Ghiea Kaviani adalah seorang wanita berusia 23 tahun yg bekerja di salah satu perusahaan ternama milik keluarga Anson, yaitu Anson's Group.
Perusahaan itu di kelola oleh ahli waris keluarga Anson, yaitu Alexavier Anson (27th) .
Pria itu sangat tampan dan di gilai banyak wanita, terkenal tegas dan dingin namun sangat mempesona. Namun sayangnya, ia sudah memiliki istri yg bernama Clara Wellys.
Di suatu hari, saat Ghiea hendak ke toilet. Ia mendapati sebuah fakta yg membuatnya hanya bisa menganga lebar. Dimana dia mendapati Clara Wellys sedang bercumbu mesra dengan manager perusahaan yg bernama Jamie Wood.
Sontak hal itu menjadi bahan gosip Ghiea dan sahabatnya di kantor, yaitu Melissa dan Diana. Namun di waktu yang bersamaan, Alexavier Anson datang, menyeret Ghiea ke ruangannya.
"Aku tahu istriku selingkuh, jadi karena itulah. Aku juga akan berselingkuh, dan KAU AKAN MENJADI SELINGKUHANKU!"
"APA???!!!"
Bagaiamanakah kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
"Lalu bagaimana dengan mu dan Jamie? kalian bahkan bercinta di toilet wanita, di toilet pria, di ruangan Jamie bahkan di ruang meeting"
Seketika clara langsung menganga lebar dan ia merasakan jantung nya berdegup kencang mendengar apa yg di katakan Xavier mata nya melotot dengan sempurna dan Xavier sangat puas melihat keterkejutan istri nya itu. Sementara Granny Kelly langsung menatap tajam Clara, tatapan tajam yg seolah akan menyayat tubuh Clara hidup hidup saat ini juga.
"T... Tidak,. Itu... Itu bohong" ujar Clara terbata bata yg membuat Xavier berseringai puas.
"Kamu fikir apa? Sudah menghapus rekaman cctv perbuatan kalian?" tanya Xavier lagi "Asal kau tahu saja, Clara. Aku mengawasi cctv setiap detik..." ujar nya lagi yg membuat Clara semakin gelagapan. Ia menelan ludah nya dengan kasar, sementara Granny Kelly tampak sangat marah dan ia menampar Clara dengan sangat keras, membuat Clara langsung menangis seketika. Pipi nya terasa begitu panas dan perih.
"Sekarang bagaimana, Granny? Masih tidak mengizinkan kami bercerai?" tanya Xavier dengan senyum miring di bibir nya.
Granny Kelly menatap Xavier dan Clara bergantian, ia tampak frustasi dengan kajadian ini. Sungguh ia tak menyangka ternyata Clara selingkuh dan bahkan berani bercinta di perusahaan suami nya sendiri. Granny Kelly menarik nafas dalam dalam dan menghembuskan nya perlahan. Ia menatap Xavier dengan lembut.
"Xavier..." ia kembali menarik nafas dan menghembuskan nya "Perceraian itu bukan hal mudah, Son. Masalah dalam rumah tangga akan datang silih berganti, tapi bukan berarti rumah tangga kalian bisa di biarkan musnah begitu saja kan..."
Xavier menatap nenek nya itu dengan tatapan yg begitu dingin, ia benci setiap kali nenek nya sok bijak seperti sekarang. Padahal fakta nya?
Tentu Xavier tahu dengan pasti, Clara juga cucu nya. Dia adalah sepupu Xavier.
Ibu nya Clara adalah anak dari nenek nya itu namun dengan pria lain, lebih tepat nya, anak nya sebelum Granny Kelly menikah dengan ayah nya Xavier. Xavier tahu fakta itu, dan ia juga tahu perjodohan nya dengan Clara hanya demi agar harta nya tidak jatuh ke tangan orang lain. Lagi lagi demi harta...
Namun sayang nya, Xavier harus berpura pura tahu. Saat ini ia sedang merencanakan sesuatu, untuk menguasai harta keluarga nya dari tangan nenek nya.
"Aku faham sekali, Granny. Karena itu lah, jangan ikut campur urusan ku dan aku tidak akan ikut campur urusan kalian..." tegas Xavier masih dengan begitu dingin "Sekarang pergi lah kalian berdua, atau aku akan mengajukan gugatan cerai hari ini juga"
.........
Xavier sedang ada dalam perjalanan dengan sebuket bunga di tangan nya, ia terlihat sangat tidak sabar untuk menemui seseorang. Mobil nya mendekati sebuah perumahan dan ia berteriak histeris saat melihat rumah yg ia tuju terbakar. Xavier melajukan mobil nya lebih cepat namun tiba tiba seorang wanita wanita muncul di depan nya dan hampir saja di tabrak oleh Xavier, Xavier menginjak rem tepat waktu dan ia langsung melompat turun dari mobil nya.
