NovelToon NovelToon
Takut Gak Sih

Takut Gak Sih

Status: sedang berlangsung
Genre:Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

terinspirasi dari film: Takut Gak Sih.

menceritakan seorang You Tuber dengan nama Chanel Takut Gak Sih yang membuat konten untuk membongkar kasus kematian para arwah gentayangan dari berbagai daerah dan pulau.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jeritan Galang

Setelah bertemu dengan Atmo, Galang memilih untuk kembali ke rumah besar milik Cahaya.

Sesampainya di sana Galang langsung bertanya kepada salah satu pembantu karena tidak menemukan adanya Cahaya.

"Cahaya kemana Bi?" Tanyanya.

"Dia ke Kos Bunga Mawar, Mas.." Jawabnya.

Galang berterimakasih, ia baru menyadari bahwa ia lupa akan penyelidikan Kos Kosan itu. kemudian Galang menuju ke dapur untuk mengambil makan siang.

Setelah makan siang Galang sedikit bosan, karena tidak ada yang dapat ia lakukan di sini, semua pembantu melarang Galang untuk bekerja, menurut mereka Galang adalah orang penting.

Karena Bosan Galang mengambil sepeda motor di garasi dan pergi begitu saja dari rumah ini.

Galang hendak jalan jalan menggunakan sepeda motor sekedar untuk menghilangkan kejenuhannya di rumah.

Saat Galang akan masuk ke dalam gang perumahan, kelebatan anak kecil lewat di depannya, membuat Galang menekan rem secara mendadak.

Galang tolah toleh mencari di mana anak kecil yang lewat tadi, namun Galang sama sekali tidak menemukannya.

"Kok ilang sih? Niat minta tolong apa ngga?" Tanya Galang dalam hatinya dengan heran, ia tahu bahwa yang lewat tadi adalah arwah gentayangan dari seorang anak kecil.

Galang mengangkat bahunya cuek kemudian menjalankan motornya lagi begitu saja, dia tidak akan memaksa arwah untuk menerima bantuannya.

Selang lima belas menit Galang berkendara dia berhenti di depan sebuah rumah yang cukup sederhana. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan melihat apakah ada WA masuk atau tidak.

Mendapati tidak ada yang menghubunginya Galang hendak kembali melanjutkan perjalanan, namun sebuah suara terdengar.

"Loh, Mas Galang, kok bisa ada di sini?" Tanya seorang pemuda dekil yang tidak lain adalah Atmo.

Galang menoleh, ia juga terkejut melihat Atmo berada di sini.

"Ini rumah kamu mas?" Tanya Galang.

"Bukan, ini rumah kakakku, Mas." Jawab Atmo, "ayo mas, mampir!" Atmo membuka gerbang rumah itu lebar lebar.

Galang mengangguk, ia memasukan motornya ke dalam halaman rumah itu.

Tidak lama kemudian seorang wanita dengan umur yang sedikit lebih tua dari Galang dan Atmo keluar dengan tangan yang memainkan ponselnya.

"Eh, siapa dia Ngat?" Tanya Siska kakak Atmo.

"Ngat?!" Galang menahan tawa mendengar nama panggilan Atmo.

"Oh, dia namanya Galang, Mbak. Dia temen aku ngga sengaja ketemu di depan tadi... ya aku suruh mampir aja sekalian." Jawab Atmo.

"Oh, ya udah masuk. Mau mbak bikinin kopi?"

"Eh? Ngga usah ngerepotin, Mbak." Sahut Galang.

"Udah ngga papa.." Siska langsung masuk ke dalam rumah hendak membuat kopi.

Galang dan Atmo kemudian duduk di teras sembari berbincang.

"Mas, kok kakakmu itu manggilmu Ngat... Ngat... emang nama panggilanmu itu apa? Jengat, Menyengat, Ngengat, apa semangat? Wkwkw..." tanya Galang sembari tertawa.

"Panggilanku Ngatmo, ngga tahu dari kecil di panggil begitu. Lah kamu sendiri panggilannya apa? Bolang, Selang, Gelang, Apa Jalang? Wkwkw.." tanya Atmo balik tertawa.

Keduanya tertawa terbahak bahak hingga akhirnya mereka berhenti ketika mbak Siska datang sembari membawa dua gelas kopi.

"Eh... Mbak siska di rumah kok sepi? Mbak sama Ngengat ahhh maksud saya Ngatmo tinggal cuma berdua?" Tanya Galang.

"Saya tinggal di sini sama suami saya, Lang. Suami saya lagi bantu nyari anaknya Bu Tatik tetangga sebelah itu, Ngatmo di sini cuma mau numpang makan ngga ada nasi sama lauk di rumahnya, dia punya rumah sendiri peninggalan ibu sama bapak."

"Ohh..."

