Jian Wuyou adalah"Jenius Seribu Tahun"yang dielu-elukan,hingga sebuah pengkhianatan keji dari sekte dan sahabat terdekatnya merenggut segalanya. Dituduh mencuri artefak suci, ia dihina di depan umum, kehilangan lengan kanan andalannya, dan dilempar ke Jurang Pembuangan untuk membusuk.
Namun, di kedalaman jurang, keputusasaan Wuyou mengkristal menjadi dendam yang membara. Dengan satu tangan yang tersisa dan ditemani pedang karatan yang memalukan, ia melakukan hal yang mustahil: memindahkan inti Dantian ke lengan kirinya, terlahir kembali sebagai kultivator di Tahap Penyatuan Roh.
Kini, dengan wajah renta, tekad baja, dan julukan barunya yang mematikan,'Hantu Pedang',Wuyou memulai perjalanan balas dendamnya. Dunia kultivasi akan segera mengetahui bahwa seorang Dewa Pedang tidak membutuhkan kedua tangan untuk menebas langit.
Ikuti kisah Jian Wuyou saat ia mengungkap konspirasi besar di balik pengkhianatannya dan menuntut darah dari setiap orang yang pernah menertawakan kejatuhannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3: Pencerahan
Setelah kabur karena takut dengan Yu Xin dan takut di kebiri, Jian Wuyou melesat pergi dengan kecepatan penuh, seolah-olah nyawanya benar-benar terancam oleh pisau bedah yang diasah dalam mimpi. Meskipun ia seorang ahli pedang, kakinya terasa bergetar hebat, seolah setiap sarafnya menyimpan trauma mendalam dari serangan lutut Yu Xin yang mematikan dan mimpi buruk dikhianati oleh sahabat sendiri.
Jian Wuyou, yang masih berada di area dalam sekte, terus memindai sekeliling. Ia melihat ke kanan dan ke kiri untuk mencari tempat bersembunyi. Tempat latihan utamanya terasa terlalu terbuka, dan kamarnya sendiri terasa seperti jebakan; ia yakin Yu Xin akan mencarinya di sana.
Di jalur utama Sekte, beberapa petinggi yang sedang bersantai sambil mengudap manisan melihat kilatan bayangan cepat yang mondar-mandir tak jelas.
"Ada apa dengan Tuan Muda Jian? Gerakannya aneh,.sekali, seperti dikejar hantu saja." ujar salah satu petinggi bernama Sun yang berperut buncit, yang sedang mengunyah buah spiritual.
Petinggi lain tersenyum penuh makna, mengira ia sudah dapat menebak. "Ho ho! Kau salah besar, Saudara Sun. Tuan Muda Jian pasti sedang berlatih Teknik Langkah Cepat Bayangan Ringan secara intensif untuk Turnamen Puncak Sekte yang akan dimulai beberapa hari lagi. Lihat, kecepatannya meningkat drastis! Dia mencapai batas baru!"
Mereka semua mengangguk penuh kekaguman. "Ada benarnya juga. Jenius memang bekerja keras, pantas saja dia sehebat itu!" Mereka kembali bersantai, sama sekali tidak menyadari bahwa 'Teknik Langkah Cepat' itu didorong oleh bahan bakar murni dari rasa takut menjadi kasim.
Di sisi lain, Jian Wuyou yang melesat ke sana ke mari terus panik.
"Di mana? Di mana? Di mana aku harus sembunyi?! Aku harus menghilang dari radius Gadis Bar-bar itu!" Pikirannya berpacu. "Yu Xin pasti akan segera mencariku dan membawaku kembali ke Tabib! Aku tidak ingin kehilangan kejantananku!"
Dalam kepanikannya, pandangannya tertuju ke arah hutan di luar batas belakang Sekte Pedang Giok.
"Benar! Aku harus ke sana." Jian Wuyou akhirnya mendapatkan tempat perlindungan yang ia anggap sempurna.
Ia melesat, menggunakan bebatuan besar dan atap-atap gedung sebagai pijakan, teknik gerakannya begitu ringan dan efisien. Dengan kecepatan luar biasa, ia akhirnya tiba di sebuah danau tersembunyi yang airnya bening kristal. Di kedalaman danau terlihat ikan-ikan mas spiritual berwarna keemasan berenang dengan tenang.
