NovelToon NovelToon
Legenda Dewa Surgawi

Legenda Dewa Surgawi

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Petualangan / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Xianxia / Tamat
Popularitas:7.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kenkyo

Pergi memburu pengetahuan menapaki jalan berliku untuk mencapai sebuah tujuan. Membentangkan nama yang terang sebagai seorang legenda. Bersama alam dan dunia didalam raga menuju kenaikan ke alam selanjutnya.

Namaku Tan Haochun Liu Yaoshan. Menguasai jalan pertapa naga untuk menjadi raja di Alam Bumi. Membentuk dunia dimana hanya ada aku yang bertahta, melihat semesta dari puncak kultivasi.

Jangan lupa support Author dengan like dan vote ya 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kenkyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 31 ~ Guncangan Alam Dunia

Sementara itu, disisi lain Benua Perak. 4 kerajaan utama yang berdiri memerintah 4 bagian wilayah dibawah kekuasaan Kekaisaran Wang, juga mengalami guncangan gempa hebat dengan langit malam yang kelam serta hawa dingin menelisik masuk hingga ke tulang.

Tempat pertarungan itu terjadi memang berada di wilayah Kerajaan Shio, membuat dampak yang di rasakan di istana kerajaan juga lebih besar dari wilayah kerajaan lain.

Bukan hanya guncangan gempa, namun juga petir menyambar disertai angin kencang yang menghempaskan beberapa atap bangunan serta beberapa bangunan biasa.

Seisi penghuni Istana Kerajaan Shio mengalami kepanikan yang hebat, sebab selama ini tidak pernah terjadi bencana alam semengerikan ini.

Tak terkecuali Raja Shio beserta Para Menteri serta beberapa Panglima kerajaan yang tengah berkumpul di Ruang Istana Raja sementara masih terjadi gempa serta petir menyambar disertai angin kencang.

Kerajaan Shio saat ini dipimpin keturunan ke 12 dari Raja Shio Pertama, Li Xiuhuan yang mempunyai seorang istri bernama Zhu mei serta 3 orang anak. Pangeran Li Chen An sebagai yang tertua sementara Pangeran Li Fen An putra kedua dan Putri Li Maylin anak terakhir.

Seluruh anggota Kerajaan berkumpul di Ruang Istana bukan hanya untuk berlindung tetapi juga mengadakan pertemuan mendadak mengenai apa yang sedang terjadi.

Seluruh Kerajaan di Benua Perak juga menggelar pertemuan yang sama membahas tentang apa yang terjadi, Kerajaan Hao dengan Raja Hao Zhuting sebagai pemimpinnya, Kerajaan Shu dengan Raja Shu Anming sebagai pemimpinnya dan Kerajaan Yan dengan Raja Yan Ho sebagai pemimpinnya.

Bahkan Kekaisaran Wang dengan Kaisar yang berjuluk Bangau Tujuh Es memimpin langsung pertemuan yang dihadiri seluruh panglima perang mereka juga seluruh Ahli Perbintangan membahas Bencana Alam yang terjadi.

Sementara itu Semua Pendekar tingkat tinggi di berbagai sekte yang ada, keluar dari kediaman mereka serta menghadap kelangit memandang fenomena yang belum pernah mereka saksikan. Yaa, mereka semua bisa melihat dengan jelas Sosok Naga berkepala Gagak serta dikelilingi 7 Bilah pedang raksasa.

Dan diantara Semua Pendekar Tingkat tinggi yang melihat fenomena langit tersebut hanya Pendekar dari Sekte Tujuh Tombak Emas yang mengetahui pasti kejadian apakah itu. Tidak lain dia adalah Tetua Jing Yun dan Ketua sekte Sun Sian yang sempat terbangun sesaat.

Dampak Kekuatan tersebut membuat semua Pendekar Tingkat tinggi meyakini bahwa ini berhubungan dengan pertarungan antara pendekar dengan tingkat melebihi Pertapa Dewa Langit. Mereka semua merasakan hal yang sama, seperti seekor semut di padang rumput.

Namun ada sebuah keluarga yang tinggal di Kota bagian utara Benua Naga yang tidak terlalu terkejut melihat fenomena langit yang terjadi seperti warga kota lainnya.

Kota tersebut merupakan kota penghubung dua benua satu-satunya. Kota itu dikenal dengan sebutan Kota Foshan. Wilayah Kota itu termasuk jauh dari Kerajaan Shio namun karena berada di dataran tinggi, semua orang di kota tersebut dapat dengan jelas melihat dikejauhan sinar terang putih keemasan serta petir ungu yang menyambar.

