cerita ini mengisahkan seorang putri yang di benci oleh ayahnya karena kelahiran nya kedunia ini membuat sang ibu meninggal
Tidak sampai itu saja sang ayah membencinya, tapi karena kecacatan dalam Meridian atau lebih tepatnya nya kecacatan kultivasi membuat nya semakin malu mengakui dia putri nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Suara amarah Kaisar Xie pun sampai keluar ruang kerja nya banyak yang mendengar teriakkan Kaisar Xie, mereka bertanya-tanya apa yang membuat Kaisar Xie semarah ini sedangkan Pangeran ketiga terkekeh melihat kelakuan sang kakak tiri
"Ayolah tidak perlu berteriak seperti itu... kau ingin semua orang tahu kalau ibumu yang memaksa Mendiang ayah menjadi kau dijadikan kaisar, lalu apa kata orang-orang nantinya kalau ibumu yang menekan para paman dan bibi agar merestui tahta itu jatuh pada kau" ujar Pangeran ketiga
Kedua tangan Kaisar Xie mengepal dengan kuat dia menahan amarahnya kali ini, dia tidak ingin semua orang diluar mendengar apa yang di ucapkan sampai membuat dia seperti ini
"Aku tak Perduli ya.... kau mau tidak mau harus pergi, kalau tidak aku akan menghukum mu dengan tindakan pemberontak, rakyat akan percaya padaku karena selama ini mereka menganggap ku penuh perhatian" ucap Kaisar Xie
....
"Ya... aku juga melupakan bila kau itu putra dari permaisuri yang ambisius" ucap pangeran ketiga. keduanya membuat ruang kerja kaisar Xie semakin dingin dan aura mereka semakin mencekam membuat Kasim Han menelan ludahnya dengan kasar
"Sepertinya kau benar-benar sudah bosan hidup pangeran ketiga, apa kau sudah tidak sabar menyusul ibumu ke neraka" ucap Kaisar Xie sambil menatap tajam. sedangkan Pangeran ketiga terkekeh melihat dan mendengar apa yang di lakukan oleh Kaisar Xie
"Aku takut sekali... tapi apa kau lupa, bila aku atau Gegeku mati Kaisaran ini akan di bagi dua oleh keluarga ibu sesuai keinginan mendiang Kaisar terdahulu" ujarnya sambil tersenyum mengejek
Setelah berucap seperti itu pangeran ketiga pun keluar karena tak mendapat jawaban dari kaisar Xie yang menatap penuh permusuhan dengan nya
...****************...
Kembali ke rombongan Siau Ning mereka sudah berada di hutan untuk kembali kekaisaran mereka juga harus melewati beberapa hutan kecil dan hutan besar
Jendral Sim Ning sengaja memilih lewat Hutan karena itu permintaan Siau Ning, entah apa yang akan di lakukan Siau Ning lebih memilih hutan yang terkenal banyak hewan buas nya
"Ayo.... kita lihat hutan ini ada apa saja, lebih kita istirahat dulu disini kakek, Siau'er merasa banyak tanaman yang langka" ucap Siau Ning dengan antusias
Sedangkan kelima sepupunya dan kedua paman nya menatap tak percaya bila seorang wanita lebih memilih menjelajahi hutan dari pada tempat khusus wanita seperti tempat sulam menjahit atau tempat membeli perhiasan pakaian dan aksesoris wanita
"Kenapa kalian menatapku? iya iya aku tahu aku ini cantik dan mempesona, jadi jangan sampai seperti itu menatapnya" ucap Siau Ning dengan mengibaskan rambutnya itu
Kelima sepupunya meringis melihat tingkat kepercayaan diri sang adik sepupu, mereka hanya bisa membatin dari pada kena hajar sang kakek nantinya
"Ck ck... paman tidak tahu bila memiliki Keponakan yang sangat percaya diri" ucap Sio Ning
"Eh.... ngga boleh komentar loh, ngga baik kata kakek juga Siau'er ini cucu tercantik diantara kalian semua" ucap Siau Ning
"Hahahaha.... cucuku memang sangat luar biasa, bila paman dan kelima sepupumu cantik, nanti para Bibi dan calon ipar mu tersaingi" ucap jendral Sim Ning
Dia tertawa bahagia melihat wajah kedua putra nya dan Kelima cucunya itu meringis di bilang wajah mereka cantik
Dengan segera mereka menggelengkan kepala mereka tidak ingin di bilang cantik oleh Siau Ning
"Ayo kakak sepupuku yang tampan.... kita pergi biar para lelaki berumur itu diam saja disini" ucap Siau Ning tanpa bersalah meninggalkan kakek dan kedua pamannya yang sedang menatap kesal pada nya itu
"Kalau saja dia bukan cucuku... sudah aku tebas lehernya, apa aku sudah berumur?" ucap nya sambil bertanya kepada kedua putranya
Jendral Sio Ning dan Jendral Sie Ning hanya menahan tawanya saat mendengar ucapan sang ayah mau mengaku pun mereka berdua masih sayang dengan nyawanya tidak mengakui kalau ayahnya itu berumur bagaimana, mereka hanya menggeleng cepat agar sang ayah tidak tersinggung lagi
"Nah kalian juga melihat nya, kalau ayah kalian ini masih muda bukan?" tanya nya lagi dan kedua paman Siau Ning itu hanya mengangguk sambil menahan tawa mereka
"Emang cucuku yang satu itu, membuat ku tak bisa membantah. untung nya aku menyayanginya" ucap Jendral Sim Ning
Saat ini Siau Ning dan kelima sepupunya itu sedang memetik beberapa tanaman obat tradisional yang berada disana dan mereka juga kadang menggali saat Siau Ning meminta mereka menggali
"Ck ck... segini banyak tanaman temulawak, tapi orang-orang itu tidak mengambil nya, sayang sekali bukan, lebih baik aku yang mengambil nya dari pada Muhajir eh salah maksud Ku Mubajir" ucap Siau Ning sambil terkekeh geli saat menyadari salah ucap
"TO Tolong.... To tolong"
Siau Ning terdiam sejenak mendengar suara yang meminta tolong dia pun segera mendekati kelima sepupunya
"Kakak sepupu kalian mendengar suara yang meminta Lontong tidak?
TBC
...****************...
Ternyata dukungan kalian pun tak berarti bagi Aplikasi nya, author sedih dukungan kalian dan cerita author tidak berarti bagi mereka yang membuat nilai Retensi author anjlok
ini komentar pertama aku lho😁🤗
Kira-kira siapa ya yang minta tolong 🤔, jadi penasaran...
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak thor
dia tak ada muka sekalipun....
percuma jadi kaisar tapi tak di segani oleh adik adiknya