NovelToon NovelToon
RETAK

RETAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Suami Tak Berguna / PSK / Pelakor jahat / Tukar Pasangan
Popularitas:738
Nilai: 5
Nama Author: Thukul/maryoto

Sinopsis:

Putri dan Yogantara, pasangan muda yang sukses dan bahagia. Mereka bekerja keras untuk memajukan bisnis mereka, Putri dengan supermarket pribadinya dan Yogantara sebagai fotografer profesional. Namun, di balik kesuksesan mereka, terdapat kekuatan yang dapat menghancurkan kebahagiaan mereka.

Brian, karyawan Putri yang terlihat baik dan setia, ternyata menyembunyikan niat jahat. Ia bermain api dengan Putri secara diam-diam, memanfaatkan kepercayaan Putri. Sementara itu, Putri mulai merasa tidak puas dengan Yogantara dan mencoba menuduhnya dengan membabi buta.

Keretakan dalam rumah tangga mereka mulai terjadi. Yogantara yang merasa tidak bersalah, menjadi bingung dan sakit hati. Ia berusaha untuk memahami apa yang terjadi, namun Putri semakin menjauhkan diri.

Apakah cinta mereka dapat bertahan dari ujian ini? Ataukah keretakan dalam rumah tangga mereka akan menjadi awal dari akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thukul/maryoto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Datang Tiba-tiba pergi Begitu Saja

Syekh Nurudin datang kembali ke Nyamperin Prayogo, kali ini dengan ekspresi yang lebih serius. Ia melihat Prayogo yang sedang Asik bermain dengan Haji Bambang di lapangan golf.

Tiba-tiba tanpa di ketahui asalnya dari mana

"Assalamualaikum, Prayogo," kata Syekh Nurudin dengan sopan. "Saya lihat Anda sedang sibuk dengan urusan Hobibanda main Golf,Sudikah sekiranya aku bergabung disini?. Saya ingin berbicara dengan Anda tentang sesuatu yang lebih penting."

Prayogo menoleh dan melihat Syekh Nurudin dengan sedikit keheranan.

"Kenapa lagi Pak Tua Bangka ini Menyusul kesini,kurang kerjaan amat!" Batin Prayogo

Ia tidak mengharapkan Syekh Nurudin datang kembali, apalagi saat ia sedang Bermain golf Di Lapangan dengan Haji Bambang.

"Apa yang ingin Anda bicarakan, Syekh?" tanya Prayogo dengan sedikit kesabaran.

Syekh Nurudin melihat Prayogo dengan mata yang tajam. "Saya ingin berbicara tentang jalan yang Anda pilih, Prayogo. Saya khawatir Anda sedang meninggalkan jalan yang benar."

"Maksutnya apa ya?" tanya Prayogo.

"Seperti yang kemarin Saya sampaikan, bapak ini Harus sadar dan meninggalkan kebiasaan buruk bapak,Bapak Harus Ibadah." Jawab Sang syekh pada Prayogo

"Maksut bapak ini apa, saya rasa rasakan Bapak ini bikin jengkel saya saja. urus diri sendiri saja jangan ngurusin Hidup aku." Prayogo Sudah naik Pitam

"Sabar Pak prayogo,Saya hanya mengingatkan, saya punya kewajiban untuk mengingatkan saudara saya sesama muslim. saya tidak untuk cari apa apa, saya cuma mau bapak ini sadar.!"

"Aku Tak butuh nasehat mu, kamu tau gak hay tua bangka, saya sedang dengan Siapa, kamu ini jangan bikin malu saya saja. " Prayogo semakin marah.

"Sudah pak Prayogo, sabar dulu.kali ini Dengarkan Aku dulu. " Jawab syekh Nurudin sambil tersenyum.

Prayogo tiba-tiba kehilangan kesabaran dan mengacungkan pistol miliknya ke muka Syekh Nurudin. Haji Bambang yang berada di dekatnya terkejut dan berusaha untuk melerai situasi tersebut.

