NovelToon NovelToon
Raina Grittella 2

Raina Grittella 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Reinkarnasi / Berbaikan / Identitas Tersembunyi
Popularitas:55.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alfian Syafa

"Kita udah selesai, Bara! Sejak saat dimana malam itu terjadi!" kata Rain, menatap wajah Bara dingin.

Bara tak sanggup mendengar ucapan Rain. Dia sangat mencintai Rain dan tidak ingin hubungannya berakhir. Kalau saja malam itu dirinya tidak bodoh maka semua itu tidak akan terjadi dan Rain masih berada di dalam pelukannya. Bahkan sekarang tatapan itu ... tatapan Rain kepada Bara bukan lagi tatapan penuh cinta. Melainkan tatapan penuh kebencian. Bara akan berusaha kembali mendapatkan hati Rain.

Apakah usaha Bara akan membuahkan hasil? simak kisah Rain season dua ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfian Syafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Rain menarik selimut dan menutupi tubuh Mentari. Lalu meletakkan kembali gelas dan piring ke nampan. Mentari sudah makan, sudah minum obat juga dan sudah tenang. Sekarang dia tertidur karena efek obat. Pandang Rain tertuju pada ponsel Mentari yang tergeletak begitu saja di dekat bantal. Ada panggilan masuk tapi Mentari tidak terusik sama sekali. Itu karena obat yang Mentari minum mengandung obat tidur dan juga obat penenang.

Rain mengambil alih ponsel Mentari. Dia akan melihat terlebih dahulu apa yang telah membuat Mentari sampai stres seperti sekarang. Dari sorot matanya tadi Mentari begitu ketakutan dan tertekan. Siapa yang telah membuatnya seperti ini?

Rain takut jika Rean tidak bisa mengendalikan Mentari nanti malah dia bener-bener selingkuh. Kasian keponakannya yang lucu itu nanti jadi korban.

Seseorang yang sudah mengalami gangguan mental pasti tidak bisa berpikir dengan jernih jika tidak ada uluran tangan dari orang terdekat atau bantuan pengobatan dari psikiater. Mentari memang sudah dianjurkan untuk menemui psikiater. Namun, Mentari selalu menyangkal jika dirinya tidak gila.

Psikiater bukanlah untuk orang yang mengalami guncangan jiwa saja tapi mereka yang sudah rusak mentalnya akan datang untuk menjalani terapi yang dianjurkan demi menyembuhkan mental atau trauma meskipun tidak akan pulih seperti dahulu setidaknya mereka telah berusaha dan tetap bertahan agar nyawa tidak habis di tangan sendiri.

Rain membuka aplikasi WhatsApp. Kebetulan sekali ponsel Mentari tidak menggunakan kode maupun sidik jari. Benar-benar ceroboh.

[Dia bilang suka sama suami kamu, Tari. Duh gawat deh ya ganjen banget. Jangan sampai suami kamu ini ngelirik wanita lain. Apalagi dia tampan. Lihat jeng Rani itu malah naksir suami sampean kan?]

Rain menghela napas ketika membaca pesan paling atas yang memang baru saja masuk. Obrolan diatasnya pun seakan memberi tekanan kepada Mentari untuk berhati-hati kepada Jeng Rani. Dimana orang ini selalu menakuti Mentari kalau Jeng Rani bisa bertindak buruk. Seolah memberi sugesti kepada Mentari untuk terus mencurigai Rean.

"Kejam kali dia ini lho! Pantas Mentari tertekan!" geram Rain.

Semua pesan yang ada di ponsel Mentari itu Rain baca. Dia akan memberikan ponselnya kepada Rean nanti jika laki-laki itu sudah datang.

Rain memilih keluar dengan membuka pintu secara hati-hati agar tidak membuat Mentari bangun. Pintu terbuka dan menampilkan sosok Ibu Rumi, ibu dari Mentari. Wanita paruh baya itu tersenyum hangat.

Rain membalas senyuman Ibu Rumi yang sudah lama tidak Rain lihat. Keduanya pun duduk di kursi tunggu yang ada di luar kamar inap.

"Ibu sampai pangling sama kamu, Rain. Ya ampun benar-benar drastis perubahan kamu." Ibu Rumi menatap kagum pada Rain.

Gadis tangguh yang memiliki jalan hidup berliku tapi tetap kuat. Berbeda dengan putrinya yang rapuh.

"Keadaan yang telah merubah segalanya. Ibu tahu tentang keadaan Mentari?" tanya Rain pelan-pelan agar tidak menyinggung hati Ibu Rumi.

