Seorang wanita yang harus memilih antara suami atau orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adesya Arsy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Syok
"Mama yakin gak mau di antar atau temenin sama Ika? Mama emang gak capek? " Ika sebenarnya tau kalau mama nya kuat dan bisa tapi tetap saja Ika khawatir dengan mama nya
"Kamu ini ngeraguin kemampuan mama? Mama bisa loh, udah ah kamu bantuin masukin ke kantongan aja. Mama mau siap siap dulu" Ika pun merapikan semua makanan yang akan di bawa mama Susi
Mama Susi memakai semua baju bagus, perhiasan dan segala yang berkilauan kek mau kondangan aja gak sih? hehehhehehe...
"Mama mau ke rumah Ades atau mau kondangan? Banyak amat yang di pake tuh" alis Ika saling bertautan karena heran dengan penampilan mamanya
"Ke rumah Ades lah, pake nanya lagi. Emang tadi mama kurang jelas ngomong apa?" mama Susi yang di tanyain pun sewot
"Kalau cuman ke rumah Ades kenapa mesti di pake semua sih ma? Kan bisa yang biasa biasa aja"
"Hussttt.. Kamu mending diem deh Ka, dari tadi mulut mu itu di pake nyerocoossss aja terus kekk. kurang kerjaan" lagi lagi mama Susi sudah mulai mengeluarkan semburan saudara saudara
"Terserah mama aja deh, yang penting Ika sudah mengingatkan mama. Takutnya ada apa apa di jalan atau dimana" Ika pun menyerah angkat tangan dan angkat kaki
"Yayyayyayaa.. Ini gimana? Udah selesai belum? Udah di masukin semua? Gak ada yang ketinggalan kan? " tanya mama Susi sambil memeriksa kembali
"Udah ma, semua udah siap dan rapi. Gak akan ada yang ketinggalan" jawab Ika
"Ohh.ya sudah mama berangkat dulu. Kamu jagain di depan dulu jangan biarin bapak mu yang jaga bisa bangkrut mama nanti" sebelum pergi memang mama Susi harus mengeluarkan beberapa peringatan dan petuah
"Iya ma, Ika ngerti kok. Mama hati hati salam sama Ades " Ika sebenarnya pengen ikut cuman lagi lagi dia harus jaga kandang alias jaga rumah
"Iya, mama jalan dulu kamu hati hati di rumah ingat baik baik pesan mama. Assalamu'alaikum"
"Astagfirullah.. iyaa mama. Waalaikumsalam"
...****************...
Empat Puluh lima menit perjalanan akhirnya mama Susi sampai, agak lumayan jauh sih kalau untuk mama Susi tapi demi anaknya apapun itu.
Tok... Tok... Tokk...
"Assalamu'alaikum" walaupun itu rumah anaknya sendiri tapi mama Susi masih mengetok pintu terlebih dahulu
"Wa'alaikumussalam.Iya sebentar" ibu mertua yang membukakan pintu untuk tamu nya,
"Eh.. ternyataa mama Ades toh, sini masuk. " mereka pun sapa sapa dan cipika cipiki
"Iyya nih. Ades mana? kok gak keluar? " mama Susi terheran mengapa anaknya tidak menyambut kedatangannya
"Oh.. Ades ada di kamar kok, baru aja tidur" Ades memang kelelahan begadang karena semalam Arsy rewel
"Padahal aku bawain dia makanan kesukaan dia loh" ada terbesit rasa kecewa yang di rasakan mama Susi
"Nanti kalau Ades bangun pasti langsung di makan. Yuk duduk dulu pasti kamu capek banget. Sini biar makanannya aku aja yang simpan di dalam" mama Susi akhirnya istirahat dulu sambil menunggu Ades bangun dari tidur lelap nya sementara ibu mertua sibuk menata makanan yang di bawa mama Susi
"Minum tehnya dulu, biar perasaan mu enak dan rileks, maaf yah cuman ada minum dan cemilan sedikit" ibu mertua menyodorkan secangkir teh dan biskuit