"Ini Rasakan, makan ini pluru supaya yembus ke rongga otak mu biar Tahu rasa!" prayogo sambil mengacungkan Pistol di tepat mulut sangbsyekh.

"Prayogo, apa yang Anda lakukan?!" teriak Haji Bambang.

"Biarin Saja pak Haji biar tak kasih pelajaran tua bangka ini " Prayogo semakin Memuncak

"Jangan Prayogo, Sudah lepaskan Pistolmu, " Teriak Haji Bambang

Tetapi Prayogo tak bergeming sedikit pun

Syekh Nurudin tidak terkejut dan tetap tenang. Ia melihat Prayogo dengan mata yang tajam dan berkata, "Prayogo, Anda tidak perlu melakukan hal seperti ini. Saya hanya ingin membantu Anda untuk kembali ke jalan yang benar."

Prayogo terus mengacungkan pistolnya dan berkata dengan suara yang keras, "Anda tidak perlu membantu saya! Saya tidak membutuhkan bantuan Anda! Anda hanya perlu pergi dari sini dan tidak pernah kembali!,Kalau tidak mau pluru ini Bersarang Di mulutmu"

Lalu secepat kilat Syekh Nurudin Mengambil Surban yang sudah di pakainya

Syekh Nurudin melemparkan sebuah surban ke tubuh Prayogo, dan secara ajaib, Prayogo menjadi tidak berdaya. Ia terus memaki dan mengutuk, tetapi tidak dapat bergerak.

"Haaah" Prayogo mulai panik dan kesakitan

"Apa yang Kamu lakukan pak tua, " Prayogo panik

tanpa menjawab apa yang Terjadi lalu Sang Syekh mengeluarkan Ayat

Syekh Nurudin kemudian mengutip ayat dari Al-Quran, "Dan mereka tidak akan berhenti berbuat keculasan sampai Allah memasukkan mereka ke dalam azab yang pedih." (QS. Al-Baqarah: 114)

Ia melanjutkan, "Prayogo, Anda telah memilih jalan keculasan dan buta hati. Anda telah meninggalkan jalan yang benar dan memilih untuk mengikuti hawa nafsu Anda. Sekarang, Anda harus menghadapi akibat dari pilihan Anda."

Prayogo terus memaki dan mengutuk, tetapi tidak dapat bergerak. Ia terjebak dalam keadaan yang tidak berdaya, dan tidak dapat melawan kekuatan spiritual yang lebih besar darinya.

"Bangsaaat... Mlenooorrr, Kiai anjing..Babiii kau, beraninya memakai sihir,anjing kau.kalau berani kita duel secara Fair, Dasar Tua bangka, kerjanya cuma NgeBuntingin Para wanita yang bisa di perbudak, bajingan Kau !" Prayogo terus Mengumpat

, Sedangkan Haji Bambang pun tak bisa berbuat apa apa. kesaktian syekh Nurudin Membuat Haji Bambang jadi bodoh dadakan tak bisa berkutik.

Syekh Nurudin melanjutkan, "Prayogo, Anda harus ingat bahwa kita semua adalah makhluk ciptaan Allah. Kita terbuat dari tanah dan akan kembali ke tanah. Kita harus ingat bahwa kita tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan yang sebenarnya, melainkan hanya pinjaman dari Allah."

Ia mengutip ayat dari Al-Quran, "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat yang kering, yang berasal dari lumpur hitam yang berbau busuk." (QS. Al-Hijr: 26-27)

Syekh Nurudin melanjutkan, "Kita semua akan kembali ke tanah, dan tidak ada yang dapat menghindari kematian. Kita harus ingat bahwa kita hanya memiliki waktu yang singkat di dunia ini, dan kita harus menggunakan waktu itu untuk melakukan kebaikan dan mencari ridha Allah."

