Chiara harus meninggal dunia bersama dengan bayi di dalam kandungannya dalam sebuah kecelakaan yang direncanakan oleh keluarganya dan suaminya sendiri. Setelah dia mengetahui rahasia besar yang mereka simpan selama ini.
Namun, siapa sangka Chiara malah terbangun di saat 3 tahun yang lalu, tepatnya di hari pernikahannya dengan Riko. Setelah hidup kembali karena mengulang waktu, Chia pun bertekad untuk membalas dendam dengan lari dari pernikahannya dengan Riko dan menikahi pria lain yang sama sekali tidak dikenalnya.
Dan sungguh tak terduga bahwa pria yang Chia nikahi adalah Glenn Alexander Agraham. Yang merupakan seorang Ceo perusahaan besar sekaligus Mafia yang terkenal dengan sikap kejamnya yang tak kenal ampun.
Akankah rencana balas dendam Chiara kepada keluarga dan suaminya berhasil? Ataukah dia malah jatuh cinta pada suami kontraknya? Ikuti kisah serunya hanya ada di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon .
Dengan judul ....
𝙋𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙡𝙖𝙨 𝘿𝙚𝙣𝙙𝙖𝙢
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 04. Harus Membalas Dendam
Sebab pernikahannya dengan Riko inilah yang akan menjadi awal kehancurannya lagi, jika dia masih diam saja dan membiarkan pernikahan ini kembali terjadi. Dengan ingatan masa lalu yang sangat tragis, Chia bisa mencegah semua itu terulang kembali dalam hidupnya.
“Tentu saja untuk menyadarkan aku dari segala hal, Mamahku tersayang!” jawab Chia yang menekankan kalimat terakhirnya.
“Kemari 'lah! Aku akan mengobati lukanya.” Kira berinisiatif untuk membantu Chia mengobati luka goresan yang kini mengeluarkan darah, layaknya seorang Kakak yang sangat menyayangi adik kandungnya.
“Ck, … Kau bodoh sekali, Chiara! Bagaimana bisa kau tertipu dengan kebaikan palsu mereka selama ini. Namun, tidak dengan Chiara Syafira yang sekarang!”
“Chiara Syafira yang telah melalui satu kali yang namanya kematian,” batin Chia menatap sinis pada Kira dan Mita.
Mungkin, jika Chia tidak mengulang waktu saat ini dia pasti akan merasa sangat bahagia dengan perhatian palsu kedua wanita di hadapannya itu. Tapi Chia yang sekarang tidak akan mudah di bodohi lagi, dengan kasar dia menepis tangan Kira yang mencoba mengobati lukanya.
“Tidak perlu! Aku bisa mengobatinya sendiri!” tolak Chia dengan tatapan dan nada bicaranya yang berubah menjadi sangat dingin.
“Chia, sebenarnya ada apa denganmu?” tanya Kira yang merasakan perubahan sikap Chia padanya dan juga Mamahnya.
“Bisakah kalian semua keluar dari ruangan ini. Aku butuh waktu sendirian sekarang.”
Bukannya menjawab pertanyaan Kira, Chia malah mengusir semua orang dari ruangan pengantin wanita itu. Awalnya Kira ingin melayangkan protesnya akan sikap tidak sopan Chia, tetapi Mita memberikan isyarat kepada semua orang untuk mengikuti kemauan Chia.
“Baiklah, Chia! Kami akan meninggalkanmu sendirian di ruangan untuk sementara waktu. Lagi pula acara pernikahannya masih akan di laksanakan satu jam lagi. Jika kamu butuh sesuatu segera beritahu kami ‘yah!” ujar Mamah Mita sambil menunjukan senyuman lembut yang penuh kepalsuan di mata Chia.
Chia sama sekali tidak menanggapi perkataan Mita dan hanya memperhatikan mereka semua dari pantulan cermin yang sengaja Chia arahkan pada pintu. Selepas kepergian semua orang, terutama Mita dan Kira. Akhirnya, Chia bisa kembali menghela napas lega karena dia tidak perlu berpura-pura lagi tidak mengetahui apapun tentang rencana jahat di balik sikap baik mereka semua selama ini.
Jujur saja, Chia masih tidak percaya bahwa dirinya bisa mengulang waktu setelah kematiannya karena kecelakaan mobil yang di rencanakan oleh keluarga serta suaminya sendiri. Chia menatap bekas goresan di tangannya yang masih terdapat darah di sana.
“Benarkah Tuhan memberikan kesempatan padaku untuk mengulang kembali waktu di masa lalu? Sungguh aku tidak percaya bisa mendapatkan keajaiban seperti ini.” Chia terus bergumam tak percaya.
“Hahahaaa, … Setelah kematianku yang sangat tragis di masa lalu! Pengkhianatan yang Riko lakukan dan kebohongan keluargaku sendiri. Maka bisa aku tebak sekarang bahwa rencana untuk membunuhku di mulai saat ini. Di hari pernikahanku.” Chia menatap tajam pantulan dirinya melalui cermin yang ada di hadapannya.
