NovelToon NovelToon
Allesya

Allesya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Romansa
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rodelima

"Gue Mau Putus"
Tiga kata itu Nyaris membuat Alle tak bernafas beberapa detik, sebelum akhirnya menghela nafas.
"Sayang, jangan bercanda deh. ini benar hari anniversary kita tapi kejutannya jangan gini dong, aku ngak suka. *rujuknya dengan suara manja, berfikir ini hanya prank, Ares hanya mengerjainya saja*
Ares tak membalas ucapan Alle namun dia dengan tegas menggenggam tangan gadis disampingnya dan menatap Alle dengan tatapan dingin dan muak.
"Gue udah selingkuh sama Kara, dua bulan yang lalu dan....".
"Dia sekarang hamil anak gue"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rodelima, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENCOBA BUNUH DIRI

Alle menangis saat keluar dari kamar mandi, semua orang menatap sinis. Bahkan ada yang terang-terangan melempar dirinya dengan air minum gelas yang masih setengah membuat bajunya jadi basah.

"Dasar wanita nggak tahu diri, udah diputusin masih aja ngejar-ngejar sampai ngelukai Kara, nggak tahu diri."

"Huuu, cewek gila."

"nggak pantas hidup Lo, mati aja sana."

"Iyah, mending mati aja. nyusahin."

Alle hanya bisa menangis sembari berusaha menghindari lemparan barang-barang kotor dari mereka.

Memang mereka kebanyakan tidak menyukai Alle, karena Alle terlalu lebay jika berdekatan dengan pria, atau bahkan hanya kesenggol dia akan menjerit, lalu memeluk Ares. mereka hanya takut kepada Ares dan menghargai pria itu dulunya, tapi gini saat Ares sudah tidak bersama dirinya semua orang terang-terangan membencinya. bahkan ada juga yang keterlaluan dengan bermain fisik.

Alle keluar dari kampus, entah berjalan ke arah mana. dia seperti wanita gila yang tanpa tujuan.

Hingga sampai di jembatan, dia melihat ke bawah, aliran sungai begitu deras.

"Aku harus bagaimana lagi Tuhan?" tubuh Alle terjatuh terduduk di jalan beraspal, membuat lututnya berdarah.

"Aku nggak ada tujuan hidup, Aku mau sama Mamah dan Papah aja." isaknya sembari menunduk, untung suasana jalan cukup sepi hanya beberapa kendaraan yang lewat itupun hanya melirik Alle sekilas. terkesan tak peduli, bahkan tak ada yang menghentikan kendaraan hanya untuk melihat kondisi Alle yang mungkin saja memperhatikan.

setelah menetapkan niatnya, Alle bangkit untuk naik ke atas pagar.

"Om, Tante, maafin Alle, Alle sudah nggak kuat."

Ali memejamkan matanya dengan kedua tangan yang terlentang. sebelum akhirnya menceburkan diri.

Namun sebelum tubuhnya limbung, seseorang menahan tangannya dan langsung menariknya, sontak saja Alle langsung membuka matanya saat dirinya terjatuh di pelukan seseorang.

"Kak Tico." bisiknya pelan.

Tico melepaskan tangannya agar Alle bisa duduk dengan tegak.

"Sebegitu nggak berharganya hidup lo, sampai-sampai mau mati bunuh diri?"

Alle menunduk, mendengar suara Tico yang terdengar begitu dingin dan menusuk.

"Hidupku emang udah nggak berharga Kak, harusnya Kakak biarin aku lompat, nggak ada yang sedih aku mati."

"Gue akan biarin lo bunuh diri asal lihat ke sana." Tico menunjukkan seorang anak kecil yang hanya mempunyai satu kaki tengah berjualan koran, tanpa tak menyerah meskipun beberapa kali menyeka keringatnya yang begitu banyak bahkan sesekali tersenyum ramah kepada orang yang di tawarinnya meskipun tidak membeli. "lo lihat anak kecil itu kan? itu usianya sekitar 13 sampai 15 tahunan, tapi dia pantang menyerah, di saat hidupnya juga nggak baik-baik saja. dan bahkan salah satu bagian dari tubuhnya tidak bersamanya. dia tetap bertahan, sedangkan lo, lo masih sempurna secara fisik. lo cuma perlu memperbaiki hidup kedepannya bukan malam mengakhirinya."

Alle masih memperhatikan anak kecil yang sangat gigih itu, bahkan terlihat beberapa kali kesulitan dan begitu lelah lalu beristirahat di tempat yang terhalang oleh matahari, namun dia kembali melanjutkan langkahnya untuk mengais rezeki.

"Apa aku bisa sekuat anak itu? hidupku udah hancur Kak." ujar Alle lirih.

"Semua orang punya masalah, bukan cuma lo aja, hanya saja orang lain mampu melaluinya. dan lo tidak."

"Beda Kak, hidupku jauh lebih menderita."