Galang langsung teringat tentang arwah anak kecil yang melintas di depannya sebelum ini, ia kemudian bertanya, "lah memangnya kemana anaknya Bu Tatik itu mbak?" Tanyanya.

"Anaknya hilang sudah dua hari ini." Sahut Atmo.

"Ya Allah, semoga aja cepat ketemu ya."

"Amin, kita doa'in aja. oh ya, kamu udah makan belum Lang?"

"Sudah..."

"Ya sudah, Mbak tinggal masak dulu ya. Kalian berdua ngobrol aja." Ucap Siska kemudian berlalu masuk.

"Oh ya Lang, sebenarnya aku itu juga udah nikah lho, Lang. Cuma istriku ya lagi bantu nyari anaknya Bu Tatik makanya di rumahku ngga ada makanan, Aku nikah sama istriku setahun yang lalu, dulu aku kerja jadi supir truk yang nganterin barang ke luar kota gitu, tapi ya aku di pecat gara-gara jatohin kardus yang isinya botol kecap. aku coba nyari kerja kesana kemari ngga dapet sampe akhirnya ketemu kamu di Taman Kota." Ucap Atmo.

"eh... kamu udah punya istri ternyata, Ngat. Kirain aku kamu masih bujang lapuk.... oh ya ngomong ngomong soal istri, aku waktu smk juga punya pacar, Ngat. orangnya anak orang kaya dan cantik dia janji bakalan nikah sama aku, eh pas tahu keadaan keluargaku yang pas pasan dia menghilang dari Lane, wkwk... sekarang yah hubungan kita ngga jelas.."

"Eh... masa iya Lang? Cowok secakep kamu di tinggal gitu aja, aku yang muka gini aja bisa dapet istri cantik ngga kalah sama pacarmu pasti Lang."

"Cantik...? Kamu sakit, Ngat? Ngga denger kalau aku bilang pacarku kaya dan cantik."

"Istriku emang cantik, Lang. ya tapi dia ngga kaya, dia sama kaya aku dari keluarga pas pasan."

"Nggak mungkin...!!! Mukamu itu lho kaya arang batok gitu, pake bilang istrimu cantik lagi. Kamu mabok lem yah Ngat? Halu Ngat!"

"Eh...?? Serius loh, Lang. Istriku emang cantik! Cantik banget malahan." Ucap Atmo masih tegar dengan pendiriannya.

"Hahahaha.... kebanyakan makan Sate Bunglon ya, Ngat? Makanya ngomong ngelantur mulu, ada yang mau sama kamu aku aja masih ragu, bisa bisanya bilang istri kamu cantik."

"Huuuuffffff..... bukannya ngasih semangat, ini malah ngga percaya. Emm.. jujur aku iri sama kamu Lang, wajah kamu yah ngga jelek, punya motor, penampilanmu juga terawat banget... Aku yah kalau tahu hidupku bakalan blangsak kaya begini ngga nikahan istriku, malu aku sama keluarganya ngajak dia hidup susah. "

"Kamu jangan lihat orang dari atas terus Ngat, sesekali coba kamu lihat kebawah. Masih banyak orang yang hidupnya lebih blangsak dari pada kamu, contohnya korban bencana aceh, dan sumatera.... mereka buat makan aja susah, tempat tinggal mereka hilang di bawa arus air.."

Atmo termenung sesaat, "iya juga ya.."

"Dan hidupku juga ngga seenak yang kamu bayangkan sih Ngat, motor itu bukan milikku itu punya temen cuma ya aku pinjam aja. Aku di sini juga tinggal masih numpang di rumah temen."

"Ehhh.... sssttt!! Ngat lihat, ada cewek cantik tuh jalan ke arah sini, berani ngga kamu godain?" Tanya Galang.

Atmo menatap arah yang di tunjuk Galang, "Loh itu istriku Lang?"

"Hah?!!!!" Galang kaget bukan kepalang ia masih sedikit tidak percaya sebelum akhirnya Atmo berdiri, tampak wanita yang tidak lain istri Atmo mencium tangan Atmo.

"Anak Anyiiiiingggg...!!!! Pinter banget loyang martabak satu itu nyari istri! jadi dia istrinya! mantan maskapai penerbangan mana dia?! kirain istrinya kayak emak emak kampung yang item, gendut kaya buntelan kentut yang tiap maghrib nyariin ayam yang belum balik kandang!" Jerit Galang dalam hatinya.

1
𝚂𝙴𝙽𝙹𝙰
dendam sama ibunya kok anaknya yang dibunuh 😑
𝚂𝙴𝙽𝙹𝙰
ohhh ga semua kru tinggal di rumah vina ya
𝚂𝙴𝙽𝙹𝙰
harusnya yang ga bersalah ga usah diteror 😑
𝚂𝙴𝙽𝙹𝙰
laaah parah nge jual anak sendiri 😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!