Tempat ini adalah tempat latihan rahasia yang Jian Wuyou siapkan khusus jika ia tidak dapat berlatih dengan tenang di sekte karena gangguan anak-anak Ketua Sekte, Xiao Chen, Xiao Coi, dan Xiao Chi.
Jian Wuyou mendarat perlahan dari dahan pohon tertinggi, lalu berjalan turun ke tepian. Ia akhirnya bisa bernapas lega, merasakan ketenangan yang dibawa oleh danau sunyi itu.
"Huuh! Akhirnya aku merasa lebih tenang." Ia menghela napas panjang. "Dasar gadis bar-bar! Hampir saja aku kehilangan alat kelaminku! Aku tidak ingin jadi kasim!" Jian Wuyou menggerutu, rasa kesal dan takutnya terhadap Yu Xin bercampur aduk, namun kini mulai terasa lebih komikal.
Jian Wuyou kemudian berjalan ke arah tepian danau yang jernih dan indah itu. Ia menatap ke arah air yang memantulkan wajahnya.
Wajahnya yang tampan, simetris, dan kini sedikit lusuh karena keringat, terlihat jelas di pantulan air. Namun, Jian Wuyou tidak mempedulikan ketampanannya. Ketika ia menatap air yang bergerak perlahan itu, ia merasakan suatu koneksi. Itu adalah Intuisi Pedang yang merespons alam.
Ia melihat gerakan air yang tenang, namun memiliki potensi untuk menghancurkan dalam bentuk gelombang pasang. Ia melihat bilah air yang tipis namun mampu membelah batu jika bergerak dengan kecepatan yang tepat.
"Ketenangan air... ketajaman air. Jadilah air yang lembut, menyelimuti, lalu serang dengan ketajaman yang tak terduga." gumam Jian Wuyou, suaranya terdengar seperti seorang filsuf yang menemukan kebenaran alam semesta. Ini adalah pencerahan dalam jalur kultivasi dan ilmu pedangnya.
Sambil bergumam, ia mencabut pedangnya, pedang latihan dari kayu yang kini terasa lebih berat karena Qi yang mengalirinya. Ia mulai mengayunkan pedang itu. Setiap ayunan, putaran, dan tusukan diiringi oleh gerakan tubuh yang rapi dan teratur. Tekniknya benar-benar tenang, mengalir, dan lembut seperti air. Tetapi, ketika ia menebas atau menusuk dengan tingkat fokus yang luar biasa, kekuatannya menjadi seperti air bah yang diluncurkan dengan kecepatan gila, mampu membelah apa pun.
Jian Wuyou melangkah maju, memutar badannya dengan tenaga dari Inti Qi tahap 10, dan melompat tinggi ke udara. Ia mengangkat pedangnya secara horizontal, mengumpulkan energi di ujung bilah, lalu melakukan tusukan cepat ke depan dengan kekuatan yang terfokus sempurna ke satu titik.
BOOM!
Angin Qi dari ujung pedang itu melesat cepat seperti proyektil terkompresi, menciptakan gelombang energi kuat yang langsung menghantam pohon-pohon di kejauhan. Tiga pohon besar di seberang danau hancur dan tumbang, menyisakan dampak kerusakan yang menunjukkan kekuatan teknik baru yang mengerikan.
Jian Wuyou mendarat dengan lembut. Ia menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan. "Haaah... Huuuh... Selesai." Ia menyarungkan kembali pedangnya ke sarung di pinggangnya.
Ia membuka mata. Tatapannya terlihat lebih jernih dan dalam, pertanda ia baru saja menembus batas pemahaman baru di tahap Inti Pedang tahap akhir.
"Akan kuberikan nama teknik ini 'Tusukan Air Jian Wuyou Pembelah Surga'," ia tertawa kecil, rasa percaya diri kembali menguasai dirinya. Ia mengabaikan nama sebelumnya yang sederhana. "Hahaha! Tentu saja harus ada namaku dan kata surga agar orang lain tahu bahwa akulah yang menciptakannya!" Sifatnya yang sedikit sombong namun berhak kembali muncul. Ia memang jenius yang hebat.
Setelah berlatih, Jian Wuyou pulang dan mulai merasa aneh dengan Yu Xin, Ia selalu menghindar ketika melihat dirinya dan Yu Xin selalu bersama Xiao Chen dan ke dua adiknya.
Dan Jian Wuyou juga mendengar orang tua Yu Xin sakit parah.
