NovelToon NovelToon
Menikahi Paman Mantan

Menikahi Paman Mantan

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Gresya Salsabila

Valerie memutuskan pulang ke Indonesia setelah dikhianati sang kekasih—Kelvin Harrison. Demi melampiaskan luka hatinya, Vale menikah dengan tuan muda lumpuh yang kaya raya—Sirius Brox.

Namun, siapa sangka, ternyata Riu adalah paman terkecilnya Kelvin. Vale pun kembali dihadapkan dengan sosok mantan, juga dihadapkan dengan rumitnya rahasia keluarga Brox.

Perlahan, Vale tahu siapa sebenarnya Riu. Namun, tak lantas membuat dia menyesal menikah dengan lelaki itu, malah dengan sepenuh hati memasrahkan cinta yang menggebu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengalaman Pertama Riu

Di tempat yang berbeda, Riu mengepal sambil menatap nanar ke arah ponsel. Pesan yang baru masuk dari orang kepercayaannya mengobarkan api cemburu dalam hatinya.

Sander, keponakan yang selama ini dianggap baik dan tidak serakah seperti orang tuanya, ternyata menyimpan rasa untuk Vale.

"Ternyata Kelvin saja tidak cukup, ada Sander juga yang ikut mengejar istriku. Kesialan macam apa ini? Aku harus bersaing dengan lelaki-lelaki muda yang tak lain adalah keponakanku sendiri. Huh!" Riu mendengkus kasar.

Seumur-umur baru sekarang mencintai wanita, tetapi justru dicintai juga oleh dua keponakannya. Apa tidak ada pria lain yang patut menjadi saingan? Harus mereka yang masih ada hubungan darah dengannya? Gila! Benar-Benar gila!

Cukup lama Riu terpaku sambil mencengkeram ponsel yang sudah lama padam. Sampai tak sadar jika detak waktu terus berjalan, bahkan sinar jingga surya pun hampir meredup. Sampai kemudian, wanita yang menjadi pusat pikirannya, menginjakkan kakinya di kamar itu.

"Kamu sedang apa?" tanya Vale sambil meletakkan tas kerjanya. "Aku tadi mampir di restoran, beli makanan. Aku sudah menyuruh Bibi menyiapkannya di meja, setelah ini kita makan ya."

Riu tidak menyahut, sekadar menatap Vale dengan lekat dan lama, membuat Vale teringat lagi dengan pesan Riu tadi siang. Sebenarnya ... ada apa dengan dia?

"Ada yang salah denganku?" Vale menunjuk dirinya sendiri, tak nyaman rasanya terus dipandangi tanpa henti. "Atau ... ada masalah lain dengan keluargamu?" sambungnya.

"Kemari!" Riu meletakkan ponselnya dan mengulurkan tangan ke arah Vale, hingga wanita itu mendekat dan berhenti tepat di hadapan Riu.

"Ada___"

Omongan Vale terhenti karena tiba-tiba lengannya ditarik oleh Riu, sampai tubuhnya terhuyung dan jatuh tepat di pangkuan Riu. Vale tersentak, teringat dengan kaki Riu yang lumpuh. Bagaimana jika nanti membuatnya kesakitan dan berdampak lebih fatal lagi?

"Maaf, aku tidak sengaja." Vale buru-buru menarik diri. Namun, di saat yang sama Riu juga menahannya. Tenaga Vale kalah kuat, jadi posisinya pun tidak berubah. Tetap di pangkuan Riu.

"Jangan bergerak!" ujar Riu sembari melingkarkan lengannya di pinggang Vale. Cukup erat, sampai tubuh Vale merapat dengan tubuhnya.

"Kakimu ... kakimu___" Vale gugup seketika. Wajah Riu kini begitu dekat dengannya, bahkan embusan napas saja terasa menghangat di lehernya.

Vale tak bisa mengontrol detak jantung. Berpacu cepat seperti genderang perang. Sampai ia takut Riu ikut mendengar. Bisa-bisa nanti dianggap dirinya jatuh cinta pada lelaki itu. Duh, harus bagaimana sekarang?

