Alana adalah Seorang gadis yang memiliki kelainan hormon dan hanya sang Ibu yang mengetahui kelainan tersebut, tapi suatu hari ternyata Lana harus menerima kenyataan jika kedua Orang tuanya di kabarkan meninggal dunia dan dia terpaksa ikut kedua Om nya ke Luar Negeri karena kedua nya tinggal di sana
Lalu Apa yang akan terjadi selanjutnya jika Lana yang ternyata memiliki kelainan hormon sejak sekolah akan tinggal di Rumah Om nya yang kedua nya masih belum menikah dan naas nya kelainan itu akhirnya di ketahui oleh ke dua Om nya saat mereka baru tiba di Luar Negeri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Malam hari nya
Lana menyajikan makanan untuk kedua Om nya yaitu ayam bakar dan bumbu kacang nya, masakan khas Indonesia
"Lana ini gimana makannya?" tanya Dom bingung karena tak pernah makan dengan saos yang berada di depan nya
"Gini Om" ucap Lana yang mulai mengajari kedua Om nya cara makan, lalu mereka berdua pun mengikuti cara Lana makan
"Heem, enak ya Lana ayam bakar nya kalau di siram dengan saus kacang" ucap Dom yang baru mencoba masakan Lana
"Iya Om, ini salah satu kesukaan Ayah, kalau kami lagi liburan di rumah gak kemana-mana, pasti kami membuat ini dan yang paling banyak makan ya Ayah" cerita Lana
"Oh gitu, tapi memang enak banget kok Lana rasa nya, beda dengan waktu Om makan dulu di Bali, rasa nya gak seenak ini" ucap Edward jujur
"Oh gitu,makasih Om" sahut Lana tersenyum
"Kamu pernah makan Ed?" tanya Dom
"Pernah waktu rapat dengan Klien di Bali, di ajak makan ginian" ucap Edward
"Lana, itu kenapa basah gitu?" tanya Dom dengan menunjuk bagian depan Lana
"Iya Lana, basah semua di situ, kenapa?" tanya Edward khawatir
"Mana Om? Astaga?" ucap Lana yang melihat nya lalu berdiri dari meja makan dan berlari masuk ke dalam kamarnya tanpa mengatakan apa pun
"Dia kenapa Dom?" tanya Edward bingung
"Gak tau Ed, kita segera ke kamar nya, aku takut dia kenapa-kenapa, kita kan gak ngerti tentang perempuan Ed" ucap Dom yang langsung berdiri dan berlari ke lantai 2 yang di ikuti oleh Edward di belakang nya
Tok...tok..tok..
"Lana, kami masuk ke kamar mu ya" ucap Dom yang langsung membuka pintu kamar Lana dan melihat kamar Lana yang seketika berantakan dan Dom melihat Lana membuka setiap Koper yang dia bawa dari Indonesia
"Lana, apa yang kamu cari?" tanya Edward yang berada di belakang Dom
"Itu Om, kayak nya aku lupa bawa" ucap Cia Lana bingung
"Maksud mu apa yang lupa kamu bawa Lana?" tanya Dom kembali tak paham
"Aku lupa bawa pompa ku Om, kalau gak di pompa dia semakin deras keluar nya" ucap Lana
"Hah? Pompa? Deras?" tanya Edward bingung dan melirik Dom dan Dom juga tak paham dengan apa yang di katakan Lana saat ini sehingga hanya bisa mengendikkan bahu nya saja
"Memang apa yang perlu di pompa hingga saat ini keluar Deras, Lana?" tanya Edward yang semakin membuat nya penasaran
"Om, eehhmm aku memiliki kelainan dalam tubuh ku, sejak Sekolah kelas 3 pertengahan tahun ini tadi, tiba tiba saja aku bisa mengeluarkan Asi tanpa melahirkan bayi" ucap Lana dan seketika membuat kedua Om nya saat ini melongo tiba-tiba
"Serius Lana? Dengan apa yang kamu katakan?" tanya Dom dan Lana hanya mengangguk saja
"Aku serius Om, ini kalau gak di pompa bakal netes terus, biasa nya kadang-kadang aja sederas ini, biasa nya gak dan bodoh nya aku, aku sampai lupa membawa alat nya yang ketinggalan di Indonesia" ucap Lana frustasi
"Apa ada toko kesehatan di dekat sini Om?" tanya Lana lagi dan Edward yang melihat jam sudah memasuki waktu malam hanya menggelengkan kepala nya saja
"Haduh, gimana ini, mana nyeri banget" ucap Lana frustasi
"Om pernah dulu punya teman kayak kamu, kalau dia lupa memompa nya maka dia meminta kekasih nya untuk menghisap nya, tapi kalau kamu kan gak punya kekasih" ucap Dom yang memberikan saran tapi juga bingung memberikan pernyataan
