Legenda Dewa Surgawi
Tanah lapang yang luas dimana hidup puluhan hewan spiritual serta puluhan ribu hewan buas. Pegunungan serta pohon besar menjulang tinggi menjadi ciri khas yang tidak dimiliki pulau lain.
Berbagai sumber daya tumbuh subur di tempat ini, dengan berbagai macam jenis serta khasiat luar biasa bagi peningkatan tenaga dalam maupun kekuatan fisik.
Satu hal yang berbeda dari pulau ini adalah tidak ada manusia pun yang mendiami kecuali dua orang.
"Paman Yao! Tolong berikan aku sedikit air! aku haus, Paman," pinta seorang anak berusia sepuluh tahun kepada pamannya. Dalam keadaan Kaki gemetar serta peluh menetes deras yang saat ini mengangkat sebuah batu besar seberat 500kg.
"Sebelum jam pasir ini habis, jangan harap dapat setetes pun air. Bertahan dan selesaikan latihanmu," ucap Paman Yao sambil melirik kearah anak itu tanpa menoleh.
"Baik paman!" jawab anak itu sambil tersenyum kecut. Kemudian ia kembali berlari sambil mengangkat beban mengelilingi pulau beberapa kali. Dengan penuh semangat menerima latihan berat yang diberikan pamannya tanpa membantah sekalipun.
Tanpa terasa waktu telah berlalu. Hari telah menjelang malam dengan hawa dingin mulai menerpa tubuh anak laki-laki itu, namun tidak mengurangi semangat berlatihnya.
"Tan'er, sudah cukup latihan hari ini. Kembalikan batu itu dan kembali kesini," gumam Paman Yao yang di dengar anak itu, padahal jarak mereka cukup jauh.
Kemudian anak itu menyudahi latihannya, dengan cepat ia melesat menuju pamannya yang sedang membaca sebuah buku di dalam rumah sederhana. Langkahnya tergesa-gesa menuju kendi di depan rumah yang berisi air, rasa haus yang begitu besar membuatnya menghabiskan tiga gayung air.
Setelah membasuh muka dan membersihkan pakaiannya, anak itu menghadap pamannya.
"Paman, sebenarnya buku apa yang paman baca?" tanyanya penasaran sambil mendekat, mencoba mengintip isi buku dari samping tempat duduk pamannya.
"Belum waktunya kamu mengetahui tentang ini. Suatu saat bukan hanya buku ini saja tapi semua yang ada disini juga akan paman ajarkan padamu!" ujar Paman Yao sambil menunjuk rak buku yang lebar dan tinggi dengan rapi berjejer buku-buku dengan sampul lusuh yang ada di depan tempat duduknya.
Sambil tersenyum anak itu berkata "Baiklah paman! Semua yang paman ajarkan akan selalu aku kerjakan dengan baik," sembari memberi hormat dengan mengepalkan kedua tangannya.
Paman Yao berdiri dari duduknya lalu memegang kepala keponakannya itu sambil mengangguk-angguk kan kepalanya.
"Sepertinya peningkatanmu cukup lumayan, Tan'er! Hanya saja masih belum cukup kuat," Paman Yao memejamkan mata seperti sedang menimbang dan memikirkan sesuatu.
"Baiklah, mulai besok akan semakin berat latihanmu! Jadi sebaiknya mari kita makan lalu istirahat," lanjut Yao Liu kemudian berjalan memunggungi anak itu yang masih berdiri kebingungan dengan apa yang ia maksud.
'Latihan berat? Bukannya setiap hari paman selalu menyiksaku dengan latian berat. Lalu apa maksudnya kata-kata itu?' batin anak itu sambil berjalan mengikuti pamannya.
"Baik paman sesuai arahan paman, hehe," balas anak itu tersenyum paksa kemudian mengikuti pamannya.
Setelah mereka menyantap makan malam, mereka beristirahat seperti malam sebelumnya. Namun, kali ini anak yang memiliki nama Tan Hao tersebut tidak bisa memejamkan mata. Terlintas dalam pikirannya mengenai siapa orang tuanya dan dimana mereka saat ini. Tan Hao berpikir bahwa mungkin orang tuanya telah mati, atau memang sengaja mengasingkannya bersama Paman Yao Liu di tempat ini. Pikiran-pikiran lain terus membayangi sampai akhirnya dia pun tertidur. Disisi lain, Paman Yao duduk bersila di tempat tidurnya untuk bermeditasi.