“Tuhan, telah mendengarkan dan mengabulkan doa dariku. Kini Tuhan telah memberiku kesempatan untuk mengulang waktu! Maka aku tidak akan segan lagi untuk balas dendam dan menguak kebusukan mereka.”
“Akan aku hancurkan hidup mereka, seperti mereka menghancurkan hidupku!” Chia bertekad sangat kuat untuk membalaskan dendam kematiannya di kehidupan sebelumnya.
“Dan sebelum itu bagaimana pun caranya, aku harus membatalkan pernikahanku dengan Riko! Aku tidak boleh membiarkan dia terikat pernikahan denganku, karena itu akan sangat menguntungkan untuknya.” Chia berusaha menggunakan otak cerdasnya untuk mencari cara membatalkan pernikahan itu.
“Mulai sekarang tidak akan ada lagi Chiara yang baik hati maupun mudah di bodohi! Aku akan pastikan kalian menyesal, karena telah berani mempermainkan aku selama ini,” ujar Chia penuh tekad dan sudah pasti tujuan utamanya adalah untuk balas dendam.
“Benar, untuk sekarang aku harus melarikan diri dari pernikahan ini!”
Tanpa di ketahui siapapun, Chia diam-diam keluar dari ruang tunggu pengantinnya dan berniat untuk melarikan diri dari pernikahan itu. Namun, siapa sangka dalam pelariannya yang tidak sengaja melewati ruang tunggu pengantin pria, Chia lagi-lagi mendengar rencana jahat dari Riko dan keluarganya.
Tidak, bukan keluarganya lagi ataupun orang tuanya. Karena sekarang Chia sudah mengetahui bahwa dirinya bukanlah anak kandung Yudha dan Mita, melainkan anak dari Anita Shakila, adik kandung dari Yudha yang katanya sudah meninggal dunia sejak Chia masih bayi.
“Tunggu! Bukankah ruangan ini adalah ruangan dimana Riko berada, sepertinya ada orang Kira dan orang tuanya di dalam sana! Aku harus mendengar apa yang akan mereka rencanakan dengan pernikahan ini.” Chia berkata dalam hatinya seraya berusaha menguping pembicaraan orang yang ada di dalam ruangan itu.
“Mah, bukankah tadi sikap Chia sedikit aneh? Jangan-jangan dia sudah menyadari sesuatu tentang rencana kita.” Kira terlihat sangat khawatir dengan perubahan sikap Chia yang jelas sekali keduanya rasakan sangat berbeda dari yang biasanya.
Mamah Mita pun membenarkan perkataan Kira, “Yaa, … Mamah juga menyadarinya! Dia seperti bukan Chia yang biasa menatap kita penuh antusias tapi dari cara menatapnya seolah memancar kebencian yang begitu besar.”
Papah Yudha dan Riko saling melempar pandangan satu sama dengan raut wajah bingungnya. Pasalnya, kemarin semua masih baik-baik saja. Apalagi dengan Chia yang sangat bersemangat mempersiapkan semuanya untuk pernikahan hari ini.
Papah Yudha yang penasaran akhirnya mencoba menanyakan apa yang terjadi pada Chia, “Bisa kalian jelaskan dengan sikap aneh Chia yang kalian sedang bicarakan?”
“Aku lihat anak itu masih sama saja seperti sebelumnya,” lanjut Papah Yudha yang tentu saja tidak mempercayai apa yang sedang anak dan istrinya bicarakan tentang Chia yang menurutnya masih terlihat sama.
“Benar, aku juga merasakan hal sama seperti Papah! Chia masih sama seperti Chia yang dulu dan sepertinya tidak ada yang berubah darinya.” Riko menambahkan pendapatnya yang sama seperti Papah Yudha.
Namun, Kira masih bersikeras bahwa Chia terlihat berubah dan bahkan menyuruh Yudha “Coba kalian melihatnya sendiri! Chia bahkan melukai tangannya seperti orang gila dan menatap kami berdua penuh dengan kebencian!”
“Benar, Sayang! Mana mungkin kita berbohong padamu.” Mamah Mita mencoba menyakinkan suaminya.
“Meski sikapnya berubah, mungkin saja karena dia gugup dengan pernikahan ini! Lagipula, jika pernikahan ini selesai dan Chia resmi menjadi istri Riko. Maka kita akan dengan mudah menyingkirkannya dan menguasai semua harta ini untuk kita sendiri,” ujar Yudha yang tidak begitu memperdulikan perkataan istri dan anaknya.
“Benar, begitu pernikahan ini selesai! Saat itu juga hidup dan mati Chia berada di tangan kita,” imbuh Riko penuh percaya diri.
“Aku pasti akan balas dendam terhadap semua yang kalian lakukan padaku dan calon anakku dulu,” batin Chia.
Bersambung, .....