Keluarga tersebut hanya tinggal di rumah biasa di sudut kota dekat dengan sebuah tebing dengan jalan terjal menurun. Hanya dua orang yang menghuninya, Laki-laki berusia 45 tahunan serta anak gadisnya yang berusia 14 tahunan sedang duduk di sebuah dipan panjang di bawah pohon di depan rumah mereka sambil menatap langit.

Laki-laki itu hanya menatap biasa dengan senyum kecil menghiasi wajahnya.

"Putriku, sepertinya seseorang yang di janjikan telah muncul dan memulai tugasnya. Seperti Ramalan Yang Agung, suatu hari nanti kau akan menjadi bagian dari kisahnya. Itu berarti waktu ayah bersamamu akan semakin terasa cepat berlalu. Kau gadis yang baik serta berparas cantik. Kuharap kau tidak lagi meragukan Ramalan Yang Agung setelah menyaksikan sendiri pertandanya.." ucap Laki-laki itu yang memiliki rambut panjang putih serta jenggot panjang putih dengan pakaian juga putih. Wajahnya terlihat tua.

Sementara didekatnya, ada seorang gadis dengan pakaian setelan Ungu kebiruan dengan rambut setengah tergelung setengah terurai panjang dibagian belakang serta samping depan telinganya dengan penutup setengah wajah transparan berwarna kebiruan.

Gadis itu tengah melihat fenomena yang terjadi di langit dengan memegang sebuah Kristal Giok berwarna biru cerah, terlihat di dalamnya terdapat sebuah corak ukiran.

"Ayah, sudah berapa kali aku bilang. Aku tidak akan mempercayai Ramalan Bodoh itu, Lagipula aku tidak akan kemana-mana. Aku akan tetap disini menjaga dan mengurus ayah.." ucap Gadis itu dengan wajah sebalnya.

"Putriku.. Ayah senang mendengarnya. Namun ayah akan lebih senang dan bangga jika kamu bisa menjadi bagian dimulainya era baru bersama orang yang tepat. Bukankah bersamaan dengan munculnya sinar putih keemasaan yang terjadi di langit jauh disana, Kalung mu sempat bergetar beberapa saat dengan memancarkan sinar yang sama.." ucap laki-laki itu dengan senyum lembut serta tangannya membelai halus rambut gadis itu.

"Ayah, sudahlah.." sergap Gadis itu dengan wajah kesal dengan pipi mengembung lembut.

"Putriku yang cantik, ayah tidak akan memaksamu. Keputusan ada ditanganmu, tapi tidak sekarang. Kau akan bisa memutuskan setelah bertemu dengannya. Untuk saat ini, ayah harap kau tidak terburu-buru memutuskan sesuatu.." tandas lembut laki-laki itu dengan memandang wajah kesal putrinya.

"Sudahlah Ayah, lebih baik aku giat berlatih dan menjadi semakin kuat. Untuk melindungi kota ini beserta seluruh warganya, biarpun mereka semua mengucilkan kita seperti ini. Namun aku tidak merasa marah pada mereka hanya saja aku merasa kasihan pada mereka.." Kata gadis itu mengalihkan pembicaraan dengan beralih menatap remang-remang lampu kota di kejauhan.

"Hei, bukankah tinggal disini menyenangkan. Lihatlah.. kita bisa melihat semua yang berada dibawah serta jelas menatap bintang-bintang yang ada di langit.." kata Laki-laki itu sambil menunjuk dua tempat bergantian.

Ayah dan anak itu melanjutkan percakapan mereka dengan sesekali candaan serta tawa renyah. Mereka memang tinggal disudut wilayah kota yang berada didataran tinggi.

•••

Kembali ke Sekte Tujuh Tombak Emas.

Tetua Jing Yun dengan segera menemui Ketua Sun sian ditengah kepanikan yang terjadi didalam sekte, Bahkan Liqin Mei pun keluar dari kamar Ketua Sun sian seorang diri yang meninggalkan Ayahnya sendirian.

"Tetua Jing yun, aku tahu kekuatan ini adalah milik saudara Tan Hao, tapi sebenarnya apa yang terjadi.." Ucap Ketua Sun sian yang masih berbaring dengan kepalanya miring kekanan arah datangnya Tetua Jing yun yang bahkan belum sempat memberi salam hormat.

"Ahh, Kedatanganku kemari juga ingin memberitahu tentang itu.." ucap Tetua Jing yun setengah terkejut sebelum akhirnya melanjutkan langkahnya mendekati Ketua Sun Sian.

"Bukankah Saudara Tan Hao sedang berada di Asosiasi Menara Emas, tapi aku merasakan kekuatan ini berasal dari Rumah Ahli Obat. Bisakah kau menjelaskan apa yang terjadi.." ucap Ketua Sun sian dengan penuh penasaran.