"Hari ini tidak ada masalah, semua berjalan lancar sesuai dengan rencana. Mereka yang berbuat licik, sudah berdiam diri di tempat yang seharusnya. Dan harta yang menjadi hakku, sebentar lagi juga akan kembali ke tanganku," ucap Riu.

"Lalu, kamu kenapa?"

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin berdekatan dengan istriku. Vale ... tunggulah beberapa saat lagi. Aku akan memberimu posisi nyonya yang tidak ada duanya," ujar Riu, membuat Vale makin lepas kendali.

Kini, bukan hanya detak jantung yang melebihi batas normal, melainkan kaki pula ikut gemetaran dibuatnya. Andai Riu melepaskan rangkulan, pastilah ia jatuh lunglai ke lantai.

"Apa maksudmu?" tanya Vale dengan suara pelan dan tertahan. Itu pun butuh usaha keras untuk mengeluarkannya.

"Tetaplah berdiri di sampingku. Aku akan memberimu tempat yang tinggi dan istimewa." Jawaban Riu melenceng dari pertanyaan, dan itu membuat Vale makin lepas kendali, hingga tak sadar tangannya mencengkeram erat kemeja Riu.

Rupanya, bayangan Sander yang menggoda Vale sukses mengikis kesabaran Riu. Tak mau lagi menunggu sampai beberapa hari ke depan. Saat itu juga dia ingin menegaskan bahwa dirinya layak dijadikan sandaran. Esok ataupun nanti tak perlu mengakhiri pernikahan, justru membina dan merajutnya dengan cinta yang nyata.

"Aku ... aku___"

"Kamu tidak perlu memikirkan kekhawatiran orang tuamu. Karena pada saatnya nanti, aku juga bisa memberikan apa yang mereka mau. Hanya saja ... waktu belum mengizinkan itu. Vale ... kamu pasti mengerti apa maksudku, kan?" Karena Vale tak meneruskan kalimatnya, Riu jua yang kembali bicara. Sayangnya, butuh sedikit jeda untuk mencerna dan memahaminya.

Belum sempat Vale menemukan arti dari kalimat itu, tangan Riu sudah meraih tengkuknya. Menarik dengan pelan hingga wajah keduanya nyaris merapat.

Pipi Vale memanas, namun Riu malah mengulas senyuman. Lantas dalam satu tarikan napas, Riu berhasil menempelkan bibir keduanya. Selagi Vale masih terkejut, Riu sudah memainkannya dengan lembut. Meski pertama kali baginya, tetapi rasa manis yang ada di bibir Vale menuntunnya menjadi pencium yang andal.

Setelah beberapa saat berlalu, Riu melepaskan ciumannya, juga menahan dagu Vale agar tidak menunduk. Dengan senyum yang kembali terkulum sempurna, Riu menggerakkan jemarinya dan mengusap ujung bibir Vale yang basah.

"Aku tidak melanggar janji," bisiknya disertai tatapan penuh arti.

Vale tak menjawab. Dia hanya bisa berpikir keras. Mengaitkan satu demi satu kalimat yang sejak tadi terlontar dari bibir Riu.

"Mungkinkah dia___" batin Vale dengan perasaan yang tak menentu.

"Kita makan dan setelah itu bersiap-siaplah! Papa mengajak kita makan malam bersama. Kelvin dan keponakanku yang satunya akan hadir juga di sana. Nanti sekalian aku akan mengenalkanmu sebagai istriku," ujar Riu.

Vale mengangguk, "Baik."

Tanpa memaki atau sekadar melayangkan protes singkat, Vale langsung bangkit dan meninggalkan pangkuan Riu. Dia menuju kamar mandi dan menutup wajahnya di sana.

"Apa yang kulakukan barusan?" gumam Vale dengan jantung yang masih berdegup kencang.

Vale tak habis pikir dengan dirinya kini. Normalnya, dia protes dan memperingati Riu agar tidak mengulangi perbuatannya. Namun, nyatanya dia hanya diam. Bahkan, jauh di dalam hati terselip sanjungan atas perlakuan Riu barusan. Tanpa tahu malu juga mendamba perlakuan serupa di kemudian hari. Vale, apakah kau sudah jatuh cinta dengannya?

