Menikahi Calon Mertua

Saras yang hanya diam saja membuat Bastian curiga akan tingkah Saras.

"Mommy, mengapa hanya diam saja?"ucap Bastian yang mengelus pundak Saras dengan lembut.

"Ah, ya sayang. Aku hanya teringat masa-masa bersama Amira." ucap dusta Saras, namun Bastian mempercayainya.

"Oh, sudah tidak apa Mommy mari kita beristirahat ... "Saras tersenyum mereka langsung istirahat bersama.

Saras yang merasa gelisah akan pertanyaan dari Bastian, saat ini dia sangatlah cemas ia takut semua orang mengetahui perbuatannya.

**

Di pagi hari ini Kenan sudah bersiap untuk berangkat ke kota B bersama Azi. Alice menyiapkan semua keperluan Kenan.

Kenan sudah selesai bersiap ia menghampiri Alice, terlihat Alice sedang memasukan beberapa baju Kenan.

"Sayang, Om pasti sangat merindukan mu." Kenan memeluk Alice dan mencium Alice hingga seluruh wajahnya.

"Kan cuma dua hari saja Om."ucap Alice ia bangkit dari duduknya, Kenan dan Alice menuju ruang tamu terlihat Azi sudah menunggu.

"Sayang, Ayah pinjam suamimu dulu tidak apa kan?"ucap Azi yang menghampiri Alice dan memeluk Alice.

Kenan langsung melepaskan pelukan mereka entah mengapa dia sangat cemburu.

"Kenapa Om?" ucap Alice heran melihat tingkah suaminya.

"Jangan lama-lama berpelukan, Om cemburu..." ucap Kenan yang melirik kearah Azi.

"Dasar! aki-aki tak tau diri ... "ucap ketus Azi yang menatap sinis kearah Kenan.

"Mending aki-aki sudah punya istri dari pada aki-aki karatan, tidak menikah sudah 20 tahunan. " ucap Kenan sengaja agar Azi merah padanya.

"Dasar! menantu tidak tau diri ... "ucap kesal Azi menatap tajam kearah Kenan.

Alice merasa pusing akan kelakuan Ayahnya dan suaminya.

"Sudah Ayah ... " ucap Alice dengan cemberutnya, Azi melihat putrinya cemberut langsung berhenti.

"Baiklah, ayo Ken berangkat nanti kita terlambat."ucap Azi langsung pergi. Kenan mencium wajah Alice dan perut Alice yang terlihat sudah mulai membuncit.

"Anak Papa jangan rewel ya, kasian Mama. Papa pergi dulu ya." ucap Kenan yang sedang mengelus perut Alice.

"Iya Papa adik janji tidak rewel." ucap Alice yang menirukan suara anak kecil. Kenan tersenyum dan ia bergegas menuju mobil.

Setelah Kenan pergi, Alice langsung menelfon Riska untuk menemaninya di rumah.

📞Riska

"Halo Ce ada apa?"

" Elo dimana, gue sendiri ni rumah."

"Gue lagi Kuliah Ce, emang suami elo kemana? "

"Em suami gue pergi Ris."

"Wah, keman Ce, kenapa elo gak ikut aja?"

"Em, om Kenan gak ngizinin gue ikut Ris."

"Elo gak curiga?"

"Entahlah, Ris om Ken bilang elo di suruh nemenin gue sampai om Ken pulang."

"Oke, gue masuk kelas dulu entar kita sambung lagi di rumah elo ya."

"Oke." panggilan terputus Alice hendak menuju kamarnya, namun ia ingin melihat Kisya mengapa sedari kemarin ia tidak melihat Kisya.

Setelah Alice sampai ia langsung mengetuk pintu namun tidak ada jawaban, Alice langsung saja ia membuka pintu.

Cklek.!

Setelah Alice masuk tidak ada Kisya lalu Alice melihat isi lemari Kisya semua kosong,.baju Kisya dan Bastian tidak ada.

Alice berfikir mungkin mereka pergi bersama. Alice langsung meninggalkan kamar Bastian ia menuju kamar tamu.

Alice menyuruh Bik Iyem untuk membereskan kamar tamu untuk Riska nanti. Alice kelelahan ia menidurkan tubuhnya di sofa semenjak kehamilan Alice sangat mudah merasa lelah.

.

.

.

...****************...

Bersambung.

Hay, taman-taman jangan lupa tinggalkan jejak kalian.

Like Vote Favorit dan Komen.

Author sangat berterimakasih atas dukungan dari kalian semua.

Salam manis untuk kalian.😘