Gadis Cupu Dan Dosen Ganteng

Keesokan harinya Hari Minggu Muti berjalan-jalan di sekitar Perumahan untuk menikmati Udara di pagi hari sambil mendengarkan musik lewat handset nya.

Namun tiba-tiba handphone nya Berdering itu adalah dari Adit.

"Kak Adit!" ucap Muti.

Dia pun menjawab telepon tersebut.

Ternyata Adit mengajak untuk jalan-jalan hari ini, Muti terlihat sangat senang dia langsung segera siap-siap.

Tidak beberapa lama akhirnya Adit datang dengan motor besar nya.

"Udah siap?" tanya Adit.

Muti tersenyum.

"Hari ini kamu mau kemana?" tanya Adit.

"Terserah kemana aja, yang penting bisa jalan-jalan!" ucap Muti, Adit pun tersenyum tipis.

Muti melihat Adit tersenyum, sangat jarang melihat Adit tersenyum.

Mereka pun segera berangkat.

Adit membawa Muti jalan-jalan ke sebuah taman di sana sangat banyak hiburan dan juga ada toko buku.

Setelah dari sana mereka ke sebuah cafe yang tak kalah menarik.

"Hmm makasih yah kak udah mau bawa aku jalan-jalan, sangat jarang aku bisa keluar dengan teman laki-laki." ucap Muti.

"Sama-sama! Kamu bilang sangat jarang? berarti pernah dong?" tanya Adit.

Muti tersenyum.

"Dulu waktu di kampung kak, dia kakak kelas Muti, tapi setelah selesai SMA dia bekerja ke Jawa." ucap Muti.

"Hmm pasti dia sangat istimewa bagi kamu? Terlihat jelas saat kamu memberitahu nya." ucap Adit.

Muti tersenyum.

"Ngomong-ngomong kalau boleh tau kakak sudah punya pacar? pasti pacar kakak sangat cantik!" ucap Muti.

Adit tersenyum.

"Dulu satu tahun yang lalu Kakak punya pacar, tapi kami putus karena orang ketiga, dan setelah itu sampai sekarang Kakak tidak ingin pacaran." ucap Adit.

"Hmm Maaf yah kak, bukan maksud untuk membuat Kakak sedih!" ucap Muti.

"Santai aja, Kakak juga menceritakan itu karena sudah ikhlas, kamu sendiri sekarang punya pacar?" tanya Adit.

Muti terdiam, dia mengingat pertunangan nya dengan Jaka dan sekarang bukan hanya pacar dia sudah punya tunangan.

Adit memerhatikan Muti yang hanya diam.

"Hamm gak usah di jawab gak apa-apa kok, Lagian status tidak penting untuk pertemanan kita!" ucap Adit.

Muti mengangguk sambil tersenyum.

Tiba-tiba handphone nya Berdering.

Itu dari Om Aris.

"Om Aris! Ada apa dia menelpon ku? Tumben sekali." Batin Muti.

"Kenapa diam? Di jawab!" ucap Adit.

Muti pun menjawab telepon ke luar cafe.

Setelah selesai menelpon, Muti masuk lagi.

"Ada apa?" tanya Adit.

"Maaf kak, aku tiba-tiba ada urusan mendadak, gak apa-apa kan aku pergi duluan?" tanya Muti sedikit tidak enak.

Adit terlihat sangat Sedih namun dia mengangguk.

"Iyah gak apa-apa kok, Lagian sebentar lagi Kakak akan kerja, kamu mau Kakak antar?" tanya Adit.

"Ah makasih kak, tapi gak perlu repot-repot, Muti ada yang jemput kok." ucap Muti.

"Oohh ya udah kalau begitu Kakak pamit duluan yah, kabarin kakak kalau ada apa-apa kamu hati-hati!" ucap Adit.

Muti tersenyum.

"Kakak juga hati-hati, sampai ketemu besok." ucap Muti.

Adit pun membayar makanan dan segera pergi.

"Hmm aku jadi gak enak deh, pas Lagi enak-enak ngomong sama Kak Adit," ucap Muti.

