Gania Anjasmara, ialah putri tunggal dari pasangan Arya Anjasmara dan Miranda. Di usianya yang baru menginjak usia 3 tahun, Gania harus kehilangan sang Mama untuk selama-lamanya. Kini 15 tahun telah berlalu, Gania telah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik dan tangguh pastinya karena sejak kecil ia hanya hidup berdua bersama Papanya. Terkadang ia juga dititipkan dirumah Neneknya karena Papanya sibuk bekerja. Bagaimanakah kelanjutan ceritanya? Penasaran? Simak terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delatama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Papa sakit II
Jam menunjukkan pukul 4 sore, terdengar suara mobil kesayangan Gania masuk kedalam Garasi.
"assalamualaikum" Gania sambil berjalan masuk rumah
"waalaikumsalam" jawab Papa Arya
"Pa, Gania naik ke atas dulu ya" ucap Gania dengan senyum manisnya
"iya" jawab Papa Arya singkat
Kemudian Gania mulai membersihkan diri, setelah selesai Gania berganti pakaian & kembali ke lantai bawah. Dilihatnya Papa Arya bersiap mau pergi
"Papa mau kemana?" tanya Gania
"Papa mau keluar sebentar ya"
"Kemana Pa? Gania boleh ikut?"
"tidak usah Ga, Papa hanya sebentar"
"hmm Papa" Gania sedikit cemberut karena akhir-akhir ini jarang ada waktu bersama dengan Papanya
"Papa pergi dulu ya" kemudian Papa menghilang dari hadapan Gania.
"Pak, ke Rumah Sakit X ya" ucap Papa Arya ke Pak Sopir
"baik Pak" jawab Pak Sopir
*D*irumah sakit
Dokter Danar sudah menunggu kedatangan Papa Arya karena sebelumnya sudah berjanjian.
"Pak Arya, mari silakan masuk" Dokter Danar menuntun Papa Arya
"Jadi begini Pak, kami akan melakukan tindakan CT Scan di dada Bapak agar kami mengetahui kondisinya. Sebelum kami melakukan tindakan apa ada yang ingin ditanyakan Pak?" tutur Dokter Danar
"tidak Dok lakukan saja sekarang" Papa Arya merasa pasrah.
Setelah 30 menit hasilnya pun keluar, dan benar saja jantungnya membengkak jadi wajar saja ia merasa sesak.
"Pak, dari hasil pemeriksaan ini Jantung Bapak mengalami pembengkakan hal itu bisa disebabkan karena tekanan darah Bapak tinggi." penjelasan dari Dokter Danar membuat Papa Arya semakin tegang
"lalu saya harus bagaimana Dok?" tanpa sadar Papa Arya meneteskan air mata
"tenang Pak, kami sudah meresepkan obat untuk Pak Arya"
"apakah bisa sembuh Dok?" tanya Papa Arya
"biasanya susah untuk sembuh Pak namun keadaan seperti ini bisa membaik seiring berjalannya waktu. Bapak harus menghindari makanan yang berlemak & berkolesterol tinggi dan juga makanan yang asin."
Penjelasan dari Dokter Danar semakin membuat Papa Arya tertekan karena ia tidak tahu harus berbuat apa.
"terimakasih Dok" ucap Papa Arya sambil tersenyum masam
"baik Pak, sekarang saya antar ke Instalasi Farmasi untuk menebus obat dan Administrasinya"
Setelah sampai di Instalasi Farmasi, Papa Arya menunggu obat dan membayar administrasi.
Kurang lebih 20 menit menunggu antrian, sekarang tiba saatnya Papa Arya menerima obat resep dari Dokter, Papa Arya terlihat sangat sedih. Setelah semua selesai, Papa Arya kembali ke rumah.
*D*irumah
"Assalamualaikum" ucap Papa sambil membuka pintu utama, tapi rumah terlihat sepi. Papa Arya bergegas masuk ke kamarnya dan memasukkan obat-obatannya ke laci nakas kamarnya.
*K*amar Gania
"hah aku ketiduran! udah jam 6! aku belum mandi!" Gania bangun dari tidur sorenya dan segera masuk ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi ia segera keluar dari mandi
"yaampun kenapa aku bisa ketiduran sih"
"untung aja ga sampe malem"
Gania mengoceh pada dirinya sendiri.
*tok tok*
"Non" panggil Bi Asih dengan mengetuk pintu kamar Gania
"eh iya Bi, masuk aja gapapa"
Lalu Bi Asih membuka pintu kamar Gania
"Non mari makan malam, Bibi sudah menyiapkan" ajak Bi Asih
"oh ayo Bi"
Gania dan Bi Asih berjalan bersama, saat sampai diruang makan
"Loh Papa belum kesini ya Bi?" tanya Gania sambil celingukan
"Bapak udah makan non katanya, tadi Bapak hanya meminta Bibi mengantarkan buah buahan ke kamarnya" jawab Bi Asih
"oh yaudah Bi"
Gania pun makan malam sendirian, setelah selesai ia mencoba menemui Papanya dikamar.
*tok tok*
"Papa" panggil Gania dari luar kamar Papa Arya
"iya Ga, masuk aja" jawab Papa dari dalam
"Papa, tadi makan diluar ya?"
"hee iya Ga, maaf ya tadi Papa makan duluan di luar" Papa Arya menjawab sambil mengusap rambut Gania
"iya Pa gapapa. Gania kangen sama Papa, udah beberapa hari ini Gania jarang ada waktu ngobrol sama Papa"
Papa Arya reflek langsung memeluk Gania
"maafin Papa ya nak, Papa jarang ada waktu buat kamu. Sekarang Gania berlajar ya, kurang 5 hari kan Gania UN? yang semangat belajarnya biar hasilnya memuaskan"
"iya Pa, Gania masuk kamar dulu ya"
Akhirnya Gania keluar dari kamar Papa Arya dan kembali menuju kamarnya untuk belajar.
Lebih real dalam penyampaian bagaimana pasutri menyikapi suatu pernikahan dan perkembangan anak
semoga novel selanjutnya tetap menarik ya Thor..tidak terjebak dg gaya novel lainnya yg terlalu ekstrim, banyak pelakor, mertua jahat, suami kejam dsb😘😘
go...semangat