"Ibu hanya tahu jika Mentari takut kalau akan seperti Ibu ketika Kala dan Kalea lahir. Mentari sempat kena baby blues tapi Rean sibuk kerja karena harus mengurus Papanya yang sakit."

"Papa sakit?" tanya Rain.

Ini Rain sama sekali nggak tahu jika Damian jatuh sakit setelah kepergian Rain. Rean harus membagi waktunya untuk Mentari, perusahaan dan juga Papanya. Belum lagi Kakeknya. Dia juga harus mengurus perusahaan Kakeknya. Rean lelah tapi harus bisa kuat karena Rain tidak bisa dibujuk untuk kembali. Hingga mengorbankan perasaan Mentari yang memang membutuhkannya.

"Kamu nggak tahu, Nak? Papa kamu jatuh sakit saat kamu pergi. Ibu membantu Mentari, memberi support dia dan mengasuh si kembar sampai Mentari benar-benar sembuh. Mentari ini gadis yang rapuh dan mudah untuk di pengaruhi. Mentari yang sekarang ini benar-benar berbeda. Bahkan Ibu sampai tidak mengenalnya."

Bu Rumi menatap ke arah petugas medis dan pasien yang berlalu lalang. Wajahnya terlihat sedih. Hati ibu mana yang tega melihat keadaan putrinya yang memprihatinkan. Harta memang membuatnya bahagia dan merubah segalanya. Namun, Mentari tidak bisa merasakan perhatian dari sosok suaminya. Baru di sini Mentari merasakan kehangatan rumah tangganya tanpa gangguan siapapun.

Meski otak Mentari selalu berpikir negatif dan selalu saja mendapatkan dorongan untuk menyombongkan diri, Mentari tetap merasa menyesal telah melakukan tindakan diluar batas.

"Pergaulan dengan ibu-ibu sosialita itu membuatnya berubah dan bahkan tidak pernah mendengar ucapan Ibu. Kemarin Ibu sempat meluruskan masalah karena sepertinya ada kesalahpahaman tapi Mentari mengamuk dan malah mengatakan jika Ibu berpihak pada Rean. Akhirnya Ibu harus menuduh Rean berselingkuh."

Ibu Rumi tidak kuasa lagi menahan air matanya. Rasa sesak yang sejak kemarin dia tahan kini luruh sudah. Bayangan tentang perubahan sikap Mentari pun berputar kembali dalam ingatannya.

Kenapa putrinya itu bernasib seperti ini? Seharusnya dia bahagia memiliki suami yang benar-benar menyayanginya, selalu memprioritaskan dia meski sangat sibuk, memiliki harta yang berlimpah tidak seperti ibunya yang hidup susah dulunya dan dikarunia kedua anak yang menggemaskan. Sayangnya semua itu tidak membuat Mentari bahagia. Dia hidup dalam bayang-bayang ibunya.

Mendapatkan perlakuan buruk dari suami, lalu harus menyaksikan ibunya terluka dan menangis setiap hari ketika mendengar kabar jika suaminya itu telah menikah dengan perempuan lain. Selain tidak lagi memberi nafkah lahir maupun batin, ayah Mentari itu jarang pulang dan sekalinya pulang dalam keadaan mabuk dan meminta uang.

Mentari dan adiknya harus selalu melihat ibunya disiksa karena tidak bisa memberi uang. Mereka hanya bisa menangis karena tak mampu melindungi ibunya. Rupanya hal itu terekam dengan sempurna dalam ingatan Mentari dan rasa takutnya terpendam dalam hati. Hingga dewasa kini Mentari mengalami trauma. Menikah dengan Rean bukanlah keputusan yang benar-benar Mentari inginkan. Namun, cara Rean menyayangi dirinya itu membuat Mentari percaya jika Rean tidak seperti ayahnya.

Rean laki-laki baik dan sangat mencintai Mentari. Meski dia harus kehilangan masa remajanya karena nikah muda tapi Mentari tidak masalah. Semua berjalan dengan indah tapi tidak selamanya indah ketika Kala dan Kalea itu hadir.

"Komunikasi Rean dan Mentari juga kurang. Dia selalu curhat kepada teman-temannya yang entah bisa dipercaya atau tidak meski mereka lebih tua," kata Rain.

Rain menarik tangan Bu Rumi dan menggenggamnya. Menyalurkan ketenangan kepada wanita paruh baya itu. Air mata telah membasahi pipinya. Rain tahu betapa sakitnya hati Bu Rumi. Menjadi *single parents* itu tidak lah mudah.