Ia mengutip ayat dari Al-Quran, "Dan tidak ada seorang pun dari kamu melainkan akan mendatangi neraka, itu adalah suatu kepastian yang telah ditetapkan oleh Tuhanmu." (QS. Maryam: 71)

Syekh Nurudin melanjutkan, "Prayogo, Anda harus ingat bahwa kita semua akan diadili oleh Allah atas apa yang kita lakukan di dunia ini. Kita harus ingat bahwa kita tidak dapat menghindari hisab Allah, dan kita harus berusaha untuk melakukan kebaikan dan mencari ridha Allah."

"Sudah jangan Banyak Bacot Kau tua Bangka, aku tak Sudi dengar ucapan mu. percuma kamu itu Nerocos tapi kamu itu suka mencabuli para santri perempuan. banyak orang seperti mu dengan mengatas namakan dalil agama dan iming iming surga para perempuan pada bunting di buatmu, apakah itu bukanya Sama saja. jangan munafik kau tua Bangka.

"Aku tak Seperti itu prayogo, kamu jangan Bikin Fitnah. gini saya Lanjutkan cerita ku" Jawab sang Shekh dengan datar

Syekh Nurudin melanjutkan, "Prayogo, ingatlah bahwa kita semua harus menerima apa yang telah ditentukan oleh Allah. Kita harus menerima qada dan qadar Allah, dan tidak boleh mengeluh atau mempertanyakan keputusan-Nya."

Ia mengutip ayat dari Al-Quran, "Dan tidak ada yang dapat menghalangi keputusan Allah, baik di langit maupun di bumi." (QS. Al-Fath: 21)

Syekh Nurudin melanjutkan, "Jika kita tidak menerima apa yang telah ditentukan oleh Allah, maka kita akan diadzab. Kita akan diadzab karena tidak mau menerima keputusan Allah, dan karena tidak mau tunduk kepada-Nya."

Ia mengutip ayat dari Al-Quran, "Dan barangsiapa yang tidak menerima perintah Allah, maka Allah akan mengadzabnya dengan adzab yang pedih." (QS. Al-Baqarah: 165)

Syekh Nurudin melanjutkan, "Prayogo, ingatlah bahwa kita semua harus menerima apa yang telah ditentukan oleh Allah, dan kita harus tunduk kepada-Nya. Jika kita tidak melakukannya, maka kita akan diadzab."

Prayogo masih terus memaki dan menghina, meskipun ia sudah tidak berdaya. Ia terus menunjukkan tinggi hatinya dan menolak untuk menerima ajaran Syekh Nurudin.

"Aku jijik melihatmu, Syekh Nurudin!" teriak Prayogo. "Jangan kau pengaruhi aku, aku tak sudi mengikuti ajaranmu! Aku lebih baik mati daripada mengikuti ajaranmu yang lemah dan kuno!"

Syekh Nurudin mendengarkan perkataan Prayogo dengan sabar dan tenang. Ia tidak terganggu oleh kata-kata hina Prayogo, dan terus menunjukkan kasih sayang dan kepedulian terhadap Prayogo.

"Prayogo, aku tidak ingin menghakimi atau memaksa kamu untuk mengikuti ajaranku," kata Syekh Nurudin dengan lembut. "Aku hanya ingin membantu kamu untuk menemukan jalan yang benar dan untuk menyelamatkan dirimu dari kesesatan. Tapi, jika kamu tidak ingin menerima bantuan aku, maka aku tidak akan memaksa kamu."

Syekh Nurudin melanjutkan, "Prayogo, aku tahu tentang keadaanmu yang lalu. Aku tahu tentang penghianatan Japra, dan tentang pembunuhan terhadap Tomy. Aku tahu bahwa kamu telah melakukan banyak kesalahan dan kejahatan, dan bahwa kamu telah berakhir dengan tangan kosong. kalau kamu sadar,kamu dapat apa sampai rela keluar biaya,sampai tega membunuh orang, Demi apa.? hanya Demi Dunia kamu!.Tetapi apa? Kamu pulang dengan tangan kosong dan mendapatkan penghianatan.itulah yang kau Dapat jikalau jauh Dengan Tuhan."

