NovelToon NovelToon
VR Immortal: Sekteku Aturanku

VR Immortal: Sekteku Aturanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Sistem / Kelahiran kembali menjadi kuat / Menjadi NPC / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Dwalkii

Di dunia kultivasi Cangxuan, Han Wuqing bereinkarnasi dari bumi ke dunia kultivasi abadi yang penuh kekuatan dan ketidakadilan.

Setelah berkultivasi selama 10 tahun dengan susah payah, tanpa dukungan apapun. Akhirnya cheat system muncul mewajibkan dia membuat sektenya sendiri.

System aneh yang mengizinkannya memanggil kesadaran orang orang dari bumi, seolah dunia adalah game virtual reality.

Orang-orang dari bumi mengira ini hanya permainan. Mereka menyebutnya "VR immortal".

Mereka pikir Han Wuqing NPC...
Mereka pikir ini hanya ilusi...

Tapi didunia ini— Dialah pendirinya, dialah tuhan mereka. Sekteku Aturanku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwalkii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemain Baru tiba di Arena Latihan

Suara halus menggema di benak tiap pemain baru—dingin namun sopan, seperti suara perintah surgawi dari langit:

[Sistem: Proses kelahiran berhasil diselesaikan.]

Petunjuk: Di setiap penjuru aula ini terdapat jalan keluar. Empat lorong tersembunyi di balik lengkungan tiang merah berukir naga.

Naiklah menuju permukaan arena Latihan dan terimalah instruksi awal dari Ketua Sekte.

ratusan lebih pasang mata melebar serempak. Beberapa mulai gelisah, menoleh cepat ke segala arah.

“Itu... di sana!” seru salah satu pemain, menunjuk pojok ruangan.

Empat sudut aula kini berpendar halus. Lengkungan-lengkungan raksasa berdiri megah dengan tiang merah berhiaskan ukiran naga melingkar. Masing-masing mengapit jalur batu menanjak, diselimuti aliran qi yang menyusuri dinding seperti untaian bintang yang menuntun dari bawah tanah ke permukaan dunia.

Langkah demi langkah, para pemain baru mulai bergerak. Ada yang berjalan ragu, ada pula yang matanya masih terpaku pada langit-langit aula, seolah tak ingin kehilangan secuil pun dari kemegahan itu. Beberapa menggenggam dada mereka, mencoba memahami napas dan detak jantung dalam tubuh yang terasa terlalu nyata.

“Ini... benar-benar terasa seperti dunia lain.”

“Bukan sekadar VR... ini seperti dilahirkan kembali.”

Lorong batu yang mereka susuri tenang dan sejuk, namun tak ada kegelapan. Lentera qi tergantung di langit-langit melengkung, menyinari jalan dengan cahaya lembut seolah menyambut kelahiran kembali mereka ke dunia yang lebih tinggi.

Dan ketika kaki mereka mencapai puncak lorong—

Arena Latihan Sekte Yuandao terbentang laksana istana langit.

Sebuah amfiteater bundar seluas lima lapangan bola terhampar di hadapan mereka. Medan latihan terbagi menjadi beberapa zona: lingkaran batu untuk duel tangan kosong, jalur batu untuk uji gerakan cepat, barisan tiang qi bergerak acak, serta boneka logam spiritual yang berdiri tegak seolah hidup. Rak-rak giok hitam tersusun rapi, memamerkan senjata latihan: tombak, pedang, golok, bahkan senjata tak umum seperti cambuk qi dan cakram angin.

Tribun giok putih menjulang di sekeliling arena, membentuk dinding melingkar bertingkat seperti gelang langit. Ukiran naga dan awan menghiasi setiap sisi, sementara lentera qi memancarkan cahaya alami dari sela-selanya, menenangkan namun penuh keagungan.

Puluhan pemain veteran telah duduk di sana, mengenakan jubah sekte masing-masing, sebagian melambaikan tangan sambil tersenyum, sebagian menyambut dengan tatapan tenang penuh makna.

