang lain."
"Bagus, kalau begitu segera nikahi cucuku itu, karena aku tidak ingin dia berhubungan tanpa status."
"Menikah tidak semudah membalik telapak tangan Tuan Hikam." Ucap Nathan.
"Panggil aku kakek, apanya yang susah tinggal panggil penghulu lalu ijab kabul. Dengan uang yang kamu miliki, bayar orang untuk mengurus berkas di KUA. Beres!"
"Pria tua ini, meskipun kelihatannya sudah lemah tapi jiwa pemimpinnya masih sangat kuat." Gumam Nathan.
"Tidak usah membicarakanku dalam hati, aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan." Ucap Kakek Hikam.
"Maaf kakek, saya tunggu Clara sadar setelah itu baru bisa menentukan soal pernikahan. Saya tidak mau jika Clara terpaksa menerima pernikahan yang hanya ijab kabul."
"Hmm... Jangan-jangan ini cinta sepihak ya? cucuku tidak cinta?"
"Ahh... Itu... Clara..." Nathan nampak gelagapan, pria berwajah bule yang biasnya datar dan dingin itu terlihat salah tingkah di depan kakek Hikam. Pertanyaan yang memang belum dapat jawaban, karena nyatanya benar dia hanya cinta sepihak. Wajah bulenya memerah karena malu.
"Sudah ku duga, kalau kamu cinta kejar dia, yakinkan dia."
"Pasti Kek, akan saya lakukan nasehat Kakek." Ucap Nathan yakin.
Karena sibuk mengobrol, tidak terasa suasana ketegangan yang seharusnya ada. Tiba-tiba pintu ruangan operasi sudah terbuka, dokter keluar dengan peluh yang membasahi seluruh wajahnya.
"Keadaan Nona Clara sudah stabil, tapi mohon maaf karena tulang yang patah lumayan parah, jadi..."
"Jadi apa? Cucuku akan cacat begitu?" Sela Kakek Hikam emosi.
"Maaf, tapi kenyataannya memang seperti itu. Butuh waktu lama untuk penyembuhan hingga Nona Clara bisa kembali berjalan dengan normal. Kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyatukan patahan tulang-tulang itu."
"Jadi butuh berapa lama, Clara bisa berjalan lagi?" Tanya Nathan.
"Karena terlalu parah, Nona Clara bisa membutuhkan waktu minimal 6 bulan atau 12 bulan. Tergantung kondisi fisik dan juga proses pengobatan yang dilakukan. Karena setelah ini, Nona Clara akan terus kami pantau, setiap minggunya harus datang untuk kontrol." Ucap Dokter.
"Cucuku sudah cacat, apa kamu tetap akan menikahinya?" Tanya Kakek.
"Tentu saja, setelah kami menikah ijinkan saya membawa Clara berobat di Luar Negeri." Ucap Nathan.
"Baiklah, aku merestui kamu anak muda. Sebelum aku menyusul istri dan anakku di surga, aku ingin melihat satu-satunya keturunanku hidup bahagia bersama pasangan hidupnya."
"Saya akan buktikan, jika Clara akan hidup bahagia bersama saya."
Sementara itu di mansion mewah milik keluarga Eezar, terjadi ketegangan.
"Sudah berapa kali aku peringatkan padamu Reana, aku tidak akan setuju kamu menjodoh-jodohkan putraku."
"Mas, tapi Nathan sudah waktunya menikah, aku hanya ingin peduli dengannya meskipun statusku ibu tiri."
"Kamu tidak perlu peduli jika ada tujuan." Ucap Kakek George.
"Ckk... Wanita seperti ini masih kamu pelihara, ceraikan dia maka masalah selesai. Harusnya kamu sadar Gerry, semua kekacauan di keluarga kita karena kehadirannya." Sarkas Kakek.
Reana yang mendengar perkataan pedas dari ayah mertuanya hanya bisa mengepalkan kedua tangan. Semua rencana yang telah disusun gagal karena Nathan membatalkan pertunangan dengan Shella.
"Dengar, jika kamu masih ingin menikmati hidup mewah tanpa bekerja cukup tahu diri untuk tidak mengurusi urusan keluargaku. Di sini statusmu hanya istri di atas kertas. Istilahnya kamu hanya numpang makan, numpang tempat tinggal." Ucap Tuan Gerry tidak kalah pedas.
"Jadi, suruh pulang perempuan yang ingin kamu jodohkan dengan putraku."
"Alice, kamu pulang dulu ya. Lain kali, tante aku datang berkunjung ke rumahmu." Ucap Reana.
"Baik tante, aku pulang dulu."
Saat itu juga Reana mengantar perempuan bernama Alice ke depan. Di sana Reana berkata akan tetap menjalankan rencana perjodohan ini.
"Jika tidak bisa dengan cara halus, maka lakukan cara kotor."
cara kotor belum tau dia ada backingan dari si kakek di jadikan peyetttt kalian
Untuk yang sudah mendukung, Author ucapkan ribuan terima kasih. Insya Alloh, jika 40 bab terbaik lolos lagi. Maka akan ada give away untuk pembaca terbaik 1, 2, dan 3.