Tidak beberapa lama supir Ayu datang menjemput Muti.

Tadi Aris menelpon Muti karena ingin Muti datang ke rumah Mereka.

Muti juga bingung apa yang sangat penting karena dua Minggu akhir-akhir ini Ayu sangat jarang menemui nya, begitu juga dengan Jaka yang tidak pernah berbicara lagi dengan Muti.

Tidak beberapa lama Akhirnya sampai juga di rumah Aris.

Dari luar terlihat di sana sangat ramai, Muti jadi ragu.

"Eh Muti! Kamu sudah Sampai sayang? Ayo masuk." ucap Ayu. Muti menyalim tangan Ayu dan ikut masuk ke dalam.

Di ruang tamu terlihat sangat ramai, mata Muti tertuju pada Jaka yang duduk dengan perempuan cantik di samping nya.

"Kenalin ini dia nama nya Mutiara Calon istri Jaka," ucap ayu.

Mutiara tersenyum dia pun memperkenalkan diri nya.

Terlihat sekali Keluarga Ayu menatap nya dengan sinis Muti jadi segan karena mereka terlihat sangat rapi, cantik dan juga terlihat dari keluarga orang kaya.

Muti hanya diam saja.

"Oh iya nak mutiara kalau boleh tau kamu berasal dari keluarga mana? Apakah perusahaan keluarga kamu sedang bekerja sama dengan Perusahaan Aris?" tanya Perempuan yang terlihat lebih tua dari Ayu.

Muti terdiam, sementara di sana tiba-tiba terdiam.

"Oh iya Kenalin Saya kakak nya Ayu, anak saya ada Tiga yang pertama adalah model, yang kedua dan ketiga sudah jadi orang kepercayaan di perusahaan, kalau kamu sekarang bagaimana?" tanya Ibu itu Lagi.

"Saya berasal dari keluarga banyak kekurangan Bu, saya juga Masih mahasiswa tahun pertama di salah satu universitas." ucap Muti.

"Hmm ternyata masih mahasiswa, saya sudah duga kalau kamu dari kalangan orang mampu, karena penampilan mu sangat lah kampungan!" ucap ibu itu lagi.

"Kakak!" ucap Ayu.

Mona pun langsung diam tapi menatap Muti dengan tatapan tidak suka.

"Yang di katakan Tante Mona benar, Tante ayu kenapa sih jodohin Kak Jaka sama perempuan seperti apa ini." ucap wanita yang duduk di samping Jaka.

"Penampilan nya tidak menyakinkan, jangan-jangan dia hanya mau memoroti uang kak Jaka." ucap Wanita itu lagi.

"Kamu juga harus sadar diri, kamu harus sadar diri mau bersanding dengan Siapa." ucap anak laki-laki Mona.

Air mata Muti sudah keluar.

"Hmm kalian benar, sebaiknya orang seperti saya tidak layak untuk di dekat orang seperti kalian, kalau begitu saya permisi semua nya." ucap Muti.

"Kalian apa-apaan sih, kalian punya rasa sopan santun gak? Kalian berbicara tidak punya hati." ucap Ayu.

"Ya ampun Ayu! Kamu lihat sendiri seperti apa dia, dia hanya malu-maluin keluarga kita saja, bahkan Jaka sendiri saja tidak berselera melihat nya." ucap Mona.

"Cukup Kak, cukup! Kalian tidak berhak untuk berbicara seperti itu." ucap Ayu.

"Sudah Tante! Muti Pamit dulu yah," ucap Muti menyalim tangan Ayu.

"Maaf kan Tante sayang! Tante tidak bermaksud seperti itu " ucap Ayu. Muti tersenyum dan langsung pergi.

Ayu menatap Kakak dan semua ponakan serta keluarga nya semua terutama Jaka.

Seketika dia langsung pergi meninggalkan ruang tamu masuk ke kamar.

...----------------...

***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya.

Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.

biar author tambah semangat lagi.

Terimakasih 🙏***