Kisah cinta gadis sederhana Malika Jennaira dengan seorang pria kaya raya Dewangga Mahendra.mereka terpaksa menikah secara diam-diam tanpa melibatkan keluarga Dewangga karena hubungan tersebut tidak mendapatkan restu dari pihak keluarga Dewangga.belum genap sehari setelah ijab kabul di ucap kan, rumah tangga yang baru menuai bahagia langsung di hadapkan pada sebuah ujian besar.cukup lama bagi Malika akhirnya mengetahui rahasia besar yang di simpan rapi oleh suami nya.hingga suatu ketika membuat dada nya terasa sesak sekali.akan kah cinta tulus mereka bertahan setelah di hadapkan pada cobaan yang teramat besar ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lingkaran Penipu
Malam ini puncak nya,sebuah mobil datang menghadang dari arah depan membuat Malika terpaksa menginjak pedal gas nya.
Dari dalam mobil keluar lah seorang wanita paruh baya yang memakai pakaian serba mahal dan juga perhiasan mewah.sangat anggun sekali tapi wajah nya penuh kesombongan.wanita itu adalah Niken ibu dari Dewangga Mahendra.Niken menatap sinis Malika yang ikut keluar dari mobil nya.
Niken sengaja datang ke rumah ini begitu Dewangga sudah sampai di rumah sakit tempat Daren di rawat.Niken sangat marah dan benci kepada Malika.kedatangan nya ke sini adalah untuk membuat perhitungan agar Malika tidak lagi menjadi parasit dalam hidup keluarga nya.Malika kembali di salahkan atas sakit yang menimpa Daren.
Ini kedua kali nya mereka bertemu dan lagi-lagi Malika harus mendengarkan semua hal yang menyakitkan yang keluar dari mulut wanita angkuh ini.
Penghinaan terhadap diri nya dari ujung kaki sampai ujung kepala,sumpah serapah karena Malika belum hamil bahkan di cap sebagai wanita mandul.terlahir miskin di caci secara terang-terangan.di buang orang tua lalu di tuduh anak haram yang membawa kesialan setiap orang yang berada di dekat nya.dengan segala kekuatan Malika tetap berdiri tegak di sana karena apa yang di katakan mertua nya itu adalah sebuah kenyataan.Malika tak bisa mengelak dari caci maki itu.Malika memberi waktu kepada wanita ini mengeluarkan semua caci maki terhadap nya untuk terakhir kali sebelum nanti mereka terpisah jauh.
" Putra Saya tidak boleh lagi hidup dengan wanita miskin seperti Kamu,kami berasal dari keluarga terpandang di kenal semua kalangan,bisnis kami ada di mana-mana.Kamu harus sadar diri! Di luar sana ada banyak wanita seperti Kamu yang bisa di bayar berapa pun,jangan terlalu tinggi bermimpi karena Kamu tidak pantas menjadi menantu saya, Dewangga sudah saya nikahkan dengan Elsa menantu kesayangan saya ,mereka menikah secara sah bahkan terdaftar di KUA.Kamu hanya mainan Dewangga yang kalau lagi butuh baru di pakai,jangan harap Kamu bisa menjadi bagian dari keluarga Mahendra." Cerocos Niken tanpa menimbang isi ucapan nya.
Malika tersenyum tipis mengangguk secara perlahan,sebuah fakta baru kembali dia dapat kan ,ternyata pernikahan kedua suami nya juga terdaftar di KUA.selama ini Malika pikir mereka menikah secara siri ternyata Malika salah besar.Malika menertawai kebodohan nya ,mana mau orang kaya menikah siri,tapi kenapa pernikahan kedua Dewangga tidak menggelar resepsi mewah seperti pada umum nya?Malika semakin merasa sakit di dada nya, Dewangga bermain nya sangat rapi sekali.
" Apa sudah puas?" tanya Malika yang ingin segera pergi dari hadapan wanita ini.
" Ingat Kamu tidak pantas untuk putra Saya, secepatnya pergi dari kehidupan putra Saya atau saya bisa melakukan yang lebih dari ini." ancam Niken kepada Malika.
Niken tak ingin berlama-lama di tempat ini, jangan sampai Dewangga tahu mengenai pertemuan nya dengan Malika,Niken masuk kembali ke dalam mobil sambil menatap ke sekeliling.
Malika terlihat kosong sambil berdiri di pintu mobil.dia sudah kehilangan rasa percaya terhadap diri nya sendiri bahkan saat ini ingin sekali dia menemui Dewangga meminta pria itu untuk menjatuhkan talak kepada nya dengan di saksikan langsung keluarga Mahendra.tembok besar ini semakin tinggi sampai membuat Malika lelah untuk memanjat nya seorang diri.
