Bidadari Syurgaku

Bidadari Syurgaku

bab 1

Annasya singodiredjo gadis berusia 15 tahun ink adalah anak seorang pengusaha meuble di kota semarang. Dia adalah santri dari sebuah pondok pesantren putri di wilayah semarang. Ibunya telah tiada dari dia berusia 5 tahun. Ayahnya tidak menikah lagi namun dikarenakan kesibukannya sebagai seorang pengusaha mahesa ayah annasya menitipkan anak tersebut disebuah pondok pesantren milik temannya.

Hingga suatu hari ayah annasya jatuh sakit dan dirawat dirumah sakit. Hal itu mengahruskan nasya untuk izin dari sekolahnya untuk menunggu sang ayah di rumah sakit.

2hari sudah nasya panggilan gadis manis itu menunggu ayahnya di rumah sakit sambil berdzikir dan membaca Alqur-an. dia selalu berdoa agar ayahnya segera sadar dan diberi kesembuhan. Tepat di hari ke-3 mahesa ayah nasya membuka matanya.

Dia tersenyum mendapati putri cantiknya sedang khusyuk berdzikir disamping ranjang rawat inapnya. Dia pun menggerakkan tangannya perlahan kemudia menyentuh telapak tangan putringa yang ada di samping tangannya. seketika annasya terkejut dia pun langsung membuka matanya.

"Alhamdulillah ayah sudah sadar" ucap annasya. Dia pun langsung bangkit dan memencet tombol yang ada diatas ranjang ayahnya. Beberapa saat kemudian dokter dan suster datang memeriksa kondisi ayah nasya.

"Alhamdulillah nak ayah kamu sudah melewati masa kritisnya. jika dalam 2 hari dia membaik maka tidak lama lagi diperbolehkan pulang"

Annasya tersenyum dibalik cadarnya dia pun berkata, " terima kasih banyak dokter" terlihat dari matanya annasya sangat gembira.

setelah dokter dan suster pergi annasya menghampiri ayahnya. Dia duduk disamping ayahnya. Ayahnya tersenyum kemudia berkata," terima kasih sudah menjadi anak solehah ayah"

Nasya langsung memeluk ayahnya dan berujar dalam hati," terima kasih ya Allah aku masih sempat melihat dan memeluk ayahku"

Mahesa tersenyum dan menepuk pelan punggung putrinya.

keesokan harinya keadaan ayah annasya sudah lebih baik. sambik memakan bubur yang disuapi nasya ayahnya mengucap," nak ayah ingin bicara sama kamu" Annasya mengangguk. setelah meletakkan mangkuk dan memberi ayahnya minum obat annasya duduk disebelah ayahnya.

"silahkan ayah"

"nak ayah bangga, putri ayah menjadi anak solehah. Walaupun ayah sangat sibuk dan jarang menjenguk kamu dipondok kamu masih menjadi anak baik kebanggan ayah. ketahuilah nak ayah sangat sayang kamu" ucapnya sambil melihat ke arah putrinya.

"nasya sangat tau yah"

"nak jika suatu hari ayah menyusul ibumu, berjanjilah untuk terus taat pada Allah. Jadila kebanggaan ayah dan ibu dunia akhirat"

"ayah bicara apa" tak terasa air mata nasya jatuh. Dibalik cadarnya nasya menangis," ayah jangan bicara seperti itu nasya tidak punya keluarga lain selain ayah"

Mahesa mengusap kepala anaknya, "nak kamu jangan pernah takut jika suatu hari ayah pergi. kodratnya memang yang hidup pasti mati" menghela nafas panjang, "kamu harus ingat walaupun kamu tidak punya keluarga tapi kamu masih punya Allah azza wa jalla sebagai pelindungmu nak. DIA akan selalu mejagamu setiap hari tanpa lelah atau lengah. DIA lebih dekat dari leher ketenggerokanmu nak"

Annasya menangis kemudia ber-istighfar, "Astagjfirullah hal 'dziim"

Disaat sedang dalam suasana sedih itu tiba-tiba kamar rawat ayahnya ada yang mengetuk dan mengucap salam.

tok...tok...tok...

"assalamu'alaikum" ucap 2 orang tamu diluar.

