NovelToon NovelToon
CEO Dan Pasukan Khusus

CEO Dan Pasukan Khusus

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:717
Nilai: 5
Nama Author: Khresno Bayu

Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.

Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.

Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

Selama perawatan Rafendra hanya tiduran di kasur rumah sakit ditemenin oleh ketiga anggota timnya itu, rencananya setelah kesembuhan Rafendra mereka berempat akan pulang kampung tempat dimana mereka berempat dilahirkan.

"Ehhh Jack gimana ya kondisi kampung kita apakah masih seperti yang dulu" Ucap Alex kepada Jack. "Hahhh kemungkinan sudah banyak yang berubah disana lex, aku rindu masa masa kita main dulu" Ucap Jack kepada alex.

"Ehhh masih ingat enggak dulu kapten pernah di kejar kejar kembang desa kita" Ucap max mengingatkan mereka berempat. "Wahh mungkin sekarang perempuan itu makin agresif mendekati kapten kita noh lihat aja wajah dan body kapten kita seperti idaman para wanita" Ucap Jack sambil tertawa.

"Hehhhh mulut dijaga Jack, jangan sampai itu perempuan ngejar ngejar aku lagi kayak dulu bisa gila aku" Ucap Rafendra yang kesal karena ucapan Jack.

"Halah kapten ini, masah perempuan secakep dan semontok sherly dirimu enggak nafsu gitu capt" Ucap max kepada Rafendra.

"Wehhhh jangan salah, tubuhku ini hanya untuk calon istriku nanti, kalau masalah urusan body  itu mah semua perempuan pasti Memilikinya" Ucap Rafendra yang makin kesal dengan ulah ketiga anggotanya itu.

"Iya iya kapten, memang kapten kita ini memang agak unik kalau urusan perempuan" Ucap Jack kepada mereka berempat.

Mereka berempat dulunya memang dari kampung yang sama dan mendaftar diangkatan darat secara bersamaan juga, sehingga mereka hafal satu dengan satunya mereka sudah seperti saudara sendiri.

Itu juga berlaku ketika Rafendra di angkat menjadi ketua tim shadow mereka bertiga juga langsung diangkut Rafendra untuk menemaninya di tim shadow. Dihitung hitung mereka di tim khusus sudah hampir enam tahun sejak mereka berumur dua puluh tahun.

"Tag terasa ya kita di tim shadow sudah enam tahun ini dan ini merupakan pertama kali tim shadow diberikan cuti sama pak presiden" Ucap Alex kepada tiga temannya itu.

"Benar juga lex aku sudah tidak sabar untuk ketemu sama orang tua ku di kampung, kita kira mereka masih mengenaliku enggak ya" Ucap Rafendra kepada tiga temannya itu.

"Nah kalau itu sih capt jelas.... " Ucap Jack yang menggantung. "Jelas apa Jack? Kalau ngomong jangan gantung kayak gitu ngapa? " Ucap Rafendra yang agak kesal dengan Jack.

"Anu jelas pang kling lah capt, lihat aja dirimu sudah ganteng berotot lagi, bada kayak dulu cungking tapi ganteng nya masih lah kayak dulu, hahahahahaha" Ucap Jack dengan ketawa

Seketika bantal tempat tidur rumah sakit terbang ke muka Jack "bughhhh" . "Sial kau Jack kalau ngomong ada benernya juga" Ucap Rafendra yang mengingat dirinya dulu.

Mamang dulu sebelum masuk angkatan tubuh Rafendra tergolong kecil tapi memiliki wajah yang ganteng sehingga sherly si kembang desanya menyukai dan mengejarnya. Tapi di bandingkan dengan Rafendra yang sekarang tubuhnya semakin berotot dan wajahnya semakin bertambah ganteng ditambah i potong rambut khas tentara membuat pesonanya meningkat.

Dan dijamin setiap wanita yang melihatnya langsung terpesona, hal ini lah yang dikhawatirkan oleh Rafendra karena dari dulu sebelum dia masuk ke tentara sampai sekarang sama sekali belum pernah merasakan namanya pacaran.

