NovelToon NovelToon
The Vault : Organisasi Penyeimbang Dunia

The Vault : Organisasi Penyeimbang Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Misteri / Mata-mata/Agen
Popularitas:251
Nilai: 5
Nama Author: Saepudin Nurahim

The Vault membawa pembaca ke dalam dunia gelap dan penuh rahasia di balik organisasi superhero yang selama ini tersembunyi dari mata publik. Setelah markas besar The Vault hancur dalam konflik besar melawan ancaman luar angkasa di novel Vanguard, para anggota yang tersisa harus bertahan dan melanjutkan perjuangan tanpa kehadiran The Closer dan Vanguard yang tengah menjalankan misi di luar angkasa.

Namun, ancaman baru yang lebih kuno dan tersembunyi muncul: Zwarte Sol, sebuah organisasi rahasia peninggalan VOC yang menggabungkan ilmu gaib dan teknologi metafisik untuk menjajah Indonesia secara spiritual. Dengan pemimpin yang kejam dan strategi yang licik, Zwarte Sol berusaha menguasai energi metafisik dari situs-situs kuno di Nusantara demi menghidupkan kembali kekuasaan kolonial yang pernah mereka miliki.

Para anggota The Vault kini harus mengungkap misteri sejarah yang tersembunyi, menghadapi musuh yang tak hanya berbahaya secara fisik, tapi juga mistis, dan melindungi Indonesia dar

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saepudin Nurahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Bumi

Cahaya biru itu semakin terang—terlalu terang—hingga menyilaukan mata semua orang di dalam ruang bawah tanah kuno itu. Dira sempat mengangkat tangannya, mencoba menghalau pancaran yang terasa lebih seperti cahaya kesadaran ketimbang sinar biasa. Dalam sekejap, dari pusaran cahaya tersebut, sesuatu mulai terbentuk: sebuah gulungan aneh yang tampak seperti... kulit.

Namun bukan kulit biasa.

Yuni menelan ludah saat benda itu melayang perlahan ke udara dan jatuh tepat di depan kaki Bagas. Suara lembut, nyaris seperti bisikan, menyertai kedatangannya.

"Ia datang hanya pada yang siap."

Bagas memungutnya perlahan. Saat ia membuka gulungan itu, tak ada yang berbicara—semuanya hanya menatap, nyaris tak berani bernapas.

Tulisan-tulisan kuno terpahat rapi di permukaan kulit tebal itu. Bukan tinta, melainkan cahaya samar yang terus bergerak seolah hidup. Dira menyipitkan mata, mencoba membaca simbol-simbolnya yang perlahan berubah menjadi aksara yang mereka pahami.

“Apa ini...” bisik Yuni. “Petunjuk...?”

Bagas mengangguk perlahan. Suaranya parau saat membacakan isi gulungan itu.

> “Untuk menyegel kembali bayangan penjajah, carilah Dua Belas Artefak Ilahi, tersebar di Dua Belas Benua Rahasia, dijaga oleh Dua Belas Penjaga Mistik.”

Dira membeku. “Dua belas benua...?” gumamnya.

“Dua belas?” ulang Yuni, lebih keras, seperti tak percaya. “Dari kapan... Bumi punya dua belas benua?”

Mereka bertiga saling pandang, wajah-wajah yang dihantam sesuatu lebih besar dari logika dan pelajaran sekolah. Dunia yang mereka kenal baru saja hancur, sekali lagi.

 

Arcadia Terra – Tanah Surgawi Arcadia

Makhluk pertama bernama Azhurath, Naga Hijau Emas yang memegang elemen Air. Benua ini, kata gulungan itu, terletak di balik ‘cermin langit’—tertutup kubah seperti langit palsu. Sebuah benua yang konon menjadi pusat konspirasi besar dan awal dari persekutuan kuno antara manusia dan ilahi.

“Arcadia...” bisik Dira. “Dulu aku pernah baca nama itu di naskah kuno dari Sumatera Barat. Tapi aku kira itu hanya metafora.”

“Tidak ada yang hanya metafora kalau sudah menyangkut Zwarte Sol,” gumam Bagas.

 

Hyperborea Zenith – Puncak Hyperborea

Dijaga oleh Varkhazan, Serigala Raksasa Perak. Elemen: Es. Hyperborea dikelilingi salju abadi. Tak ada matahari, tak ada siang. Cahaya hanya datang dari aurora abadi di langitnya.

“Sama seperti legenda Nordik,” ucap Yuni pelan. “Tempat tinggal dewa-dewi es, yang dipercaya sudah mati.”

“Atau disembunyikan,” koreksi Dira.

 

Solaria Ignis – Matahari Api

Di sinilah mereka akan menghadapi Zephirion, Phoenix Hitam dari Api. Gurun abadi, pasir membara, dan di tengahnya sumber api yang tak pernah padam.

Yuni menatap bagian ini lebih lama. “Aku... mimpi soal tempat ini. Bertahun-tahun lalu.”

Bagas memalingkan wajah. Ia ingat betul kenapa Yuni bisa bermimpi begitu—eksperimen waktu kecil yang melibatkan teknologi warisan The Closer.

“Ilyzana harus ikut ke sana,” kata Dira. “Kita butuh tim yang kuat.”