Wanita itu kembali berlari tertatih tatih dengan tubuh yg berlumuran darah.
"Ghiea..." teriak Xavier saat ia menyadari wanita itu adalah Ghiea nya.
Ghiea masih berlari namun sambil menoleh dan seketika....
TUTTTTTTTTT
Sebuah truck yg melaju sangat cepat menghantam nya dengan sangat kuat membuat nya terpental hingga beberapa meter....
"Ghiea....."
Xavier terbangun dari tidur nya dengan nafas yg terendah, keringat dingin membanjiri tubuh nya yg kini bergetar hebat. Xavier mengedarkan pandangan nya ke sekitar, ia terbangun di sofa yg ada di ruang tengah apartemen Ghiea, tanpa fikir panjang Xavier langsung melompat turun dari sofa dan berlari ke kamar Ghiea sembari meneriakan nama wanita nya itu.
"Ghiea..."
"Ghiea, dimana kau?"
"Ghiea...."
Ghiea yg saat ini sedang sedang memotong buah di dapur mengernyit bingung karena Xavier memanggil nya dengan berteriak seperti mencari orang hilang saja.
"Di sini, Xavier...." ia juga berteriak lantang.
Tak lama kemudian terdengar suara langkah yg cepat dan lebar, dan di detik selanjut nya ia merasakan Xavier yg memeluk nya dari belakang. Xavier memeluk nya dengan sangat erat, membuat tubuh Ghiea menegang sempurna apa lagi saat merasakan hawa tubuh Xavier yg panas dan nafas nya yg memburu.
"Ghiea, kau baik baik saja, Sweetheart..." itu bukan pertanyaan melainkan pernyataan yg membuat Ghiea merasa begitu bingung "Kau akan selalu baik baik, aku berjanji, aku bersumpah" bisik nya dan ia menenggelamkan wajah nya di leher Ghiea.
Ghiea mencoba melepaskan tangan Xavier yg melingkar begitu erat di perut nya namun yg ada lingkaran tangan nya itu semakin erat. Nafas Xavier semakin memburu dan terasa panas di leher Ghiea...
"Sweetheart, kau akan baik baik saja..." lirih nya lagi.
Ghiea pun hanya bisa terdiam seribu bahasa menerima perlakuan Xavier yg tiba tiba berubah begitu, tangan Ghiea terulur ke belakang, ia mengusap pipi Xavier dan seketika ia menyadari kalau bos nya ini sedang demam tinggi.
" Xavier, kau demam..." lirih Ghiea, entah kenapa pelukan Xavier yg seperti di lem ini membuat nya merasa begitu gugup dan seperti tak berdaya.
"Kau akan baik baik saja..." racau Xavier yg membuat kerutan di kening Ghiea semakin dalam.
"Ya, aku akan baik baik saja...." ucap Ghiea akhir nya. Ia pun membiarkan Xavier memeluk nya dan meracau sekena nya selama beberapa saat.
Ada perasaan aneh yg hinggap di hati Ghiea, perasaan nyaman dan perasaan hangat, seolah kedua nya memang saling memiliki dan saling membutuhkan.
Setelah beberapa menit masih dalam posisi yg sama, Xavier melonggarkan pelukan nya. Ghiea mengambil kesempatan itu untuk melepaskan diri dari Xavier, namun Xavier menolak hal itu dan dia masih ingin memeluk Ghiea.
"Kita ke kamar ya..." bujuk Ghiea dengan lembut.
"Aku ingin memeluk mu..." lirih Xavier dengan begitu manja.
"Iya, aku akan tetap memeluk mu..." kata Ghiea, Xavier bergelanyut manja di lengan Ghiea, sementara Ghiea dengan susah payah memapah Xavier menuju kamar nya.
Ia menidurkan Xavier di ranjang, dan saat Ghiea hendak beranjak untuk mengambil obat, Xavier lagi lagi mencegah nya.
" Aku mau memeluk mu..." rengek nya.
"Iya, nanti. Sekarang aku akan mengambil obat dulu, demam mu sangat tinggi..."
"Tidak mau, aku mau peluk saja"
Xavier sunnguh tak menghiraukan rayuan Ghiea, ia terus merengek minta di peluk dan pada akhir nya Ghiea mengalah, ia naik ke atas ranjang, tidur menyamping dan Xavier langsung menyembunyikan wajah nya di dada Ghiea. Tangan Ghiea terangkat dan mengusap rambut Xavier.
Entah kenapa sekarang tak ada kecanggungan, tak ada kekesalan, tak ada ketakutan menjadi selingkuhan. Yg ada hanya rasa ingin mengayomi Xavier.