Ternyata Aku Adalah Yang Kedua

di perusahaan Alcantara grub tepat nya di ruangan CEO, Azzam saat ini tengah duduk di kursi kebesaran nya, usai menyelesaikan meting dengan para staf yang bekerja di perusahaan itu , Azzam sedang menatap benda persegi empat yang saat ini berada di tangan nya sambil menyandarkan tubuh nya di kursi dan memutar-mutar kan kursi itu, Azzam sedang mengecek cctv yang berada di dalam apartemen nya yang tersambung ke handphone yang sedang di pegang nya saat ini,

Ia hanya ingin memastikan apa kah kedua pria dan wanita yang berada dalam apartemen nya tidak melakukan hal yang macam-macam, tepat saat Azzam Melihat Aisyah yang sedang menaruh makanan kedalam tempat makan, yang pasti ia tau itu untuk nya, membuat diri nya tanpa sadar mengukir senyuman di wajah datar nya, Azzam masih mengingat saat Aisyah tadi malam menunggu nya, seperti seorang istri sedang menunggu suami nya pulang, membuat Azzam pun merasa seperti memiliki istri.

"apa nanti Mora akan seperti itu kalau kami sudah menikah, rasa nya senang sekali di tunggu istri dan dilayani saat sedang makan seperti yang di lakukan Aisyah" batin nya

tanpa azzam sadari pintu ruangan nya saat ini telah terbuka lebar seorang wanita paruh baya sedang berjalan menuju ke arah nya,

Dan Wanita paruh baya yang melihat Azzam tersenyum sendiri pun mengerut kan dahi nya heran,

"azzam" Panggil wanita paruh baya itu yang tak lain adalah Linda ibu dari azzam dan martin,

Mendengar ada yang memanggil nya Azzam pun tersadar dari lamunan nya dan menoleh ke arah wanita paruh baya yang memanggil nya "mama, sejak kapan mama berada di ruangan ku?" ucap Azzam kaget, tiba-tiba saja mama nya sudah berada di hadapan nya,

"sejak kamu tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila" jawab Linda sambil berjalan ke arah sofa yang berada dalam ruangan itu, dan mendudukkan bokong nya disana.

Melihat mama nya duduk di sofa Azzam pun bangkit dari kursi kebesaran nya dan ikut duduk di sofa bersama dengan linda.

"tumben mama kesini, ada perlu apa?" tanya Azzam heran, tidak biasa nya, Linda menemui nya di kantor, biasa nya juga menelfon menyuruh Azzam kerumah kalau ada hal yang ingin di bicarakan.

"kebetulan mama tadi sedang mengecek restoran yang dekat dengan perusahaan mu, jadi mama mampir, kenapa? Apa kamu tidak suka kalau mama kesini?" tanya Linda karna mendapat pertanyaan seperti itu dari anak nya, Linda pun menjadi kesal

"tidak mam,Azzam cuma heran saja, biasa nya kan kalau perlu apa-apa pasti menelfon Azzam " jawabnya lagi

mendengar sautan yang tidak enak dari mama nya, Azzam pun menggeser duduk nya mendekati Linda berniat membujuk sang mama, yang seperti nya akan meledak

"mama hanya ingin mengajak mu makan siang di restoran mama" kata Linda ingin mengajak sang anak makan siang di restoran milik nya, karna memang seperti biasa juga Azzam makan siang di resto itu,

"tapi mah, nanti pembantu aku akan mengantar makan siang untuk ku" jawabnya karna memang betul Aisyah akan mengantar makan siang untuk Azzam, kalau dia ikut Linda makan di resto, nanti siapa yang akan memakan makanan yang dibuat oleh Aisyah pikir nya

Mendengar apa yang anak nya katakan, Linda pun mengerutkan keningnya, saat ini ia sudah keheranan sejak kapan Azzam punya pembantu dan akan mengantar makanan kesini juga

"sejak kapan kamu punya pembantu?" tanya Linda , anak nya tidak pernah memberi tahu nya kalau Azzam sudah mempunyai membantu

"sejak kemarin mah"

"o yah? dan sejak kapan kamu di bawakan makan siang?, biasa nya juga kamu makan di resto mama" tanya Linda lagi, dia tau Azzam tidak begitu suka dengan makanan di luar selain makanan mama nya

"baru di mulai hari ini mah, aku suka sama masakan nya maka nya aku menyuruh nya mengantar makan siang untuk ku" jawab Azzam ketus, ia tau mungkin mama nya akan bertanya lebih banyak lagi saat ini padahal itu hanya perkara seorang pembantu saja kenapa harus di interogasi segala.

mendapat jawaban dari Azzam ,Linda pun menyipitkan matanya, dan bertanya "apa dia masih gadis?" Linda jadi penasaran dengan pembantu anak nya itu, siapa tau pembantu azzam baik dan masih gadis kan bisa dia jodoh kan dengan Azzam dari pada bersama si mola itu pikir linda.

belum juga Azzam menjawab pertanyaan sang mama , pintu pun kembali terbuka, Ibnu sang asisten pribadi sekaligus sahabat nya masuk kedalam ruangan Azzam.

"eh ada tante" ucap Ibnu sambil membukukan badan nya

"sini kamu " panggil Linda kepada Ibnu sekarang mungkin giliran Ibnu yang akan di interogasi oleh Linda karna ia tidak puas dengan apa jawaban yang di beri Azzam pada nya.

"kenapa Tante? " tanya Ibnu heran, sambil duduk di sofa yang sama seperti yang di duduk Ki Azzam dan juga Linda

"apa pembantu Azzam gadis cantik?" tanya Linda kepada Ibnu, mama Azzam sudah penasaran pada sosok pembantu yang masakan nya enak menurut azzam

"oh Aisyah, dia janda cantik tan" jawab Ibnu santai , yang mana membuat Azzam mau pun Linda menjadi terkejut

"hah janda" teriak Azzam dan Linda bersamaan

"kau tidak tau zam?"

"mana aku tau, kamu tidak memberi tahu ku"

"aku juga baru tau dari vera,"

"apa dia punya anak Ibnu" tanya Linda menghentikan percakapan antara Ibnu dan Azzam

"tidak tan,"

"oh Sukur lah"

"kok sukur si mah"

"kan siapa tau cantik dan baik bisa mama jodoh kan dengan mu" kata Linda sambil menaik turun kan alis nya menggoda Azzam

"saya setuju tan" jawab Ibnu cepat, dia sangat setuju kalau Aisyah dijodoh kan dengan Azzam, karna melihat Aisyah yang sangat sopan menurut Ibnu.

"kalian ini apaan sih main jodoh-jodohkan, Azzam kan udah punya kekasih" jawab Azzam Tidak setuju, karna ia sangat mencintai mora sang kekasih, dan mana mungkin juga dia mau sama pembantu menurut nya itu sangat memalukan apa lagi Aisyah juga seorang janda.

"tapii"

"tok tok tok"

baru saja Linda ingin membantah perkataan Azzam, suara pintu menghentikan kan ucapan nya, dan ketiga orang yang duduk di sofa itu pun menoleh ke arah pintu

"permisi tuan, ini ada tuan Martin ingin masuk" ucap sekertaris Azzam

"baik suruh masuk saja" jawab Azzam kepada sekertaris seksi yang selalu mencari perhatian kepada azzam

Mendapat jawaban dari azzam, martin dan juga Aisyah pun masuk keruangan milik Azzam .

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