Dia ingin kembali ketempat di mana dia merasa bahagia dengan segala kekurangan yang ada, tempat di mana dia bisa merasa tenang saat menelan makanan.tempat di mana dia di sambut dan di perlakukan dengan baik layaknya sesama manusia makhluk ciptaan Tuhan.
Saat ini Malika memarkirkan mobilnya di tepi jalan besar yang mulai terlihat sepi.mencoba menenangkan diri nya sambil menikmati angin malam.kaca mobil sengaja dia buka sedikit saja sebagai jalan angin berhembus kencang masuk ke dalam mobil.
" Aku lelah,akan Aku wujudkan impian Ibu mu." gumam Malika lirih menghapus satu persatu foto Dewangga yang tersimpan rapi di ponsel nya.
Mobil yang Malika pakai sekarang adalah pemberian Dewangga,rencana nya nanti akan Malika jual lalu di tukar dengan mobil baru agar Dewangga tidak bisa melacak keberadaan nya.
" Surat yang... Perhiasan..." Malika tersadar dan segera memutar kembali mobil nya menuju ke rumah sebelum Bi Inah terbangun atau Dewangga pulang memergoki nya yang hendak kabur.
Beruntung dia belum terlalu jauh pergi dari rumah, sehingga dalam waktu singkat mobil Malika sudah terparkir kembali di depan rumah yang terdiri dari dua lantai ini,tapi dia tidak sampai membawa mobil nya masuk ke halaman untuk memudahkan nya nanti.Malika masuk ke dalam rumah secara hati-hati.Malika sedikit berlari menuju ke kamar utama.beberapa surat yang nanti dia butuh kan untuk melanjutkan hidup nya di masukkan ke sebuah tas ransel.Malika membuka lemari lain lalu mengambil beberapa set perhiasan yang dia beli dari hasil jatah bulanan nya,selama ini Malika punya banyak simpanan perhiasan tapi jarang di pakai karena tidak terbiasa.sedangkan beberapa set perhiasan lain sengaja di tinggal karena itu semua pemberian Dewangga.Malika tidak berniat untuk membawa nya karena bagi nya sudah cukup membawa milik nya saja, terserah kalau nanti akan Dewangga kasih ke istri kedua nya Malika sudah tidak mau ambil pusing.beberapa uang yang tersimpan di dalam brankas juga Malika bawa karena semua ini milik nya hasil pemberian Dewangga, ingat! Kali ini Malika ingin menjadi wanita serakah untuk saat ini saja .jika nanti dia sudah punya penghasilan sendiri maka Malika berjanji akan mengembalikan semua ini kepada pemilik nya .Malika membawa barang-barang berharga nya keluar dari kamar.
Karena haus Malika memilih singgah dulu di dapur untuk mengambil sebotol minuman segar yang tersimpan di dalam lemari pendingin.
" Aku harus cepat sebelum ketahuan Bi Inah." gerutu Malika kesal sendiri dengan rasa haus yang dia rasakan secara tiba-tiba.
Langkah Malika melambat ketika telinga nya samar-samar mendengar nama nya di sebut oleh seseorang yang sedang berbicara di gudang bagian samping dapur.
" Iya Nyonya,setiap hari Saya selalu mencampur kan obat pencegah kehamilan itu kedalam susu yang di minum oleh Malika,saya memastikan sendiri kalau susu itu habis di minum sama Malika." kata seseorang yang sangat di kenal oleh Malika sekalipun tidak melihat wajah pemilik suara itu.tak ada lagi panggilan hormat yang biasa wanita itu berikan kepada nya.
Meskipun syok dan tak percaya tetapi Malika tetap berdiri di balik tembok sambil mendengarkan isi pembicaraan kedua wanita itu yang Malika yakin adalah mertua nya.
" Malika juga tidak pernah tidur satu kamar lagi dengan tuan Dewangga,saya yakin Malika tidak akan bisa hamil." ucap Bi Inah yang mana suara nya sengaja di pelan kan tetapi masih bisa di dengar oleh Malika.
" Saya akan melakukan tugas Saya dengan baik Nyonya,anda tidak perlu khawatir." sambungan telpon terpusat.
Sret..
Degh
" Nyo.....Nya Ma..Lika." Bi Inah hampir terjatuh melihat Malika yang sudah berdiri di depan nya.
" Iya ini saya Malika Bi,kenapa Bibi bisa sejahat ini." Kecam Malika sudah muak dengan orang-orang yang berpura-pura baik di depan nya ternyata menyimpan banyak misteri.
" Anu Nyonya..." Bi Inah gelapan seperti Maling yang baru kepergok masa.