"Om punya kekasih gak?" tanya Lana pada kedua Om nya dan kedua serempak menggelengkan kepala nya karena tak mengerti maksud Lana
"Ya sudah, Om lakukan aja sama kayak teman Om itu, aku kan keponakan Om jadi gak masalah, karena aku sudah gak punya cara lain" ucap Lana yang sudah pasrah dengan keadaan saat ini
"Maksud nya Lana? Om gak paham" tanya Edward bingung
"Om kan gak punya Kekasih ,jadi kalau aku meminta Om melakukan nya, aku gak akan kena sebutan pelakor dengan kekasih Om berdua, itu maksud nya, jadi Om, aku minta tolong, tolong lakukan seperti teman Om juga ya, nyeri banget ini, bantuin ya" rengek Lana dengan wajah frustasi
"Kalau Om gak bisa bantuin ya udah keluar aja dari kamar ku, biar aku yang mikirin ini kayak apa" kesal Lana
"Gimana Dom?" tanya Edward yang setengah frustasi saat berada di luar kamar Lana
"Aku juga bingung Ed, gimana ini, kamu kan tau aku juga gak pernah pacaran, mana pernah aku kayak gitu" ucap Dom
"Tapi kalau dia gak kita bantu, bisa-bisa bengkak dan demam akhir nya Ed" ucap Dom lagi
"Ya terus gimana? masa kita gituin?" tanya Edward frustasi
"Ya mau gimana lagi, hanya itu cara nya buat bantuin Lana" ucap Dom
"Aku mau bantuin Lana, kasian dia Ed, kalau sampai dia sakit, kita juga yang repot Ed" ucap Dom lagi
"Ya sudah deh, aku juga bantuin" ucap Edward akhir nya memutuskan
Tak lama mereka berdua pun masuk dan melihat pakaian Lana yang telah semakin basah di sekitar sana dan semakin melebar luas
"Lana" panggil Dom
"Gimana Om? kalau Om gak kasih solusi, mending Om keluar aja dari Sini, Lana lagi pusing ni cari jalan keluar nya" ucap Lana ketus
"Om berdua mau deh bantuin Lana" ucap Edward
"Bener? bakalan jijik gak?" tanya Lana menatap wajah kedua nya dengan ragu
"Di coba dulu Lana" ucap Dom
"Ya udah deh, sini berdua" ucap Lana
Lalu mereka berdua pun menghampiri Lana dan Lana pun mulai melakukan nya
Setelah beberapa menit kemudian
"Ternyata rasanya gini ya Lana" ucap Edward
"Iya rasa nya Aneh ya Ed" ucap Dom
"Iya kah Om? mana Lana tau, kan gak pernah ngerasain" ucap Lana
"Ya udah, Om keluar dulu, Lana mau istirahat" ucap nya
Tak lama Edward dan Dominic pun pergi ke kamar nya masing-masing
Pagi Hari nya
Dom yang mulai bangun dan ingin memasak sarapan seperti biasa nya, saat ini merasakan perbedaan di tubuh nya setelah meminum Asi kemaren
Tubuh nya saat ini terasa lebih segar di banding kan kemaren saat sebelum meminum hal itu
"Ed, apa tubuh mu sangat ringan hari ini?" tanya Dom saat melihat Edward duduk di meja makan
"Iya Dom, aneh ya, apa karena Asi ya?" tanya Edward
"Mungkin aja Ed, apa Lana sudah bangun? kata nya hari ini mau liat Kampus mu Dom?" tanya Edward
"Iya, bangunkan dulu Ed, aku mau buat sarapan buat kita bertiga dulu ya" ucap Dom dan Edward bergegas naik kembali menuju kamar Lana
"Lana, bangun, kata nya mau lihat Kampus hari i...ni" ucap Edward terputus saat melihat Sang keponakan yang saat ini masih tertidur namun pakaian nya ter buka di bagian itu sehingga menampakkan kesukaan nya yang baru di rasa kan oleh nya kemaren
Edward pun langsung dengan terburu-buru menutup nya dan menggerakkan badan Lana untuk segera bangun dan bergegas mandi
"Lana bangun, sudah pagi, kata nya hari ini mau liat Kampus Dom" ucap Edward lagi
"Heemm, iya Om, bentar Lana buka mata dulu" sahut nya yang sesekali menguap dan mengucek mata nya
"Cantik banget ya kalau bangun tidur gini, ponakan Om" sahut Edward yang mengelus rambut Lana
"Ih apaan Om, pagi-pagi udah ngegombal, jangan-jangan dia pengen lagi kayak tadi malam ya?" selidik Lana
"Gak lah cantik, cukup tadi malam aja, itu juga buat nolong kamu aja kan" ucap Edward dan Lana pun mengangguk setuju
"Ayo sekarang mandi, di tunggu Dom buat ke kampus nya" ucap Edaard dan Lana lagi-lagi hanya menganggukkan kepala nya
kasian lana