Dalam meditasinya, ia di datangi sesosok pria dalam pikirannya. Entah kenapa dia seperti mengenal sesosok pria itu. Terlihat dia memberi hormat dan tanpa bertanya, seseorang itu hanya berkata "Sudah waktunya kau lakukan," Sambil memberikan sebuah cincin, ia pun menghilang setelah itu.
Paman Yao pun mengakhiri meditasinya. Membuka mata dan terlihat ia mengenggam sebuah cincin.
"Akan aku lakukan dengan benar sesuai waktunya, dengan benda ini pekerjaan ku akan lebih cepat," Lalu ia pun merebahkan tubuhnya, tersirat senyuman penuh makna di wajahnya.
Dalam dunia ini terdapat 3 benua utama antara lain; Benua Emas, Benua Perak dan Benua Naga serta ada banyak pulau-pulau kecil lainnya. Benua Emas penuh dengan para pendekar tingkat tinggi yang berada didalam sekte-sekte yang berdiri selama lebih puluhan ribu tahun. Di benua itu hanya ada satu kekaisaran yaitu Kekaisaran Chu, di pimpin oleh seseorang yang bergelar Kaisar Qilin air api.
Sedangkan Benua Perak terdapat empat kerajaan dan satu kekaisaran yang bernama Kekaisaran Wang, di pimpin seorang yang bergelar Kaisar Bangau Tujuh Es. Kekaisaran Wang terletak di tengah Benua Perak sebagai penguasa Benua dan juga berkuasa penuh atas empat kerajaan yang ada.
Dan keempat kerajaan itu antara lain ; Kerajaan shio, Kerajaan Hao, Kerajaan Shu dan Kerajaan Yan. Masing-masing kerajaan hanya berisi keluarga utama serta keluarga luar keturunan bangsa Shio, Hao, Shu serta Yan.
Dan Benua naga yang letaknya berada di tengah antara Benua Emas dan Benua Perak. Benua naga di penuhi oleh hewan spiritual dan hewan buas serta berbagai macam sumber daya. Namun, karena tempat dan letaknya yang berada di tengah tidak ada yang tahu kehidupan seperti apa yang ada di dalamnya. Hanya daerah utara pulau ini yang diketahui berdiri sebuah kota yang juga penghubung jalan antar Benua.
Kota yang bernama Foshan itu berdiri sendiri tanpa masuk kekaisaran mana pun. Yang hanya memiliki luas wilayah tak lebih besar dari kota kekaisaran.
Jauh di selatan Benua Naga ada sebuah pulau yang bernama Pulau Phoenix. Pulau dengan penuh rahasia dan misteri, karena dikenal sebagai Pulau Dewa yang kemunculannya 1000 tahun sekali dengan hanya semalam terlihat, setelah itu hilang tak berbekas.
Dan di pulau inilah Tan Hao beserta pamannya, Yao Liu tinggal. Pulau ini dihuni oleh berbagai hewan spiritual tingkat atas yang seharusnya sudah punah serta sumber daya kualitas tinggi yang sama pula.
Dan menurut cerita, Pulau ini di buat oleh Dewi Yu Huanran sebagai tempat ia menyendiri dan bermeditasi puluhan ribu tahun lalu. Bersama dengan Dewa Yaoshan meletakkan 7 senjata pusaka dewa yang tersebar keseluruh dunia. Namun ada yang percaya bahwa juga bersamaan dengan itu, Dewi Yu menyebarkan 5 kitab dewi sucinya.
Tidak ada yang tau alasan mengapa kedua dewa itu turun serta menyebarkan pusaka mereka ke dunia.
Yang pasti karena alasan itulah banyak sekte-sekte maupun kerajaan yang mencari dan memperebutkan benda-benda dewa itu. Demi kekuasaan dan kekuatan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Yuda Suastika
tidak ada manusiapun yg hidup dipulau itu,hanya dua orang. 2 orang ini manusia apa bukan thor,coba perhatikan setiap kalimatnya
2024-08-27
0
Dzikir Ari
Mampir smoga Cerita ini tidak putus ditengah jalan
dan Semangat Tor 🙏
2023-06-19
0
Dyneys
semogabagusceritanyathooorrrr
2023-05-12
0