Shela... Seorang gadis yang terpaksa menikah dengan laki-laki yang belum ia kenal demi mendapatkan uang dari ibu laki-laki itu untuk biaya operasi adik satu satunya. Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akahkah dia mendapatkan cinta Zevan yang sama sekali tidak mencintainya atau dia harus pergi dan mengakhiri pernikahannya dengan Zevan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azra_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Bukan kencan
"Kakak... Tolong aku" sekelebat suara bocah perempuan memanggilnya. Zevan memegang kepalanya dan bersandar pada mobil.
"Kenapa?" tanya Shela panik
"Aah gak apa-apa" Jawab Zevan
"Beneran gak apa-apa?" Tanya Shela memastikan.
"Iya aku gak apa-apa"
"Ya udah kita pulang sekarang"
Keduanya masuk ke dalam mobil. Zevan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Diperjalanan Zevan masih memikirkan bayangan bocah kecil yang memanggilnya kakak.
Setelah beberapa jam perjalanan, mobil yang dikendarai Zevan berhenti di parkiran apartemen. Shela yang duduk dikursi penumpang tertidur sangat pulas. Zevan tidak tega membangunkan Shela, dia pasti sangat kelelahan karena beberapa hari menginap di rumah sakit. Kalau yang tertidur disampingnya adalah Viona mungkin Zevan akan langsung menggendongnya. Tapi ini berbeda, Shela sangat menjaga jarak dengan Zevan, walaupun mereka suami istri Shela tak pernah bersentuhan dengan Zevan. Akhirnya Zevan membiarkan Shela yang sedang tertidur, dia akan menunggu sampai Shela terbangun. Zevan memperhatikan wajah mulus Shela yang terlihat tenang saat tidur. Wajah perempuan asing yang tak dikenalnya namun kini sudah berstatus sebagai istrinya.
Sudah lebih dari tiga puluh menit namun Shela tak kunjung bangun, Zevan berinisiatif untuk menggendong Shela namun dia urungkan. Akhirnya dia membangunkan Shela, menggoyangkan bahu Shela perlahan tapi tak kunjung bangun.
"Nyenyak banget sih tidurnya" gumam Zevan "Shela, bangun kita udah sampai" Zevan memegang bahu Shela menggoyangkannya perlahan seperti yang dilakukannya tadi. Shela hanya menggeliat. Zevan mendekatkan wajahnya ke wajah Shela, namun saat wajahnya sudah berjarak beberapa centi Shela membuka matanya.
"Aaaaaaaa" Shela berteriak saking terkejutnya melihat wajah Zevan berada sangat dekat. "Kamu mau ngapain? Tanya Shela sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Zevan tak kalah panik, dia segera memundurkan tubuhnya. Sebenarnya dia hanya berniat membangun Shela, tapi entah kenapa dia mendekatkan wajahnya ingin mencium Shela karena gemas tak kunjung bangun. Dia pun merutuki kebodohannya.
"Aku cuma mau bangunin kamu, dari tadi dipanggil gak bangun-bangun. Kita udah sampai dari satu jam yang lalu". jawab Zevan
"Haaah.... masa sih? Wajah Shela semakin panik.
"Hemm" jawab Zevan
"Apa?" Shela semakin bingung dengan jawaban ambigu Zevan.
"Ayo turun" Zevan membuka pintu mobilnya, disusul Shela yang juga keluar dari mobil. Mereka berjalan beriringan menuju lift, didalam lift Shela terlihat canggung.
"Tadi kamu beneran nungguin aku bangun sampai satu jam?" tanya Shela menatap Zevan yang berdiri disampingnya.
"Kamu gak percaya?" Zevan malah balik bertanya.
"Maaf... kayaknya aku kecapean jadi pulas banget tidurnya" Shela jadi kikuk, merasa malu sendiri membayangkannya.