Dari ekspresi wajah nya,Bi Inah yakin kalau Malika sudah mendengar semua yang dia bicarakan tadi pada Nyonya besar.Bi Inah kehabisan kata-kata tidak menyangka Malika akan memergokinya seperti ini.
" Saya nggak nyangka Bibi bisa berbuat sekejam itu, padahal Bibi juga punya anak perempuan.semoga saja hidup anak perempuan Bibi tidak seperti jalan hidup saya." Malika begitu kecewa.tak ada lagi yang bisa di percayai di rumah ini.
Ternyata feeling nya benar, Bi Inah sengaja di kirim mertua nya untuk mengawasi semua yang di lakukan nya di rumah ini, beruntung Malika singgah ke dapur sehingga bisa mendengar semua apa yang mereka bicara kan.
Jadi ini lah penyebab nya kenapa Malika sampai sekarang belum hamil, padahal selama ini dia rutin melakukan pemeriksaan dan di nyatakan sehat oleh dokter,Malika juga selalu menjaga pola hidup nya demi bisa segera hamil,di luar dugaannya Mertua kejam yang sombong kembali bermain rapi tanpa ada rasa curiga sedikitpun dari nya.
Dulu mungkin Malika bersedih belum bisa hamil,tapi sekarang dia malah bahagia karena bisa pergi tanpa harus merasa sedih mengorbankan calon anak nya yang akan tumbuh tanpa sosok ayah.tapi bukan seperti ini juga cara nya dengan diam-diam menggunakan obat pencegah kehamilan.bagaimana kalau obat itu memiliki efek jangka panjang.
" Saya benar - benar kecewa sama Bibi." rasa haus nya hilang detik itu juga,Malika berlari keluar membawa luka baru yang tidak tahu kapan akan sembuh nya.
" Nyonya...Maafkan Saya..." Bi Inah berlari mengejar Malika keluar rumah tapi Malika sudah tidak terlihat lagi.
Bunyi mesin mobil yang terdengar dari depan sana membuat Bi Inah berlari sekuat tenaga mengejar Malika,dia ingin menjelaskan semua nya kepada Malika sebelum wanita muda itu mengadu kan perbuatan nya kepada Dewangga,Bi Inah panik melihat Malika yang sudah pergi entah kemana.
Bi Inah mondar-mandir memikirkan cara untuk menyelamatkan diri nya dan juga keluarga,bukan hanya kemarahan Dewangga saja yang akan di hadapi wanita paruh baya ini tetapi Nyonya besar nya juga pasti akan marah karena dia yang tidak becus menjaga rahasia besar ini.
" Aduh bagaimana ini, padahal tadi Bibi sengaja milih menelpon di gudang supaya tidak ketahuan Nyonya Malika." gusar Bi Inah mencoba menghubungi Malika tapi panggilan nya langsung di tolak.
" Kalau sampai Tuan tau tentang obat itu pasti Bibi akan di kirim ke penjara." Bi Inah menangis ketakutan.saat ini dia lah satu-satunya yang bisa membantu keuangan keluarga di kampung,kalau sampai masuk penjara maka anak-anak nya pasti akan menderita.
" Putri Bibi nggak akan mungkin di perlakukan seperti ini oleh mertua nya karena putri Bibi di terima baik oleh mertua nya." batin Bi Inah begitu sombong padahal tidak ada yang tidak mungkin di dunia.
Malika tidak menyangka kalau hidup nya akan di kelilingi orang- orang jahat,bahkan Bi Inah yang sangat baik dan begitu tulus,ternyata bagian dari orang yang ikut menghancurkan hidup nya.
" Ibu..." panggil Malika kencang .
"Apa salah ku hingga aku di benci dan perlakukan seperti ini."
" Apa orang miskin memang tidak pantas menikah dengan orang kaya? Apa Kamu yang miskin ini begitu menjijikan?"Malika tak kuasa menahan Isak tangis nya.
Malika menurunkan kecepatan mobil nya lalu menepi dan kembali menghentikan mobil nya di tepi jalan.Malika membiarkan air mata nya mengalir sampai kering.setelah puas menangis dada nya terasa sedikit lega.mulai sekarang dia berjanji tidak akan mengeluarkan air mata nya lagi untuk mereka yang sudah menyakiti nya.
Malika mulai menyusun rencana yang bisa dia lakukan dalam waktu cepat, setelah merasa yakin Malika kembali melanjutkan perjalanan nya menuju ke sebuah rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan pada tubuh nya,detik ini juga dia harus konsultasi dengan dokter kandungan.dia ingin tahu sejauh mana obat itu bekerja pada tubuh nya.
" Aku masih bisa Hamil?"
Bersambung...
untuk dewangga sendiri ati" bisa impoten loh