Syekh Nurudin berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Tapi, aku ingin kamu tahu bahwa semua itu adalah bagian dari peringatan. Allah ingin kamu sadar diri dan benahi hidupmu. Allah ingin kamu tahu bahwa Dia akan mengampuni semua dosa orang-orang yang mau taubat."

Syekh Nurudin mengutip ayat dari Al-Quran, "Katakanlah: 'Hai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'" (QS. Az-Zumar: 53)

Syekh Nurudin melanjutkan, "Prayogo, aku ingin kamu tahu bahwa Allah masih memberimu kesempatan untuk taubat dan memperbaiki hidupmu. Janganlah kamu melewatkan kesempatan ini. Sadar diri dan benahi hidupmu, sebelum terlambat."

Prayogo terkejut dan mataanya terbelalak keheranan ketika Syekh Nurudin menebak semua kejadian yang telah terjadi padanya. Ia tidak percaya bahwa Syekh Nurudin dapat mengetahui semua rahasia dan kejadian yang telah terjadi padanya.

"Bagaimana... bagaimana kamu bisa tahu semua ini? kekuatan apa lagi yang kau gunakan" tanya Prayogo dengan suara yang tergagap.

Syekh Nurudin tersenyum dan berkata, "Aku tidak memiliki kekuatan untuk mengetahui semua ini, tapi Allah telah memberiku ilmu dan pengetahuan untuk membantu orang-orang seperti kamu."

Prayogo masih terkejut dan tidak percaya apa yang telah terjadi. Ia merasa seperti telah ditelan oleh keheranan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Prayogo masih terkejut dan tidak percaya apa yang telah terjadi. Ia merasa seperti telah ditelan oleh keheranan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Dengan wajah yang merah padam, Prayogo menuduh Syekh Nurudin, "Kamu adalah dukun nujum! Kiai cabul! Ahli mistik! Kamu menggunakan ilmu hitam untuk mengetahui semua ini!"

Syekh Nurudin tersenyum dan berkata dengan tenang, "Prayogo, aku tidak menggunakan ilmu hitam atau dukun nujum. Aku hanya menggunakan ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan oleh Allah. Aku tidak memiliki kekuatan untuk mengetahui semua ini, tapi Allah telah memberiku ilmu dan pengetahuan untuk membantu orang-orang seperti kamu."

Syekh Nurudin melanjutkan, "Prayogo, aku tidak ingin kamu menuduhku dengan hal-hal yang tidak benar. Aku hanya ingin membantumu untuk sadar diri dan memperbaiki hidupmu. Tapi, jika kamu tidak ingin menerima bantuan aku, maka aku tidak akan memaksa kamu."

Syekh Nurudin melanjutkan, "Prayogo, kamu masih terheran karena kamu belum memahami kebenaran Islam. Islam adalah agama yang paling benar, 100% tanpa tandingan. Islam adalah agama yang rasional, yang dapat menjelaskan semua fenomena alam dan kehidupan."

Syekh Nurudin melanjutkan, "Karena itu, jangan heran jika umat Islam yang dipilih oleh Allah dapat meraba sesuatu yang belum dan sesudah terjadi. Ini adalah karena kekuatan iman dan kebenaran Islam yang membuat umatnya dapat melihat dan memahami hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh orang lain."

Syekh Nurudin mengutip ayat dari Al-Quran, "Dan orang-orang yang diberi ilmu dan iman akan berkata: 'Sesungguhnya kamu telah tinggal selama ribuan tahun, menurut hitungan kamu.' (QS. Al-Mu'minun: 112-113)

Syekh Nurudin melanjutkan, "Prayogo, kamu harus memahami bahwa Islam adalah agama yang memiliki kekuatan dan kebenaran yang tidak dapat ditandingi oleh agama lain. Dan umat Islam yang dipilih oleh Allah akan memiliki kekuatan dan kemampuan yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain."