Tiga tahun Rain menghilang rupanya telah melewatkan banyak hal, tapi tidak membuat Rain menyesali semuanya karena dia juga terluka di sini. Kehidupan Rain berliku dan dia harus mati-matian bangkit agar bisa menjadi perempuan yang kuat dan tangguh seperti saat ini.

"Bu, bisakah Ibu tinggal di sini sebentar? Menemani Mentari untuk sembuh. Jika dia kembali dan bertemu dengan orang-orang sekitar yang membuatnya tertekan, Mentari nggak akan kembali seperti dulu," ucap Rain lembut.

Jika Maila, Bara atau yang mengenal Rain sekarang melihat dia bicara lembut seperti ini pasti akan tidak percaya. Bisa jadi akan tertawa karena tidak pantas sama sekali. Rain lebih pantas marah, cuek, mengumpat dan tegas.

"Apa ... Ada yang membuat Mentari tertekan?" Bu Rumi menatap Rain bingung karena selama ini teman-teman Mentari baik padanya.

" .... Atau Rean yang membuat Mentari tertekan? Mungkin Rean lelah karena dituduh selingkuh terus menerus oleh Mentari." Bu Rumi kembali murung karena gagal memberi nasehat kepada putrinya.

Orang mana yang tidak lelah terus dituduh seperti itu padahal Rean sama sekali tidak melakukannya. Rean benar-benar setia. Setiap kali bertengkar, Rean selalu mengalah dan memilih pergi agar Mentari tenang. Itu juga dia hanya pergi ke ruang kerjanya. Tidak keluar rumah maupun pergi ke klub malam.

Selama ini Rean selalu menjaga agar dirinya tidak menginjakkan kaki ke tempat seperti itu ketika pikirannya benar-benar lelah. Dia juga tidak pernah mau jika di ajak bertemu dengan klien ditempat seperti itu karena tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Apalagi Rean ini gampang sekali mabuk.

Sayangnya Mentari selalu membuatnya pusing dan Rean hampir saja dikuasai oleh emosi. Sempat memiliki pikiran untuk mendua atau menghibur diri dengan cara datang ke klub malam. Melupakan sejenak semua beban dengan meminum alkohol.

"Beruntungnya Rean selalu datang ke rumah kalau sedang ada masalah dengan Mentari. Jika Rean yang membuat Mentari tertekan, Ibu minta bantuan kamu, Rain. Dia saudara kembar kamu dan lebih dekat dengan kamu."

"Bukan Rean, tapi teman-teman arisan Mentari yang membuatnya jadi tertekan. Aku sedang menyelidiki semua itu. Jadi aku mohon tinggallah bersama Mentari sampai kondisinya membaik. Aku punya kenalan psikiater dan kebetulan beliau bertugas di rumah sakit ini," jelas Rain.

Bu Rumi memeluk Rain dengan erat. Terharu sekali pada gadis yang menjadi kembaran menantunya ini. Sikapnya dewasa meski sempat benci kepada Mentari karena semena-mena dan telah membuat kekacauan beberapa hari yang lalu, Rain tidak menaruh dendam sama sekali. Bu Rumi sempat mengira jika Rain tidak akan pernah mau mengenal Mentari dan akan membencinya. Nyatanya semua pikiran buruk Bu Rumi tentang Rain itu salah. Bu Rumi lega jika tidak terjadi perselisihan diantara mereka. Bu Rumi kagum dengan sikap Rain.

"Terima kasih tidak membenci Mentari, Rain."

Bersambung....

Terima kasih ya buat kalian yang selalu dukung cerita ini. Aku jadi semangat nulisnya.

Selamat membaca ya, kalau pengen baca POV chat nya juga ada loh di tiktok.

Jangan lupa like dan komen ya.

Yuk follow akun tiktok Ala : alaishkarenina30.

