DI BALIK AROMA

BRAK!!!

Pintu ruangan kantor milik Marcel terbuka dengan keras. Gustav masuk ke ruangan Marcel dengan amarah.

Sean yang saat ini berada di dalam ruangan Marcel juga terkejut melihat Gustav masuk seperti itu. Apalagi, dibelakang Gustav terdapat Saka dan Leni dengan ekspresi yang sama yaitu marah.

Gustav melempar sebuah kertas tepat ke wajah Marcel. Marcel yang tak tau apapun melihat isi kertas yang dilempar oleh Gustav.

Betapa terkejutnya Marcel saat membaca isi dari kertas itu. Itu adalah berita mengenai dirinya dengan seorang model yang sangat dia kenal, Jessika Graha.

Foto itu adalah saat dirinya tak sengaja bertemu dengannya bersama rekan bisnisnya. Mengingat kembali kejadian itu, dirinya yang ditinggal berdua membuatnya sangat dongkol. Dan apa ini? Mereka foto secara diam-diam.

Merasa dijebak, amarah Marcel meluap begitu saja. Kertas yang dipegangnya ia remas tanpa sadar. Gustav dan yang lain melihat emosi Marcel menjadi bingung sendiri. Bukankah mereka yang harusnya marah dan meminta penjelasan.

Lalu apa ini?

Marcel marah saat melihat berita itu?

"Dari mana lo dapat berita ini?" tanya Marcel dengan datar.

"Media sosial. Berita itu muncul sekitar 2 jam yang lalu."

Marcel melihat jam tangan miliknya. Jika berita ini muncul sekitar 2 jam yang lalu, maka berita ini muncul saat pukul 7 pagi. Kemudian Marcel mengecek sendiri berita tersebut. Melihat betapa viralnya berita itu, Marcel menatap datar omong kosong yang ada di dalam berita.

"Sean, kau tau kan apa yang harus kau lakukan?"

Mendengar nada perintah Marcel yang tegas dan tatapan datar itu, Sean mengangguk dan memilih keluar untuk segera melaksanakan tugasnya. Gustav, Saka dan Leni masih duduk di sofa menunggu cerita Marcel.

"Gue tau apa yang kalian inginkan. Tapi sebentar, ada yang harus gue periksa dulu,"

Marcel memainkan ponselnya dan mengabari seseorang. Namun, balasan yang diterimanya membuatnya lemas seketika.

Mi Amour ❤️

^^^Amour, itu kau tau berita itu?^^^

Berita tentang mu?

Tentu saja, aku tau

^^^Amour, itu tidak seperti yang diberitakan^^^

Benarkah?

Ya sudah, kau juga tak mau menceritakan apapun kan

Kau pasti akan bilang akan segera menyelesaikannya, seperti biasa

Sudahlah, aku sibuk

Marcel yang melihat jawaban dari Luna yang ketus seperti itu merasa tak tenang. Apalagi, sudah hampir 4 hari Luna mendiaminya. dan Hari ini adalah hari ke-5 Luna mendiaminya. Lalu sekarang, ada berita seperti ini. Hal ini membuat Marcel frustasi.

Saka yang sadar dengan raut lemas nan lesu milik Marcel. Kemudian melirik Gustav yang tertawa kecil melihat ekspresi milik Marcel.

"Pasti Luna tau berita ini," gumam Saka

"Tentu saja, ini begitu viral saat ini. Apalagi posisi mereka di foto terlihat romantis!" ujar Leni dengan keras seolah menyindir Marcel yang duduk di tempatnya.

Marcel yang mendengar itu memilih diam. Dirinya berdiri dan duduk di sofa tunggal di samping tempat duduk teman-temannya.

"Masalahnya, dia lagi diemin sama Luna. Lalu, ada berita ini," ujar Gustav

Saka dan Leni terkejut mendengar kabar dari Gustav. Ini adalah hal langka. Hubungan Luna dan Marcel selalu romantis dan terlihat baik-baik saja. Lalu, saat ini Luna sedang mendiami Marcel? Sebuah berita besar untuk mereka.

"Wow, dan ditambah berita ini dia pasti akan sangat kesal dengan Marcel!"

