NovelToon NovelToon
Reinkarnasi si Pelayan Setia

Reinkarnasi si Pelayan Setia

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Harem / Cinta Murni / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Di istana yang berkilauan, kebohongan adalah mata uang dan darah adalah harga dari kesetiaan. Seorang pelayan setia menyaksikan dosa tak terampuni yang dilakukan sang Permaisuri—dan dibungkam selamanya.
Atau begitulah yang Permaisuri pikirkan.

Langit yang menjadi saksi pilu mengembalikan Takdir si pelyan setia, mengembalikannya dari gerbang kematian, memberinya wajah baru, identitas baru—tubuh seorang selir rendahan yang terlupakan. Dengan jiwa yang terbakar dendam dan ingatan yang tak bisa dihapus, ia harus memainkan peran sebagai wanita lemah, sambil merajut jaring konspirasi paling mematikan yang pernah ada di istana. Tujuannya bukan lagi sekadar bertahan hidup, melainkan merenggut keadilan dari singgasana tertinggi.

Setiap bisikan adalah pertaruhan. Setiap senyuman adalah topeng. Di tengah intrik berdarah antara selir dan para menteri, mampukah ia meruntuhkan kekuasaan sang Permaisuri dari bayang-bayang sebelum identitas aslinya terungkap dan ia mati untuk kedua kalinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4: Diagnosis yang Menghancurkan

Permaisuri Xiu Feng berdiri sendirian di Balai Teratai Hitam. Setelah Li Wei pergi membawa botol racun ‘Air Musim Dingin’, keheningan yang tersisa di ruangan itu terasa seperti beban sepuluh ribu li emas. Ia mendekati cermin perunggu besar, bingkai ukiran naga itu memantulkan sosoknya yang tampak megah dari luar, tetapi rapuh di dalamnya.

Mengapa ia harus mencapai titik ini? Mengapa ia, wanita yang berhasil menaklukkan hati Raja dan menguasai Takhta Phoenix, harus merangkak ke dalam kegelapan dan menjadi pembunuh?

Jawabannya terpatri dalam ingatan yang selalu ia tekan, sebuah memori yang lebih beracun daripada cairan di botol yang kini dibawa Li Wei. Itu terjadi delapan tahun lalu, tak lama setelah ia dinobatkan sebagai Permaisuri. Raja Long sangat ingin memiliki pewaris, dan Xiu Feng telah berusaha keras, tetapi tanpa hasil.

Ia memejamkan mata, dan bau ramuan pahit yang memenuhi ruang Tabib Hao delapan tahun lalu kembali tercium. Di sana, di balik tirai sutra emas, Tabib Hao, yang saat itu jauh lebih muda dan masih memiliki sedikit keberanian, mengucapkan vonisnya dengan suara yang nyaris tak terdengar.

“Yang Mulia… secara medis, rahim Anda adalah gurun,” kata Tabib Hao, berlutut, wajahnya pucat pasi seperti kertas beras. “Tidak ada penyakit. Tidak ada racun. Hanya saja… tubuh Yang Mulia tidak dapat menampung kehidupan. Kemandulan yang permanen.”

Kemandulan. Kata itu seperti palu godam yang menghancurkan seluruh dunianya. Ia adalah Ratu. Ia memegang kendali atas istana, politik, dan bahkan sebagian besar keputusan Raja. Tetapi ia tidak memiliki kendali atas takdir yang paling mendasar: kemampuan untuk melahirkan pewaris yang sah. Sebuah kegagalan monumental.

“Diam!” desis Xiu Feng saat itu, matanya berkilat gila. “Jika kata itu keluar dari mulutmu, tidak hanya kau yang mati, tetapi seluruh garis keturunanmu akan dihapus dari muka bumi!”

Tabib Hao gemetar hebat. Ia tahu kekuatan klan Xiu Feng. “Lalu… apa yang harus hamba laporkan kepada Raja, Yang Mulia?”

“Kamu akan mengatakan bahwa aku memiliki ‘rahim yang rapuh’,” perintah Xiu Feng dengan dingin, suaranya kembali tenang, dikendalikan oleh ambisi besi. “Kamu akan mengatakan bahwa aku membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih, dan bahwa kehamilan akan sangat berisiko bagi kesehatan kekaisaran. Kamu akan menyarankan agar Raja tidak menekan masalah ini. Dan kamu akan menghapus semua catatan yang sebenarnya.”

