apa jadinya jika seorang santri pondok pesantren diharuskan bersekolah disekolah umum. annasya semenjak ayahnya meninggal dia harus menikah muda kemudian pindah sekolah ke sekolah umum.
araf abinaya diusianya yg masih 18 tahun dia harus menikah dengan seorang gadis anak dari sahabat ayahnya. akankah cinta berpihak pada mereka? akankah annasya merasakan kebahagiaan yang tidak pernah ia dapatkan selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rulinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
Sesampainya dirumah terlihat mami, papi, dan zaki sudah ada dirumah. Mereka melihat araf yang memapah nasya masuk kerumah. Mami bangkit dan bertanya, "darimana kalian nak?"
"habis beli sate mi, nasya pengen sate padang" jawab araf. Mami memapah nasya dari sebelah kiri. Sedang araf dari sebelah kanan. Mendengar penjelasan araf mami tersenyum senang. Papi melihat ke arah mereka, "harusnya suruh orang aja sya kondisi kamu lemah begitu sayang" ucap papi.
"gapapa pi, aku pengen cium asepnya" ujar nasya sambil tersenyum pucat
"bi tini tolong disiapin dimeja makan ya biar nasya bisa makan" pinta mami pada bi tini.
"baik nya" ucap bi tini sambil menerima bungkusan dari araf.
"bi tini masak sayur apa?" tanya nasya yang sudah duduk di sofa seberang tv memanggil bi tini yang hendak berjalan ke arah dapur.
"sayur sop non" jawab bi tini
"mas satenya kamu sama bang zaki ya yang habisin papi juga ikut ya makan. Aku mau sayur sop bibi" ucap nasya dengan senyum tanpa dosa
"yang bener aja sya kan tadi kamu yang minta sate padang" ucap araf agak kesal
Nasya menunduk, "kan tadi mas sekaranv aku pengen sayur sop sambil makan sayur sop aku pengen liat kamu, abang sama papi makan sate" ucap nasya sambil menunduk
"ya udahlah raf turutin aja orang hamil emang begitu kemauanya ga nentu" mami pun menengahi.
Araf mengusap wajahnya kasar sebenarnya dia agak kesal tapi mau bagaimana lagi, nasya sedang hamil mungkin ini juga bukan kemauan dia seperti ini. Araf mencoba memaklumi.
"Asyikkk gue duluan ah makan satenya" zaki mencoba mencairkan suasana
"kebetulan papi juga lapar, ayo raf kalau kamu ga cepet nanti habis sama kami" ujar papi semangat
Nasya pun dipapah mami menuju ruang makan, araf berjalan lebih dulu. Dia memakan sate bertiga dengan papi dan zaki. Zaki yang memang sangat menyukai sate padang dia yang memakan paling banyak. Nasy dengan lahap memakan sayur sop yang dibuat bi tini.
Selesai makan nasya duduk sebentar di ruang tengah bersama mami dan yang lainnya. Saat nasya sedang duduk tiba-tiba perutnya merasa sangat mual dia pun berlari ke arah toilet terdekat dibelakangnya. Dia segera mengeluarkan semua isinya. Araf dan mami yang panik mengikuti nasya ke toilet. Seperti biasa araf memijat punggung nasya. Mami yang melihat nasya sangat tersiksa tidak tega.
"bi tini bi...." panggil mami
"iya nya..." sahut bi tini dari dapur
"tolong buatin air jahe ya untuk nasya" pinta mami pada bi tini
"iya nya..." bi tini langsung beranjak ke dapur
"Masih mual banget sayang?" tanya araf pada nasya, yang diangguki olehnya
"raf kamu gendong sana ke kamar kasihan nasya udah pucat banget gitu" perintah mami yang diangguki araf.
Saat araf hendak membopong nasya sudah melorot dan terduduk lemas didepan araf, mata nasya terpejam, "mas aku ga kuat lagi berdiri" ucap nasya pelan hampir tak terdengar.
"iya sayang ayo aku gendong ke kamar" jawab araf sambil membopong nasya
Papi swgera menelepon dokter, sedang zaki mengikuti araf ke kamar. Dibantunya araf membuka pintu, kemudian merapikan tempat tidur dan araf meletakkan nasya diatas tempat tidur.
