🎉Bebas Promo
Diharapkan bijak dalam memilih bacaan sesuai umur ya🤗🤗🤗
Seks bagi seorang Satria bukanlah hal yang tabu, tapi menikah? Tak pernah sedikitpun terlintas di benaknya akan menjalin komitmen dengan seorang wanita dalam sebuah ikatan pernikahan.
Dia yang selalu memandang rendah derajat perempuan harus dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa dirinya telah dijodohkan dengan cucu dari sabahat kakeknya.
Akankah pernikahan harmonis yang diimpikan semua pasangan akan terwujud di kehidupan pernikahannya kelak?
Ini bukanlah cerita CEO kejam, dingin, dan mencintai dalam diam, karena ini adalah sebuah cerita cinta yang manis dengan Ektra Bumbu Komedi.
Heppy Reading... 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon Teman Hidupmu
Inilah awal perubahan besar pada hidup seorang gadis bernama Kimmora, karena warisan sifat keras kepala yang diturunkan kakek dan ayahnya, dia memantapkan hati menggantikan posisi Amora untuk menikah dengan pria yang sama sekali belum pernah ia lihat.
Seminggu berlalu sejak tragedi malam penukaran jodoh, hari ini Kimy sedang mempersiapkan diri untuk menemui calon imamnya kelak.
"Dek, pokoknya kamu jangan manis-manis sama tuh cowok. Kalau dia ngerayu langsung cut aja sama kamu, oke!" pesan Amora.
"Cut apaannya nih? Lehernya?" Sambil memoleskan lipstik ke bibir kecilnya yang penuh.
"Cut omongannya Oon!" Amora mendorong tubuh adiknya. "Lu ngapain pake-pake beginian? Mau ngerayu si Kampret Mesum?" Amora mengambil lipstik miliknya dari tangan Kimy.
"Elah pelit amat Kak, aku cuma mau nunjukin kalau aku ini gak kalah cantik sama kakak, kalau dia gak mau dijodohin sama aku gimana?" Bibir dengan lipstik yang belepotan itu mengerucut.
"Bagus kalau dia gak naksir sama kamu, jadi nanti kamu aman gak diapa-apain sama dia setelah menikah, terus itu jadi alesan buat kamu tuk gugat cerai dia!" Sebuah nasihat yang sangat tidak patut untuk dicontoh.
"Ya ampyuun kaaak, doain itu yang baik, masa ngedoain adeknya jadi janda sebelum nikah? Sadis banget ih!" Kimy sewot.
"Lah katanya kamu mau nikah sama Mas Kai kamu itu? Kakak cuma doain supaya kamu nanti berjodoh sama dia!"
Kimy langsung sumringah sambil meraih tisu basah untuk membersihkan makeup di wajahnya. "Semoga doa Kakak kali ini terkabul! Amien," ucapnya penuh harap.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sebuah ruangan kantor direktur, seorang pria berahang kokoh dengan tubuh tinggi dan proporsional terlihat sedang mondar-mandir kesana-kemari tak tentu arah, membuat salah seorang sahabat yang memang sedang menemaninya pusing melihat tingkah pria yang sering menghabiskan malam-malamnya di sebuah bar.
"Heh Kambing! Lu panggil gue kesini cuma suruh ngeliatin elu mondar-mandir doang?" gerutunya, "Lu mau ikut audisi super model Bing?" Thomas mulai kesal dengan tingkah sahabatnya.
"Dasar Onta! Apa lu gak bisa ngehibur gue gitu? Lu gue panggil kesini kan supaya bantuin gue mikir tuk cari alesan supaya gue gak harus ketemuan sama cewek itu." Satria morang-maring tak karuan. Berkali-kali dia menjambak rambutnya saking gusar.
"Ya kalau lo gak mau dijodohin, lo tinggal pergi aja dari rumah keluarga lu, gampang kan? Tapi sebelumnya lu latihan vokal dulu, biar nanti kalau lu jadi Pengamen lu dapet banyak saweran!" Thomas malah sengaja memancing emosi pewaris tunggal kerajaan bisnis keluarganya yang cukup besar di negeri ini.
