Elwin Jenaro Redman seorang pria yang berusia 30tahun, namun kehidupannya begitu sangat menyedihkan sekali.
Elwin dinyatakan mengidap penyakit Autisme sehingga membuat dirinya diasingkan oleh kedua orang tuanya.
Walaupun dia memiliki wajah yang begitu tampan namun karena penyakitnya itu membuat kedua orang tuanya mengurungnya terus didalam kamar, dia tidak diperbolehkan keluar dari kamar itu apa lagi untuk berkumpul dengan mereka.
Dia adalah putra satu-satunya dari pasangan Danu dan Agita, akan tetapi mereka mengatakan dia adalah hanyalah beban hidup.
Namun disuatu ketika, Danu memaksa putranya untuk menikahi salah satu gadis dari sahabatnya gadis itu bernama Rissa Amanda Soraya dia berusia 25tahun memiliki wajah yang begitu cantik dan hati yang lembut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mood Yang Berubah
3 hari kemudian.
Rissa sudah diperbolehkan untuk pulang, kini dia dalam masa mood yang berubah-ubah kadang dia seperti princess kadang juga seperti singa kelaparan.
Namun saat ini, mood Rissa sedang ada disinga sedang kelaparan dia dari tadi marah terus-menerus. Bahkan dia tidak ingin dekat dengan Elwin sehingga membuat Elwin sangat sedih sekali.
" Rissa, kecilkan suaramu. Lihatlah Elwin sangat sedih mendengar suara teriakkan mu"
" Habis sudah aku katakan jangan mendekat, dia malah mendekat"
" Kamu tau bukan dia hanya dekat kepadamu Rissa, makanya dia begitu kepadamu"
" Tapi aku sangat tidak ingin didekati olehnya"
Elwin semakin sangat sedih sekali, dimana dia meninggalkan mereka diruang tengah masuk kedalam kamarnya.
Farrel dan Ferry hanya bisa memijat batang hidungnya, apakah ini mood seorang ibu hamil?
" Rissa, kakak tau kamu sedang begitu karena bawakan hamil. Tapi kamu ingat-ingat lagi Elwin bukan pria yang normal sekali kamu membentaknya dia akan bersedih dan merasa kamu tidak menginginkannya lagi"
Rissa hanya terdiam, dia menatap kearah kamar yang tertutup. Hatinya juga sedih tetapi dia tidak bisa menahannya, rasanya saat Elwin mendekat dia ingin meledak sekali.
" Sekarang, kamu kekamar pergi dia. Kakak tau dia begitu sangat sedih sekali karena kamu begitu"
" Tapikan Rissa takut nanti semakin tambah marah"
" Pergi saja Rissa, jangan biarkan dia sendiri ingat dia buka orang normal. Kita tidak tau apa yang dipikirkannya dari pada menyesal belakangan mending hampiri saja"
" Benar yang dikatakan Farrel, mending kamu hampiri dia takut dia melakukan hal aneh-aneh"
Hati Rissa merasa tidak tenang juga saat mendengar ucapan kedua kakaknya, dan akhirnya Rissa menganggukkan kepalanya. Dia pun pergi menyusul Elwin yang sedang ada didalam kamar.
Hanya butuh beberapa langkah saja, akhirnya Rissa telah tiba dikamarnya dia pun masuk. Dan melihat kearah tempat tidur ternyata Elwin sedang duduk disana dengan wajah yang begitu sedih.
Pandangan Elwin menatap kearah Rissa yang baru saja masuk, sebenarnya Rissa juga sedih karena dia bersikap seperti itu kepada Elwin.
" Maafkan aku" ucap Rissa menatap Elwin dengan wajah sedihnya
Elwin hanya merentangkan tangannya menandakan bahwa dia ingin Rissa mendekat kearahnya. Dengan langkah kaki yang cepat Rissa pun menghampirinya lalu masuk kedalam pelukannya Elwin.
" Maafkan aku, tidak ada maksud untuk membentakmu serta menggunakan nada tinggi saat berbicara kepadamu"
" T-tidak apa-apa, a-aku mengerti dengan keadaanmu sekarang ini. Hanya saja a-aku tidak bisa menahan sedih"
" Aku benar-benar minta maaf"
Rissa memeluk Elwin begitu erat sekali, begitu juga dengan Elwin dia menaruh dagunya tepat dikepalanya Rissa.
Rasa hatinya mulai tenang saat Rissa sudah ingin memeluknya, dia berkali-kali mencium puncak kepalanya Rissa. Karena dia memang tidak ingin jauh-jauh dari Rissa.
" T-tidak apa-apa kamu seperti itu, h-hanya saja jangan meninggalkanku. Itu a-akan membuatku sangat sedih sekali"
Rissa menggelengkan kepalanya.
" Tidak, aku tidak akan meninggalkanmu Elwin. Hanya saja moodku kadang sangat susah aku mengontrolnya, jadi kadang kesal dengan diri sendiri malah aku lampiaskan kepadamu. Sekali lagi maafkan aku"
" J-jangan meminta m-maaf terus, karena itu bukan salahmu Rissa, mungkin aku harus belajar menerima mood dari sekarang tetapi rasanya begitu susah sekali aku menahannya"
Rissa melepaskan pelukannya, lalu dia menatap kearah wajahnya Elwin karena dia mulai berbicara dengan lancar kembali tanpa ada gugupnya.
" Mengapa menatapku seperti itu?"
" Kamu bicara sudah tidak gugup lagi"
" A-aku mencoba berusaha agar tidak berbicara gugup"
" Aku senang jika kamu mengusahakannya"
" K-karena aku, i-ingin terlihat normal saat berbicara kepadamu"
Rissa tersenyum, dia menganggukkan kepalanya. Betapa besarnya support Rissa kepada Elwin sehingga membuatnya bisa berusaha untuk berbicara seperti orang normal.
Apakah alwin tidak akan sembuh,,
Aku berharap elwin segera sembuh dan bisa menjaga risa dan anak2nya
Semangat thoorr
Oh yaa jangan lama2 up nyaa thorr 😂✌🏻