"Menurut hemat saya, Hal ini mungkin saja berhubungan dengan langkah kerja sama dengan Kaisar Obat bersama Tetua Feiying, Namun setiap kali saya mencoba menghubungi mereka, selalu gagal seperti tertahan tembok kokoh.." ucap Tetua Jing yun dengan jelas serta mata terpejam.

"Jika memang begitu, munculnya kekuatan sebesar ini secara tiba-tiba kemungkinan akan berdampak buruk pada rencana kita, Tetua. Aku takut kita akan mempercepat langkah kita yang mengakibatkan tidak terungkapnya dalang tunggal masalah sekte kita.." kata Ketua Sun sian dengan merubah posisi kepalanya.

Tetua Jing yun hanya diam membisu sebab tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan Ketua Sun sian. Dia hanya menunduk seperti sedang memikirkan sesuatu dengan memainkan jari jarinya. Berharap bahwa ada kabar secepat mungkin yang datang.

•••

Setelah semuanya benar-benar kembali normal, terlihat jelas beberapa bangunan runtuh bahkan hancur, tanah berlubang bahkan ada retakan tanah di berbagai tempat yang memberitahu Tan Hao bahwa itu hasil dari kekuatan besar yang saling beradu. Dengan tanpa mengetahui bahwa seluruh daratan mengalami goncangan hebat serta sebagian terdapat sambaran petir.

Ye yuan mengatakan bahwa Tetua Tiandou serta Tetua Feiying sedang dalam perjalanan kembali ke sekte, Tiandou meminta Ye yuan untuk mengabarkan pada Tan Hao untuk juga segera kembali ke sekte membawa serta Kaisar Obat.

Untuk masalah Rumah Ahli Obat beserta semua korban akan diurus oleh beberapa utusan Sekte setelah mereka kembali.

Ye yuan memang tidak berbicara terlalu banyak saat ini, sebab dia tahu benar jika Tan hao sedang dalam kondisi pikiran serta hati tidak baik.

Mendengar penjelasan singkat dari Ye yuan, dengan tanpa bertanya atau berkata apapun, Tan hao menggendong tubuh Kaisar Obat untuk kembali ke sekte.

Sebenarnya dalam sekejap bisa saja Tan hao sampai, namun ia memilih berlari normal dengan pikiran yang rumit. Sepanjang perjalanan pun ia seperti sedang mengutuk dirinya sendiri, bergumam tanpa suara jelas.

"sebaiknya aku segera membantu menyelesaikan rencana ini dan kembali melanjutkan perjalanan. Tan'er membutuhkan itu untuk penunjuk jalan. Hanya ada aku saja tidak akan cukup mengatasi kekosongan dihatinya. aku harus segera menemukan benda itu beserta pemiliknya. Tidak ada cara lain lagi. Sebelum berhadapan lagi dengan iblis hati yang lain".

1
Syar tono
ceritanya enggak serius
spooky836
sudah mula membosankan novel ni. mesti plagiat dari komik.
mumu lebak
Luar biasa
mumu lebak
Lumayan
Aldo Delpierro
Luar biasa
Aldo Delpierro
Biasa
Yuda Suastika
thor....tlng dong tingkata ranah kultivasi biar jelas,skrng MC nya sdh berada ditingkatan apa
Yuda Suastika
masih blm pahan MC ya ada didunia phoenix itu dunia apa ya
Yuda Suastika
tidak ada manusiapun yg hidup dipulau itu,hanya dua orang. 2 orang ini manusia apa bukan thor,coba perhatikan setiap kalimatnya
M aman Santoso
Luar biasa
Sutarwi Ahmad
hai Thor tulisanmu ini berdasarkan mithos /sejarah PD zaman dinasti apa ko akj gak nyambung otaku /maklum ya dunia halu...... Thor.
Sutarwi Ahmad
gas terus Thor.
Sutarwi Ahmad
lanjut Thor smangat.......

..
Sutarwi Ahmad
Luar biasa,bagus,mantap.
Sutarwi Ahmad
yah MMG beda sih pikiran author DG reader nya,cara tuk mengangkat posisi MC nya.
Sutarwi Ahmad
bikin kacau tuh authornya......
Sutarwi Ahmad
bangunkann jiwa sejati tuk membantu tan'er bos.
Sutarwi Ahmad
kekalahan Tan HOA Karna kamu Thor lalai mempersiapkan latihannya,sdgkan Tan HOA anak dewa gmn sih kamu.janha bikin kecewa readermu dong.
Sutarwi Ahmad
seru pol ,gas pol smangat laksana api abadi.
Sutarwi Ahmad
Thor kuharap mc mengalami cidra/kelalain pisik maupun mental.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!