Mengisahkan seorang wanita cantik yang bermata biru yang merubah penampilan dan menyembunyikan warna asli matanya dan indentitas miliknya
Pertemuan tak terduga dengan seorang pria di bandara karena Ingin mengerjai saudaranya sehingga dia masuk ke dalam mobil seorang pria tak di kenal membuat dirinya dan pria yang tak di kenalnya tersebut saling salah paham membuat Briana memberikan hadiah di mata pria tersebut yang merupakan seorang pangeran
Sampai suatu hari takdir membuat Merkea bertemu kembali sebagai CEO dan asisten pribadi
Jika penasaran silahkan baca.........hanya di novellton
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Briana menatap iba pada Alvin jujur saja dia sangat prihatin atas apa yang menimpa bosnya di balik semua sifat licik dan arogan ternyata kisahnya mirip seperti kakak angkatnya Galang
"Katakan bantuan apa yang kau inginkan dariku, aku akan berusaha membantu semampuku." ucap Briana
"Bisakah kau menjadi calon istriku dan ikut bersamaku ke istana Santos." tanya Alvin dengan tatapan sendu
Briana diam sejenak tak pernah berpikir bahwa Alvin akan memintanya menjadi calon istrinya untuk pergi ke istana Santos
"Kenapa harus aku, bukanya banyak wanita di luar sana yang akan bersedia menjadi calon istrimu." tanya Briana
"Kau adalah orang yang tepat untuk ku, kau boleh meminta syarat apapun aku akan mengabulkannya ." ucap Alvin
Briana melihat Alvin, apa di istana Santos ada ruangan penelitian yang sangat rahasia." tanya Briana
"Kami mempunyai pusat penelitian lengkap dan ada beberapa penelitian yang sangat rahasia yang di lakukan oleh ratu Elenor." ucap Alvin
Senyum Briana Langsung merekah sempurna saat mengetahui bahwa kerajaan Santos mempunyai pusat penelitian rahasia, Briana menjadi sangat penasaran apa yang ratu Elenor sembunyikan
Alvin Langsung terpesona melihat senyuman Briana yang sangat cantik lesung pipi yang terlihat di pipi dan di bawah bibir membuat senyuman itu seperti mawar yang sedang mekar
Rendra tak kalah terpesona dengan bosnya bahkan mata Rendra sudah hampir keluar melihat senyuman Briana yang tak pernah mereka lihat selain wajah datarnya
"Baikalah tapi aku mempunyai beberapa permintaan." ucap Briana sambil kembali memandang Alvin, Alvin terkejut spontan berusaha mengembalikan ke sadarannya
"Tapi ada apa dengannya kenapa melihatku seperti itu." tanya Brian saat melihat Rendra melihatnya dengan senyum berbinar
Spontan Alvin Langsung memukul mata Rendra yang satunya karena kesal bisa-bisanya dia memandang Briana seperti itu, spontan Rendra memegang matanya yang Sekang sudah menjadi mata panda akibat pukulan Alvin
"Maaf tuan, maaf nona, aku hanya merasa bersyukur karena anda bersedia membantu tuan Alvin untuk menjadi calon istrinya." ucap Rendra
Briana hanya mengangguk tak menangapi lagi ucapan Rendra
"Tapi aku ingin wajahku tak di Ekspos oleh media apalagi sampai tersebar keluar kalian harus mengantisipasi semuanya." ucap Briana, Alvin mengguk setuju
"Kau tenang saja kami akan menjamin semua informasi tentang mu tak akan ada yang tau." ucap Alvin
"Itu Tidaka perlu karena tak akan ada yang dapat menemukan informasi tentangku, aku hanya takut wajahku terekspos membuat ke saudaraku akan murka ." ucap Briana santai
"Baiklah aku akan berusaha tak ada media yang akan mendapatkan gambar wajahmu." ucap Alvin
Tapi Briana sedang berpikir sejenak bagaman cara membantu Alvin tanpa di ketahui oleh saudaranya terutama Kakak kembarnya sedang para kakaknya pasti mengawasi apalagi kalau sampai dia berada di istana Santos pasti kakaknya akan menghukumnya
Tak berselang lama ponsel Briana berbunyi tampak kakaknya Brayen yang sedang menelepon, setelah berbicara agak jauh dari Rendra dan Alvin Briana kembali duduk dengan nafas lega setelah mengetahui kakaknya akan pergi pesiar selam sebulan bersama yang lain dan hal itu tentu akan memuluskan rencana Briana untuk ke kerajaan Santos
Untuk para pengawal utusan kakaknya dia sudah memikirkan agar mereka hanya menjaganya dan tak melaporkan dirinya pada kakaknya
"Bagaiman siapa yang menghubungi mu." tanya Alvin merasa penasaran apalagi wajah Briana saat menelepon tampak seperti anak kecil sangat imut membuat hati Alvin kesal setengah beton
Briana menatap Alvin, " kakakku menelepon ." ucap singkat Briana.
Jangan lupa like, komen, vote, dan hadiahnya