"Oh iya capt kata dokter besok dirimu sudah boleh pulang dari rumah sakit, sesuai dengan hasil pantauan dokter luka di tubuhmu sudah pulih dan tinggal menunggu pemulihan dirumah" Ucap Alex menjelaskan kepada Rafendra dan kedua temannya itu.

"Baiklah besok kita berangkat ke kampung setelah aku mengurus segala administrasi dulu dan melakukan laporan kepada Jendral Herman terlebih dahulu" Ucap Rafendra kepada kedua temannya itu.

Keesokan harinya, Rafendra yang sudah bersiap kemudian mengambil tab yang di gunakan untuk dinas dan melakukan panggilan ke Jendral Herman selalu kepala satuan tim shadow.

"Tuttttt tuttttt tuttttt, ya halo Crow ada apa?" Ucap Jendral Herman dari panggilan video call. "Maaf Jendral untuk proses penyembuhan tubuhku sudah selesai kamu berempat ijin untuk berangkat ke kampung halaman kami" Ucap Rafendra kepada Jendral Herman.

"Ohh begitu, baiklah kalian boleh pulang kampung, sesuai dengan intruksi bapak Presiden dan untuk kalian berempat tunggu lah di kampung dulu selama dua sampai tiga minggu kedepan nanti ada panggilan kerja dari suatu perusahaan di ibukota dan aku harap kalian bisa berangkat semua" Ucap Jendral Herman memberikan pekerjaan sebagai sampingan kerja diluar tugas sebagai tim shadow.

"Siap Jendral" Ucap ke empat sahabat itu, "Baiklah kalian hati hati dijalan aku akhiri sebentar lagi aku ada rapat dengan Presiden setelah kalian sampai segera kabar i aku" Ucap Jendral Herman kepada mereka berempat.

"Oh iya dang ingat jaga rahasia indentitas kalian sebagai Tim Shadow, selama kalian cuti dinas kalian akan memakai identitas asli kalian" Perintah Jendral Herman.

"Siap Jendral" Jawab empat sahabat itu kemudian Jendral Herman memutus panggilan video callnya. Setelah melakukan laporan mereka berempat kemudian berjalan keluar dari rumah sakit militer.

"Ahhhhhh udaranya segar banget, sudah lama aku tidak menghirup udara segar seperti ini" Ucap Rafendra dengan kerasnya. "Halah kayak orang yang habis dikurung aja capt" Sindir Alex kepada Rafendra.

"Ya jelas aku kan habis dikurung di ruang rawat rumah sakit ini selama dua minggu ya jelas lah aku merasakan senang bisa keluar" Ucap Rafendra sambil senyum.

"Salah sendiri sok sokan lari meluk perempuan waktu sedang di medan tempur jadi ketembak kan" Sindir Jack yang malu dengan sikap kapten mereka itu.

"Sialan kamu, itu sudah menjadi kewajibanku buat melindungi target" Timpal Rafendra yang kesal karena sindiran Jack.

"Kewajiban apa kewajiban capt" Goda Max ke Rafendra, "Sialan kalian berani kalian sama kapten kalian hahhh" Ucap Rafendra yang kesal dengan tingkah tiga anggotanya itu.

"Hahahahaha goda aja capt jangan diambil serius nanti kepikiran loh sama itu perempuan" Ucap Alex yang ketawa menanggapi kekesal Rafendra.

Rafendra memilih diam karena malas membalas gurauan anggotanya itu. Tapi yang di rasakan Rafendra sekarang dia benar benar kepikiran dengan kondisi Kristian sehabis keluar dari zona konflik.

"Udah yukk capt kita berangkat sebelum hari mulai siang, soalnya perjalanan kita lumayan jauh ke kampung kita" Ajak Jack kepada Rafendra.

"Oh iya tadi aku sudah pesan bis yang menuju ke arah kampung kita dan sudah aku konfirmasi untuk menjemput kita di depan rumah sakit militer karena jalur ini dilewati oleh bis itu" Ucap Max sambil memberikan karcis bis kepada tiga kawannya itu.