Saka yang mendengar perkataan istrinya dengan diam, kemudian memilih mengamati Marcel saat ini. Saka tertawa kecil saat melihat wajah frustasi Marcel saat ini. Dirinya ingat saat Leni mendiami dirinya, Marcel malah tertawa dan mengejeknya. Saka juga mengingat dengan jelas perkataan Marcel waktu itu.

Wanita memang makhluk aneh. Perasaan mereka selalu berubah-ubah, buat pusing. Jadi selamat menikmatinya, Kak Saka.

Perkataan Marcel tanpa beban itu sangat tak membantu dirinya. Marcel yamg saat itu cuek akan cinta, saat ini merasakan sendiri betapa frustasinya saat didiamkan oleh orang yang mereka cintai.

"Ada yang mau kau jelaskan tentang foto itu, Marcel?" Saka bertanya dengan serius. Saat ini, dirinya berperan sebagai kakak tertua untuk Marcel. Dirinya tak ingin, berita ini akan merugikan Marcel. Terutama untuk hubungan Marcel dengan Luna.

Marcel menghela nafas panjang. Ini memang kesalahannya. Dirinya tak mencari tau terlebih dahulu siapa kliennya. Marcel pun menceritakan apa yang terjadi.

FLASHBACK

Hari ini, Marcel duduk di sebuah restauran ternama yang menyediakan makanan khas dari negara Perancis. Marcel duduk diam, dirinya memikirkan kenangan dirinya makan dengan Luna saat masa pendekatan dulu. Dirinya sering mengajak Luna ke restauran ini karena itu mengingatkan dirinya tinggal di negara itu.

Memikirkan Luna yang mendiaminya, Marcel merasa lemas. Sudah 3 hari Luna mendiaminya sejak bertemu terkahir kali.

"Maaf Tuan Marcel, saya terlambat datang!" ujar klien yang ditunggu Marcel

"Tidak apa nona, saya juga baru saja sampai!" Ya itu hanyalah basa-basi. Marcel memang sengaja datang lebih awal karena ingin duduk di tempat favoritnya saat bersama Luna sebelum bertemu dengan kliennya. Hal itu ia lakukan untuk mengobati rasa rindu karena dirinya tak bisa bertemu dengan Luna.

"Oh iya tuan, saya datang bersama dengan sahabat saya. Apakah tidak masalah?" tanya Audi yang merasa tak enak. Audi Miranda Syahdid, seorang CEO perusahaan parfum Elysia. Dirinya ingin berkolaborasi dengan P&LuBel. P&LuBel yang akan merancang botol parfum. Ini akan menjadi kolaborasi yang sangat dinantikan Marcel. Nantinya produk pertama yang diluncurkan akan ia hadiahkan untuk Luna.

"Tidak masalah, nona Audi. Asalkan dia tidak mengganggu, saya tidak masalah akan hal itu," ujar Marcel yang tak mau tau dengan teman dari kliennya itu.

Tak lama, sahabat Audi datang. Betapa terkejutnya Marcel saat melihat seseorang yang ia kenal namun tak ingin ia temui. Jessika, sosok itulah yang ia lihat saat ini. Marcel yang awalnya biasa saja langsung merasa muak. Dirinya menatap 2 orang di hadapannya dengan datar.

Audi yang melihat perubahan dari Marcel terkejut. Dirinya merasa takut melihat perubahan raut wajah dari seorang Marcel. Audi menatap Marcel dan Jessika secara bergantian. Marcel diam, dirinya lebih memilih mengabaikan kehadiran Jessika dan melanjutkan diskusinya dengan Audi.

Saat Audi pergi berpamitan untuk ke toilet, Jessika mencoba berbicara dengan Marcel. Namun, Marcel memilih diam. Marcel tak menanggapi obrolan yang dilontarkan Jessika satu pun.

Saat Jessika dengan berani memegang tangan Marcel. Namun Marcel segera mencegah hal itu. Dia menggenggam tangan Jessika dengan erat. Sorot matanya memberikan sebuah ancaman.

"Jangan deketin gue, lo adalah parasit. Jadi, jauh-jauh dari gue!" peringat Marcel.

Tak lama, Audi kembali. Saat melihat Audi kembali, Marcel memilih berpamitan pergi. Audi hanya mengangguk saja, lagipula urusan mereka sudah selesai.

FLASHBACK END