Sejak saat itu, Xiu Feng hidup di atas kebohongan yang rapuh, sebuah mahkota yang ternoda oleh tirani takdir. Dia tahu Raja Long akan mencari selir lain, tetapi dia berharap Raja akan menahan diri karena rasa sayang dan demi "kesehatannya" yang rapuh. Dia berhasil. Selama bertahun-tahun, Raja Long memang mencari selir, tetapi tidak ada yang benar-benar mengancam posisinya, sampai Selir Hong muncul.

Hong. Kehangatan Hong, kesederhanaannya, dan kini, benih di rahimnya. Itu adalah ironi yang menyakitkan. Langit telah memberkati wanita rendahan itu dengan apa yang ditolak oleh Phoniex.

Xiu Feng mengepalkan tinju. Hong tidak hanya membawa anak Raja; Hong membawa kehancuran baginya. Anak Hong akan menjadi pewaris, dan Raja Long yang sudah tergila-gila pada Hong, akan semakin terikat padanya. Pada saat itu, Xiu Feng bukan lagi Permaisuri yang berkuasa; ia hanya akan menjadi selir yang dingin dan mandul, ditinggalkan di istana yang luas.

Pintu Balai Teratai Hitam kembali terbuka, dan Li Wei masuk, membungkuk dalam-dalam. "Yang Mulia, rencana sudah berjalan. Nyonya Guo, juru masak di Istana Anggrek, telah menyetujuinya. Dia sangat takut pada rentenir yang mengejarnya, sehingga dia tidak akan berani berkhianat."

"Apakah dia tahu apa yang dia lakukan?" tanya Xiu Feng, nadanya datar, kembali ke mode strategisnya.

"Tidak secara spesifik, Yang Mulia. Kami hanya memberitahunya bahwa ramuan tonik yang disiapkan oleh Tabib Hao perlu 'disempurnakan' dengan bubuk herbal tambahan yang disediakan oleh kami. Dia hanya perlu mencampurnya ke dalam ramuan tonik yang disiapkan untuk Selir Hong setiap malam sebelum ramuan itu didinginkan," jelas Li Wei.

Xiu Feng mengangguk puas. Penggunaan rantai perintah yang berlapis adalah kunci. Nyonya Guo adalah perantara yang sempurna. Jika ada yang salah, Nyonya Guo yang akan menanggung akibatnya, dan jejak tidak akan pernah sampai ke Xiu Feng.

"Dan 'Air Musim Dingin'?"

"Sudah diserahkan. Nyonya Guo telah diinstruksikan untuk memulai dosis pertama malam ini. Ramuan itu akan disajikan sebagai tonik wajib kehamilan dari Balai Kesehatan Kerajaan," jawab Li Wei.

Xiu Feng berjalan menuju jendela lagi. Sekarang sudah malam. Bulan sabit menggantung di atas atap Istana Anggrek, yang tampak bercahaya dan damai. Kedamaian itu akan segera berakhir. Hong mungkin mengira dia sedang mengonsumsi ramuan untuk menyehatkan bayinya, tetapi dia sebenarnya sedang meminum racun yang perlahan menggerogoti hidupnya.

“Li Wei, pastikan mata-mata kita di Istana Anggrek waspada. Kita perlu tahu setiap batuk, setiap keluhan, setiap perubahan kecil dalam kesehatan Hong. Aku ingin proses ini terlihat sealami mungkin,” perintah Xiu Feng.

“Siap, Yang Mulia. Tapi ada satu hal. Pelayan pribadi Hong, Xiao Ling. Gadis itu… dia sangat teliti dalam memeriksa setiap barang yang masuk. Dia telah dikenal karena mencicipi teh Hong dan memeriksa suhu ramuan dengan saksama,” lapor Li Wei, sedikit ragu.

Xiu Feng mendengus. "Ketelitian seorang pelayan. Itu tidak lebih dari rutinitas yang membosankan. Xiao Ling mungkin setia, tetapi dia tidak memiliki kecerdasan untuk memahami intrik racun yang dirancang untuk terlihat seperti penyakit alami. Selain itu, Tabib Hao sendiri yang meresepkan ramuan dasar tersebut; Xiao Ling tidak akan berani meragukan resep kekaisaran. Jangan kuatir, air musim dingin tidak akan terdeteksi walaupun dicek dengan alat pengetes racun. Dan tidak berbau serta tidak berasa. Air musim dingin hanya akan bereaksi pada wanita hamil dan rahim yang subur saat mengandung benih. Jika Xiao Ling pun memeriksa dan merasakan minuman itu dia akan biasa saja. Tanpa reaksi. Malah badannya akan terasa ringan dan tida mudah lelah. Sebagai pelayan dia pasti juga pernah lelah juga.