"Iyya gak apa-apa, terimakasih. Maaf ngerepotin. Sruuuupppp... " mama Susi menikmati tehnya karena memang dalam kondisi apapun harus minum teh, ibu mertua yang sudah tau kesukaan besan nya itu langsung membuatkan teh
"Eh.. gak apa apa kok, gak ngerepotin lagian cuman teh doang"
Kedua orang tua itu mengobrol, entah apa yang di obrolkan sambil sesekali tertawa terbahak bahak
"Opssss... Gak boleh keras keras nanti cucu kita bangun" mereka pun menutup mulutnya yang terkekeh
"Loh kok sepertinya ada suara mama. Akhhh.. mungkin perasaan ku aja, mana mungkin mama datang" Ades yang saat itu baru saja terbangun mengira kalau dia masih di alam bawah sadar
"Eh tapi kok suaranya jelas banget, kek beneran ada" Ades mencoba untuk bangun meskipun agak kesusahan karena takut jahitannya terbuka
Selama beberapa hari ini Ades si urus sama ibu mertua, bapak kadang juga suaminya. Tapi paling sering sama ibu karena bapak dan suaminya kerja. Mulai nyuci, masak, nyapu semua di kerjakan oleh ibu mertua Ades tidak di biarkan melakukan kegiatan rumah tangga pada umumnya
Braakkkk... Ades tidak sengaja menjatuhkan gelas yang ada di dekatnya ketika berusaha bangun
"Astaghfirullah... Ades kamu gak apa apa nak? " tanya mereka kompak
"Eh.. mama ternyata beneran ada, kirain tadi Ades salah Dengar atau Ades fikir cuman mimpi" Ades tak menjawab pertanyaan yang keluar
"Iyya ini mama sayang. Kamu gak apa apa kan? " karena tadi tidak di jawab jadi mama Susi bertanya lagi
"Iyya gak apa apa kok ma, mama kapan datang? Kok gak bangunin Ades?" tanya Ades
"Lumayan lama sih, mama gak tega bangunin kamu kata mertua mu, kamu baru aja tidur karena semalam begadang jadi nya mama nungguin kamu bangun aja" mama Susi menghampiri Ades yang masih di tempat tidur
"Maaf yah ma, mama jadi lama nungguin Ades " Ades tak enak hati baru saja mamanya menyempatkan diri datang eh malah mamanya harus nungguin Ades bangun dulu
"Iyya gak apa apa sayang. Kamu kan habis begadang jadi mama maklum kok, kamu lapar gak? Mama ada bawain makanan kesukaan kamu"
"Mama serius? Mama bawa apa? Kenapa mama sampai repot masakin Ades?" tanya Ades
"Mama sama sekali gak repot kok sayang, mama bawain semua masakan seafood yang sering kamu makan dulu" wah baru mendengarnya saja Ades sudah ngeces membayangkan betapa lezat nya masakan mamamanya
"Ades mau ma, mau banget" ucap Ades dengan bahagia sewaktu hamil dulu Ades tidak di perbolehkan sama sekali menyentuh seafood katanya pamali
"Ya sudah mama ambilin dulu" namun baru aja mau berdiri ambil makanan, tangannya di cegah sama ibu mertua
"Kalian ngobrol saja, biar aku yang nyiapin semua. Kalian kan baru ketemu" ibu mertua mengerti dan paham dengan situasi mereka saat ini
"Des, ini anakmu kan udah ada beberapa hari gimana kalau di akikah secepatnya?" mama memberikan ide ke Ades
"Hmmm.. maaf maa kalau soal. itu Ades belum bisa" jawab Ades ragu ragu
"Loh kenapa belum bisa? Harus cepat cepat loh Des, biar nanti kalau gede gak usah repot lagi, sekarang ada lah waktu yang tepat"
"Bukan gitu ma, tapi Ades.... " Ades sedikit ragu melanjutkan kalimatnya
"Tapi apa Des? Ngomong kok sepotong kek gitu? " mama Susi hampir saja mengeluarkan tanduknya
"Ades gak punya uang ma" jawab Ades
"Apa...? Kamu bilang apa??? "