Syekh Nurudin berpesan dengan sungguh-sungguh, "Prayogo, kembali lah kembali ke jalan yang benar! Kembali ke Islam yang hakiki, Islam yang murni! Jangan kau melakukan bid'ah, khurafat, mistik, sirik, apalagi hanya untuk urusan dunia. Kamu harus kembali ke pada Islam yang sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW."

Syekh Nurudin melanjutkan, "Jangan memahami Islam dengan bumbu-bumbu kemusyrikan yang sering terjadi di masyarakat. Islam adalah agama yang jelas dan terang, tidak perlu dicampuradukkan dengan kepercayaan-kepercayaan lain."

Syekh Nurudin mengutip ayat dari Al-Quran, "Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah Islam." (QS. Ali Imran: 19)

Syekh Nurudin melanjutkan, "Prayogo, kamu harus kembali ke pada Islam yang hakiki, Islam yang murni. Jangan ragu-ragu lagi, karena Islam adalah satu-satunya jalan yang benar menuju keselamatan dan kebahagiaan."

Prayogo menjawab dengan nada yang kasar, "Omong kosong kamu, kamu dapat apa untuk semua ini? Apakah kamu seorang misionaris?"

Syekh Nurudin menjawab dengan tenang, "Tidak, aku bukanlah seorang misionaris. Aku adalah seorang pendakwah, yang bertugas untuk menyampaikan kebenaran Islam kepada orang-orang yang belum mengenalnya."

Syekh Nurudin melanjutkan, "Aku tidak memiliki tujuan untuk mengubah agama orang lain, tapi aku ingin membantu orang-orang untuk memahami kebenaran Islam dan untuk kembali ke jalan yang benar."

Syekh Nurudin mengutip ayat dari Al-Quran, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS. An-Nahl: 125)

Prayogo bertanya dengan nada yang penasaran, "Apa contohnya mengubah agama lain? Saya minta contohnya."

Syekh Nurudin menjawab dengan gamblang, "Contohnya adalah seperti ini, Prayogo. Misalkan ada seseorang yang beragama Kristen, tapi ia tidak memahami kebenaran tentang Yesus Kristus. Ia tidak tahu bahwa Yesus Kristus adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah, bukan anak Allah."

Syekh Nurudin melanjutkan, "Lalu, kita sebagai pendakwah, menyampaikan kebenaran tentang Islam dan tentang Yesus Kristus. Kita menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang benar dan bahwa Yesus Kristus adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah."

Syekh Nurudin mengutip ayat dari Al-Quran, "Dan katakanlah (hai orang-orang yang beriman): 'Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa, dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.'" (QS. Al-Baqarah: 136)

Syekh Nurudin melanjutkan, "Jadi, Prayogo, contoh mengubah agama lain adalah dengan menyampaikan kebenaran tentang Islam dan tentang agama lain, dengan cara yang baik dan hikmah."

Prayogo pun Heran dan penasaran, "Kok kamu mahir sekali tentang ayat-ayat Quran? Dimana kamu berguru? Kalau nanti saya cocok, maka aku akan mengikuti mu."

Syekh Nurudin tersenyum dan menjawab, " Aku seorang pendakwah!. Sejak kecil aku di didik agama,Aku juga berguru di Afganistan selama 22 tahun, dan di Suriah selama 8 tahun. Setelah itu, aku pulang ke Indonesia dan menjadi pendakwah keliling."

Syekh Nurudin melanjutkan, "Aku mengambil konsep Al-Islamiah Al-Keteliah, yang berarti Islam yang murni dan tidak tercampur dengan kepercayaan-kepercayaan lain. Aku ingin menyebarkan kebenaran Islam dan membantu orang-orang untuk memahami agama yang benar. Walaupun Di pandang orang bahwa kita ini Islam Kethel,islam magixom tak masalah karna memang dakwah harus begitu,hijrah dari rumah ke rumah."