Namun sebelum para pemain baru sempat melangkah lebih jauh ke arena...

Langit di atas mereka bergetar pelan.

Angin spiritual dari arah barat membawa serta aroma api dan logam. Cahaya senja terbelah—

Seekor burung raksasa menukik dari langit.

Sayapnya membentang luas, bulu merah menyala dengan gradasi ungu di ujungnya, memantulkan cahaya matahari bagaikan bara senja yang hidup. Setiap kepakan menebar percikan qi yang berkilau, membelah langit seperti hujan bintang.

Aura yang menyertainya hangat... namun menggetarkan hati.

Di punggung makhluk itu berdiri seorang pria.

Jubah hitam panjang membungkus tubuh tegapnya. Rambutnya diikat tinggi, berkibar tertiup angin tinggi. Sorot matanya menatap ke bawah dengan ketenangan dingin—penuh kendali, penuh jarak. Tak ada senyum. Tak ada keraguan.

Di bawah sana, ratusan pemain baru menengadah ke langit, mata mereka terbelalak.

Di antara mereka, seorang gadis bertubuh kecil berdiri mematung.

Rambut ungu-putihnya terikat dua kuncir, mata setajam pisau menatap langit tanpa berkedip.

“…Apa-apaan ini…”

Tubuhnya tegang, seolah napas saja bisa memecah keheningan dalam dirinya. Pemandangan di atas terlalu megah, terlalu asing.

Seekor makhluk suci yang tak mungkin ada di dunia modern, dan seorang pria yang berdiri di atasnya seolah sudah menjadi bagian dari langit.

Bukan sekadar berdiri. Ia berdiri seperti memang dilahirkan untuk berada di sana.

ToxicLily menatap, lalu mengerutkan alis.

“…Game macam apa yang butuh bos final di hari pertama?”

Ia menoleh perlahan.

Arena raksasa membentang di sekelilingnya—tempat duduk dari batu giok mengelilingi seperti lingkaran surgawi, para pemain veteran duduk di atas sana, tertawa dan menunjuk, seolah menyambut para ‘pendatang baru’ dalam pertunjukan teater kultivasi.

Zona pelatihan di tengah lebih menyerupai panggung dari film xianxia kelas atas—lengkap dengan lentera spiritual, medan duel, dan pancaran aura qi yang seolah bisa disentuh.

Udara hangat menyapu pipinya. Ia mencium aroma kayu dari lentera yang membara lembut, tanah basah yang baru tersentuh formasi spiritual, dan samar—harum logam dari senjata pelatihan yang dipajang di kejauhan.

“…Ini bukan sekadar VR,” bisiknya pelan. “Ini... sesuatu yang jauh lebih gila.”

Dalam diam, ia menarik napas panjang—dalam dan penuh rasa waspada. Tapi tentu saja, ekspresinya tetap dingin dan acuh.

“Kalau ini penipuan, maka ini penipuan termahal yang pernah kuterima dengan senyuman.”

Tepat saat ia berpikir demikian, dari lorong belakangnya, seorang pemuda tinggi menjatuhkan diri ke lantai sambil tertawa histeris.

“Aku hidup kembali! Ini nyata! Bau tanahnya nyata! Dunia ini nyata, brooo!! HAHAHA!!”

ToxicLily melirik ke arah suara itu, satu alisnya terangkat. Bibirnya tertarik sedikit.

“...Bodoh.” gumamnya pelan, namun sebelum sempat melangkah lebih jauh atau melemparkan komentar sarkastik berikutnya

Panel sistem kembali muncul di hadapannya.

[Instruksi Awal Bagi Murid Baru]

Selamat datang di Sekte Yuandao.

Silakan melangkah ke tengah arena. Penyambutan resmi akan segera disampaikan langsung oleh Ketua Sekte.