Benar saja Satria langsung menghujaninya dengan pukulan bantal sofa yang ada di ruangannya, hingga panggilan telepon dari sang kakek berhasil menghentikan aksinya.
"Ehem!" Dia mengusir gugupnya sebelum mengangkat panggilan telepon. "Halo Kek?"
"Jangan lupa jam setengah satu siang ini kamu datang ke restoran XXXX, jangan harap kamu bisa pulang dengan selamat kalau kamu tidak datang ke sana!" Tanpa basa-basi lagi sang Kakek langsung mengutarakan maksudnya dengan sedikit ancaman. "Eh iya, perempuan—"
"Iya, iya aku tau. Aku harus sopan sama calon mantu Kakek itu kan?" Satria langsung memotong ucapan pria tua di seberang telepon. "Udah ya! Aku sibuk mencetak rupiah!" Dengan level kesopanan di bawah standar dia langsung menutup teleponnya sepihak.
"Uuuhh, gemesnya liat Cucu Kesayangan Kakek kalau lagi kesel, jadi pengen nyipok aku tuh." Thomas seperti tak ada kapoknya menggoda anak singa itu.
"Najis gue dicipok sama elu. Mending gue dicipok Onta beneran," jawab Satria sambil menyambar jas kerja berwarna biru dongker yang ada di gantungan.
"Mau kemana Bing?"
"Ketemu Calon Mantu si Wira!" Sambil menutup laptopnya di atas singgasana kerjanya.
"Dasar cucu durhaka lo! Gue sumpahin lo jatuh cinta sama tuh cewek!"
"Tunggu aja ampe ayam jago betelor!" balas Satria sambil mengambil kunci mobilnya sebelum keluar ruangannya.
•
•
•
•
12.15, masih ada 15 menit lagi ke waktu yang dijanjikan untuknya bertemu sang calon, ya anggaplah calon istri. Dia terus memandang wajah gadis yang ada di ponselnya, gadis cantik yang akan menjadi calon istrinya kelak.
Cantik, pikir pria bertubuh tinggi itu saat menatap foto gadis itu, sambil membayangkan bagian dada wanita di layar ponselnya.
Sementara itu, seorang gadis bergaun soft pink juga sedang menatap ponsel miliknya yang menampilkan wajah pria tampan yang akan ia temui, Kimy mengedarkan pandangannya ke semua meja yang memang sudah ada pemiliknya.
"Kenapa juga gue gak minta nomer hapenya sih?"
Tapi akhirnya matanya langsung terpaku pada pria yang terlihat menawan sambil terus sibuk dengan ponselnya.
"Itu dia!" Kimy buru-buru berjalan menuju meja bernomor 19, tempat pria itu duduk.
"Kak Satria?" tanya Kimy sedikit ragu, karena saat dirinya mendekati pria yang sama persis seperti yang ada di ponselnya tadi, wajah pria itu ternyata jauh lebih tampan dibanding saat dia melihatnya di foto.
Satria langsung mengernyitkan keningnya saat melihat wanita dengan bros kupu-kupu yang menempel di dadanya menyapa dirinya. "Iya," jawab Satria masih penasaran dengan wanita cantik bermata indah yang menyapanya. "Kamu siapa?"
"Kimmora!" Dengan senyum merekah dia memperkenalkan dirinya. "Adiknya Kak Amora!"
Satria manggut-manggut walau di hatinya dia masih bertanya-tanya untuk apa gadis mungil itu menghampirinya dan kemana Amora? Apa dia tidak bisa datang dan meminta adik mungilnya memberitahu bahwa dirinya tak bisa datang? Satria langsung merasa menang atas Kakeknya karena dia tak perlu lagi mencari alasan untuk membatalkan perjodohan ini. Bibir Satria langsung menerbitkan senyum, dengan hati berbunga-bunga.
"Calon teman hidup kamu!" lanjut wanita dengan bibir pink kemerahan itu seraya duduk di seberang meja Satria.
"WHAAAAT???"