Asha Putri wanita berusia 18 tahun yang di jodoh kan dengan pria yang 7 tahun lebih tua darinya yaitu CEO yang bernama Varel Pratama berusia 25 tahun. Asha menerima perjodohan ini bukan karena paksaan orang tuanya tapi karna di sudah berjanji pada orang tua nya kalau dia sudah bekerja 1bulan dia akan menerima kalau dia di nikah kan dengan orang tua nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon helmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan keluarga kecil Citra
Setelah mereka sampai dan mereka berdua fokus pada wanita yang duduk di kursi dekat oma nya tersebut,
Yang ada di fikiran mereka sudah pasti itu pasti Asha yang di sebut oleh ibu nya tadi
Tapi mereka tidak memandang sinis dengan Asha, karena mereka sudah dari kecil kalau bertemu dengan orang yang baru mereka lihat jangan melihat dengan sinis
"assalamualaikum mah" sapa Citra pada mamah nya yang sedang asyik mengobrol dengan Asha
"walaikumsalam, udah selesai sarapan nya?" tanya bu Fira pada ke dua cucu nya
"udah oma" ucap Damar sambil tersenyum kepada Asha
dan Asha pun membalas senyum itu
"hai tante kenalin aku Wulandari" ucap Wulan sembari mengulurkan tangan nya ke Asha dan Asha pun menyambut tangan itu
"hai cantik, tante Asha, salam kenal ya" ucap Asha sambil tersenyum kepada Wulan
"kak, kakak dari mana?" tanya Damar dengan polos yang meledek kakak nya itu
Dan mereka berlima pun menoleh ke arah Damar yang sedang bertanya mereka tidak mengerti apa yang di maksud dengan Damar, dan mereka pun mengernyitkan dahi nya
"iya aku tanya kan nama kakak Wulandari, nah kakak dari mana" tanya Damar dengan tersenyum kecil
"dari Bogor!!" jawab Wulan dengan kesal dan berjalan lalu duduk di sofa
Mereka pun tertawa melihat kelakuan Damar dan Wulan, karena Damar yang jahil dengan kakaknya itu dan Wulan yang tak terima yang terus di ledeki oleh adik nya itu
"awas ya kamu!!" ucap Wulan sambil melotot ke arah Damar berada
"awas kenapa orang aku ga mau jatuh juga" ucap Damar yang terus meledek kakak nya itu
Dan mereka seketika terdiam karena ada yang mengetuk pintu kamar itu
Tok...tok...tok
clekek pintu itu terbuka, dan ada anak kecil berlari ya anak itu adalah Dafa anak nya Syifa
"assalamualaikum" sapa Syifa pada semua orang yang berada di situ
"walaikumsalam" ucap mereka serentak
"eh ada Asha" ucap Syifa yang sembari mencium punggung tangan Citra dan bu Fira
"Bima mana fa?" tanya Putra pada Syifa karena melihat hanya dia berdua yang masuk ke kamar itu
"mas Bima tadi di telfon sama papah, katanya ada rapat penting" jelas Syifa dan di balas dengan anggukan kakak ipar nya itu
"mamah udah mendingan?" tanya Syifa pada bu Fira, dan Asha pun bangun dari duduk nya karena dia ingin membiarkan Syifa duduk di samping bu Fira
"silahkan ka" ucap Asha yang mengizinkan Syifa duduk di bangku itu
dan Asha pun menghampiri ketiga anak itu dan mengajak mereka bermain, Asha memang suka sekali dengan anak anak apalagi waktu masih bayi, uhh pasti gemes banget
sedangkan Citra, Syifa dan bu Fira mengobrol bertiga, tapi Asha tidak terlalu memperhatikan mereka sedang berbicara soal apa karena sudah tidak kedengaran dengan suara cerewet Dafa yang baru berusia 1 tahun lebih
"haloo, ih lucu banget siyapa nama nya" tanya Asha pada Dafa, sebenarnya Asha sudah mengetahui nama Dafa hanya saja dia ingin lebih dekat dengan Wulan dan Damar
"Dafa nama nya tante" ucap Damar yang terus bermain dengan Dafa, sedang Wulan hanya memperhatikan mereka karena dia masih kesal dengan Damar
"oh Dafa, tante boleh ikut main ga nih" tanya Asha dengan suara lembut
"boleh dong, ya ga dedek Dafa" ucap Damar dengan terus fokus bermain dengan Dafa
"eh kok ka Wulan nya ga di ajak main sih, kasian tau"
ucap Asha dan Damar pun langsung mengangkat kepalanya dan melihat Asha dan berbisik
"dia itu ngambek kan jadi jangan di temenin tante, udah kita main bertiga aja ga usah aja di" ucap Damar dan terus melanjutkan bermain lagi dengan Dafa
"apaan sih" ucap Wulan dengan bibir yang manyun
"eh, kalau main nya bareng pasti lebih seru, kan lebih ramai" ucap Asha
yang membujuk Damar agar mau mengajak kakak nya itu, karena dia kasihan melihat Wulan yang hanya memperhatikan mereka bermain
"ga mau ah males, tante main aja berdua sama kak Wulan, kan sama sama cewe" ucap Damar
Asha tak mau terlalu memaksa Damar karena dia takut nanti bukan nya makin dekat malah tidak di sukai dengan mereka, dan itu sangat tidak Asha sukai
"ya sudah kalau gitu tante mau main sama ka Wulan ya"
ucap Asha dan berdiri menghampiri Wulan yang sedang terduduk di sofa
Di kamar itu tersedia dua sofa jadi mereka tidak satu sofa dengan Putra
"hai cantik, lagi ngapain?" sapa Asha pada Wulan yang sedang memainkan hpnya
"hai tante" ucap Wulan dan menaruh hpnya di tas
karena dia sudah di didik baik oleh Citra, kalau ada yang mengajak berbicara taruh hpnya dan hargai orang yang sedang mengajak nya berbicara mau dia tua atau muda kita harus menghargai nya