NovelToon NovelToon
Penyesalan

Penyesalan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:581.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aulia putri

Anisa begitu terkejut melihat sang suami yang datang dengan mengganden seorang wanita

Sudah beberapa bulan Anisa meridukan Nino suaminya, karna sebuah tragedi kecelakaan yang membuat Nino hilang dan kembali dengan menggandeng seorang wanita yang mengaku adalah istrinya

Padahan Nino sudah menikah dan memiliki anak dari Anisa namun karna Nino hilang ingatan Nino telah menikah lagi dengan seorang gadis yang telah menolongnya

Sanggupkah Anisa bertahan dalam sebuah rumah tangga yang membuat hatinya hancur karna Nino sama sekali tidak mengingatnya apalagi Nino sengaja mengumbar kemesraan di depan Anisa agar dia pergi dari hidupnya karna Nino yakin dia tidak pernah mencintai Anisa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hewan buas

Tepat jam 5 pagi Anisa terbangun dari tidurnya, meskipun ia baru tertidur jam 3 dini hari, karna terbiasa jam lima dia sudah bangun, Anisa memaksakan diri untuk bangun meskipun tubuhnya terasa remuk redam, dia tidak ingin melewatkan kewajibannya untuk sholat subuh.

Meskipun tubuhnya terasa pegal dan bagian intinya masih terasa perih Anisa segera masuk kedalam kamar mandi dengan berjalan sedikit kesulitan.

Anisa tidak membangunkan Nino yang masih tertidur pulas, Anisa hanya takut jika suaminya ikut bangun dan ngajak mandi bersama bukan tidak mungkin dia akan minta jatah lagi.

Karna semalam mereka tidur sudah hampir pagi, Anisa tidak mau mengurung diri dalam kamar karna kecapean.

Setelah sholat subuh Anisa segera membangunkan Nino suaminya.

"Mas, bangun, sholat subuh dulu," ucap Anisa sambil mengguncang tubuh Nino yang masih enggan membuka mata.

Sampai dua kali Anisa mengguncang tubuh Nino namun tetap saja dia masih enggan untuk membuka mata, hingga Anisa punya cara lain yaitu mencium seluruh muka dan bibir suaminya.

Nino segera membuka mata saat merasakan bibirnya di cium oleh sang istri, bukannya bangun Nino malah menarik Anisa hingga terjatuh di atas tubuhnya.

"Bagun mas, ini sudah pagi,.waktu subuh hampir habis," ucap Ànisa sambil meronta dalam pelukan suaminya.

"Kamu gak lihat, bahkan dari tadi dia udah bangun sayang," ucap Nino sambil menuntun tangan Anisa untuk menyentuh benda pusakanya yang sudah berdiri tegak.

Pasalnya Nino tak memakai sehelai benangpun dia langsung tertidur setelah pertempuran panasnya yang sampai hampir pagi, jadi dia tidak punya waktu untuk memakai baju dan celananya, alhasil benda pusakanya dengan mudah berdiri tanpa ada sangkar.

"Peganglah sayang, biar dia jinak."

"Emang hewan buas, mesti di jinakin?" ucap Anisa kesal.

Namun tangannya tetap saja menurut, dia memegang dan sedikit meremas, membuat Nino mengerang sambil memejamkan mata, sensasi yang di timbulkan dari sentuhan Anisa begitu luar biasa.

"Udah mas, aku mau bantu mama masak sarapan pagi," ucap Anisa sambil menarik tangannya dari dalam selimut.

Anisa harus cepat2 keluar karna tubuhnya sudah terasa panas, jangan bilang dia tidak terbawa suasana, jangan kan menyentuh bahkan melihat saja Anisa sudah meremang, apalagi menyentuh dan meremasnya.

"Jangan dong sayang..., kamu harus tanggung jawab, ini akan sangat menyiksa jika di biarkan seperti ini," Nino menarik kembali tubuh Anisa agar jatuh dalam pelukan nya.

"Ya terus aku harus gimana?" tanya Anisa polos.

"Kamu hanya perlu membuka bajumu sayang," ucap Nino dengan seringai nakalnya.

"Tapi mas, aku sudah mandi."

"Gak apa2 kita mandi lagi."

Dengan entengnya Nino membuka kembali pakaian Anisa yang sudah rapi mau membantu mama Zahra masak sarapan pagi.

Anisa tidak bisa menolak, dia takut dosa jika menolak permintaan seorang suami, dia hanya menurut dan menikmati semua sentuhan dari sang suami.

Jam 6 pagi keduanya baru turun dari lantai dua, Anisa lansung menuju dapur, terlihat mama Zahra dan bik Inah sedang sibuk memasak.

"Pagi ma," sapa Anisa.

"Pagi sayang," jawab Mama Zahra sambil mengulas senyum.

"Ada yang bisa aku bantu gak ma?"

"Kamu taruh aja makanan di atas meja, sebentar lagi papa dan Nino pasti mau sarapan."

"Iya ma," setelah menjawab Anisa segera menaruh semua masakan di meja makan.

Setelah semua tertata di atas meja, mama Zahra segera masuk ke kamar untuk memanggil papa Al, sedangakan Anisa segera mencari keberadaan Nino suaminya.

Anisa hendak keluar untuk mencari Nino, namun tiba2 Nino sudah masuk dari pintu utama, dia habis lari pagi, terlihat jelas keringat membasahi wajah dan lehernya.

Anisa mendekat dengan membawa sebuah handuk kecil, dengan lembut Anisa mengusap keringat yang ada di wajah dan leher suaminya.