Prayogo terlihat sangat terkesan dengan jawaban Syekh Nurudin, Tetapi Prayogo masih tinggi hqti, berusaha untuk tidak mengakuinya.

Tepai Prayogo justru malah merengek minta Di bebaskan dari belenggu syekh Nurudin

Prayogo pun meminta dengan sungguh-sungguh, "Tolong, Syekh Nurudin, kembalikan tubuhku seperti semula. Aku tidak ingin terus menerus dalam keadaan seperti ini."

Syekh Nurudin tersenyum dan berkata, "Aku bersedia membantumu, Prayogo. Tapi, ada satu syarat yang harus kamu penuhi."

Prayogo pun bertanya dengan penasaran, "Apa syaratnya, Syekh?"

Syekh Nurudin menjawab, "Kamu harus taubat dan meninggalkan semua kebiasaan burukmu. Kamu harus mau mengikuti aku dan mempelajari ajaran Islam yang benar."

Prayogo pun berpikir sejenak, lalu ia menjawab, "Baik, Syekh. Akan ku coba

."

Syekh Nurudin membaca mantra Ayat Kursi dengan suara yang keras dan jelas, "Allahu la ilaha illa huwa, al-Hayyu al-Qayyum..."

Lalu, ia melemparkan surban yang telah digunakan untuk mengikat tubuh Prayogo ke arah tubuh Prayogo. Sekejab, tubuh Prayogo kembali sehat dan normal, seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

Prayogo terlihat sangat terkejut dan bersyukur, ia tidak percaya bahwa tubuhnya telah kembali sehat. Ia menatap Syekh Nurudin dengan mata yang penuh rasa hormat dan terima kasih.

Syekh Nurudin tersenyum dan berkata, "Ini adalah kekuatan Allah, Prayogo. Aku hanya sebagai perantara. Sekarang, kamu harus menjaga kesehatanmu dan mempertahankan imanmu. bersediakah.?"

Prayogo berkata dengan nada yang lebih lembut, "Oke, aku percaya dengan keahlian mistik mu, Syekh. tetapi aku tak janji dengan apa yang akan ku lakukan. karna ini semua terjadi karna tipu muslihatmu"

Syekh Nurudin tersenyum dan berkata dengan nada yang santai, "Kamu ini bener-bener keras kepala dan buta hati, Prayogo. Tapi, tidak apa-apa. Aku selalu akan kesini untuk menuntunmu."

Syekh Nurudin melanjutkan, "Aku ingin kamu tahu, Prayogo, bahwa aku tidak memiliki keahlian mistik seperti yang kamu pikir. Aku hanya memiliki keimanan yang kuat dan pengetahuan yang benar tentang Islam. Dan itu yang aku ingin bagikan kepada kamu."

Lalu tak berselang lama dan tanpa Di Sadari Syekh Nurudin pergi tanpa pamit, meninggalkan Prayogo yang masih terheran. Dengan sekejab, Syekh Nurudin sudah tidak terlihat lagi oleh mata Prayogo.

Prayogo terlihat sangat terkejut dan terheran, ia tidak percaya bahwa Syekh Nurudin bisa menghilang begitu cepat. Ia berkata dengan nada yang penuh kekaguman, "Dukun luar biasa! Bagaimana caranya dia bisa menghilang seperti itu?"

Prayogo masih terheran dan berpikir tentang apa yang baru saja terjadi. Ia tidak percaya bahwa ia telah bertemu dengan seseorang yang memiliki kemampuan seperti itu.

'' Bener bener luar biasa. aku juga kepingin sesakti dia, Suatu saat akan ku minta ilmu itu supaya bisa mengendalikan proyek proyek ku. aku akan jadi raja di raja." Batin Prayogo.

setelah itu keduanya haji Bambang dan prayogo pun pergi meninggalkan Lapangan golf yang di ikuti Wanita cantik sebagai Cady.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!