"Huahhhhhh akhirnya kita bisa pulang kampung juga ya, aku rindu sekali masakan ibu ku di kampung, nanti kalau dikampung jangan lupa kumpul dirumahku ya" Ucap Rafendra kepada anggotanya.

"Gampang itu mah capt asal sajennya lengkap, hahahahaha" Ucap Jack sambil tertawa. Mereka berempat saling bercanda sambil menunggu bis yang akan membawa mereka ke kampung halaman.

Setelah menunggu selama lima belas menit bis yang akan mereka naiki sudah sampai. Setelah didalam bis mereka mendapatkan tempat duduk yang sebaris. Perjalanan dari ibukota ke kampung halaman mereka membutuhkan waktu delapan jam melewati jalur darat.

Karena perjalanan yang cukup lama setelah naik ke bis mereka berempat memutuskan untuk tidur dan berharap ketika bangun nanti sudah sampai di kampung mereka.

*******

Ditempat lain

Waktu menunjukan pukul sepuluh pagi, ruang rapat di istana negara sudah ramai oleh Jendral Herman, pak presiden dan staf kenegaraan yang akan melakukan rapat tentang pekerjaan sementara untuk seluruh anggota tim shadow.

"Baiklah kita mulai rapat untuk pekerjaan mereka selama tidak bertugas di tim khusus" Ucap pak Presiden kepada seluruh peserta rapat dan semua peserta rapat mengangguk yang mengartikan bahwa mereka siap untuk rapat ini.

"Kita akan membahas pekerjaan tim shadow selama mereka tidak bertugas di pasukan khusus ini" Ucap pak Presiden. "Untuk detailnya akan dijelaskan oleh sekretaris saya selaku pengamat kemiliteran" Lanjut ucapan pak Presiden.

"Terimakasih atas waktunya pak, baik saya jelaskan untuk delapan orang pasukan sudah mendapatkan tempat sesuai dengan kriteria mereka dan mereka delapan orang di tempatkan di dua perusahaan pemerintah sebagai staf admin dan staf keamanan disana" Ucap sekretaris Presiden.

"Tapi untuk Crow, Jack, Max, dan Alex kemarin kami dari staf kepresidenan mendapatkan kontak dari perusahaan Subroto dan langsung dari pimpinan perusahaan itu yang meminta mereka untuk sementara bekerja di perusahaan mereka dan ini sesuai dengan intruksi dari bapak Presiden" Ucap sekertaris Presiden.

Semua di ruang rapat pun menyimak tuturan dari sekertaris Presiden itu. "Maaf pak presiden apakah tidak apa apa membiarkan mereka berempat di perusahaan diluar pemerintahan?" Ucap Jendral Herman yang takut kalau identitas shadow tim sampai terungkap.

"Hemmm, aku mengerti kekhawatiranmu Jendral dan aku sudah mengantisipasinya ada persyaratan khusus untuk perusahaan Subroto dan persyaratannya sudah disepakati pemimpin perusahaan mereka yaitu Aji Subroto yang harus menjaga rahasia identitas tim khusus kalau sampai bocor perusahaan itu bersedia kalau ijinnya operasional dicabut" Ucap pak Presiden yang meyakinkan Jendral Herman.

"Baiklah pak kalau itu sudah disepakati oleh Bapak dan Pak Subroto, saya akan menyiapkan mereka berempat jika waktunya sudah tiba" Ucap Jendral Herman.

Benar saja bukan takdir akan menemukan Rafendra dengan Kristina kembali melalui kerja sama antara pak presiden dan pimpinan perusahaan Subroto. Tinggal menunggu saja dimana cabang perusahaan Subroto yang akan ditempati Rafendra sebagai pekerjanya.

1
Jenny Ruiz Pérez
Wow, bagus banget thor! Dalem banget rasanya.
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
Lah_
Keren! 😍
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!