"wa'alaikum salam" jawab nasya dan ayahnya

nasya pun mempersilahkan ke-2 orang tamu yang seumuran ayahnya untuk masuk. setelah menyalami yang wanita dia melipat tangan didada untuk menyapa yang pria.

Tamu pria itu berjalan ke arah mahesa, "gimana kabar kamu mahesa?" tanya pria itu

"aku baik. bagaimana dengan kamu dan leni?" tanya balik mahesa.

"kami pun baik mahesa" jawab leni istri bayu.

Nasya yang sedang membaca buku disofa dipanggil ayahnya, "nasya kemari nak" nasya mendongak kemudian menghampiri ayahnya, "perkenalkan ini om bayu dan tante leni mereka adalah sahabat ayah" Mahesa menghela nafas panjang kemudia menumpu telapak tangan nasya pada telapak tangannya sejenak dia menunduk setelahnya menatap mata putrinya, "nak jika suatu hari ayah sudah dipanggil oleh Allah ayah menitipkan kamu pada mereka. mereka akan menjadi orang tua untuk kamu. mereka adalah sahabat ayah. In shaa Allah mereka akan menjadi orang tua yang baik untuk kamu"

Nasya menatap oada netra abu-abu milik sang ayah dia pun berucap, "ayah nasya yakin ayah akan sembuh"

Mahesa menggeleng," ayah sudah sangat letih nak sekarang ayah hanya ingin istirahat. Ayah hanya bisa meminta mereka menjagamu karena hanya mereka yang bisa ayah percaya" Annasya menangis meendengar penuturan ayahnya.

leni yang merasa iba mendekat pada anak gadis temannya itu, "maafkan kami yang datang terlambat nak hingga kamu tidak mengenal kami. tapi in shaa Allah kami akan berusaha menjadi orang tua yang baik untuk kamu"

nasya hanya mengangguk sambil menunduk.

Bayu yang sedang berada disamping istrinya berkata," tapi Mahesa kau kan tau anak-anakku semuanya lelaki. aku minta maaf sebelumnya jika kamu tersinggung dengan ideku. bagaimana kalau kita nikahkan anak-anak kita"

Mahesa menatap ke arah sahabatnya, bayu yang merasa mendapat tatapan penuh heran berkata, "bukan maksud aku untuk menghancurkan masa depan anakmu tapi untuk menghindari fitnah karena kamu tau kan anak-anakku semua lelaki"

leni tersengum senang mendengar ide suaminya, "aku setuju" ucap leni

mahesa menatap nanar pada putrinya, "kali ini ayah tidak bisa mengelak nak maafkan ayah"

Annasya menghembuskan nafasnya, "apapun keputusan ayah nasya hanya bisa mengikuti. tp...." ucap nasya ragu.

"tapi apa nak?" tanya leni

"apa nasya masih boleh sekolah tante?" tanya nasya sambil menghadap ke arah leni

Leni tersenyum lebar,"tentu saja sayang masa depan kamu nomor 1"

*****

Setelah shalat subuh nasya membuka handphonnya untuk melihat makanan di aplikasi online. setelah memesan dia melihat ayahnya sudah bangun dia bangun dan membantu ayahnya kekamar mandi kemudian menunaikan shalat subuh. setelah ayahnya selesai ia memanggil nasya dan berucap, "nasya maafkan ayah yang harus menikahkanmu diusia dini. Ayah tidak bisa menitipkan kamu pada pakde wiryo atau bulik lina"

Annasya menatap pada ayahnya sambil berkata, "nasya paham ayah. ayah tidak perlu meminta maaf. nasya percaya pilihan ayah tidak akan salah"

mahesa tersenyum menatap putri semata wayangnya kemudian memeluk putrinya dan berkata, "terima kasih nak semoga setelah ini hanya ada kebahagiaan untuk kamu nak"

"Amin Allahuma amin" jawab nasya.

"ayah dengar hari ini anak om bayu datang, kamu akan dinikahkan oleh anak om bayu yang nomor 2 dia selisih 3 tahun denganmu nak. dia berusia 18 tahun. sekarang dia kelas 3 smu"

annasya yang melihat hanya mengangguk dan tersenyum pada ayahnya.

Terpopuler

Comments

Dedy Candra

Dedy Candra

hai

2021-07-27

1

Dedy Candra

Dedy Candra

assalamualaikum selamat sore

2021-07-27

0

My Heart

My Heart

like

2021-04-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!