"makasih bang" ucap araf pada zaki yang diangguki zaki
Nasya terlihat sangat pucat nafasnya memburu seperti dikejar hantu. Dia masih memejamkan matanya tiba-tiba terlihat airmatanya menetes. Nasya menangis
"raf nasya nangis" ucap zaki pada araf yang sibuk mengolesi minyak angin pada nasya.
Araf membelai kerudung nasya, "kamu kenapa sayang? sakit banget ya?" tanya araf yang ditanya hanya menggeleng.
Tidak lama kemudian mami datang dengan membawa air jahe hangat, "sayang minum dulu jahenya biar anget ya" ucap mami sambil meletakkan cangkir diatas nakas dan menbantu araf mendudukkan nasya.
Setelah meminum sampai habis perut nasya sudah lebih baik. Dia pun tersenyum pada mami dan berucap, "terima kasih mi"
"sama-sama sayang" sahut mami sambil membelai kepala nasya kemudian mengecupnya.
Mami memeluk nasya tiba-tiba nasya menangis tersedu. Mami melepas pelukan dan bertanya, "kenapa sayang?" tanya mami heran. Zaki dan araf pun juga heran.
"mi aku mau peluk mami dulu. aku kangen ibu hiks... hiks..." jawab nasya sambil mengeratkan pelukannya pada mami
"iya sayang... sudah sudah jangan nangis lagi. Apa kamu mau tidur sama mami?" tanya mami sambil membingkai wajah nasya dengan kedua tanganny. Nasya menggeleng sambil tersenyum, "aku cuma mau peluk mami aja kok. Sekarang aku udah lega mi terima kasih" ucap nasya sambil tersengum senang dengan mata yang berbinar
"aku... pamit ya ke kamar" zaki undur diri terlebih dahulu karena sebenarnya dia ingin menangis melihat kondisi nasya seperti itu dia sungguh tidak tega.
Araf sendiri juga sebenarnya ingin memangis namun ditahannya. Melihat betapa nasya memeluk mami erat dia tau sebenarnya nasya sangat merindukan ibunya.
***
Hari sabtu pagi keluarga araf sudah bersiap hendak kerumah keluarga hana untuk meminang hana menjadi milik zaki. Nasya sudah mengabari hana dari kemarin sore dan hana bilang hari ini boleh berkunjung kerumahnya. Zaki, mami dan papi yang sudah siap akan segera berangkat menengok ke kamar nasya terlwbih dahulu.
Dilihatnya nasya merapikan pakaian araf. Mami bertanya, "kamu ikut raf?" Araf menganggguki.
"terus yang jaga nasya siapa?" tanya zaki yang sebenarnya khawatir dengan kondisi adik iparnya.
"aku udah gapapa kok bang. kan ada bi tini, imah juga pak agus dirumah kalian jangan takut ya"
"tapi sayang...." mami mencoba berkata namun dipotong oleh nasya
"gapapa mi... aku juga pengen liat nanti aku video call ya"
"serius ini kamu ditinggal?" ucap araf sebenarnya ragu untuk meninggalkan nasy sendiri dirumah.
"iya mas jangan takut ada bi tini, imah sama pak agus dirumah ini. Dan aku juga punya Allah yang selalu jaga aku."
Mereka pun mengangguk pasrah menuruti kemauan ibu hami ini. mereka pun berangkat.
Acara dirumah hana berjalan lancar sudah ditentukan acara pertunangan mereka digelar setelah hana ulangan umum. Sedang acara pernikahannya menunggu hingga libur semester.
Zaki sangat senang begitu pun hana dia tak menyangka jika keinginanmya menikah muda akan terwujud. Apalagi dia menikah dengan pria yang usianya 6 tahun lebih tua darinya. Walau begitu hana tidak merasa ragu karena melihat bagaimana manis dan harmonisnya keluarga calonnya ini
***
Hari ini nasya sudah mulai masuk sekolah setelah ujian kelas 12 berakhir. Saat sampai disekolah araf sangat protektif pada nasya. Setelah mengantar nasy kekelasnya araf beranjak ke kelasnya sendiri.
KESEEEL😡
the best😍💕