"Aku gak salah milih istri, kamu begitu perhatian dan sangat lembut, aku sangat beruntung mendapatkan istri yang cantik dan perhatian seperti kamu," tanpa sungkan Nino mencium bibir Anisa di depan orang tua senta pembantunya.

"Ehemm.." papa Al tiba2 berdehem.

"Ada apa pa?" tanya Nino tanpa dosa.

"Gak ada apa2, papa cuma iri lihat pengantin baru."

"Buat apa papa iri, papa kan bisa juga cium mama di depan Nino, sedari dulu kan papa suka begitu, gak tau malu, gak perduli dengan perasaan Nino waktu itu saat Nino masih jomblo, sekarang sih papa bebas mau ngapain aja di depan Nino, Nino udah ada Anisa yang bisa bikin Nino gak iri lagi sama papa."

"Udah udah sarapan dulu, papa ni udah tua masih aja seperti anak kecil, seperti gak pernah muda aja, pada hal dulu kelakuan nya lebih parah dari anaknya," cibir mama Zahra karna merasa kesal dengan ulah suaminya yang seperti anak2.

Nino tertawa terbahak mendengar ocehan mamanya.

Anisa hanya menunduk malu wajahnya bersemu merah.

"Ayo sayang kita sarapan dulu," ajak Nino sambil merangkul pundak Anisa.

Anisa menurut dan langsung menuju meja makan, papa Al yang sedari tadi sudah duduk di meja makan hanya tersenyum melihat anak dan menantunya mulai duduk di meja makan.

Papa Al terlihat bahagia melihat Anisa yang begitu perhatian pada Nino anaknya, Anisa dengan telaten mengambilkan nasi goreng untuk Nino.

"Terima kasih sayang," ucap Nino setelah menerima sepiring nasi goreng dari tangan istrinya.

Anisa hanya tersenyum lalu duduk di samping Nino.

Merèka sarapan dalam diam.

Setelah sarapan, mereka semua duduk santai di ruang keluarga.

"Kapan kalian akan pergi bulan madu?"tanya papa Al memecah meheningan.

"Mungkin besok pa."

"Kalian mau pergi kemana?" tanya mama Zahra menimpali.

"Yang deket aja ma, rencananya kita mau ke bali aja."

"Ya udah nanti papa urus segala keperluan kalian di sana,"

"Iya pa, terima kasih."

Anisa dan Nino kini kembali masuk kedalam kamarnya, mereka berencana untuk berkemas-kemas pakaian yang ingin mereka bawa untuk bulan madu ke Bali.

"Sayang nanti di Bali, kamu mau jalan2 kemana?"

"Kemana aja mas, asal sama kamu."

"Oh..., jadi sekarang udah gak bisa jauh-jauh ni!" goda Nino pada Anisa.

Anisa mendekat lalu mencium bibir Nino sekilas.

"Udah berani ya goda suami," ucap Nino lalu merik tangan Anisa agar duduk di panggkuannya.

"Mas, aku mau kebawah," ucap Anisa meronta.

"Kamu memang gak pernah tanggung jawab, berani berbuat tapi tidak berani bertanggung jawab."

Anisa meronta sambil tertawa, dia lalu berhenti tertawa karna merasakan di bawah sana ada yang menegang begitu terasa di pahanya.

"Jangan meronta sayang, nanti senjata mas malah tambah keras, dan kamu harus tanggung jawab jika dia gak bisa tidur lagi."

Anisa pun menurut dia takut berahir di atas ranjang dan malah jadi gempor akibat di terjang oleh suaminya.

1
tuti sriyono
Luar biasa
Nanik Lestyawati
👍
Wisell Rahayu
wehhh parahhh si Radit
Maria Magdalena Indarti
wulan bener ga punya sopan santun
Maria Magdalena Indarti
waduh Nino tetap ga ingat anisa.
Maria Magdalena Indarti
wulan ulet bulu juga
Heny Rahayu
bodoh juga Nino gak menyakal perkataan dinda
Heny Rahayu
dasar maniakk
guntur 1609
ceritanya endingnya gak sesuai ekspetasi. anisa terlalu gampang memaafkan nino
guntur 1609
jadi kurang seru ceritanya. akhirnya kisah zahra dan si al terulang lagi sm nino bodoh
guntur 1609
jadi kurang seru ceritanya. akhirnya kisah zahra dan si al terulang lagi sm nino bodoh
guntur 1609
betul tu memang tu yg pantas tk mu
guntur 1609
bagus tu wulan. buat nino menjauh sm anisa. biar mampus kau nino
guntur 1609
kok kayak gini alurnya thor. gak asik jadinya
guntur 1609
yang bodoh lah kau nisa kalau kau mau terima nino lagi
guntur 1609
seharusnya nimo talak 3 si nisa. biar gak bisa lagi bersatu. biar mampus kau nino
guntur 1609
kalau aku sih maunya nisa hidup sm abi atau farhan. biarkan saja nino hidup falam penyesalanya seumur hidup
guntur 1609
anisa yg bodoh. knp meati bertahan. kalau byrungnya nino sdh di bagi sm org. lebih baik cari burung yg lain. biarkan sj dia hidup dalam oenyesalan
guntur 1609
nino kau sungguh bodoh. knp gak kau jelaskan sm mamu biar kau gak di ributin lagi masalah perjodohan tu lagi
guntur 1609
apa farhan anaknya intan sm irfan ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!