Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

BaB 1

"Mas,jatah bulanan nya mana Mas?" pinta ku pada Mas Rihan yang lagi sarapan.

"kamu ini bisanya cuma minta uang terus, gak tahu apa kalau cari uang itu capek harus banting tulang seorang diri untuk kebutuhan keluarga." Jawab Mas Rihan.

"Bukan begitu Mas, soalnya jatah bulanan yang kamu kasih tidak cukup untuk sebulan Mas. Belum bayar tagihan air, belum isi token listrik, belum bayar tagihan wifi, dan beras di dapur habis, minyak habis, bumbu dapur juga habis Mas." kataku

Ibu mertuaku baru keluar dari kamar nya berjalan menghampiri kami yang lagi berdebat.

"Ada apa sih kalian ini. Masih pagi sudah ribut saja. Apa yang kalian ribut kan ?" Tanya mertuaku.

"Ini Bu, Kanya minta jatah bulanan nya ditambah.Katanya 1 juta sebulan tidak cukup." Jawab Mas Rihan.

"mungkin uang itu dia pakai untuk foya Faya kali, makanya gak cukup. Emang dasar istri mu itu boros sekali. Padahal hanya duduk dirumah saja. Masakan pun hanya tahu,tempe, kangkung, tak pernah makan ayam. Masih di bilang gak cukup. Lalu dikemanakan uangnya?" Omel mertuaku panjang lebar.

"Bukan beyBu, jatah bulanan yang Mas Rihan kasih itu memang tidak cukup Bu," Aku masih mencoba bicara lembut kepada mertua ku.

"Aku...."

Belum selesai aku ngomong. Mas Rihan sudah memotong omongan ku

"Udah udah, bisa diam gak Kamu Kanya? Uang terus yang kamu minta, kau pikir gampang apa cari uang. Udah syukur aku kasih kamu jatah 1 juta sebulan daripada tidak aku kasih sama sekali.!" Kata Mas Rihan.

"Benar emang istri mu itu gak pandai bersyukur, sudah abaikan istri mu. Udah gak kerja, bisanya cuma numpang hidup saja. Dasar benalu." cerocos Mertuaku.

"Sabar sabar,"Batinku sambil aku mengelus dadaku. Aku pun beranjak dari kursi hendak mencuci piring. Malas aku berdebat dengan Mas Rihan dan Ibu Mertua ku. Kalau Mertua ku sudah ikut campur, omongan nya akan kemana mana.

"Lihat lah istri yang kamu pilih ini. Gak ada sopan santun nya sama sekali."

"Udalah Bu, biarkan saja dia.Rihan mau berangkat kerja dulu Bu."

Flashback On

sejak meninggalnya bapak mertuaku, Mas Rihan membawa ibu dan adiknya untuk tinggal di rumah kami tanpa meminta pendapat ku. Bukan aku tak suka dengan keluarga suamiku. Tapi Mas Rihan membawa keluarga nya tanpa berunding dengan ku. Seperti tidak menganggap keberadaan ku

Rumah yang kami tempati ini adalah rumah ku sendiri yang aku beli sebelum menikah dengan Mas Rihan. Aku membelinya dengan hasil kerja keras ku sebelum menikah dengan Mas Rihan.

Dulu aku bekerja dari staf biasa, sampai 4tahun aku naik jabatan menjadi manager di perusahaan yang cukup ternama di kota ku.

Dan disitulah aku mengenal Mas Rihan, dia dulu seorang staf disana. Kami menjalani hubungan selama 1 tahun dan Mas Rihan mengajakku menikah. Aku pun menerima Mas Rihan, Karena menurut ku Mas Rihan orang baik dan bertanggung jawab.

Setelah 5bulan menikah datang berita duka. Bapak mertuaku meninggal, karena sakit.

2 bulan kemudian,Mas Rihan kembali tapi tidak seorang diri. Mas Rihan datang bersama ibu dan adiknya dengan membawa koper besar. Aku yang penasaran pun menarik tangan Mas Rihan.

"Mas, itu kenapa Ibu dan Sarah bawa koper kesini?" Tanyaku.

"Mulai hari ini ibu dan Sarah tinggal disini." Jawab Mas Rihan.

"Tapi kenapa Mas gak ngasih tahu aku lebih dahulu?"

Belum sempat di jawab Mas Rihan, Ibu langsung menjawab.