Peringatan: Segala bentuk perilaku tidak hormat terhadap Ketua Sekte maupun beast pribadinya akan berdampak negatif terhadap karma pribadi, serta membatasi akses terhadap misi tingkat tinggi di masa mendatang.

ToxicLily mendengus pelan. Suaranya seperti bisikan yang nyaris malas keluar dari tenggorokan.

“Bahkan makhluk langit itu punya sistem reputasi? Tsk... Dunia ini serius sekali.”

Langkah kakinya perlahan, seolah tak peduli. Tapi sorot matanya mengembara tajam, mencatat setiap detail: zona pelatihan yang tertata seperti medan ujian surgawi, pemain-pemain veteran di tribun atas yang tersenyum seolah menyembunyikan misi rekrutmen, dan Ziyan—beast langit yang melayang turun perlahan dengan sayap memercikkan bara qi keemasan seperti hujan bintang dari langit barat.

ToxicLily menarik napas pendek. Senyumnya tipis, setengah mengejek, setengah kagum.

“…Jika ini mimpi, jangan bangunkan aku dulu.”

1
Filan
Game yang kompleks.

Sangat hati-hati sekali ya, jangan sampai mati.
Dwalkii: Haha😅... memang sangat kompleks, dan itu membuat lelah kak, rasanya kayak bikin mekanisme game mmo 😮‍💨, udah seminggu gak nulis bab baru... kak filan mau nerusin novel ini? haha😅
total 1 replies
Filan
han wuqing rajanya.
orang lain di dunia itu ga nyadar kalau dunia mereka game?
Dwalkii: Yap betul. Intinya, han dengan bantuan cheat system nya mensulap dunia kultivator ini seolah-olah game VR like SAO.
total 1 replies
Filan
developernya di bumi siapa?
masih misteri
Filan
yang kayak gini tulisan semacam surat atau artikel bisa dibedakan dg cetak miring.
Dwalkii
ah🤔 maksudnya nama asli kak? susah juga sih... ini kan Mereka di dunia game, jadi menurut ku lebih masuk akal memakai nickname kan? aku sudah punya rencana jika misal di dunia nyata baru aku kenalkan dengan nama asli pemain
Filan: kamu kalau jawab pertanyaan klik di jawab komentarnya.
total 1 replies
Filan
sayang ya, Nama-nama player ga bisa diganti nama normal.
iqbal nasution
good
Dwalkii
yap😌, dengan kata lain di banned
Filan
ga bisa revive?
Filan
di luar kelihatan cool tapi di dalam hatinya pastinya nggak.
Filan: itu dia. pasti udah kesal 😤
Dwalkii: pastinya kesal😆🤣
total 2 replies
Filan
mutualisme-lah. tumbuh bersama.
JustError
ramaikan🔥🔥🔥🔥
Filan
keren sih... kayaknya pusing bikinnya.
Dwalkii: Banget, Kak 🫠 Rasanya kayak lagi nyusun sistem game MMO dari awal ribetnya minta ampun. Menurutku, bagian paling susah tuh justru di awal-awal, pas harus nentuin dunia, aturan, sama vibe ceritanya. Tapi begitu udah masuk bab-bab tengah, nulisnya jauh lebih ngalir dan seru
total 1 replies
Filan
di duniamu juga gabungan klasik dan modern tapi dunia game.
LordGu
Ceritanya menarik/Good/
Filan
padahal baru dibikin /Facepalm/
Filan
aneh
Filan
gimana dia bisa ngirim peralatan VR, emang ada admin di bumi?
Dwalkii: kalau itu... masih Suspended Mystery
kak😅, tapi nanti aku akan tulis penjelasan nya agar nanti tidak menjadi plot hole, hehe
total 1 replies
Filan
kasih ilustrasi di sini
Filan
ini percakapan di GC kan? makanya ada emot?
kamu harus pakai nick name trus : kalau percakapan GC. atau atasnya nickname bawahnya percakapan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!