 

Aerothalum – Tanah Udara

“Ular bersayap raksasa... Ouroboros,” baca Bagas pelan. “Kota melayang di atas awan, istana udara.”

Dira tersenyum miris. “Jadi ternyata mitos langit itu bukan cuma dongeng. Langit benar-benar bisa ditinggali.”

 

Auroralis Lumen – Cahaya Utara

Gryphendor, Singa Rajawali dari cahaya. Tempat ini dipenuhi kristal bercahaya yang bisa menyerap dan memancarkan energi.

Yuni terdiam. “Mungkin... benua ini adalah asal dari semua sumber tenaga yang digunakan Zwarte Sol selama ini. Kalau kita bisa menguasainya...”

“Kita bisa matikan semua sistem mereka,” potong Bagas. “Atau menyulut perang yang lebih besar.”

 

Abyss Noctis – Kegelapan Lautan

Benua yang tak pernah mengizinkan cahaya masuk. Penjaganya: Dredmorne, Paus Hantu Hitam. Bagian terdalam dari bumi, lautan tanpa dasar.

“Seperti segel penjara dunia bawah,” ucap Dira lirih.

Yuni menatapnya. “Kau takut?”

“Aku takut... karena ini belum apa-apa.”

 

Vajrapura – Tanah Kilat

Makhluk mistik Mokshar, Macan Bersisik Emas, menunggu di wilayah penuh badai dan kilat. Kuil kuno menyimpan asal muasal petir yang dulu diyakini milik dewa Indra.

“Ini... Nusantara banget,” gumam Bagas. “Nama, bentuk hewan, bahkan gaya petirnya.”

“Zwarte Sol mungkin pernah ke sana dulu,” balas Yuni. “Mereka selalu punya cara mencuri apa yang bukan milik mereka.”

 

Terranova Gaian – Bumi Baru Gaian

Quetzal’zir, Pegasus Bertanduk Kristal, penjaga tanah. Flora dan fauna langka, gunung tinggi menjulang, tempat yang nyaris tak terjamah.

“Aku yakin artefak ini terkait dengan kehidupan itu sendiri,” ucap Dira.

 

Oceandor Thalassa – Samudra Tanpa Batas

Benua ini hampir seluruhnya tenggelam. Kota-kota di bawah laut, dijaga Leviathanis, kadal raksasa bermakhkota air.

“Jadi Atlantis... benar-benar ada,” desah Bagas. “Dan masih hidup.”

 

Nyx Umbra – Bayangan Malam

Hutan beracun. Kabut kelam. Penjaga: Tenebros, Kelelawar Raksasa Bersisik Hitam.

“Siapa yang bisa masuk ke sana?” tanya Yuni. “Kalau kabutnya membunuh semua orang?”

“Penduduk asli, katanya,” kata Dira. “Mungkin... masih ada keturunan mereka di Bumi utama.”

 

Celestia Divina – Surga Ilahi

Dijaga oleh naga putih bermata tiga: Tianlong. Elemen spiritual. Portal ke dimensi lain hanya bisa dibuka oleh mereka yang ‘jiwanya tak terbelenggu dunia’.

“Arka harus ke sini,” gumam Bagas. “Cuma dia yang mampu berjalan di antara dimensi.”

 

Grivton Prime – Tanah Gravitasi

Dunia yang beratnya bisa berubah kapan saja. Penjaganya, Onikuma, beruang raksasa berbulu ungu.

“Gravitasi tak stabil?” gumam Yuni. “Kalau kita salah melangkah... bisa jadi kita melayang... atau remuk.”

 

Setelah pembacaan itu selesai, ketiganya duduk dalam keheningan. Suara jam kuno berdetak pelan di pojok ruangan.

“Jadi... kita hidup di dunia yang cuma satu bagian dari dua belas?” tanya Dira akhirnya.

Bagas mengangguk. “Selama ini... sejarah, peta, sains—semuanya hanya membahas tujuh benua. Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara dan Selatan, Australia, dan Antarktika. Tapi ternyata... tujuh itu hanya permukaan.”

“Dan dua belas lainnya...” Yuni menatap gulungan itu lagi. “Adalah fondasi. Dunia bawah. Yang tersembunyi.”

“Kita harus pergi ke mereka satu-satu,” kata Dira.

“Kita bahkan nggak tahu caranya masuk ke benua-benua itu,” ujar Bagas. “Atau siapa yang bisa menuntun kita.”

Lalu seolah menjawab pertanyaan itu, gulungan kulit bergetar dan satu kalimat terakhir muncul dengan cahaya menyala-nyala:

> “Penjaga Segel Pertama ada di tempat yang tak pernah melihat matahari.”

“Abyss Noctis,” gumam Dira.

“Paus hantu,” tambah Bagas dengan suara lirih.

“Kita akan ke dasar laut...” Yuni memejamkan mata. “Tempat semua orang ingin lari darinya.”

Mereka bertiga saling menatap. Dalam diam, keputusan telah dibuat. Dunia telah terbuka, dan tak ada jalan mundur.

Namun sebelum mereka bisa bergerak, tanah bergetar hebat.

Sesuatu... datang dari bawah.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!