Meskipun demikian, perkataan Li Wei meninggalkan sedikit ketidaknyamanan di hati Xiu Feng. Xiao Ling. Pelayan yang selalu mengikuti Hong seperti bayangan. Ia akan menjadi masalah kecil yang harus ditangani, tetapi tidak sekarang. Prioritasnya adalah menghilangkan ancaman utama.

"Jika Xiao Ling terlalu mengganggu, kita akan menjebaknya dalam kesalahan kecil dan memindahkannya ke tempat yang lebih gelap. Tapi jangan bertindak terburu-buru. Kita tidak ingin menarik perhatian Raja Long sebelum Hong benar-benar menghilang," tutup Xiu Feng.

Sementara itu, di Istana Anggrek, Xiao Ling sedang memanaskan kendi air untuk teh malam Hong. Meskipun ia baru saja menyelesaikan tugasnya dan memastikan bahwa semua pengawal berada di posisinya, rasa dingin yang ia rasakan di akhir hari sebelumnya tidak kunjung hilang.

Ramuan tonik kehamilan telah tiba dari Balai Kesehatan Kerajaan beberapa jam yang lalu. Itu adalah hadiah dari Permaisuri, katanya, sebagai tanda niat baik. Ramuan itu disimpan di dapur Hong, di bawah pengawasan Nyonya Guo.

Xiao Ling berjalan ke dapur, matanya tertuju pada panci tembikar yang berisi ramuan yang kini menghangat di atas kompor. Ramuan itu memiliki aroma manis yang khas, dan warnanya persis seperti yang seharusnya. Secara kasat mata, tidak ada yang salah.

Nyonya Guo, juru masak yang bertubuh besar dan biasanya ceria, tampak tegang malam ini. Dia menghindari kontak mata dan tergesa-gesa membersihkan area kerja. "Xiao Ling, kamu tidak perlu khawatir. Saya memastikan ramuan ini dimasak dengan sempurna," katanya dengan suara yang terlalu keras.

“Tentu saja, Nyonya Guo,” balas Xiao Ling, tersenyum tipis, tetapi perhatiannya tidak lepas. Dia tahu ada sesuatu yang berbeda. Ada kegelisahan yang menyelimuti udara dapur, dan itu bukan berasal dari Hong, tetapi dari orang-orang yang seharusnya melayaninya.

Xiao Ling mengambil cangkir kecil dan, seperti yang biasa dia lakukan, menuangkan sedikit ramuan itu. "Saya hanya ingin memastikan suhunya pas sebelum saya membawanya kepada Selir Mulia," dalihnya.

Dia mengangkat cangkir itu ke hidungnya. Aroma manis. Rasa pahit herbal. Semua normal. Namun, ketika dia menelan setetes kecil ramuan itu, ia merasakan sensasi aneh yang menggelitik di belakang lidahnya, sesuatu yang tidak seharusnya ada dalam tonik kehamilan. Itu sangat halus, hampir tidak terdeteksi, tetapi naluri seorang pelayan setia yang telah melayani Hong selama bertahun-tahun berteriak keras.

Sesuatu salah.

Malam itu, Xiao Ling tidak tahu bahwa tetesan kecil yang baru saja dia rasakan adalah Air Musim Dingin pertama, benih kehancuran yang ditanam oleh Permaisuri. Dia hanya tahu satu hal: mulai sekarang, dia tidak bisa mempercayai siapa pun, bahkan ramuan yang datang dari Balai Kesehatan Kerajaan.

Dia menatap Nyonya Guo, yang sedang memunggungi dia. Jika Hong meminum ramuan ini, kebahagiaannya mungkin akan berakhir.

Xiao Ling harus bertindak. Tapi bagaimana cara menyelidiki racun yang disamarkan, tanpa mengungkapkan kecurigaannya dan membahayakan Hong secara langsung?

1
Wida_Ast Jcy
keren certinya saling follow yuk kak
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: oke siap. udah aku folback ya kakak. Terima kasih banyak sudah mampir. lope lope sejagat😍🙏👍
total 1 replies
Ita Xiaomi
Kecerdikan utk melawan kelicikan.
Ita Xiaomi
Seramnya tinggal di lingkungan yg penuh intrik dan konspirasi.
Ita Xiaomi
Wah keren ceritanya. Menegangkan.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk. Insyaa ALLAH. Tq kk. Berkah&Sukses selalu.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!