"Memang Ibu tinggal di rumah anak ibu sendiri harus minta persetujuan kamu, emang kamu siapa? Toh ini rumah anak ku, bukan rumah mu." Jawab mertua ku dengan ketus.

Apa mereka tidak tahu kalau rumah ini memang milikku, tapi dengan entengnya Ibu Mertua ku ngaku ngaku rumah anaknya.

"Iya inikan rumah Kak Rihan, Kak Rihan yang beli rumah ini , jadi terserah kamu dong mau tinggal disini. KoK Mba Kanya yang sewot." Kata Sarah.

"Kamu gak senang dan gak terima kalau ibu tinggal disini? Tanya mertuaku.

"Bukan begiyBu, Kanya bukan gak senang ibu tinggal disini, tapi Mas Rihan gak memberi tahuku kalau Ibu dan Sarah akan tinggal disini."

Udah, jangan banyak alasan kamu.Sana siapkan Kamar untuk Ibu dan Sarah."

Flashback off

"Mbak.....mbak Kanya..." Panggil Sarah.

"Ada apa Rah?Pagi gini sudah teriak teriak." Tanya Kanya.

"Minta uang jajan dong Mbak." Dengan menengadahkan tangan nya meminta uang pada Kakak ipar nya.

"Bukankah kamu sudah dikasih jatah uang jajan sama Kakak mu selama satu bulan Rah?" Tanya Kanya.

Rihan memang menjatah uang untuk ibu dan adiknya. Masingmasing 2juta bahkan jatah mereka lebih besar dari jatah Kanya yang hanya dikasih 1juta sebulan. Dan Kanya tidak pernah tahu menahu berapa jumlah jatah yang diberikan Rihan ke ibu dan adiknya.

Betapa miris hidup Kanya yang merupakan seorang istri tapi hanya mendapatkan jatah 1juta sebulan. Itupun dipakai untuk membayar kebutuhan rumah. Dari bayar wifi, tagihan air, token listrik dan keperluan dapur sehari hari.

Satu juta sebulan tidak cukup sampai sebulan. Untungnya Kanya masih punya tabungan ketika Kanya masih bekerja menjadi manager dulu dan dia juga punya Hobby menulis sejak Kanya kuliah.

"Iya, Mas Rihan memang kasih jatah padaku, tapi itu sudah habis Mbak. Makanya aku minta Mba. Ayo cepat Mba mana uang nya, Aku udah mau telat sekolah nih,"kata Sarah

"Gak ada Rah, uang yang Kakak kamu kasih ke mbak itu untuk kebutuhan rumah. Kalau mbak kasih ke kamu nanti malah uang nya gak cukup. Kamu coba minta ibu deh, Ibu kan juga dapat uang bulanan dari Kakak kamu"

Ibu Ratih yang mendengar itu langsung saja menjawab.

"Ehhh ...tidak..tidak ..enak saja ini uang dari Rihan untuk ibu. Uang ini mau ibu pakai untuk arisan perhiasan." Sambil melengos berjalan menuju kamar.

"Ayo mbak cepat lah, udah mau telat nih mbak. Tinggal kasih saja apa susah nya sih. Lagian itukan uang dari Kak Rihan juga "

mau gak mau dengan berat hati Kanya memberikan 100ribu ke Sarah.

"lha kok cuma 100ribu sih Mba, tambahin lagi dong. Gak cukup nih, untuk nongkrong sama temen teman aku nanti.".

"Mau ambil atau tidak? Kalau gak mau sini kembalikan lagi."

"Iya iya aku ambil." Tanpa mengucapkan terima kasih, Sarah nyelonong berlalu meninggalkan Kanya. Sambil jalan keluar mata Sarah menangkap ada kunci motor di atas meja ruang tamu, Sarah langsung ambil dan langsung tancap gas.

Kanya yang melihat itu langsung mengejar Sarah karena motor miliknya yang dibeli sewaktu masih kerja dulu.

Kanya mau pakai motor itu untuk pergi belanja kebutuhan dapur dan tanpa izin Sarah malah membawanya.

Kanya terlambat, motornya sudah dibawa pergi oleh Sarah. Kanya yang masiokesal dengan tingkah adik iparnya pun harus merelakan motornya dibawa adik iparnya.

Mau berlari ngejar pun tak mungkin karena motor nya sudah jauh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!