"itu karena lo menganggap Ares itu sandaran, dan disaat Ares pergi, Lo seperti kehilangan diri. Jadi mulai sekarang jadilah diri Lo sendiri Al."

Alle mendongak, Iya menatap Tico yang masih menatapnya dengan tatapan dingin, seperti biasa.

"Tapi itu nggak mudah Kak, aku memang selalu tergantung sama Kak Ares, Kak Ares penyelamatku, aku kalau nggak ada dia.."

"Akan baik-baik saja, lo kalau nggak ada dia akan baik-baik saja Alle."

Alle menunduk, sambil meremas tangannya dengan gundah.

"Kakak nggak ngerti, aku hampir dilecehkan sepupu aku sendiri, dan Ares yang menyelamati aku." entahlah, tiba-tiba saja Ale mengungkapkan sesuatu yang harusnya ia tidak umbar pada orang lain.

Tico tempat terpaku sejenak, lalu menatap Alle yang masih setia menunduk dengan tatapan entahlah.

"Jadi karena itu loh mau mendekat dengan Ares?" Ale menunduk menjawab ucapan Tico.

"Itu artinya mulai sekarang belajar mandiri."

"Aku nggak sekuat itu Kak."

"Lo harus kuat Al, dunia nggak tentang lo doang, dan apa yang Allah inginkan tercapai. ada saatnya lo hidup di kaki lo sendiri." itu memang benar, harusnya memang begitu. Alle membenarkan. Namun.

"Tapi.. aku nggak mau kehilangan Kak Ares Kak, dan aku percaya Kak Ares nggak mungkin berpaling Dengan mudah tanpa sebeb. aku tahu dia Kak, Dia pasti dijebak. atau diancam sama Kara, Kara itu wanita ular kak." ungkap Alle menggebu-gebu.

"Gue nggak tahu pasti kayak apa, yang penting jangan bunuh diri di depan gue, gue nggak suka orang kayak lo."

Setelah mengatakan itu, Tico bangkit menatap kembali ke anak kecil yang sudah tidak ada, sepertinya telah berjalan jauh, lalu menatap ke bawah, di mana jika tidak ada Tico dia pasti hanyut. mungkin telah menjadi mayat

"Sepertinya Kak Tico benar, aku nggak harusnya menyerah. Aku mau ungkap kenapa kak Aris melakui itu, aku yakin Kak Aris sebenarnya terpaksa mutusi aku." gumamnya penuh tekat.

*******

"Bagaimana keadaan Kara sama bayi di kandungannya dok?" tanya Ares begitu melihat dokter yang telah selesai menangani kara.

"Semuanya baik-baik saja mas, hanya ibu Kara masih mengalami syok."

"Baiklah dok, terima kasih."

Setelah dokter itu pergi, Ares segera mendekati Kara.

"Kamu nggak papa?"

Kara menatap Ares, lalu meringis saat dia berusaha bangkit, Ares pun pada akhirnya berusaha membantunya duduk.

"Kepala aku agak pusing Ares, dan pipi aku agak pedih." aduh Kara dengan wajah malasnya, membuat Ares menatapnya prihatin. dengan perhatian dia pun mengusap mengusap kening Kara yang sudah dililit perban dan juga pipi wanita itu yang dikasih obat merah.

"Masih sakit?"

"Iyah, agak perih."

"Kalau boleh tahu, tadi bagaimana sampai-sampai alle melukaimu?"

Kara terlihat ketakutan, namun dengan cepat Ares menggenggam tangannya hingga membuat Kara menatap Ares, dan terlihat lebih tenang.

"Tadi aku mau minta maaf, tapi dia malah marah-marah dan mengatai aku pelakor, dan goda kamu. terus dia cakar muka aku, dan juga Jambak aku, terus aku didorong Kedinding katanya biar anak di dalam kandungan aku mati. karena kamu putusi dia karena anak itu, dan dia bilang anak Aku, anak haram."

Kara terisak di akhir kalimatnya, membuat Ares refleks langsung memeluknya. mengusap punggung Kara yang bergetar hebat.

Dalam diam Ares memikirkan Alle yang keterlaluan, wanita itu berubah menjadi monster yang melakukan apapun jika tidak disukainya.

Sedangkan diam-diam Kara tersenyum miring dalam pelukan Ares.

"perlahan lo benar-benar dibenci sama Ares Al, bahkan semua orang."

1
Anonymous
Up yang banyak ya thor 😊
Graciiellah_: siiap kak 😊
total 1 replies
Graciiellah_
Haha iya kan kak, kaiak cuma dia aja cowok didunia ini. saya aja sedikit palak liat modelan cewek kayak gini.
Aretha Shanum
ga suka nih peran cwenya terlalu menye2 jadi bosan alurnya
Graciiellah_: Hahaha iya kan kak, kyk cowok cuma dia aja, saya aja sedikit emosi sih liat modelan cewek kayak gini.
total 1 replies
Graciiellah_
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!