"Hemmm"
'Apa sih hemm hemm mulu. Apa dia marah?' batin Shela
Ting.... Pintu lift terbuka. Mereka segera keluar menuju apartemen. Setelah masuk, Zevan merebahkan tubuhnya disofa. Sementara Shela masuk ke dalam kamar.
Drrttttt...drrttttt.... Ponsel Zevan berdering.
Viona memanggil....
"Iya sayang" Sahut Zevan setelah menggeser tombol hijau.
"Kamu sibuk terus gak pernah punya waktu buat aku, kamu selalu ngurusin perempuan itu" teriak viona sampai Zevan menjauhkan ponsel dari telinganya.
"kenapa sih kok tiba-tiba langsung marah-marah" tanya Zevan dengan nada tenang.
"Aku curiga sama kamu, jangan-jangan kamu mulai suka kan sama perempuan itu, buktinya kamu udah jarang banget hubungi aku"
"Vio, aku tuh cuma cinta sama kamu, pernikahan aku sama Shela hanya status. Sudah berapa kali aku bilang, setelah setahun aku akan menceraikan Shela" Zevan berusaha meyakinkan Viona, karena wanita itu selalu cemburu. Tanpa Zevan sadari suaranya cukup keras hingga terdengar ke kamar Shela.
"Aku cuma takut dia menggoda kamu Van, aku takut kamu mengingkari janji kamu. Apalagi akhir-akhir ini kita jarang ketemu karena kamu selalu sibuk" Viona masih berapi-api.
"Kamu sabar sedikit ya, setelah setahun aku akan mengurus semuanya. Dan kita akan menikah". Zevan kembali meyakinkan Viona.
"Janji ya?"
"Iya aku janji, udah dulu ya gerah banget mau mandi"
"Ya udah...byee"
"Byee" Zevan mengakhiri panggilannya. Beranjak dari sofa menuju kamarnya.
Sementara Shela memegang dadanya dibalik pintu kamarnya. Kembali mengingat kata-kata Zevan dirumah sakit. "Kak Zevan janji akan membahagiakan kak Shela" itu lah kata-kata yang Zevan ucapkan pada Reyhan. Dia sempat berharap walaupun sedikit, mungkin rumah tangganya akan berjalan dengan baik seiring berjalannya waktu pikirnya. Namun setelah mendengar percakapan Zevan dengan Viona barusan, seolah menghempaskan harapannya.
"Kenapa aku berfikir, dia akan menepati janjinya pada Reyhan. Dia juga berjanji akan menikahi Viona setelah menceraikan aku. Seharusnya aku tidak mudah percaya pada ucapannya" gumam Shela
Jam menunjukkan pukul 7.00 malam
Setelah mandi Shela merebahkan tubuhnya di tempat tidur, membuka ponselnya melihat grup chat "bidadari surga" grub yang anggotanya hanya tiga orang itu. Shela mulai mengetik sesuatu.
Shela : Haiiii gaesss kangen banget sama kalian ❤️
Tak butuh waktu lama Tiara membalas chat shela
Tiara : Aku juga kangen banget sama kamu 😘
Dinda mengetik....
Dinda : Gimana keadaan adik mu shel?
Shela : Alhamdulillah udah sembuh, udah pulang dari rumah sakit. Makasih ya atas doanya.
Tiara : Syukurlah kalau adikmu udah sembuh.
Dinda : Besok udah masuk kerja dong?
Shela : Iya besok aku masuk kerja, udah kangen sama kalian 😊
Dinda : Tau gak? Pak Aldo setiap hari nanyain kamu terus 😅
Tiara : Iya bener, kayaknya dia khawatir banget sama kamu shel
Shela : Masak sih?
Dinda : Iya dia khawatir banget sama kamu
Shela: Kok jadi bahas pak Aldo sih 😌
Tiara : Ya kali aja selain kangen kita, kamu juga kangen sama pak Aldo 😂😂😂
Dinda : Ingat suami Shela 🙈
Tok...tok...tok... Pintu kamar Shela diketuk
Shela : Udah dulu ya, aku mau pipis.