1
m. fatkhulloh Basyar
wooow update 2 kali thor.... senang banget jadinya ini karna mu thor
Noey Aprilia
Spa tu yg liat rain???bara????
kuma kuma
lanjutin lagi thor aku suka 🥰🥰ceritanya
Alaish Karenina: terima kasih kak ☺️
total 1 replies
Noey Aprilia
Hhhmmmm....
kl blik lg sm bara,tkutnya dia ngungkit msa lalu rain lg....kn pst skit bgt....trs kl sm orng baru,mngkn sm aja ky bara yg kcewa....
Duuhhh....jd glau....
Alaish Karenina: jngn galau ya dek ya
total 1 replies
Neng Saripah
jangan ya rain yaaaa....
kasian bara loh nunggu kamu
Alaish Karenina: 🤣🤣 siapa tahu mereka jodoh kak
total 1 replies
Tarminah Tarminah
lanjut jangan lama2
Alaish Karenina: siap kak ☺️
total 1 replies
Rahmasari
lanjut Thor, semoga rain selalu bahagia kasian hidupnya penuh sama cobaan trs
Alaish Karenina: Siap, Kak. udah lanjut 😊
total 1 replies
Noey Aprilia
Syukaaa...
apa lg kl double up....😁😁😁...
Eehhh....rain bnrn msh hdp???syukurlh.....sneng bgt....
biar rain tnang dlu,abs tu bru mkirn mau gmn.....
Alaish Karenina: hehe sabar nanti di usahain buat dobel.
total 1 replies
BundaYuniatfaura
bagus luar biasa alur NY gk bisa d tebak me ng ur as emosi jiwa
Alaish Karenina: terima kasih Bundaaa dukungannya. 😊😊
total 1 replies
Noey Aprilia
Huwaaaaa......
bnrn mewek nih aku....
aku bnci sm kluarganya rain,sm bara jg....biar aja mreka hdp dlm pnyesaln....
Noey Aprilia: Bkin rain amnesia aja..biar dia ga ngrsa skit ĺg...
Alaish Karenina: betuuul, kehilangan adalah kesadaran buat mereka.
total 2 replies
Noey Aprilia
Biarin aja bara nyesel s'umr hdp,biar tau rsanya khilngn k skian klinya....kl emng ga bs nrima msa lalu rain,ya udh lh....mnding hdp msing2 aja,drpd hdp brsma tp sllu ingt msa lalu.....
ykin deh kl rain msh hdp,tp mngkn sngja prgi k tmpat yg jauh....
Alaish Karenina: belum tau, berdoa aja moga ketemu. pasrahkan sama othornya 🤣
Noey Aprilia: Srius kk???mninggal????
total 3 replies
Amazing Grace
Sangat bagus walaupun alurnya terlalu lambat
Alaish Karenina: terima kasih kak dukungan dan masukannya.


☺️☺️
total 1 replies
Amazing Grace
janji aja terus muak kali lah sama si bara-ng ini
Alaish Karenina: janji untuk terakhir kalinya.
total 1 replies
Bunda hanif
Gpp rain walau jujur itu bikin sakit tp lebih baik. Dr pd bohong diawal pasti berakhir kegagalan lagi.
Alaish Karenina: iya jujur itu baik meski menyakitkan.
total 1 replies
Noey Aprilia
Jgn ktmu dlu deh....biar bara nyesel,trs bsa bnr2 tau sm prsaannya sndri....jgn smp nrma rain krna trpksa atw ksian.....
Alaish Karenina: nggak tau itu othornya
Noey Aprilia: Eeehhh.....
jgn blng bkln sad ending????
total 3 replies
Noey Aprilia
Kk lg skit kh????
aku tiap hri cek,trnyta blm up....
aku mau teror,tp ksian ah tkut glau....😁😁😁....
btw....ko aku pgn nangis y???ksian bgt sm rain....tp kl bara kcewa,jg wjar sih....mngkn yg d btuhin tuh k'ikhlasan hti....tp kl emng ga jdoh,ya udh lh....mngkn rain bkln ngilang lg ky dlu,tp kli ni ga bkln bsa d tmukn spa pun...
Alaish Karenina: iyaa, Noey ... dua minggu benar-benar menyiksa.

maaf yaa, jadi menunggu. terima kasih sudah setia membaca kisah Rain.

semoga mereka berjodoh. 😊
total 1 replies
Bunda hanif
Semangat thor, semoga selalu sehat yaa thor 🥰🥰
Bunda hanif: Sama* thor 🥰🥰🥰
Alaish Karenina: amin ya rabbal alamin.... sehat selalu untuk bundaaa yaaa. terima kasih atas supportnya..
total 2 replies
Noey Aprilia
Crtain aja smuanya rain,trmsuk jiwamu sbnrnya lea....krna rain asli udh tnang d ats sna....
Alaish Karenina: iya kak nanti di sampaikan ya.
total 1 replies
Noey Aprilia
Nah looohh....
spa lg nih???yg pst bkn frans kn y???
ga pa2 y tari,tar jg mntan sm psangannya bkln nrima hkm krma....tnggu aja....
Alaish Karenina: bukan kak, orang lama 😂
total 1 replies
Noey Aprilia
Elahhhh.....
Rain udh cnta sm km bara,ga mngkn dia lirik sna sni....mau mntannya atw bkn,dia pst stia....lgian kenan udh nkah wooyyy....udh mau jd bpk pula....
Alaish Karenina: Rain nggak mudah buat buka hati lagi.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!