______

Pukul 07.00 malam di rumah utama keluarga Brox. Satu pria paruh baya dan dua lelaki muda tampak duduk di sofa yang berbeda. Kendati ketiganya duduk berdekatan, tetapi tidak ada kata yang terucapkan. Masing-masing sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Jason berpikir keras, mencari solusi atas masalah yang menimpa keluarganya. Kelvin terus mendesak agar dirinya bertindak dan membebaskan Annisa, Theo, serta yang lain. Sementara di sisi lain, tak akan mudah meluluhkan hati Riu. Anak yang selama ini ditirikan itu, telah menyimpan kekecewaan yang teramat besar.

Sedangkan Kelvin, pikirannya bercabang ke mana-mana; bagaimana cara membebaskan orang tuanya, bagaimana cara mempertahankan aset yang sudah ada, dan bagaimana caranya merebut kembali Vale.

Berbeda dengan mereka berdua, apa yang dipikirkan Sander terbilang ringan. Saat ini yang paling dominan hanyalah status Vale, yang ternyata sudah menikah. Dia terus bertanya-tanya, seperti apa bentuk lelaki yang beruntung itu.

"Apa Paman tidak jadi datang malam ini?" celetuk Kelvin, membuyarkan pikiran Jason dan Sander.

"Pasti datang," jawab Jason.

Kelvin hanya mendengkus kasar. Pikirnya, sang kakek terlalu baik pada pamannya itu. Sudah nyata-nyata bersikap kejam, masih saja dipandang baik.

Sesaat kemudian, suara ketukan sepatu mendekat ke arah mereka. Kompak, ketiganya menoleh ke pintu penghubung yang masih kosong. Tanpa berkedip, mereka menunggu sosok yang akan muncul di sana.

Bersambung...

1
Ruk Mini
ajibbbbb...luar biasa. tokoh y tangguh, alur y sat set, inspiratif..sgt menghibur..jempol buat kau thorr..tq d tgg karya2 mu lgi🙏👍👍👍
awesome moment
bnr2 definisi...jalan dlu, mikir blakang
Takdir Hidupku
Cuma sander yang yang g gila harta😊
Takdir Hidupku
the trnyata cowo mokondo😅
Takdir Hidupku
pembalasan sang mantan ya val😅
Takdir Hidupku
Aku yakin riu hanya pura² lumpuh demi mengungkap semua kejahatan kakak nya
Takdir Hidupku
Mampir aku nya Thor semoga Happy end
IG👉Salsabilagresya: Terima kasih, Kak🥰🥰 happy ending kak
total 1 replies
Rahble
Luar biasa
Lies Atikah
apapun kelakuan nya tetap saja jason hidup bahagia bergelimang harta dan orang 2 pun menyayangi nya sungguh enak jadi jason tak ada tuh karma atau balasan dari orang 2 yang di zolimi pembaca sedih jason tetap bahagia selamat jason
IG👉Salsabilagresya: Nanti ada karmanya kok, Kak🥰🥰
total 1 replies
Lies Atikah
dasar kevon serasa di hianati sukurin
IG👉Salsabilagresya: 😃😃😃😃😃😃
total 1 replies
Lies Atikah
dasar si jakson kolot ku maneh udah gitu bau lagi
Lies Atikah
emang enak vin berasa yah sampai kehati hehe
Lies Atikah
bagus Riu yang tegas sedikit kejam boleh lah
Lies Atikah
antepkeun we Riu tonk di denge geuleuh boga bapa kitu si jason mah rada gelo
Lies Atikah
antepkeun we Riu tonk di denge geuleuh boga bapa kitu si jason mah rada gelo
Lies Atikah
ih Riu aku padamu deh
Lies Atikah
aghirnya belah kadu juga hehe jut ahthor
Muhamad Ilham Alfirdaus
makin seru saja ini cerita keren 👍👍
Osafa
ceritanya baguusss thorrrr.....sukses ya thorrr/Drool/
Ray Jepara
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!