Pamit Shela mencari alasan keluar dari obrolan. Bergegas membuka pintu kamar. Terlihat Zevan berdiri diambang pintu, memegang kucing mobil.
"Ada apa?" Tanya Shela yang hanya mengeluarkan kepalanya dibalik pintu.
"Ayo keluar, kita cari makanan" ajak Zevan
"Hahh?" Shela mendadak lemot mendengar ajakan Zevan. Karen selama menikah ini pertama kali Zevan mengajaknya keluar walaupun sekedar membeli makanan.
"Aku lapar, gak ada makanan apapun didapur" Kesal Zevan melihat Shela yang hanya terbengong dibalik pintu. "Kamu juga belum makan kan?"
"Ya udah aku siap-siap sebentar" jawab Shela
"Gak usah dandan kita cuma cari makanan bukan kencan" sahut Zevan
'Siapa juga yang mau kencan sama kamu, dasar duta janji' gerutu Shela
Setelah lima menit Shela keluar kamar, tidak mengganti pakaian nya hanya menambahkan cardigan sebagai atasannya.
Diperjalanan
"Mau makan apa?" tanya Zevan
"Terserah"
"Jawab yang jelas, jangan menjawab dengan jawaban keramat seperi itu" Geram Zevan yang masih fokus menyetir menatap jalanan.
"Kalau suami peka pasti akan tau walau istrinya jawab terserah, tapi kamu kan bukan suami sungguhan jadi gak akan paham" entah mengapa hati Shela masih sedikit jengkel mengingat percakapan Zevan dan viona tadi.
"Nayshela" panggil Zevan
'Kenapa dia manggil mana lengkap ku, apa dia marah lagi?' Shela melirik Zevan "Apa?" Shela pura-pura bodoh.
"Aku sedang tidak ingin berdebat, cepat katakan mau makan apa?"
"Makan bakso" jawab Shela cepat
Tak sampai lima menit Zevan menghentikan mobilnya didepan warung bakso yang lumayan ramai.
"Ayo turun"
Setelah memesan, mereka memilih tempat duduk lesehan, sambil menunggu pesanan Shela asik bermain ponselnya.
"Aku ada di depanmu, tapi perhatian mu hanya pada ponselmu" celetuk Zevan tiba-tiba
"Hahh" Shela shock mendengar ucapan Zevan. 'Apa maksudnya? Tidak mungkin kan dia minta diperhatikan?'
"Kalau ditanya jawab, jangan cuma hahh hahh doang?"
"Memang nya aku mau memperhatikan siapa selain ponselku? Kamu? Kamu kan udah diperhatikan sama Viona pacar kamu itu". Jawaban Shela membuat Zevan kehabisan kata-kata. Bersamaan dengan pelayan mengantar pesanan mereka.
Sebelum makan Shela menambahkan kecap dan sambal kedalam mangkuk baksonya, tak ketinggalan sedikit kecap biar makin lezat.
"Jangan banyak-banyak sambalnya nanti sakit perut" tegur Zevan
"Makan bakso kalau gak pedes mana enak" jawab Shela sambil mengaduk baksonya.
"Ternyata kamu hanya pintar menasehati Reyhan untuk jaga kesehatan, tapi kamu sendiri gak tau menjaga kesehatan" ejek Zevan
Shela hanya mendelik tanpa menjawab dan memulai memakan makanannya, membuat Zevan tergelak kemudian memakan makanannya juga. Selesai makan mereka ingin beranjak dari duduknya.
"Nayshela!!!"
Tiba-tiba suara seorang perempuan memanggilnya.
"Kamu!!!"
.
.
.
.
Bersambung
Hayooo siapa ya yang manggil Shela? Kita buat si duta janji agak cemburu bisa gak ya? Wkwkwk
mampir
thor